Anda di halaman 1dari 9

Inkonstitusonal

Perppu Cipta
Kerja
Dosen Pengampu : Lutfi Ansori, MH
Anggota Kelompok

01 02 03
Nabila Wahyu Nila Anggraeni Novi
Yuliana (05020221071) Rahmawati
(050201068) (05020221073)
Pendahuluan
Perppu Ciptaker dikeluarkan karena pemerintah
beranggapan jika Indonesia dalam keadaan yang mendesak dikarenakan
dibeberapa negara menghadapi krisis,pangan, energi, keuangan, dan
perubahan iklim. Pemerintah berharap dengan diterbitkannya perppu
ciptaker akan menyelamatkan ekonomi masyarakat melalui adanya
investasi.
Perppu ciptaker menjadi uu di Indonesia serta menjadi uu
yang tenggat waktu yang cepat serta pembahasannya singkat
dibandingkan UU lain. Perppu Cipta Kerja juga dianggap inkonstitusional
karena bertentangan dengan Pasal 22 (1) UUD NRI Tahun 1945,
dikarenakan tidak adanya keadaan darurat melainkan hanya pemikiran
subjektifitas Presiden. Karena presiden beranggapan ekonomi global
yang tidak stabil jadi akan berdampak pada ekonomi Indonesia, Jadi
pemerintah menerbitkan Perppu Ciptaker akan mengatasi masalah
ekonomi Indonesia.
Alasan Penetapan Perppu Cipta Kerja

1. Negara perlu melakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warga


negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
melalui cipta kerja.
2. Perppu Cipta kerja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia
yang seluas-luasnya di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan
tuntutan globalisasi ekonomi serta adanya tantangan dan krisis ekonomi
global.
3. Untuk peningkatan daya saing dan daya tarik nasional bagi investasi
melalui transformasi ekonomi yang dimuat dalam Undang-Undang tentang
Cipta Kerja
4. Dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam beberapa Undang-
Undang ke dalam satu Undang-Undang secara komprehensif dengan
menggunakan metode omnibus guna kepastian hukum
Aspek Inkostitusonalisme Cipta Kerja
(Makna Kegentingan Yang Memaksa)

Sesuai dengan landasan Pasal 22 UUD 1945, Presiden dapat menerbitkan


Perppu. Tiga alinea pertama Pasal 22 ialah : “(1) Presiden wajib menetapkan
perppu sebagai uu dalam keadaan kegentingan yang memaksa, (2) Dalam
sidang mendatang, DPR harus mengesahkan peraturan pemerintah ini. (3)
Peraturan pemerintah harus dicabut jika persetujuan tidak diterima”.
Ketiadaan Syarat Konstitusional Kegentingan Yang
Memaksa Pada Penetapan Perppu Cipta Kerja

Perppu cipta kerja telah dianggap tidak adanya unsur kegentingan yang
memaksa dikarenakan dianggap hanya pemikiran subjektivitas Presiden
dikarenakan dalam menerbitkan Perpu harus berlandaskan keadaan yang
objektif. Perppu Ciptaker tidak dalam keadaan memaksa karena jika
berlandaskan pasal 22 UUD 1945 penerbitan perppu harus dalam keadaan
genting dikarenakan terjadi bencana alam serta terjadi peperangan, tetapi
presiden menerbitkan perppu ciptaker dikarenakan presiden beranggapan
jika ekonomi Indonesia akan terdampak dikarenakan dibeberapa negara
tengah menghadapi krisis.
Kontroversialitas Substansi Perppu Cipta Kerja

Perppu Ciptaker telah disahkan memicu perdebatan mengenai dampaknya terhadap


hakhak pekerja dan keuntungan bagi pengusaha. Salah satu perdebatan terkait
dengan praktik outsourcing pekerja atau outsourcing karya cipta, terutama terkait
apakah pekerja memiliki hak untuk menerima pembayaran atas pekerjaan yang
mereka lakukan. . Hal ini telah diatur dalam Pasal 81 ayat 20 uu ciptaker telah
merubah Pasal 66 UU 13/2003. Dalam konteks tersebut, penjelasan mengenai jenis
pekerjaan yang dapat dilakukan oleh pekerja outsourcing kurang ditekankan dalam
pasal tsb. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hampir semua jenis pekerjaan
dapat dilakukan oleh pekerja outsourcing. Hal ini memiliki potensi dampak negatif
terhadap hak-hak buruh dan pekerja.
Kesimpulan
Perppu cipta kerja telah dianggap tidak adanya
unsur kegentingan yang memaksa dikarenakan dianggap
hanya pemirikan subjektivitas Presiden dikarenakan dalam
menerbitkan Perpu harus berlandaskan keadaan yang
objektif.
Perppu Ciptaker tidak dalam keadaan memaksa
karena jika berlandaskan pasal 22 UUD 1945 penerbitan
perppu harus dalam keadaan genting dikarenakan terjadi
bencana alam serta terjadi peperangan, tetapi presiden
menerbitkan perppu ciptaker dikarenakan presiden
beranggapan jika ekonomi Indonesia akan terdampak
dikarenakan dibeberapa negara tengah menghadapi krisis
pangan serta energi. Akan tetapi kenyataannya ekonomi
Indonesia saat ini telah stabil, tidak adanya unsur
kegentingan yang memaksa dalam penerbitan perppu
ciptaker.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai