Oleh:
Abstrak
Alih-alih hukum pemerintah, ada peraturan (perpu). Produk hukum di bidang peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Presiden tanpa harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden dapat
mengeluarkan perpu untuk memperbaiki keadaan keadaan darurat/darurat yang
memerlukan pengaturan untuk segera menyelesaikan masalah mendesak negara.
Namun dalam fenomena yang terjadi, setiap perpu diberikan oleh presiden selalu
menunjukkan aspek baik dan buruk dalam masyarakat. Alih-alih ini mengatasi krisis
negara tetapi mencoba untuk melindungi kekuasaan pasti lahirnya Perpu. Terutama
pada masa pemerintahan Presiden Jokowi yang juga menimbulkan gejolak di
pemerintahan ketika presiden mengeluarkan beberapa perpu. Ini pasti layak untuk
dilihat indikator krisis negara mana yang ditafsirkan dari perspektif hukum. Presiden
memiliki kepastian dan kewenangan hukum.
PENDAHULUAN
Sejarah munculnya peraturan pemerintah pengganti undang undang (perpu) di
Indonesia hingga hari ini ada ratusan inisiatif Perpu dari pemerintahan presiden
Soekarno Presiden hingga Pemerintahan Joko Widodo. Presiden yang paling produktif
pendiri Perpu adalah presiden Soekarno. Masalah ini tentu sangat wajar mengingat
keadaan negara saat itu baru merdeka dari penjajah dan negara bau ditata ulang untuk
bertahan dalam melewati masa transisi. Empat kali Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) diubah, ketentuan tentang Perpu sama
sekali tidak menyentuh dalam hal ini dalam hal sangat mendesak, Presiden berhak
menetapkan Perpu ditentukan, yang harus diterima DPR dalam upaya berikutnya dan
jika tidak disetujui Perpu harus dibatalkan. Pemerintahan Ir. Joko Widodo Kejaksaan
merupakan lembaga pemerintahan yang membantu tugas presiden dalam hal
penegakan hukum khususnya dalam menjalankan fungsi penuntutan maupun
kewenangan lainnya yang diberikan oleh undang undang.
Presiden Habibie dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono punya satu Perpu
yang ditolak DPR. Banyak perpu yang ditolak dari DPR. Seperti retakan yang
dipaksakan menjadi dasar yang sering dipilih untuk cover kesalahan penyusunan
undang-undang. Selain menjelaskan intensitas kerusuhan tentunya ahli juga
mempertanyakan kualitas Perpu di bentuk dengan waktu pembentukan yang singkat,
mendesak dan bermasalah. Hal ini dapat dibuktikan dengan undang-undang Pilkada.
Undang-undang tersebut diterbitkan pada tahun 2014 Nomor 22 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, dan Walikota (UU Pilkada). Di tahun yang sama, enam bulan
kemudian sesudah UU pilkada, segera diganti dengan Perpu yang telah ditentukan
dengan UU No 1 Tahun 2015, SK Perubahan UU Dewan Negara No. 1 Tahun 2014
tentang Pemilu Gubernur, Bupati dan Walikota. tanggal 18 Maret 2015, perubahan
dilakukan pada Undang-Undang untuk kedua kalinya, disahkan pada tahun 2015 dalam
Perubahan UU No. 8 tentang perubahan atas UU No 1 Tahun 2015 tentang penetapan
peraturan pengganti undang undang UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilu Gubernur,
Bupati dan Walikota. Pada 1 Juli 2016, undang-undang diubah lagi ketiga kalinya
dengan UU No. 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 1
tahun 2015 tentang ketentuan Peraturan pemerintah pengganti undang-undang No. 1
tahun 2014 Pemilihan Gubernur,Bupati,dan Walikota.
METODE PENELITIAN
1
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.13.
ditemukan. Bagian penutup akan berisi kesimpulan. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yaitu lembaran negara dan data sekunder yaitu data
yang diperoleh melalui studi kepustakaan, dokumen dan laporan yang terkait dengan
masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
studi dokumen yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan lembaran
negara, buku, jurnal, pendapat hukum, dan lain sebagainya yang sesuai dengan obyek
penelitian.
Dengan dasar hukum diatas jelas dan tegas bahwa presiden mempunyai
kewenangan dalam menetapkan perpu dengan syarat terdapat kondisi atau hal ikhwal
kegentingan yang memaksa.3 Kegentingan adalah keadaan yang kritis, genting dan
gawat.4 Definisi kegentingan memaksa tentu harus diketahui tolok ukurnya, sehingga
pemerintah dengan alih-alih kegentingan dapat menerbitkan perpu seenaknya sendiri.
Kegentingan yang memaksa dapat digambarkan sebagai suatu kondisi abnormal yang
2
Pasal 22 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3
https://www.unas.ac.id/berita/ihwal-kegentingan-memaksa-perpu-nomor-2-tahun-2022-tentang-
cipta-kerja. Diakses pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023.
4
Muhammad Rinaldy Bima, “Hal Ikhwal Kegentingan Yang Memaksa Sebagai Landasan
Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang” IUS: Jurnal Kajian Hukum dan
Keadilan Vol. 7, No. 1 (April 2019): hlm. 101.
membutuhkan upaya-upaya di luar kebiasaan untuk segera mengakhiri kondisi
tersebut.5
Berdasarkan ketentuan Pasal 22 UUD 1945 Pasal 22, sebuah perpu dibentuk
oleh presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Sebuah keistimewaan
presiden adalah memiliki hak menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu). Tahun lalu pada 30 Desember 2022 presiden Jokowi resmi
menerbitkan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja. 6 Setidaknya, selama
menjabat menjabat menjadi presiden Jokowi telah menerbitkan 8 perpu. Seperti, Perpu
penanganan corona, Perpu tentang akses informasi keuangan untuk kepentingan pajak,
Perpu soal ormas dan perpu tentang pemilu. Berikut 8 perpu yang diterbitkan di era
Jokowi :
KESIMPULAN
11
Osgar Sahim Matompo dan Wafda Vivid Izziyana, “Konsep Omnibus Law Dan Permasalahan
Ruu Cipta Kerja”, Rechstaat Nieuw Vol. 5 No. 1 (Oktober 2020): hlm. 26.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.13.
https://www.unas.ac.id/berita/ihwal-kegentingan-memaksa-perpu-nomor-2-tahun-
2022-tentang-cipta-kerja. Diakses pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023.
Ibid
Kumparan.com (2023,3 Januari). Jokowi sendiri sudah terbitkan 8 perpu sejak jadi
presiden. Diakses pada 4 Maret 2023, dari
https://kumparan.com/kumparannews/jokowi-sudah-terbitkan-8-perpu-sejak-jadi-
presiden-ini-daftarnya-1zZAno07CkS.
Cesar Antonio Munthe, “Relevansi Sanksi Kebiri Kimia Dalam Perpu No. 1 Tahun
2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Terhadap Tujuan Pemidanaan”, JUSTITIA ET PAX: Jurnal Hukum
Vol. 32, No.2 (Desember 2016): hlm. 106.