Anda di halaman 1dari 9

PENGATURAN KEGENTINGAN YANG MEMAKSA DALAM

PEMBENTUKAN PERPU DI ERA PRESIDEN JOKO WIDODO

Oleh:

Pandu Nindyo Gupito (22103040143)

Bella Putri Rahmawati (22103040144)

Muhammad Kanzu Nadhriamiq Maftuh (22103040145)

Abstrak

Alih-alih hukum pemerintah, ada peraturan (perpu). Produk hukum di bidang peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Presiden tanpa harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden dapat
mengeluarkan perpu untuk memperbaiki keadaan keadaan darurat/darurat yang
memerlukan pengaturan untuk segera menyelesaikan masalah mendesak negara.
Namun dalam fenomena yang terjadi, setiap perpu diberikan oleh presiden selalu
menunjukkan aspek baik dan buruk dalam masyarakat. Alih-alih ini mengatasi krisis
negara tetapi mencoba untuk melindungi kekuasaan pasti lahirnya Perpu. Terutama
pada masa pemerintahan Presiden Jokowi yang juga menimbulkan gejolak di
pemerintahan ketika presiden mengeluarkan beberapa perpu. Ini pasti layak untuk
dilihat indikator krisis negara mana yang ditafsirkan dari perspektif hukum. Presiden
memiliki kepastian dan kewenangan hukum.

PENDAHULUAN
Sejarah munculnya peraturan pemerintah pengganti undang undang (perpu) di
Indonesia hingga hari ini ada ratusan inisiatif Perpu dari pemerintahan presiden
Soekarno Presiden hingga Pemerintahan Joko Widodo. Presiden yang paling produktif
pendiri Perpu adalah presiden Soekarno. Masalah ini tentu sangat wajar mengingat
keadaan negara saat itu baru merdeka dari penjajah dan negara bau ditata ulang untuk
bertahan dalam melewati masa transisi. Empat kali Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) diubah, ketentuan tentang Perpu sama
sekali tidak menyentuh dalam hal ini dalam hal sangat mendesak, Presiden berhak
menetapkan Perpu ditentukan, yang harus diterima DPR dalam upaya berikutnya dan
jika tidak disetujui Perpu harus dibatalkan. Pemerintahan Ir. Joko Widodo Kejaksaan
merupakan lembaga pemerintahan yang membantu tugas presiden dalam hal
penegakan hukum khususnya dalam menjalankan fungsi penuntutan maupun
kewenangan lainnya yang diberikan oleh undang undang.

Presiden Habibie dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono punya satu Perpu
yang ditolak DPR. Banyak perpu yang ditolak dari DPR. Seperti retakan yang
dipaksakan menjadi dasar yang sering dipilih untuk cover kesalahan penyusunan
undang-undang. Selain menjelaskan intensitas kerusuhan tentunya ahli juga
mempertanyakan kualitas Perpu di bentuk dengan waktu pembentukan yang singkat,
mendesak dan bermasalah. Hal ini dapat dibuktikan dengan undang-undang Pilkada.
Undang-undang tersebut diterbitkan pada tahun 2014 Nomor 22 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, dan Walikota (UU Pilkada). Di tahun yang sama, enam bulan
kemudian sesudah UU pilkada, segera diganti dengan Perpu yang telah ditentukan
dengan UU No 1 Tahun 2015, SK Perubahan UU Dewan Negara No. 1 Tahun 2014
tentang Pemilu Gubernur, Bupati dan Walikota. tanggal 18 Maret 2015, perubahan
dilakukan pada Undang-Undang untuk kedua kalinya, disahkan pada tahun 2015 dalam
Perubahan UU No. 8 tentang perubahan atas UU No 1 Tahun 2015 tentang penetapan
peraturan pengganti undang undang UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilu Gubernur,
Bupati dan Walikota. Pada 1 Juli 2016, undang-undang diubah lagi ketiga kalinya
dengan UU No. 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 1
tahun 2015 tentang ketentuan Peraturan pemerintah pengganti undang-undang No. 1
tahun 2014 Pemilihan Gubernur,Bupati,dan Walikota.

METODE PENELITIAN

Metode penulisan yang digunakan adalah metode hukum yuridis normatif.


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konseptual dan pendekatan
perbandingan dengan metode analisis analisis kualitatif.1 Penulisan ini akan terbagi
dalam tiga bab, yakni pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada bagian
pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang dan fokus pembahasan
permasalahan yang ditemukan. Bagian pembahasan akan terbagi ke dalam empat
subbab yang akan menjadi alat analisis untuk menyimpulkan solusi permasalahan yang

1
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.13.
ditemukan. Bagian penutup akan berisi kesimpulan. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yaitu lembaran negara dan data sekunder yaitu data
yang diperoleh melalui studi kepustakaan, dokumen dan laporan yang terkait dengan
masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
studi dokumen yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan lembaran
negara, buku, jurnal, pendapat hukum, dan lain sebagainya yang sesuai dengan obyek
penelitian.

DASAR KEWENANGAN PRESIDEN MENERBITKAN PERPU

Peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau disingkat perpu


merupakan produk peraturan perundang-undangan yang merupakan wewenang penuh
presiden sebagai mana diatur dalam pasal 22 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945) yang menyebutkan bahwa :“dalam hal ikhwal
kegentingan yang memaksa, presien berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang”. 2

Penegasan tersebut juga ditegaskan dalam pasal 1 angka 4 UU No 12 Tahun


2011 sebagaimana diubah dengan undang-undang No 15 Tahun 2019 dan terakhir
diubah dengan UU No 13 Tahun 2022 tentang perubahan kedua atas UU No 12 Tahun
2011 tentang peraturan pembentukan perundang-undangan menyatakan bahwa :
“Peraturan pmerintah pengganti UU adalah perturan perundang-undangan yaang
ditetapkan oleh presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa”.

Dengan dasar hukum diatas jelas dan tegas bahwa presiden mempunyai
kewenangan dalam menetapkan perpu dengan syarat terdapat kondisi atau hal ikhwal
kegentingan yang memaksa.3 Kegentingan adalah keadaan yang kritis, genting dan
gawat.4 Definisi kegentingan memaksa tentu harus diketahui tolok ukurnya, sehingga
pemerintah dengan alih-alih kegentingan dapat menerbitkan perpu seenaknya sendiri.
Kegentingan yang memaksa dapat digambarkan sebagai suatu kondisi abnormal yang

2
Pasal 22 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3
https://www.unas.ac.id/berita/ihwal-kegentingan-memaksa-perpu-nomor-2-tahun-2022-tentang-
cipta-kerja. Diakses pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023.
4
Muhammad Rinaldy Bima, “Hal Ikhwal Kegentingan Yang Memaksa Sebagai Landasan
Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang” IUS: Jurnal Kajian Hukum dan
Keadilan Vol. 7, No. 1 (April 2019): hlm. 101.
membutuhkan upaya-upaya di luar kebiasaan untuk segera mengakhiri kondisi
tersebut.5

PERPU YANG DITERBITKAN DI ERA PRESIDEN JOKOWI

Berdasarkan ketentuan Pasal 22 UUD 1945 Pasal 22, sebuah perpu dibentuk
oleh presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Sebuah keistimewaan
presiden adalah memiliki hak menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu). Tahun lalu pada 30 Desember 2022 presiden Jokowi resmi
menerbitkan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja. 6 Setidaknya, selama
menjabat menjabat menjadi presiden Jokowi telah menerbitkan 8 perpu. Seperti, Perpu
penanganan corona, Perpu tentang akses informasi keuangan untuk kepentingan pajak,
Perpu soal ormas dan perpu tentang pemilu. Berikut 8 perpu yang diterbitkan di era
Jokowi :

1. Perpu No.1 Tahun 2015 tentang Tipikor


Terbitnya perpu karena kekosongan keanggotaan pimpinan komisi
pembrantasan korupsi (KPK) yang telah mengganggu kinerja KPK. Demi
menjaga kelangsungan kesinambungan upaya pemberantasan tindak pidana
korupsi, pemerintah perlu pengaturan pengisian keanggotaan sementara
pimpinan KPK. Dalam perpu terdiri atas 7 lembar itu, yang diubah pemerintah
adalah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, dengan menambahkan 2 (dua) pasal di antara Pasal 33
dan 34, yakni Pasal 33A dan Pasal 34B.

2. Perpu No.1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak


Perpu ini berisi perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak. Perpu ini dirilis pada 25 Mei 2016. Penerbitan
Perpu ini dinilai tergesa-gesa karena banyaknya kasus kekerasan terhadap anak
saat itu. Perpu memiliki hukuman mati dan hukuman kasta bagi mereka yang
melakukan pemerkosaan. Perpu ini berisi perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perpu ini dirilis pada 25 Mei
2016. Penerbitan Perpu ini dinilai tergesa-gesa karena banyaknya kasus
kekerasan terhadap anak saat itu. Perpu memiliki hukuman mati dan hukuman
5
Ibid.
6
Kumparan.com (2023, 3 Januari). Jokowi sendiri sudah terbitkan 8 perpu sejak jadi presiden.
Diakses pada 4 Maret 2023, dari https://kumparan.com/kumparannews/jokowi-sudah-terbitkan-8-perpu-
sejak-jadi-presiden-ini-daftarnya-1zZAno07CkS.
kasta bagi mereka yang melakukan pemerkosaan. Pesatnya arus globalisasi dan
dampak negatif dari perkembangan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi, memunculkan fenomena baru kekerasan seksual terhadap anak.7

3. Perpu No. 1 Tahun 2017 tentang Bunga Pajak


Perpu No. 1 Tahun 2017 memiliki akses informasi keuangan untuk
kepentingan perpajakan. Undang-undang ini mulai berlaku pada 8 Mei 2017.
Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpu ini sesuai dengan komitmen Indonesia
terhadap kesepakatan internasional dengan departemen pajak untuk pertukaran
informasi keuangan secara otomatis (automatic exchange of financial account
information). Melalui Perpu, Ditjen Pajak berhak mengakses informasi keuangan
dari bank, pasar modal, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya.
Namun, Perpu ini juga menuai kritik pada saat itu, karena dinilai
bertentangan dengan prinsip kerahasiaan bank sebagaimana diatur dalam pasal
40 ayat 1 undang-undang perbankan tahun 1998 yang menjelaskan bahwa Semua
nasabah wajib menjaga privasi datanya dari pengguna. bank. Tak hanya itu,
Perpu ini juga dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009 tentang Tata Cara Umum dan Tata Cara Perpajakan. Selain itu, Perpu ini
dinilai bertentangan dengan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
dan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal. Di sinilah pengumpulan aturan
berlangsung.

4. Perpu No. 2 Tahun 2017 kepada Ormas


Perpu ini termasuk perubahan atas Undang-Undang Organisasi
Kemasyarakatan Nomor 17 Tahun 2013. Penerbitan Perpu itu diumumkan oleh
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dalam
konferensi pers di kantornya di Jakarta Pusat, Rabu. Pemberian izin itu salah satu
alasan Jokowi karena UU Nomor 17 Tahun 2013 tidak mengatur secara jelas
ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Kekurangan ini
dipandang sebagai kekosongan hukum bagi pemerintah hingga Perpu akhirnya
diterbitkan.8
7
Cesar Antonio Munthe, “Relevansi Sanksi Kebiri Kimia Dalam Perpu No. 1 Tahun 2016
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Terhadap Tujuan Pemidanaan”, JUSTITIA ET PAX: Jurnal Hukum Vol. 32, No.2 (Desember 2016):
hlm. 106.
8
Kominfo.go.id (2017, 13 Juli). Pemerintah Keluarkan Perpu No. 2/2017 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Ormas. Diakses pada 4 Maret 2023, dari
https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/10094/pemerintah-keluarkan-perpu-no-22017-
5. Perpu No.1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan di Kala Pandemi
Diskresi yang dimiliki Presiden dan pejabat pemerintahan merupakan
kebijakan strategis yang berupa keputusan dan/atau tindakan dalam mengatasi
persoalan konkret yang mendesak yang membutuhkan penanganan segera. 9
Jokowi bereaksi terhadap pandemi corona yang tiba-tiba muncul dan memukul
ekonomi nasional dengan Peru. Perpu berperan sebagai jalan pintas untuk
membayar anggaran 405,1 triliun. Perpu nomor 1 Tahun 2020 memuat
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Rangka
Penanganan Pandemi Virus Corona 2019 dan/atau Dalam Rangka Penanganan
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan.

6. Perpu No.2 tahun 2020 tentang Pilkada


Perpu No. 2 Tahun 2020 berisi perubahan ketiga atas UU No. 1 Tahun
2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Perpu ini ditandatangani
pada 4 Mei 2020. perpu ini dikeluarkan ditengah wabah corona yang sedang
merebak. Karena itu, Presiden berupaya menekan penyebaran dengan menunda
pilkada yang digeser dari September ke Desember 2020.
Sebagai wujud solusi dari beberapa problematika yang muncul dari
ketidakpastian kapan waktu diselenggarakannya pemungutan suara Pilkada di
tahun 2020, maka hadirlah Perpu No. 2 Tahun 2020. 10 Meski begitu, ternyata
Perpu ini juga digugat oleh Perkumpulan Warga Peduli Pemilu (PWSPP) Solo di
MK. Gugatan tersebut berisi permintaan untuk menunda Pilkada hingga Keppres
tentang pecahnya mahkota sebagai bencana nasional dicabut.

7. Perpu No. 1 Tahun 2022 tentang Pemilu


Jokowi juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Perpu yang
ditandatangani Jokowi pada 12 Desember 2022 itu mencakup pelaksanaan
tentang-perubahan-atas-undang-undang-ormas/0/artikel_gpr.
9
Henny Julian, “Analisis Yuridis Kebijakan Keuangan Negara dalam Penanganan Pandemi
Covid-19 Melalui Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 2020”,
Administrative Law & Governance Journal Vol. 3, No. 2,(Juni 2020): hlm. 347.
10
Achmadudin Rajab, Urgensi Pelaksanaan Pilkada Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada Tahun
2020 Sesuai Perpu No. 2 Tahun 2020”, Jurnal Rechtsvinding: Media Pembina Hukum Nasional, (Juli
2020): hlm. 4.
Pilkada 2024 di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua, yakni Provinsi
Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Dataran Tinggi, dan
Provinsi Papua Barat Daya.

8. Perpu No.2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja


Perpu terakhir yang diterbitkan Jokowi adalah Perpu Nomor 2 Tahun 2022
tentang Penciptaan Lapangan Kerja. Perpu ini terbit pada 30 Desember 2022.
Perpu ini merupakan prosedur resmi setelah MK menyatakan UU Cipta tidak
berlaku. Kini, Perpu Cipta Perpu (Ciptaker) kini banyak dikritik oleh pihak lain.
Sebagian besar berita dianggap buruk bagi pengguna. Mulai dari hukum
outsourcing, libur minimal satu hari, hingga adanya tenaga kerja asing (TKA).
Arah politik hukum RUU Cipta Kerja, yaitu pembentukan hukum baru dengan
mengadopsi konsep omnibus law untuk simplifikasi regulasi dengan
pemangkasan, penyederhanaan, dan deregulasi peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan cipta kerja.11

KESIMPULAN

Perpu memiliki kedudukan yang sama dengan undang-undang hal ikhwal


kegentingan memaksa sebagai syarat untuk dilahirkannya perpu masih dimiliki
interpretasi yang berbeda-beda di karenakan perpu tidak luput dari penafsiran subjektif
seorang Presieden dalam menjalankan kewenangannya membentuk perpu. Dengan
ringkat kelahiran perpu di Indonesia yang relatif tinggi secara kuantitas maka sangat di
perlukan pembatasan-pembatasan yang menjadi rambu atau acuan bagi pemerintah
khususnya Presiden dalam membentuk perpu agar tidak merugikan hak dari seluruh
warga Indonesia.

11
Osgar Sahim Matompo dan Wafda Vivid Izziyana, “Konsep Omnibus Law Dan Permasalahan
Ruu Cipta Kerja”, Rechstaat Nieuw Vol. 5 No. 1 (Oktober 2020): hlm. 26.
DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.13.

Pasal 22 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

https://www.unas.ac.id/berita/ihwal-kegentingan-memaksa-perpu-nomor-2-tahun-
2022-tentang-cipta-kerja. Diakses pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023.

Muhammad Rinaldy Bima, “Hal Ikhwal Kegentingan Yang Memaksa Sebagai


Landasan Pembentukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang” IUS:
Jurnal Kajian Hukum dan Keadilan Vol. 7, No. 1 (April 2019): hlm. 101.

Ibid

Kumparan.com (2023,3 Januari). Jokowi sendiri sudah terbitkan 8 perpu sejak jadi
presiden. Diakses pada 4 Maret 2023, dari
https://kumparan.com/kumparannews/jokowi-sudah-terbitkan-8-perpu-sejak-jadi-
presiden-ini-daftarnya-1zZAno07CkS.

Cesar Antonio Munthe, “Relevansi Sanksi Kebiri Kimia Dalam Perpu No. 1 Tahun
2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Terhadap Tujuan Pemidanaan”, JUSTITIA ET PAX: Jurnal Hukum
Vol. 32, No.2 (Desember 2016): hlm. 106.

Kominfo.go.id (2017, 13 Juli). Pemerintah Keluarkan Perpu No. 2/2017 tentang


Perubahan atas Undang-Undang Ormas. Diakses pada 4 Maret 2023, dari
https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/10094/pemerintah-keluarkan-
perpu-no-22017-tentang-perubahan-atas-undang-undang-ormas/0/artikel_gpr.

Henny Julian, “Analisis Yuridis Kebijakan Keuangan Negara dalam Penanganan


Pandemi Covid-19 Melalui Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1
Tahun 2020”, Administrative Law & Governance Journal Vol. 3, No. 2,(Juni 2020):
hlm. 347.

Achmadudin Rajab, Urgensi Pelaksanaan Pilkada Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada


Tahun 2020 Sesuai Perpu No. 2 Tahun 2020”, Jurnal Rechtsvinding: Media Pembina
Hukum Nasional, (Juli 2020): hlm. 4.
Osgar Sahim Matompo dan Wafda Vivid Izziyana, “Konsep Omnibus Law Dan
Permasalahan Ruu Cipta Kerja”, Rechstaat Nieuw Vol. 5 No. 1 (Oktober 2020): hlm.
26.

Anda mungkin juga menyukai