Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rizki Dwi Irawan

NIM: 042292918

Tugas Tutorial ke-2 akan diselenggarakan setelah kegiatan Tutorial pada Sesi 5, diharapkan
mahasiswa bisa menyelesaikannya pada waktu dua minggu setelah selesai tutorial di Sesi 5 ini.

Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas. Jawaban yang hanya mengambil dari internet
(plagiat) tidak akan mendapatkan nilai maksimal. Sertakan referensi dalam mengutip.

Submit (unggah) pada tempat yang sudah disediakan dan tidak melebihi waktu yang telah
ditentukan.

Soal No 1

Negara memiliki kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia setiap individu dari penyalahgunaan
kekuasaan negara, dengan menjamin eksistensi HAM setiap individu dalam ketentuan hukum
maupun di dalam pelaksanannya dan memenuhi HAM setiap individu. Pasca amandemen kedua
Undang-Undang Dasar 1945 ketentuan hak-hak warga negara dalam Undang-Undang Dasar 1945
telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Yaitu terdiri dari empat kelompok yang
berisikan 37 butir ketentuan.

1. Berdasarkan uraian di atas, tentukan hak apa saja yang masuk dalam nonderogable rights, atau
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

Hak-hak yang termasuk dalam non-derogable rights menurut Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 meliputi:

- Hak untuk hidup;


- Hak untuk tidak disiksa;
- Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
- Hak beragama;
- Hak untuk tidak diperbudak;
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; dan
- hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.

Hal yang sama juga diatur dalam Pasal 4 UU HAM dan Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak
Sipil dan Politik yang disahkan melalui UU 12/2005.

2. Berikan analisis Anda apa yang membedakan bahwa suatu hak sudah merupakan hak asasi
manusia dan bukan hanya hak warga negara.
Hak warga negara hak yang melekat dalam diri manusia sebagai anggota sebuah negara sedangkan
hak asasi manusia bersifat melekat dalam diri setiap manusia. 2. Hak warga negara dibatasi oleh
aturan negara sedangkan hak asasi manusia bersifat universal.

perbedaan antara hak dan kewajiban

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan
sebelum lahir. Sementara kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan seseorang. Mudahnya,
setiap warga negara yang menjalankan kewajibannya akan mendapatkan haknya.

Soal No 2

Menurut Pasal 57 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang dimaksud dengan perkawinan
campuran adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang
berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.
Jadi, berdasarkan ketentuan tersebut yang dimaksud dengan perkawinan campuran adalah
perkawinan antara seorang Warga Negara Indonesia dengan seorang warga negara asing.

Selanjutnya, menurut Pasal 58 UUP bagi orang-orang yang berlainan kewarganegaraan yang
melakukan perkawinan campuran, dapat memperoleh kewarganegaraan dari suami/isterinya dan
dapat pula kehilangan kewarganegaraannya, menurut cara-cara yang telah ditentukan dalam
Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia yang berlaku.

1. Berikan analisis Anda terkait asas kesatuan hukum mutlak dan asas kesatuan hukum sebagai
penentuan kewarganegaraan akibat dari perkawinan.

analisis saya terkait asas kesatuan hukum mutlak dan asas kesatuan hukum sebagai penentuan
kewarganegaraan akibat dari perkawinan yaitu status kewarganegaraan istri dalam perkawinan
campuran dewasa ini dan dimasa mendatang mengalami suatu. perkembangan; Pada saat
berlakunya UU No. 3 Tahun 1946, status kewarganegaraan istri dalam perkawinan campuran istri
mengikuti status kewarganegaraan suami (asas kesatuan hukum mutlak): Pada UU No. 62 Tahun 5 8
menggunakan asas kesatuan hukum patriarkhi : Draft RUU kewarganegaraan yang baru menganut
asas kesatuan hukum dimana ada kesetaraan antara istri dan suami. 2.Pengaturan penentuan status
kewarganegaraan istri sesuai dengan hak hak perempuan sebagai Hak Asai Perempuan tidak diatur
secara khusus dalam UUD 1945 Amandemen kedua Tahun 2000: Pada konvensi perempuan pasal 9
ayat (1), perkawinan campuran tidak secara otornatis mengubah kewarganegaraan istri; Pada UU
No. 39 Tahun 1999 pada BAB III tentang HAM dan Kebebasan Dasar Manusia Bagian Kesembilan
mengatur hak perempuan yang menikah tidak secara otomatis mengikuti status kewarganegaraan
suami Dari pemaparan di atas maka disarankan perlunya, pengaturan yang tegas dalam UU
Kewarganegaraan yang baru, mengenai siapakah yang berhak memperoleh Kewarganegaraan
Republik Indonesia melalui naturalisasi khusus, laki laki (suami) dan perempuan (istri) atau hanya
perempuan yang menikah (istri). Hal ini untuk menghindari masalah baru, karena ditinjau dari sudut
historis, perempuan (istri) yang mengalami diskriminasi kewarganegaraan dalam perkawinan
campuran disamping itu pemberian Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui naturalisasi
khusus perlu. aturan yang tegas dan transparan disertai pengawasan yang dilakukan secara
koordinatif dengan instansi terkait.

Soal no 3
Pilpres 2019 menjadi bagian dari pemilihan umum (Pemilu) serentak pertama di Indonesia dalam
sejarah. Selain memilih Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu 2019 juga menjadi momen bagi rakyat
Indonesia untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Sejarah digelarnya pemilu serentak berawal dari aksi Effendi Ghazali dan Koalisi Masyarakat untuk
Pemilu Serentak. Pada 2013, peraih gelar Ph.D., dalam bidang komunikasi politik dari Radboud
Nijmegen University Belanda ini menggugat Undang-Undang (UU) Nomor 42/2008 tentang Pilpres ke
Mahkamah Konstitusi (MK).

MK mengabulkan dan mengeluarkan putusan uji materi (judicial review) untuk UU yang digugat
Effendi Ghazali tersebut pada Mei 2013 kendati baru resmi disidangkan pada Januari 2014. Namun,
penerapan pemilu serentak bisa dilakukan pada 2019, bukan untuk Pemilu 2014 dengan alasan
waktu yang terlalu mepet. Effendi Ghazali pun mempertanyakan kebijakan MK tersebut.

"Kalau begitu, kenapa tidak dari dulu diputuskan? Kenapa baru sekarang?” tukasnya usai mengikuti
sidang putusan di Gedung MK, Jakarta, Kamis (23/1/2014), dikutip dari Kompas.com.

“Coba tanyakan ke MK, kenapa bisa ada kata-kata kalau pemilu tinggal beberapa bulan lagi,
sementara putusan ini sudah dibuat sejak Mei 2013 kemarin?" imbuh pria kelahiran Padang,
Sumatera Barat, ini.

Maka, sesuai dengan keputusan MK, Pemilu 2019 pun tercatat dalam sejarah sebagai pemilu
serentak pertama di Indonesia.

https://republika.co.id/berita/qheayy384/dkpp-minta-parpol-tertib-administrasi-di-sipol-kpu

1. Berikan analisis anda atas fungsi partai politik yang diwujudkan secara konstitusional.

Fungsi partai politik antara lain adalah sebagai berikut:

1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik.

Bagaimana aspirasi masyarakat ini bisa tersalurkan kepada pemerintah, disinilah fungsi dari partai
politik yang akan menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya
sedemikian rupa. Melihat hal ini, partai politik dalam menjalankan fungsinya sering disebut sebagai
broker (perantara) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas) dan bisa juga dikatakan
bahwa partai politik bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar dan bagi warga masyarakat
sebagai pengeras suara.

2. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik.

Partai politik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Untuk dapat menjadi pemenang
dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serta menguasai pemerintah (dalam artian menjadi kepala daerah,
presiden ataupun pimpinan lainnya), partai politik harus bisa mensosialisasikan dan mendapatkan
dukungan masyarakat sebanyak mungkin dengan mengedepankan bahwa partai politik berjuang
untuk masyarakat dan kepentingan umum.

3. Partai politik sebagai sarana rekruitmen politik.


Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan
politik sebagai anggota partai (political recruitment), dengan demikian partai politik turut
memperluas partisipasi politik.

4. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik.

Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan soal
yang wajar. Jika terjadi suatu konflik dalam pemerintahan, maka partai politik berusaha untuk
mengatasinya dengan jalan pendekatan ataupun cara-cara yang dilakukan oleh partai, seperti sering
mengadakan rapat-rapat mulai dari sifatnya biasa sampai luar biasa, dari yang rapat berskala kecil
sampai yang berskala besar ataupun konsolidasi dengan kader-kader partai atau dengan
pemerintah.

2. Berikan pendapat Anda tentang fungsi partai politik terhadap pertisipasi masyarakat dalam
pemilihan umum.

Partisipasi masyarakat dalam pemilu, khususnya memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dan
siapa yang akan menjadi wakil-wakil rakyat di parlemen, merupakan indikator keberhasilan
demokrasi. Partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah salah satu aspek penting suatu demokrasi.

Peranan Parpol dalam Pemilu, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2
tahun 2011 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik,
tidak terlepas dari tujuan dan fungsi parpol dalam sistem politik demokrasi. Tujuan pembentukan
Parpol ada yang bersifat umum dan khusus. Untuk tujuan yang bersifat khusus, dalam Pasal 10 ayat
(2) UU No. 2 tahun 2011 disebutkan bahwa tujuan khusus Parpol yaitu; (a) meningkatkan partisipasi
politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;
(b) memperjuangkan cita-cita Parpol dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan;
(c) membangun etika dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Sedangkan fungsi Parpol sebagai sarana untuk pendidikan politik, penciptaan iklim yang kondusif
bagi persatuan dan kesatuan bangsa, penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi masyarakat,
partisipasi politik dan rekrutmen politik.

Jika disimak dari perspektif aturan (regulasi), maka peranan Parpol selain sebagai wadah rekrutmen
politik dalam arti menyiapkan calon-calon anggota legislatif, juga adalah meningkatkan partisipasi
politik masyarakat dalam Pemilu dan menciptakan iklim yang kondusif dalam proses Pemilu demi
terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengerjaan diperbolehkan dengan mengunakan ketik/tulis tangan dengan tetap mematuhi kaidah
sumber akademik yang harus dicantumkan (plagiasi). Kemudian hasil pengerjaan soal tersebut
mengunakan format pdf/doc dengan dilampirkan (attachment) dikolom yang telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai