Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ERA REFORMASI


BIDANG POLITIK DAN EKONOMI
PADA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO

NAMA KELOMPOK IV:

Anwar Muhammad Iskandar (05)


Farhad Iklil (10)
Siti Zainiyah (27)
Fitria Anisa Sari (12)
M. Ilham Akbarsyah ( )

SMA NEGERI 3 BANGKALAN


TAHUN PELAJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Era Reformasi Bidang Politik Dan Ekonomi
Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, 19 November 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Politik Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo.................2

2.2 Kebijakan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo.............3

2.3 Dampak Kebijakan Politik & Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo

............................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................7

3.2 Saran....................................................................................................7

Daftar Pustaka.......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jokowi memulai masa kepresidenannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat,
Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Upaya ini oleh partai oposisi dianggap
untuk meredam sementara kenaikan harga BBM. Jokowi dikritik karena meluncurkan
program yang tidak memiliki payung hukum dan melanggar tertib anggaran , namun hal ini
dibantah oleh Jusuf Kalla, dengan argumen bahwa program kartu tersebut sebenarnya
kelanjutan dari program yang sudah ada sehingga anggarannya pun mengikuti program
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana politik pada masa pemerintahan Joko Widodo?
 Bagaimana politik pada masa pemerintahan Joko Widodo?
 Bagaimana dampak kebijakan politik & ekonomi pada masa pemerintahan Joko
Widodo

1.3 Tujuan Penelitian


 Mengetahui politik pada masa pemerintahan Joko Widodo
 Mengetahui politik pada masa pemerintahan Joko Widodo
 Memahami dampak kebijakan politik & ekonomi pada masa pemerintahan Joko
Widodo

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Politik Pada masa Pemerintahan Joko Widodo


1. Penunjukan Menteri dan Pejabat Negara
Sewaktu kampanye dulu, Jokowi berjanji membuat kabinet yang ramping dan
profesional. Harapan yang timbul di benak kita adalah kabinet itu diisi oleh figur-
figur yang bersih dan mumpuni di bidangnya. Satu lagi, tidak diisi oleh orang-orang
partai sebagai bentuk balas jasa di pemilihan lalu. Tapi ya namanya politik, mau tidak
mau terbentur dengan berbagai kepentingan. Isi kabinet Jokowi-JK jadinya pun hasil
dari kompromi sana-sini.

2. Pembakaran & Penenggelaman Kapal Ilegal Nelayan Asing


Salah satu frase yang lumayan unik dari pidato kenegaraan Jokowi sewaktu
dilantik adalah soal Indonesia yang terlalu lama memunggungi laut. Akibat terlalu
lama tidak peduli dengan sektor maritim, hasil-hasil laut Indonesia jadi santapan
kapal-kapal nelayan asing. Karena itu pemerintahan Jokowi kemudian mengeluarkan
kebijakan yang sangat tegas kepada pelaku-pelaku illegal fishing. Kementerian
Perikanan Kelautan bersama TNI Angkatan Laut tidak akan segan-segan membakar
dan menenggelamkan kapal-kapal keparat tersebut. Nelayannya tentu saja tidak ikut
dibakar. Mereka dipenjara atau dideportasi ke negara asalnya.

3. KPK Versi Polri


Pada awal-awal masa pemerintahan, kita dibuat optimis dengan keputusan
Jokowi-JK. Mereka terlebih dahulu berkonsultasi dengan KPK sebelum memasukkan
menteri-menteri dalam kabinet. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap
aksi pemberantasan korupsi, sekaligus terhindar dari pelemahan kerja pemerintahan
gara-gara menterinya terlibat kasus korupsi.
Sayangnya, dukungan pemerintah terhadap pemberantasan korupsi di kemudian hari terasa
semakin memble. Ambil contoh sewaktu KPK lagi-lagi konflik dengan Polri, Jokowi hanya
mengeluarkan imbauan yang bersifat umum. Seruannya adalah agar institusi Polri dan KPK
memastikan proses hukum berjalan objektif dan sesuai dengan aturan UU yang ada.
Kebijakan tidak hanya berupa tindakan tapi juga berupa keputusan untuk tidak bertindak.

2
Karena cuma imbauan umum seperti itu, wajar publik merasa tidak puas dengan kinerja
pemerintahan Jokowi soal pemberantasan korupsi.

4. Memukul Mundur Oposisi Politik Di Parlemen


Setelah beberapa kali "berhadapan" dengan Megawati dan PDIP, Jokowi
tampaknya sekarang bertekad memperluas dukungan di parlemen lebih dulu, untuk
memaksa PDIP tunduk. Bergabungnya Golkar, yang dalam pemilu legislatif terkahir
mengumpulkan hampir 15 persen kursi parlemen, adalah kemenangan besar bagi
Presiden yang sebelumnya memerintah tanpa mayoritas di DPR. Dengan reshuffle
kabinet yang kedua, Jokowi akhirnya makin mantap mengukuhkan kekuasaan. Dia
sekarang tidak tergantung lagi hanya pada satu partai politik, tapi punya opsi-opsi
alternatif untuk terus memerintah. Setelah lebih setahun dirongrong kanan kiri oleh
menteri-menteri yang senang berbicara di media dan saling bantah, lewat reshuffle
kedua Jokowi akhirnya mengakhiri kegaduhan dalam pemerintahan. Para menteri
mulai sekarang tidak boleh punya "visi dan misi"sendiri, begitu pesan Presiden
kepada anggota kabinet yang baru saja dilantik.

2.2   Kebijakan Ekonomi Pada masa Pemerintahan Joko Widodo


Paket ekonomi pertama: Insentif untuk semua pemangku kepentingan
Dalam paket kebijakan pertama, pemerintah menegaskan komitmennya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebiijakan diambil untuk memberikan
insentif dan kemudahan bagi aktivitas para pemangku kepentingan dalam
perekonomian. Ada proses deregulasi untuk investor, subsidi bunga kredit untuk
sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga rumah murah untuk
masyarakat pekerja.
.
Paket kebijakan ekonomi kedua: Fokus undang investasi dengan lima jurus
1. Proses perizinan yang lebih sederhana
Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan proses
perizinan yang lebih sederhana dalam proses penanaman investasi. Hal ini diharapkan dapat
membuat iklim investasi di Indonesia menjadi semakin kondusif.
2. Pengesahan tax allowance dan tax holiday yang lebih cepat
Dalam paket kebijakan ekonomi kali ini, pemerintah juga berusaha
mengoptimalkan insentif tax allowance dan tax holiday yang sebelumnya telah

3
disahkan masing-masing dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 dan No. 159 tahun
2015. Caranya adalah dengan memastikan proses pemberian persetujuan dapat
berlangsung relatif cepat bagi wajib pajak yang mengajukan permohonan untuk
memperoleh kedua insentif tersebut.
3. Pembebasan PPN untuk impor alat angkut tertentu
Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 tahun 2015, pemerintah akan
membebaskan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor alat angkutan
tertentu. Dengan kebijakan ini, biaya pembangunan infrastruktur transportasi di
Indonesia diharapkan dapat ditekan. Apa saja alat angkut yang impornya akan bebas
PPN? Di antaranya adalah galangan kapal dan pesawat udara dengan suku cadangnya.
4. Pajak bunga deposito yang lebih rendah bagi eksportir
Pemerintah siap untuk memberikan pajak bunga deposito yang lebih rendah
bagi para eksportir Indonesia yang menyimpan dananya di bank-bank tanah air.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi insentif bagi mereka agar tak "memarkir"
Devisa Hasil Ekspor (DHE) di luar negeri.
5. Pemerintah daerah siap mendukung
Dalam proses implementasinya, berbagai kebijakan yang termuat dalam paket
kebijakan ekonomi jilid dua ini juga akan memperoleh dukungan penuh pemerintah
daerah, demikian ditegaskan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Paket kebijakan ketiga: Kuatkan daya saing dunia usaha


Paket kebijakan ketiga meluncur di tengah tekanan terhadap daya saing dunia
usaha dalam negeri. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat biaya
impor semakin tinggi. Meskipun menguntungkan para eksportir, hal ini di sisi lain
membuat situasi perekonomian Indonesia menjadi tak kondusif.
1. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan listrik: Harga avtur, Liquified
Petroleum Gas (LPG) 12 kg, Pertamax, dan Pertalite efektif turun sejak 1 Oktober 2015.
Sedangkan harga gas untuk pabrik dari lapangan gas baru ditetapkan sesuai dengan
kemampuan daya beli industri pupuk dan harga listrik untuk pelanggan industri I3 dan I4
akan turun sebesar Rp 12 – Rp 13 per kWh mengikuti turunnya harga minyak dunia.
2. Perluasan wirausahawan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR): Untuk meningkatkan
akses wirausahawan kepada kredit perbankan, pemerintah telah menurunkan tingkat bunga
KUR dari sekitar 22 persen menjadi 12 persen.

4
3. Penyederhanaan izin pertanahan dalam kegiatan penanaman modal: Di bidang
pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional merevisi
Peraturan Menteri No. 2 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Agraria, Tata
Ruang, dan Pertanahan dalam Kegiatan Penanaman Modal. Tujuannya, membuat proses
mengurus izin pertanahan menjadi lebih efisien.

Paket kebijakan ekonomi keempat: Formula baru perhitungan upah minimum dan
kredit modal kerja untuk produsen barang ekspor
Produktivitas pekerja adalah salah satu fondasi untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi. Untuk memberikan insentif kepada pekerja sekaligus
menjamin kesejahteraan mereka, pemerintah meluncurkan formula baru untuk
menghitung besaran kenaikan upah minimum tahunan yang tertuang dalam PP No. 78
tahun 2015 tentang pengupahan. Juga diumumkan dalam peluncuran paket keempat,
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sudah melakukan pemetaan terhadap
perusahaan-perusahaan produsen komoditas ekspor di Tanah Air. Hasilnya, terdapat
30 perusahaan yang berpotensi untuk memperoleh kredit modal kerja.

Paket kebijakan kelima: Insentif untuk revaluasi aset dan penghapusan pajak
berganda dalam Real Estate Investment Trust (REIT)
Dalam paket kebijakan ekonomi lima ini, pemerintah memberikan insentif pajak
bagi individu atau badan usaha yang ingin melakukan revaluasi aset. Akan ada
pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPH) revaluasi. Jika proposal revaluasi
diserahkan sebelum akhir tahun, besaran tarif khusus revaluasi akan menjadi 3 persen
dari sebelumnya 10 persen. Apabila diserahkan pada semester pertama 2016, menjadi
4 persen dan bila pada semester kedua 2016, menjadi 6 persen. Selain itu, instrumen
investasi Real Estate Investment Trust (REIT) akan bebas dari pajak berganda.

2.3 Dampak Kebijakan Politik & Ekonomi Pada Masa Pemerintahan Joko Widodo
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai kinerja pemerintahan
Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dalam bidang politik dan hukum semakin
membaik dalam satu tahun pemerintahannya. Jokowi-JK, katanya, sudah mampu
melakukan konsolidasi politik dan hukum. Kalau bicara politik, Jokowi-JK semakin
menguat posisi tawar, hubungan dengan elit makin luas dan semakin menguatnya
dukungan politik dengan adanya dukungan politik PAN.Dalam bidang hukum,

5
katanya, sudah relatif ada kemajuan. Meskipun banyak pihak yang menilai Jokowi-JK
tidak tegas dalam penegakan hukum, khusus soal memperkuat KPK. Ketegasan
Jokowi tampak ketika dia konsisten menerapkan hukuman mati.
Pekerjaan rumah terbesar Jokowi-JK adalah persoalan ekonomi. Dalam survei
Indo Barometer pada September 2015 lalu terkait "Keberhasilan dan Kegagalan
Setahun Pemerintahan Jokowi-JK" disebutkan, menurut publik keberhasilan Jokowi-
JK  adalah pemberian Kartu Indonesia Sehat (15,5%), pemberantasan Korupsi Kolusi
Nepotisme (6,6%), pemberian Kartu Indonesia Pintar (5,1%), pembangunan
infrastruktur (4,5%), hukuman mati terhadap pengedar narkoba (3,4%) dan
menggalakkan pemberantasan narkoba (3,3%). Sementara yang tidak tahu dan tidak
menjawab sebanyak 38,1 %.
Sementara kegagalan pemerintahan Jokowi-JK menurut publik adalah harga
kebutuhan pokok mahal (17,3%), tidak mampu mengatasi masalah ekonomi (13,3%),
melemahnya nilai tukar Rupiah (7,4%), meningkatnya harga bahan bakar minyak
(4,3%) dan program visi dan misi belum terbukti (4,1%).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ditilik dari perjalanan karier kepemimpinnnya, Presiden terpilih Joko Widodo
memiliki kemampuan tinggi serta strategi cerdas menghadapi arus Koalisi Merah Putih
di parlemen pada pemerintahan baru mendatang. Jokowi telah memiliki pengalaman
dalam menghadapi fraksi-fraksi di DPR lalu apakah yang dapat dilakukan oleh
pemerintahan Jokowi-JK, dalam menjalankan tugas-tugas kepemerintahan dan tugas-
tugas kenegaraannya, agar berjalan dengan baik bahkan menorehkan prestasi.
Sejauh ini, pemerintah telah mengumumkan lima paket kebijakan ekonomi. Ada
pesan yang jelas dari paket pertama hingga kelima: Pemerintah ingin mendorong laju
pertumbuhan ekonomi. Sebelum kembali tumbuh positif di kuartal tiga 2015,
pertumbuhan ekonomi kita memang sempat terus melambat. Semua komponen dalam
"mesin" pertumbuhan mulai dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah hingga
performa neraca perdagangan, disentuh oleh berbagai kebijakan dalam lima paket yang
telah diluncurkan.

3.2 Saran
Saran dari penulis untuk para pembaca sekalian yaitu kita harus pandai pandai
mengikuti perkembangan jaman di negara kita sendiri agar kita bisa hidup dengan
makmur dan tidak ketiggalan jaman dengan negara-negara lain

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/imamkodrimirkasan/strategi-jokowi-jk-dalam-

pemerintahannya_54f9661aa3331112678b4fd1

http://www.beritasatu.com/nasional/315402-kinerja-pemerintahan-jokowijk-dalam-bidang-

politik-dan-hukum-semakin-membaik.html

Anda mungkin juga menyukai