Anda di halaman 1dari 16

Kinerja Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla di Bidang Perekonomian

Pada Tahun 2014 – 2019

Makalah

Oleh :

1. FARREL ALVIERI 180110301030


2. SAFIRA NADIA PUTRI MEIVANI 200110301082
3. BAGAS CHOLIF ARRAHMAN 190110301039

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Kinerja
Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla di Bidang Perekonomian Pada Tahun 2014 –
2019” Makalah ini berisikan informasi tentang perkembangan ekonomi di masa
pemerintahan presiden Jokowi dan wakil presiden Jusuf kalla. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan pemahaman kepada kita semua tentang
perkembangan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
yang maha Esa senantiasa selalu meridhoi usaha-usaha kita. Amin.

Jember, 3 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1. Usaha Pemerintahan Jokowi-JK Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Indonesia............................................................................................................................6
2.2 Langkah yang Ditempuh Pemerintahan Jokowi-JK Menaikkan Produktivitas
Masyarakat Supaya Dapat Bersaing di Kancah International...........................................10
2.3 Cara yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan adanya
kemandirian ekonomi.......................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu bangsa dapat dikatakan mandiri, jika memiliki sumber daya manusia
yang berkompeten serta dapat melaksanakan kemajuan dan kebutuhan terhadap
pembangunan. Ketrampilan akan pemenuhan pengelolaan pembangunan yang ada
di dalam negeri dan memporsir sebanyak – banyaknya terhadap ketergantungan
sumber dari negara luar, serta pemenuhan kebutuhan pokok, diikuti dengan
kreativitas, integritas, etos kerja, dan inovasi dari sumber daya manusia yang ada.
Ketika pemilu di Indonesia pada tahun 2014, pasangan Joko Widodo
(Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) berhasil menjadi Presiden dan Wakil Presiden di
Indonesia dan mulai aktif menjabat pada 20 Oktober 2014. Pasangan Jokowi dan
JK di masa awal kepemimpinan mendapatkan beberapa tantangan internal ataupun
eksternal dalam upaya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
Dalam pemerintahan sebelumnya menjadi rapor merah dalam menangani
pertumbuhan ekonomi, dari 6,8% di tahun 2010 berubah hanya berkisar di angka
5.0% yang disebabkan oleh daya beli di masyarakat menjadi lemah. Sedangkan
pada kondisi eksternal pun demikian, disebabkan oleh jatuhnya beberapa harga
komoditas ekspor, perlambatan ekonomi di Tiongkok dan India serta resesi di
kawasan Jepang dan Eropa menyebabkan lambatnya ekonomi global dan
likuiditas global yang mengering. Pada kondisi tersebut, langkah Jokowi-JK untuk
membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi dengan cara reformasi ekonomi
domestik lebih mengutamakan kepada supply-side reforms, seperti perbaikan di
sektor investasi dan infrastruktur.
. Sebulan setelah pelantikan, tindakan yang dilakukan oleh Jokowi-JK
adalah melakukan pemotongan terhadap subsidi bahan bakar minyak atau biasa
disebut BBM, langkah terhadap penurunan beban fiskal. Alhasil pemerintah pun
pada 18 November 2014 menambah harga yang ada pada Solar seharga
Rp.7.500/liter dan BBM premium seharga 8.500/liter. Mengikuti terjadinya
melemahnya harga minyak di berbagai belahan dunia, langkah berani dilakukan
oleh Jokowi-JK yaitu tetap memberikan subsidi kepada Solar Rp. 1.000/liter, serta
meniadakan subsidi untuk BBM premium, dan menetapkan harganya ikut dalam
pasar global. Sehingga dapat mengurangi beban fiskal dan dialihkan menggenjot
sektor pembangunan infrastruktur.
Pada tahun selanjutnya, muncul Nawacita atau 9 program aksi utama
sebagai Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di
tahun 2015 – 2019. Target yang dipasang pun begitu tinggi dalam bidang
ekonomi oleh para pelaku ekonomi dan pemerintah di RPJMN tahun 2015 – 2019.
Target pertumbuhan ekonomi nasional di akhir masa pemerintahan Jokowi-JK
yang ingin dicapai ada di angka 8,6%.

1.2. Rumusan Masalah


1.Bagaimana usaha pemerintahan Jokowi-JK dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia?
2.Bagaimana langkah yang ditempuh pemerintahan Jokowi-JK menaikkan
produktivitas masyarakat supaya dapat bersaing di kancah International?
3.Apa saja cara yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan
adanya kemandirian ekonomi?

1.3. Tujuan Penulisan


1.Memahami kebijakan ekonomi pada masa pemerintaha Jokowi-JK dengan
leluasa.
2.Mengetahui hasil dari kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Jokowi-JK
3.Mengerti manfaat dari kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Jokowi-JK
untuk masyarakat Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Usaha Pemerintahan Jokowi-JK Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup


Masyarakat Indonesia.
Pemerintahan jokowi berada persis pada perubahan fundamental dari geo-
politik global. Pada Desember 2014, tiongkok merupakan kekuatan ekonomi
terbersar di dunia mengalahkan Amerika. Hal ini mengaikabtkan ketegangan geo
politik akan berpindah ke asia pasifik. Keberadaan Indonesia yang tepat di tengah
pertarungan geo politik tersebut dirasa dapat jokowi sesuaikan dengan program-
program yang berlandaskan trisakti, melalui nawacita, revolusi mental, serta poros
maritime. Kepemimpinan Jokowi-JK yang memiliki dasar pandangan tentang
Trisakti serta menerapkan dalam Nawacita, merupakan sebuah usaha
pemerintahan yang nasionalistis serta demokratis. Pada masa awal
kepemimpinannya (2014-2015), jokowi melakukan perubahan serta meletakkan 3
kebijakan fundamental, yakni merubah ekonomi yang awalnya berbasis konsumsi
menjadi produksi, mengupayakan pemberian subsidi dengan tepat sasaran sebagai
upaya pengentasan kemiskinan serta supaya pembangunan lebih merata baik di
jawa maupun luar jawa. Kemudian pada tahun keduanya (2015-2016), jokowi
melakukan pergerakan pada kebijakannya yang awalnya fondasi menjadi
percepatan pembangunan. Dalam proses percepatan pembangunan tersebut jokowi
mempunyai 8 topik khusus yakni : diplomasi internasional, pariwisata, papua,
reforma agrarian, poros maritime, amnesti pajak, desa kawasan 3T, dan juga
reformasi hokum. Selanjutnya pada tahun 2018, Jokowi lebih berfokus pada
peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi, merendahkan angka kemiskinan serta
ketimpangan penyusunan APBN antar daerah. Pada APBN 2018, tertuang dalam
10 perintah jokowi. Namun, infrastuktur tetap menjadi tujuan utama dalam
pembangunan Indonesia. Keputusan jokowi lebih berfokus pada pembangunan
infrastruktur dalam pembangunan ekonomi sesuai dengan penelitian yang
dilakukakn oleh seorang professor ekonomi pembangunan yaitu Prof. Demurger.
Ia mengatakan bahwa infrastuktur merupakan factor utama dalam penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Pada penetapan kebijakan ekonomi politiknya, terdapat 2 hal menarik,
yakni poros maritime serta diplomasi ekonomi. Pada poros maritime, jokowi
berupaya untuk mengembalikan identitas bangsa Indonesia yang merupakan
Negara kepulauan. Oleh sebab itu, pembangunan di wilayah perairan, khususnya
pelabuhan dinilai esensial. Di sisi lain, pada diplomasi ekonomi berupaya untuk
mengembangkan secara potensial sumber daya yang kita miliki. Dalam diplomasi
ekonomi ini ditujukan pada pembangunan infrastruktur yang masih belum merata
hingga Indonesia timur. Dengan adanya diplomasi ekonomi ini diharapkan
masyarakat Indonesia mampu mempertahankan serta dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi hingga diatas 8%.
Solusi yang ditawarkan oleh pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan
kualitas masyarakat Indonesia dengan adanya program Indonesia Sentris
(Nawacita V). Program Indonesia Sentris merupakan program yang berdasar
kepada Pancasila ke 5, yakni ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’.
Merubah orientasi tata cara pembangunan yang lebih memberikan akses kepada
daerah urban dengan skala ekonomi yang masih kecil, penduduk sedikit, serta
akses yang cukup susah ke daerah padat penduduk dan skala ekonomi yang besar.
Beberapa program pemerataan infrastruktur pembangunan dilakukan seperti
bahan bakar minyak (BBM) satu harga di seluruh wilayah Indonesia, menuju
Indonesia terang, Palapa Ring, serta pembangunan infrastuktur untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Upaya pemerintahan Jokowi-JK untuk memberikan pasokan energi
dengan harga terjangkau serta menyeluruh ke seluruh negeri, melalui program
BBM satu harga. Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyampaikan bahwa adanya
program BBM satu harga sudah ada di 170 kawasan yang sulit untuk dijangkau.
Perintah langsung dari Presiden Jokowi ini, nantinya masyarakat seluruh
Indonesia mampu mendapatkan harga BBM sama di tiap daerah. Awal mula
perjalanan program BBM satu harga ini pada tahun 2017, dari 57 kawasan
disalurkan BBM satu harga yang ditindaklanjuti Pertamina sampai 54 kawasan
dan 3 kawasan lainnya oleh swasta. Pada tahun 2018, penambahan dilakukan di
73 kawasan disalurkan BBM satu harga yang Pertamina kerjakan ada 67 kawasan
dan 6 kawasan lainnya oleh swasta. Akhir masa jabatan Jokowi-JK di tahun 2019,
melakukan penambahan BBM satu harga di 40 kawasan di Indonesia.
Pulau – pulau di kawasan luar Jawa menjadi tujuan utama dari program
BBM satu harga. Kawasan pulau Sumatera mendapatkan 29 kawasan dari
program BBM satu harga. Jika harga BBM di Sumatera sebelumnya mencapai
harga Rp. 8.000-Rp. 9.000/liter, kini menjadi Rp. 6.450/liter premium dan Rp.
5.150/liter. Pulau Kalimantan terdapat 33 kawasan dari program BBM satu harga.
Jika sebelumnya harga BBM mencapai Rp. 8.000-Rp. 40.000. Pulau Jawa dan
Madura terdapat 3 kawasan yang sebelumnya harga BBM berkisar Rp. 8.000-Rp.
10.000. Selain itu, Gorontalo dan Sulawesi terdapat 14 kawasan mendapat jatah
BBM satu harga jika harga sebelumnya berkisar Rp. 8.500-Rp. 25.000. Kawasan
Nusa Tenggara mendapatkan 14 lokasi dari program BBM satu harga jika harga
sebelumnya Rp. 8.000-Rp. 9.000. Disusul oleh Maluku, Maluku Utara, Papua, dan
Papua Barat mendapatkan bantuan BBM satu harga di 37 kawasan yang
sebelumnya berkisar Rp. 12.000-Rp. 100.000.
Gerakan menawan Jokowi-JK tentang program BBM satu harga ini tidak
terlepas dari kritik masyarakat. Said Didu sebagai mantan Sekretaris Kementerian
BUMN menganggap program BBM satu harga dapat memberikan tanggungan
anggaran cukup besar kepada perusahaan BUMN Pertamina. Ia juga
menambahkan bahwa biaya akomodasi PT. Pertamina untuk masuk ke daerah –
daerah kawasan terpolosok tersebut menjadi beban bagi anggaran PT. Pertamina
kedepannya.
Selain program BBM satu harga, ada juga program menuju Indonesia
terang yang dirancang oleh pemerintahan Jokowi-JK. Tujuan adanya program
menuju Indonesia terang adalah memberikan fasilitas penerangan di seluruh
kawasan Indonesia. Cara yang dilakukan untuk meraih tujuan tersebut dengan
mengaliri 35 ribu MW (Mega Watt) melalui pembangkit listrik, menghadirkan
lampu tenaga surya hemat energi diberikan kepada masyarakat pedalaman melalui
kabel transmisi yang disambungkan ratusan kilometer. Alhasil dari cara – cara
tersebut, rasio elektrifikasi tembus diangka 98,8% di semester pertama tahun
2019. Kendati demikian, Said Didu kembali menganggap bahwa program menuju
Indonesia terang akan memberikan tanggungan anggaran kepada perusahaan
listrik negara (PLN). Karena menyertakan anggaran perusahaan dan tidak
mencakup anggaran dari APBN. Mantan Staf Khusus Menteri ESDM itu selalu
memberikan peringatan kepada BUMN terutama kepada Pertamina dan PLN.
Dalam ekonomi digital, pemerintahan Jokowi-JK memiliki rancangan
kerja yaitu program Palapa Ring. Palapa Ring menjadi tujuan untuk memberikan
akses internet ke seluruh masyarakat Indonesia dengan jaringan backbone network
(tulang punggung). Jaringan dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi
dan Informasi (BAKTI) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi
(Kemkominfo) dengan serat optik sepanjang 12.128 kilometer.
Program Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yakni paket timur
menghubungkan 16 Kabupaten/Kota interkoneksi dengan wilayah Papua, Papua
Barat, NTT, dan Maluku. Serta memberikan layanan terhadap 35 Kabupaten/Kota
tersebut. Sedangkan paket tengah memberikan pelayanan kepada 17
Kabupaten/Kota dan Interkoneksi kepada 10 Kabupaten/Kota di wilayah
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan
Maluku Utara. Lalu terakhir ada paket barat yang memberikan pelayanan kepada
5 Kabupaten/Kota dan Interkoneksi kepada 7 Kabupaten/Kota di wilayah Jambi,
Kalimantan Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Ketika peresmian pengoperasian Palapa Ring di Istana Negara pada 14
Oktober 2019, Menkominfo Rudiantara mengungkapkan bahwa konsep dari
program Palapa Ring merupakan program yang direncanakan pada tahun 2005,
tetapi baru dapat dilaksanakan pada tahun 2015. Ia juga menambahkan terkait
program ini dianggap sebagai lalu lintas internet bagi kawasan Indonesia dengan
514 Kabupaten/Kota dihubungkan dengan jaringan lalu lintas internet dari
program Palapa Ring. Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwasannya selama
beberapa tahun lalu pemerintah menganggap ketimpangan yang nampak di antara
daerah – daerah Indonesia menyangkut dengan jaringan internet. Maka dari itu,
pemerintah menyajikan program Palapa Ring untuk memutus rantai ketimpangan
dan memajukan sektor ekonomi digital di tiap daerah.
Terdapat dua skema terjadinya pembangunan infrastruktur tol langit, yakni
skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan juga skema Non-
KPBU. Skema Non-KPBU dilakukan oleh PT. Telkom dengan jaringan backbone
network serat optik kepada 457 Kabupaten/Kota. Sedangkan Skema KPBU
dijalankan oleh BAKTI Kementerian Kominfo, menyalurkan jaringan dengan
panjang 12.128 kepada 11 Provinsi dan 57 Kabupaten/Kota. Jika penyaluran
jaringan internet berjalan dengan stabil, dapat meningkatkan inklusi keuangan.
Iklim investasi dan bisnis di Indonesia pun bisa menjadi lebih baik. Konektivitas
telekomunikasi dapat mempermudah akses di berbagai sektor kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan Sosial. Program Palapa Ring dilaksanakan untuk
meningkatkan inovasi dan kreativitas SDM Indonesia.
Melalui berbagai program tersebut, untuk pertama kalinya data statistik
angka kemiskinan turun menjadi satu digit, diikuti dengan data statistik angka
ketimpangan pendatan juga menurun. Dalam lima tahun terakhir, rasio penduduk
miskin selalu mengalami penurunan. Keseluruhan jumlah penduduk miskin
sebanyak 10,96% pada tahun 2014, tahun selanjutnya 2015 menjadi 11,13%,
turun kembali pada tahun 2016 di angka 10,7%, lalu di tahun 2017 naik di angka
10,12%, turun kembali di tahun 2018 menjadi 9,66%.

2.2 Langkah yang Ditempuh Pemerintahan Jokowi-JK Menaikkan


Produktivitas Masyarakat Supaya Dapat Bersaing di Kancah International
Pemerintahanjokowi berada persis pada perubahan fundamental dari geo-
politik global. Pada Desember 2014, tiongkok merupakan kekuatan ekonomi
terbersar di dunia mengalahkan Amerika. Hal ini mengaikabtkan ketegangan geo
politik akan berpindah ke asia pasifik. Keberadaan Indonesia yang tepat di tengah
pertarungan geo politik tersebut dirasa dapat jokowi sesuaikan dengan program-
program yang berlandaskan trisakti, melalui nawacita, revolusi mental, serta poros
maritime. Kepemimpinan Jokowi-JK yang memiliki dasar pandangan tentang
Trisakti serta menerapkan dalam Nawacita, merupakan sebuah usaha
pemerintahan yang nasionalistis serta demokratis. Pada masa awal
kepemimpinannya (2014-2015), jokowi melakukan perubahan serta meletakkan 3
kebijakan fundamental, yakni merubah ekonomi yang awalnya berbasis konsumsi
menjadi produksi, mengupayakan pemberian subsidi dengan tepat sasaran sebagai
upaya pengentasan kemiskinan serta supaya pembangunan lebih merata baik di
jawa maupun luar jawa. Kemudian pada tahun keduanya (2015-2016), jokowi
melakukan pergerakan pada kebijakannya yang awalnya fondasi menjadi
percepatan pembangunan. Dalam proses percepatan pembangunan tersebut jokowi
mempunyai 8 topik khusus yakni : diplomasi internasional, pariwisata, papua,
reforma agrarian, poros maritime, amnesti pajak, desa kawasan 3T, dan juga
reformasi hokum. Selanjutnya pada tahun 2018, Jokowi lebih berfokus pada
peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi, merendahkan angka kemiskinan serta
ketimpangan penyusunan APBN antar daerah. Pada APBN 2018, tertuang dalam
10 perintah jokowi. Namun, infrastuktur tetap menjadi tujuan utama dalam
pembangunan Indonesia. Keputusan jokowi lebih berfokus pada pembangunan
infrastruktur dalam pembangunan ekonomi sesuai dengan penelitian yang
dilakukakn oleh seorang professor ekonomi pembangunan yaitu Prof. Demurger.
Ia mengatakan bahwa infrastuktur merupakan factor utama dalam penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Pada penetapan kebijakan ekonomi politiknya, terdapat 2 hal menarik,
yakni poros maritime serta diplomasi ekonomi. Pada poros maritime, jokowi
berupaya untuk mengembalikan identitas bangsa Indonesia yang merupakan
Negara kepulauan. Oleh sebab itu, pembangunan di wilayah perairan, khususnya
pelabuhan dinilai esensial. Di sisi lain, pada diplomasi ekonomi berupaya untuk
mengembangkan secara potensial sumber daya yang kita miliki. Dalam diplomasi
ekonomi ini ditujukan pada pembangunan infrastruktur yang masih belum merata
hingga Indonesia timur. Dengan adanya diplomasi ekonomi ini diharapkan
masyarakat Indonesia mampu mempertahankan serta dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi hingga diatas 8%.
Kemudahan izin usaha dirombak di skala daerah hingga ke tahap nasional
di masa pemerintahan Jokowi-JK. Tujuannya untuk menarik minat para investor
untuk menanamkan modalnya di Indonesia, maka perlu dilakukan tindakan
penyederhanaan regulasi. Peraturan yang dipermudah dapat memberikan tempat
yang luas bagi dunia usaha dan investasi untuk memberikan pengaruh terhadap
perkembangan ekonomi Indonesia. Pada masa pemerintahannya, Jokowi
menetapkan Perpres 91/2017 tentang kemudahan menjalankan usaha di tahun
2017, dilanjutkan dengan paket kebijakan ekonomi 16 di tahun 2018, dan yang
terakhir muncul Online Single Submission (OSS) termaktum dalam PP No. 24
tahun 2018. Fungsi dari OSS untuk melaksanakan iklim usaha yang efisien dan
kompetitif.
Perombakan sttuktural regulasi memberikan pengaruh terhadap kenaikan
kemudahan berusaha yang tiap tahunnya selalu mengalami pertumbuhan. Data
dari Ease of Doing Business (EoDB) menunjukkan bahwa di Indonesia
kemudahan melakukan usaha mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Pada tahun
2015 angkanya mencapai 59,15, lalu sempat turun di tahun 2016 menjadi 58,12,
tahun 2017 mengalami kenaikan hingga 61,52, Kenaikan semakin tinggi di tahun
2018 sampai menyentuh 66,47, terakhir di tahun 2019 mencapai angka 67,96.

Keterikatan hubungan industri dan pendidikan vokasi semakin di dekatkan


pada masa Jokowi-JK. Beberapa industri selalu ditekan untuk melakukan
kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pendidikan vokasi.
Peringkat pelatihan vokasi Indonesia juga meningkat, dari tahun 2015 yang hanya
di peringkat 97, Pada tahun 2018 telah berhasil berada di peringkat 51. Selain itu,
kerjasama antara sekolah kejuruan dengan industri selalu ditonjolkan oleh
pemerintah.

Meskipun dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan daya saing di


tingkat global tetapi Indonesia turun peringkat dari persaingan International, ini
menjadi raport merah bagi pemerintahan Jokowi-JK. Data dari CGI, Indonesia
berada di peringkat 50 pada tahun 2019, jika sebelumnya berada di peringkat 45
di tahun 2018. Akibat turunnya skor yang dimiliki Indonesia, jika pada tahun
2018 memiliki skor 64,9, berubah menjadi 64,6 di tahun 2019. Masalah utama
dari hal tersebut adalah terkait ketrampilan, pasar tenaga kerja, dan juga masalah
isu kesehatan. Walaupun begitu, untuk menciptakan dunia usaha yang kondusif
dan memiliki daya saing, Indonesia menunjukkan progress yang positif di tiap
tahunnya.
2.3 Cara yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan
adanya kemandirian ekonomi
Pada masa pemerintahan Jokowi-JK dalam upayanya untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi di Indonesia sendiri pasti sudah dicanangkan dan di
rencanakan dengan matang. Dalam hal ini, pemerintahan Jokowi-JK sendiri
melihat berbagai macam indikator yang digunakan dalam persiapan pembangunan
kemandirian ekonomi. Hal ini dikarenakan tujuan utama yang harus diperoleh
dalam kemandirian ekonomi ialah kesejahteraan rakyat, yang mana dalam hal ini
rakyatlah yang menjadi prioritas dalam penerimaan manfaat dari pembangunan
kemandirian ekonomi ini. Indikator yang menjadi tinjauan pemerintahan Jokowi-
JK dalam pengupayaan kemandirian ekonomi ialah kemiskinan, pengangguran,
inflasi, pertumbuhan ekonomi dan juga ketimpangan sosial. Hal-hal tersebut perlu
diperhatikan yang mana nantinya dapat menjadi tinjauan dan acuan kedepannya
dalam pengupayaan kemandirian ekonomi di Indonesia.
Pada pemerintahan Jokowi-JK saat ini, kebijakan deregulasi ekonomi
menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong adanya pertumbuhan ekonomi
dan juga meningkatkan daya saing yang memiliki kualitas meskipun saat ini
tengah berada di kondisi kelesuan ekonomi secara global. Dalam hal ini,
pemerintah Jokowi-JK menegakkan dan juga menjamin kapasitas hukum yang
ada. Selain itu, penyederhanaan proses birokrasi juga menjadi sasaran deregulasi
yang dicanangkan karena ini akan berdampak positif terhadap daya saing dan
pertumbuhan ekonomi sehingga mampu membuat kemandirian ekonomi di
Indonesia khususnya dalam masyarakat.
Pemerintahan Jokowi-JK saat ini sudah mampu membuat perizinan usaha
yang makin mudah sehingga dapat dilakukan dengan sederhana dan cepat. Dalam
hal ini akan membuat masyarakat lebih mudah dalam meminta izin usaha yang
dibutuhkan untuk legalitas usahanya. Sehingga masyarakat dapat membuat usaha
sendiri yang mana hal ini mampu membangun kemandirian ekonomi di Indonesia.
Dalam hal perizinan usaha ini perbedaan yang dirasakan utamanya dalam total
waktu yang dibutuhkan dalam alur pendirian PT. Dahulu total waktu yang
diperlukan dalam pembuatan izin pendirian PT membutuhkan waktu 1 sampai 2
bulan. Sementara saat ini dapat dilakukan cukup dalam waktu 1 hari.
Pembangunan ekonomi dan peningkayan daya saing pada tahun 2018
menjadi titik balik dalam bidang pembangunan ekonomi di Indonesia. Hingga
tahun 2018 pertumbuhan ekonomi stabil yang mana jumlah pengangguran,
kemisinan dan juga ketimpangan sosial menurun. Harga-harga di pasaran dapat
terkendali dengan baik. Di tahun ini pemerintahan Jokowi-JK juga menciptakan
insentif bagi para pelaku ekonomi, sehingga hal ini mampu mendorong reformasi
di berbagai bidang. Selain itu, sentra ekonomi baru dapat terbangun sehingga
proses maritim nasional juga menjadi lebih kuat yang mana hal ini mampu
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Pengelolaan makro ekonomi dilakukan dengan baik yang mana
pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5% dan terus meningkat. Angka
pengangguran menurun hingga 5,13% sehingga hal ini juga meningkatkan
kesempatan kerja yang lebih,. Di tahun ini juga membuat rekor untuk pertama kali
angka kemiskinan hanya satu digit dengan prosentase 9,82% sehingga hal ini
membuat ketimpangan pendapatan menurun dengan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai