Anda di halaman 1dari 15

Masa Pemerintahan Susilo Bambang

Yudhoyono
KELOMPOK 4 :
ARISNA DEFAYANI (02)
BUNGA SUKMA TRI BUANA (04)
HERLINA RAHMAWATI (09)
M. RIVALDO DESTADHIO HAMZAH (14)
NAJWA PUTRI SADRRUDIN (22)

Masa pemerintahan Susilo


Bambang Yudhoyono
20 Oktober 2004 -20 Oktober 2014

Masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang


Yudhoyono dimulai tahun 2004-2014. Di masa
pemerintahannya inilah terdapat 2 wakil presiden
yakni Jusuf Kalla dan Boediono.
Kebijakan Politik yang dibuat

Kebijakan politik yang dibuat adalah


Kabinet Indonesia Bersatu yang berada di
dalam 2 periode, Kabinet Indonesia Bersatu
I dan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Awal masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono atau yang kerap dikenal
bapak SBY merupakan masa kebangkitan
Indonesia pasca-krisis ekonomi. Disambut dengan
booming harga komoditas, Indonesia kemudian
harus menghadapi krisis keuangan dunia 2008
yang membuat pertumbuhan ekonomi menjdi
turun.
Kebijakan Politik yang digalakkan

1. Pembentukan Kabinet Bersatu


Periode pertama ini, SBY melakukan 2x perombakan
kabinet
2. Pembentukan Kabinet
Indonesia bersatu jilid 2 Pada periode ini juga terjadi
perombakan kabinet dengan masuknya sejumlah wajah baru
dan pergeseran posisi jabatan menteri

3. Politik Pencitraan
Politik pencitraan SBY dilakukan dengan menggunakan
kapabilitas internalnya

Kebijakan Politik yang digalakkan


4. Politik Luar Negeri
bersifat pragmatis atau bersifat praktis, kreatif dan opotunis dan
untuk membangun kepercayaan dunia internasional

5. Menganut Sistem Pemerintahan Trias Politika


Trias Politica adalah sebuah ide untuk memisahkan pemerintahan
menjadi 3 bagian, yaitu
a. Legislatif (Pembuat Undang-Undang)
b. Eksekutif (Pelaksana Undang-Undang)
c. Yudikatif (Pengawas Pelaksana Undang-Undang)

6. Sistem Kepartaian
pada masa ini partai politik bebas didirikan tetapi harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Dampaknya
1. Pembentukan Kabinet Bersatu
Berdampak pada perbaikan struktur para petinggi kementrian menjadi
lebih sehat dibandingkan sebelumnya setelah dilakukannya perombakan
menteri
2. Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2
Berdampak pada berbagai bidang, salah satunya di bidang ekonomi dengan
terpilihnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan indonesia melanjutkan
perkembangan aksi beli saham

3. Politik Pencitraan
Politik pencitraan termasuk audisi menteri, dilakukan untuk
memuaskan rakyat melalui dukungan vertikal. Dukungan horizontal
dengan menggunakan politik kompromi sehingga terlihat transaksional

Dampaknya
4. Politik Luar Negeri
Sistem politik luar negeri sendiri adalah sebuah arah kebijakan suatu negara agar dapat
berhubungan dengan negara lain, dengan tujuan kepentingan nasional tersebut pada
lingkup dunia internasional.

5. Menganut Sistem Pemerintahan Trias Politika


Trias Politika menjadi sebuah langkah baik menjalankan sistem pemerintahan yang efektif.
Ketiadaan Kekuasaan absolut dapat mencegah penyalahgunaan wewenang yang merugikan
negara dan rakyatnya.

6. Sistem Kepartaian
Hak-hak yang terkandung dalam prinsip negara konstitusional dan negara berdasarkan atas
hukum reformasi diarahkan pada usaha pemberdayaan suprastruktur dan infrastruktur
politik agar benar-benar menjadi wahana perjuangan mewujudkan dan melaksanakan
tatanan demokrasi. Yang telah diselenggarakan adalah pemilihan umum yang bebas (1999)
serta kebebasan mendirikan partai, adanya reformasi birokrasi atau administrasi negara
yang berarti melepaskan birokrasi dan ikatan politik primordial dari kekuatan politik tertentu
yang menimbulkan berbagai kecemburuan politik, dan reformasi ekonomi, seperti peniadaan
monopoli dan membangun sistem ekonomi kerakyatan.

Respon Rakyat Terhadap Kebijakan Politik


Sistem demokrasi di Indonesia yang ada pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mendapat respon positif di kalangan masyarakat karena adanya pertumbuhan
ekonomi meskipun tidak signifikan. Terdapat juga sebuah keadilan hukum yang berusaha
ditegakkan oleh presiden SBY sehingga dapat mengatasi masalah korupsi meskipun belum
terorganisir secara baik. Juga adanya kestabilan politik yang tetap terjaga selama 10 tahun masa
kepemimpinan presiden SBY.

Selain itu, terdapat anggapan bahwa demokrasi di Indonesia yang mulai tumbuh kearah
konsolidasi masih bersifat stagnan atau tetap seperti itu saja dan tidak ada nya perubahan
karena Indonesia masih berstatus sebagai negara setengah demokrasia atau setengah bebas.
Upaya konstruktivis dari presiden SBY telah melahirkan kesan bahwa SBY merupakan pemimpin
yang sangat berwibawa dan mampu membawa demokrasi Indonesia kearah yang lebih baik.
Maka dari itu, dapat dilihat bahwa sebagai negara yang baru saja tumbuh dalam hal demokrasi,
SBY cukup berhasil dalam mengimplementasikan nilai demokrasi di negara Indonesia dan
menjadi langkah awal untuk tetap ditingkatkan pada masa pemerintahan presiden yang baru
seterusnya
Prestasi Pembangunan Infrastruktur di Era SBY
Prestasi Pembangunan Infrastruktur Di Era SBY :
Daftar proyek-proyek infrastruktur yang telah diresmikan oleh
SBY pada masa akhir pemerintahannya tahun 2014

Ekonomi Jawa:
Provinsi Jawa Tengah

• Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, di Kota


Semarang
• Pembangunan PLTU Adipala, 660 MW di Kabupaten Cilacap

Prestasi Pembangunan Infrastruktur di Era SBY


Provinsi Banten
• Pembangunan pabrik semen Merah Putih di Kabupaten Lebak
• Pengembangan bandara international Soekarno-Hatta
• Pembangunan jalur ganda KA dan elektrifikasi Serpong-Maja-
Rangkasbiting

Provinsi Jawa Timur


• Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong
Tahap 1. Kota Surabaya
• Pembangunan jalurganda KA lintas utara Jawa (Cirebon-
Surabaya)
• Pengembangan terminal bandara internasional Juanda.
Sidoarjo

Kebijakan Ekonomi Yang digalakkan


Kebijakan Ekonomi yang Digalakkan

1. Kebijakan Harga BBM


Untuk mengurangi beban terhadap anggaran, pemerintah menyesuaikan
harga bahan bakar minyal (BBM).

2. kebijakan penggunaan gas domestik Menurut Yudhoyono, kebijakan


penggunaan gas domestik diharapkan dapat mendorong industri dan
menggerakkan sektor ril

3. mendorong ekspor Dengan memberikan additional deduction tax untuk


sektor padat karya yang memiliki ekspor minimal 30% dari total produksi

4. Kebijakan Di Masa Krisis (Fiskal)


a. Penghematan Pajak
b. Pengurangan harga solar Rp.3000/iter
c. Potongan tariff istrik untuk industri
d. Paket Pembiayaan stimulus

Dampak
Subsidi energi bisa ditekan pada periode pertama pemerintahan, meski
naik lagi pada periode kedua pemerintahan. KEBIJAKAN HARGA BBM
Sebagai negara pengekspor produk komoditas kenaikan harga komoditas
di pasar dunia menjadi berkah. Namun, di sisi lain kenaikan harga
khususnya minyak mentah justru memberatkan anggaran karena
Indonesia merupakan not importer minyak Untuk mengurangi beban
terhadap anggaran, pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak
(BBM). Rumah tangga penerima BLT naik kelas dari kategori miskin
menjadi tidak miskin.

Dampak Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 mencapai 4,8% salah
satu yang tertinggi setelah Tiongkok dan India. Dengan demikian, konsumsi
BBM untuk pembangkit listrik juga sudah bisa kita turunkan.Serta memulihkan
kembali perekonomian Indonesia yang tengah dilanda krisis global, dan
memperbaiki nerace transaksi dan menjaga nilai tukar rupiah.
Respon Rakyat Terhadap kebijakan Ekonomi

1. Peruasan dan Pembangunan Ekonomi indonesia (MP3EL) pada saat itu yang
sudah berjalan selama tiga tahun sarnyata masih ada kepala daerah yang menilai
program itu kurang sosialisasi Contohnya adalah Gubernur Jawa Tengah, Cargar
Pranowo la menilai program MP3EL kurang mengena dan banyak tidak diketahui
oleh masyarakat khususnya kalangan bawah. Dia menilai inilah kendala
penyelesaian proyek MP3EL

2. Pada era SBY menjabat terjadinya kelonjakan atau kenaikan harga BBM
bersubsidi yang disebabkan oleh tekanan APBN yang makin berat karena lonjakan
harga minyak. Hal ini mendapat berbagai respon dari rakyat, tak sudikt juga
masyarakat sadar akan hal itu sehingga terjadilah aksi demo dari masyarakat untuk
menolak kelonjakan harga BBM tersebut agar dapat diturunkan seperti sedia kala
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai