Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Perekonomian

RESUME EKONOMI INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL DENGAN


DEMOKRASI TERPIMPIN

DISUSUN OLEH

AMANDA ISMI

(21046166)

DOSEN PENGAMPU

Dr.Rusdi,M.Hum

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
1. Ekonomi Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) Dan Demokrasi
Terpimpin (1959-1965)
 Ekonomi Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal

Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dalam bidang ekonomi sejak memasuki
era demokrasi liberal. Era ini dimulai pada tahun 1998, setelah jatuhnya rezim otoriter Orde Baru
yang berkuasa selama 32 tahun. Dalam periode ini, Indonesia mengalami sejumlah perubahan
signifikan dalam kebijakan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan investasi asing.Salah satu
dampak utama dari demokrasi liberal terhadap ekonomi Indonesia adalah liberalisasi pasar.
Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi kebijakan untuk menarik investor asing dan
membuka pasar domestik untuk investasi asing. Hal ini telah meningkatkan arus modal ke
Indonesia dan memperkuat sektor ekonomi domestik.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga melakukan kebijakan untuk meningkatkan daya
saing industri nasional. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas
industri di Indonesia. Pemerintah juga memberikan insentif kepada industri dalam bentuk
pembebasan pajak, pembiayaan murah, dan perlindungan hak paten.Namun, meskipun telah
dilakukan reformasi kebijakan ekonomi, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam
pengembangan ekonomi. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah kemiskinan dan
kesenjangan sosial. Meskipun Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil,
namun masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Selain itu, infrastruktur yang kurang memadai juga menjadi tantangan utama dalam
pengembangan ekonomi Indonesia. Meskipun pemerintah telah melakukan pembangunan
infrastruktur, namun masih banyak wilayah di Indonesia yang belum terjangkau oleh
infrastruktur yang memadai.Secara keseluruhan, era demokrasi liberal telah membawa sejumlah
perubahan positif dalam bidang ekonomi Indonesia. Indonesia telah berhasil meningkatkan daya
saing industri nasional dan menarik investasi asing ke dalam negeri. Namun, masih banyak
tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia, terutama dalam
mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial serta pembangunan infrastruktur yang
memadai

 Ekonomi Indonesia Pada Mada Demokrasi Terpimpin

Pada masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia, perekonomian negara mengalami


berbagai perubahan dan perkembangan yang signifikan. Hal ini terjadi karena pada masa
tersebut, pemerintah berperan aktif dalam mengatur dan mengendalikan perekonomian
nasional.Salah satu kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa Demokrasi Terpimpin adalah
kebijakan ekonomi terencana. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan mencapai tujuan pembangunan nasional. Pemerintah juga menetapkan rencana-
rencana pembangunan jangka panjang dan menentukan prioritas-prioritas dalam pembangunan
ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga melakukan nasionalisasi terhadap sektor-sektor strategis
seperti industri, pertambangan, dan perbankan. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan sektor-
sektor penting dalam perekonomian negara dan mengurangi ketergantungan terhadap
asing.Namun, kebijakan tersebut tidak berjalan dengan lancar dan memunculkan banyak
masalah. Nasionalisasi terhadap sektor industri dan perbankan mengakibatkan banyak
perusahaan menjadi tidak efisien dan tidak produktif. Sedangkan nasionalisasi terhadap sektor
pertambangan menyebabkan berkurangnya investasi asing dan produksi yang menurun.

Pada akhirnya, kebijakan ekonomi terencana di masa Demokrasi Terpimpin tidak mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Pemerintah kemudian mengubah
kebijakan ekonomi dengan menerapkan kebijakan ekonomi liberalisasi pada masa Orde
Baru.Meski begitu, masa Demokrasi Terpimpin tetap memberikan pengaruh yang penting dalam
sejarah ekonomi Indonesia. Kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa tersebut memberikan
pengalaman dan pelajaran bagi pemerintah dalam mengatur perekonomian negara.

2. Bagaimana Persamaan Dan Perbedaan Kondisi Ekonomi Pada Masa Demokrasi


Liberal Dan Masa Demokrasi Terpimpin.

Dari segi perekonomian :

Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-
program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan
ekonomi tersendat. Pada dasarnya tujuan pemerintah Indonesia menjalankan prinsip ekonomi
terpimpin ialah mewujudkan masyarakat sosialis Indonesia. Dalam pelaksanaannya kebijakan
ekonomi terpimpin berubah menjadi sistem yang bernama "Sistem Lisensi". Dalam sistem ini
orang-orang yang dapat melaksanakan kegiatan perekonomian, terutama impor hanyalah orang-
orang yang mendapat Lisensi atau ijin khusus dari pemerintah. Untuk mengatasi "Sistem Lisensi
" tersebut presiden mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (DEKON) pada tanggal 23 Maret 1963.
Dari deklarasi ini dikeluarkannya peraturan tentang ekspor-impor dan masalah penetapan harga.
Namun, pada akhirnya DEKON juga tidak berdaya mengatasi kesulitan ekonomi Indonesia

3. Dampak Positif Dan Negatif Kebijakan Ekonomi Bagi Rakyat Indonesia.


 Demokrasi Liberal

Berikut ini adalah dampak negatif pada demokrasi liberal, antara lain sebagai berikut.

a. Tingginya tingkat kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin pada
masa demokrasi liberal. Kesenjangan sosial ini dipicu oleh karena maraknya
praktik korupsi baik dari oknum pemerintahan maupun dari oknum partai.
b. Berbelit – berbelitnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang berkuasa pada
masa demokrasi liberal.
c. Kondisi negara yang tidak stabil sebagai akibat dari pergantian kabinet yang
terlalu sering terjadi pada masa demokrasi liberal sehingga menyebabkan
pemerintahan tidak berjalan secara efisien yang berdampak besar pada
perekonomian Indonesia yang mengalami keterpurukan akibat inflasi yang tinggi.
d. Rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat pada masa demokrasi liberal karena
pemerintah terlalu fokus pada perkembangan politik sehingga tidak terlalu
memperhatikan pekembangan ekonomi.
e. Maraknya berbagai pemberontakan di daerah pada masa demokrasi liberal karena
berbagai ketidakpuasan daerah atas penyelenggaraan pemerintahan di pusat
sehingga mengganggu keamanan dan memperburuk pertumbuhan ekonomi
perekonomian.

Berikut ini adalah dampak positif pada demokrasi liberal, antara lain:

a. Majunya beberapa sektor industri tertentu serta sektor - sektor swasta dalam
negeri pada masa demokrasi liberal.
b. Adanya kebebasan sistem multipartai pada masa demokrasi liberal sebagai akibat
campur tangan negara yang sangat minim. Kebebasan pemilu pada masa
demokrasi liberal juga berperan dalam kesuksesan penyelenggarakan Konferensi
Bandung pada bulan April tahun 1995.
c. Adanya kebebasan berdemokrasi yang benar nyata pada masa demokrasi liberal
yang tercermin dalam keterwakilan setiap partai di parlemen
 Demokrasi Terpimpin

Dampak positif pada masa demokrasi terpimpin, antara lain:

a. Pencetusan demokrasi terpimpin telah menyelamatkan negara Republik Indonesia dari


masalah perpecahan di antara para pemimpin Indonesia serta mampu mencegah krisis
yang berkepanjangan.
b. Pencetusan demokrasi terpimpin telah memberikan pedoman hidup bangsa Indonesia
yang jelas yakni Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945.
c. Pencetusan demokrasi terpimpin menjadi cikal bakal pembentukan lembaga tinggi negara
yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS).

Dampak Negatif Demokrasi Terpimpin:

a. Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) sebagai produk


pemilu pertama pada tahun 1960 karena DPR menolak menyetujui Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan Presiden.
b. Diangkatnya Presiden Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)Dimana tindakan pengangkatan Presiden
seumu hidup ini telah melanggar ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun
1945.
c. Dilanggarnya ketentuan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 dengan diangkatnya
ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong
Royong sebagai Menteri. Sebab menurut ketentuan UUD 1945 kedudukan DPR adalah
sebagai lembaga legislatif
d. Diberikannya kekuasaan yang terlalu besar kepada Presiden, dan lembaga tinggi negara
lainnya.
e. Diberikannya peluang terhadap pihak militer untuk ikut terjun ke dalam dunia politik. 6.
Banyaknya penyimpangan yang dilakukan atas UUD 1945 sebagai kostitusi negara
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai