Anda di halaman 1dari 3

Kebijakan-kebijakan Pemerintahan SBY :

1. Bidang Politik

a. Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I


Kabinet Indonesia Bersatu dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya
berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan
perombakan kabinet untuk pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih
lanjut atas kinerja para menterinya, Presiden melakukan perombakan kedua pada 7
Mei 2007.

b. Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II


Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21
Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY
mengumumkan pergantian Menteri Keuangan. Pada tanggal 18 Oktober 2011,
Presiden SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa
wajah baru masuk ke dalam kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di
dalam kabinet.

c. Sistem Politik Berdasarkan kedaulatan Rakyat


Rakyat bisa memilih secara langsung calon wakil rakyat melalui Pemilu untuk
memilih anggota dewan legislaif, dan Pilpres untuk pemilihan elit eksekutif, sekalipun
untuk elit yudikatif, pemilihanya masih dilakukan oleh DPR dengan pertimbangan
presiden.

d. Politik Pencitraan
Presiden SBY melakukanya dengan beberapa hal, yang terbagi dalam konteks
internal(kapabilitas retorika atau kemampuan berbicara di depan umum) dan konteks
eksternal (kampanye, dan introduksi prestasi positif SBY selama memerintah
Indonesia).

2. Bidang Hukum

a. Instrumen hukum Penanggulangan bencana alam melalui Undang-undang Nomor


24 Tahun 2007.
b. Pembentukan pasukan khusus anti terorisme atau Detasemen khusus 88 Anti
Terorisme (Densus 88).
Pemberantasan terorisme yang sampai saat ini berlangsung bisa jadi merupakan
salah satu kelebihan pemerintahan SBY yang seolah tidak kenal kompromi
terhadap para pelaku terorisme, hal ini juga didukung oleh latar belakang SBY
dari jajaran militer.
c. Pemebentukan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
3. Bidang Ekonomi

a. Mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikkan harga BBM.

Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM
dialihkan ke sector pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
kesejahteraan masyarakat

b. Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin

Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan
berbagai masalah sosial.

c. Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan


ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi.

Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan


November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-
kepaladaerah. Investasi merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja.
Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi
kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salah satunya adalah revisi
undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di Indonesia,
diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.

d. Kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di
Negara Indonesia.
e. Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dikarenakan persediaan
bahan bakar minyak semakin menipis dan harga di pasaran tinggi.
f. Kebijakan impor beras, tetapi kebijakan ini membuat para petani menjerit karena
harga gabah menjadi anjlok atau turun drastis.
g. Kebijakan BI rate
h. Kebijakan Nilai tukar
i. Kebijakan Operasi moneter
j. Kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial lalu
lintas modal.

4. Bidang Pendidikan
a. Meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.

Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan


pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan
dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
b. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah yang sudah
dimulai pada periode 2004-2009.
c. Penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran yang akan menunjang
proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.
d. Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang
berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang
beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka
bekerja keras
e. Memperbaiki remunerasi guru dan melanjutkan upaya perbaikan penghasilan kepada
guru, dosen, dan para peneliti.
f. Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan
kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi
dan tantangan jaman saat ini dan kedepan.
g. Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada
keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.
h. Sertifikasi Guru.
i. Kurikulum 2013.
j. Wajib belajar 12 tahun

5. Bidang Sosial
a. Undang-undang mengenai pornografi dan pornoaksi.
b. Peredaman Berbagai Konflik
Presiden SBY berhasil meredam berbagai konflik di Ambon, Sampit dan juga di
Aceh.

Anda mungkin juga menyukai