Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Perkembangan Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
Perkembangan Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Perkembangan Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Perkembangan Politik dan
Ekonomi pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden pertama RI yang dipilih secara langsung
oleh rakyat. Susilo Bambang Yudhoyono yang sering disapa SBY dan Jusuf Kalla dilantik
oleh MPR sebagai presiden dan wakil presiden RI ke-6 pada tanggal 20 Oktober
2004.Terpilihnya pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla menjadi presiden
dan wakil presiden diikuti dengan berbagai aksi protes mahasiswa, di antaranya aksi yang
dilakukan oleh mahasiswa Universitas Udayana, Denpasar, Bali, yang meminta agar presiden
terpilih segera merealisasikan janji-janji mereka selama kampanye presiden. Tidak lama
setelah terpilih, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri segera membentuk susunan
kabinet pemerintahannya yang diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu.
Sejak awal pemerintahannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprioritaskan
untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan pengangguran serta pemberantasan KKN
yang ia canangkan dalam program 100 hari pertama pemerintahannya. Program pengentasan
kemiskinan berkaitan langsung dengan upaya pemerataan dan pengurangan kesenjangan serta
peningkatan pembangunan terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Salah satu
program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono adalah bantuan langsung tunai (BLT). Pada tahun 2006, BLT dianggarkan
sebesar Rp. 18,8 triliun untuk 19,1 juta keluarga. Tahun 2007 dilakukan BLT bersyarat bagi
500 ribu rumah tangga miskin di 7 provinsi, 51 kabupaten, 348 kecamatan. Bantuan tersebut
meliputi bantuan tetap, pendidikan, kesehatan dengan rata-rata bantuan per rumah tangga
sebesar Rp. 1.390.000 (Suasta, 2013: 31-33).
Selain memfokuskan pada manusia dan rumah tangganya, program pengentasan
kemiskinan juga berupaya untuk memperbaiki fisik lingkungan dan prasarananya seperti
gedung sekolah, fasilitas kesehatan, jalan, air bersih, dll. Program 100 hari pertama Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono juga memberikan prioritas pada peninjauan kembali RAPBN
2005, menetapkan langkah penegakkan hukum, langkah awal penyelesaian konflik di Aceh
dan Papua, stimulasi ekonomi nasional dan meletakkan fondasi yang efektif untuk pendidikan
nasional (Gonggong & Asy’arie, 2005: 243).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Perkembangan Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
2. Bagaimana reformasi di bidang politik dan upaya menjaga kesolidan
pemerintahan?
3. Bagaimana upaya untuk menyelesaikan konflik dalam negeri?
4. Bagaimana jalannya pelaksanaan Pemilu 2009?
5. Bagaimana euforia berdemokrasi: demokrasi masa reformasi?
6. Bagaimana jalannya pelaksanaan Pemilu 2004?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Perkembangan Politik dan Ekonomi
pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Untuk mengetahui reformasi di bidang politik dan upaya menjaga kesolidan
pemerintahan.
3. Untuk mengetahui upaya untuk menyelesaikan konflik dalam negeri.
4. Untuk mengetahui jalannya pelaksanaan Pemilu 2009 .
5. Untuk mengetahui euforia berdemokrasi: demokrasi masa reformasi.
6. Untuk mengetahui jalannya pelaksanaan Pemilu 2004.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
MPR pada periode 1999–2004 mengamendemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD
1945 sehingga memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 % suara pemilih dan
terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan
rakyat, dan tampil sebagai Presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004
bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia unggul dari Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi
pada pemilu 2004.
Pada saat pelantikannya pertama kali sebagai presiden, Yudhoyono mengumumkan
kabinet barunya, yang akan dikenal sebagai Kabinet Indonesia Bersatu yang terdiri dari 36
menteri, itu termasuk anggota Partai Demokrat, Golkar dan PPP, PBB, PKB, PAN, PKP, dan
PKS. Kalangan profesional juga disebutkan dalam kabinet, sebagian besar dari mereka
mengambil pelayanan di bidang ekonomi. The militer juga disertakan, dengan 5 mantan
anggota yang ditunjuk untuk kabinet. Sebagai Yudhoyono berjanji selama pemilu, empat dari
yang ditunjuk kabinet adalah perempuan.
Yudhoyono Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan pada bulan Oktober 2009 setelah
ia terpilih kembali sebagai presiden awal tahun. Wakil presiden dalam kabinet kedua
Yudhoyono adalah Dr Boediono. Boediono menggantikan Jusuf Kalla yang adalah wakil
presiden Yudhoyono di kabinet pertama.
Pemilihan presiden diadakan di Indonesia pada tanggal 8 Juli 2009. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono memenangkan lebih dari 60% (60,08%) suara di putaran pertama, yang
memungkinkan dia untuk mengamankan pemilihan ulang tanpa run-off. Yudhoyono secara
resmi dinyatakan pemenang pemilu tanggal 23 Juli 2009, oleh Komisi Pemilihan Umum.
Kandidat lainnya adalah Megawati Soekarnoputri PDI-P Partai 26,79%, Jusuf Kalla Partai
Golkar 12,41%.
B. Saran
Memahami Perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat memberikan pelajaran penting bagi perubahan
sistem demokrasi dan upaya memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara di masa
mendatang.