Lahirnya perjanjian Helsinki diikuti dengan penetapan UU No. 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh. Dalam rangka menyelesaikan masalah atau konflik sosial di
kalangan masyarakat, Pemerintahan SBY juga membentuk lembaga-lembaga dialog.
Antara lain pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
9 pekerjaan rumah :
1. Korupsi yang tak tersentuh
Di era Presiden ke 6 Republik Indonesia , Susilo Bambang Yudhoyono korupsi sangat
tidak tersentuh oleh hukum. Korupsi begitu banyak menjerat pejabat Negara. Hal ini
dikarenakan, Indonesia memasuki masa transisi pemerintahan dari orde baru ke
reformasi. Hampir semua koruptor kelas kakap ditangkap, dan dipenjarakan di era SBY.
Presiden SBY mengeluarkan Perpres No. 71/2006 jo Perpres No. 59, yakni program
percepatan pembangunan pembangkit PLTU batu bara 10.000 MW tahap I.
Dari program tersebut, berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga kini pembangkit
yang sudah beroperasi memasok listrik secara komersial mencapai 6.377 MW.
8. Ekonomi rendah
Tugas berat begitu diemban saat SBY dilantik jadi Presiden ke 6 Republik Indonesia
pada 2004 silam. Pertumbuhan ekonomi sangat lambat, bahkan persentasenya tidak
sampai 10 persen. Namun, SBY bisa memperbaiki ekonomi selama sepuluh tahun
masa kepemimpinannya. Pertumbuhan ekonomi melaju di kisaran 5-6 persen.
Pencapaian tertinggi pada 2011 sebesar 6,5 persen dan terendah pada 2009 dengan
pertumbuhan ekonomi 4,5 persen.