Di susun Oleh:
Kelompok 3
Andini
Ida Parida
Sefti Oktavia
Tria Agustina
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
c. Revolusi Hijau
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah "Sistem dan Struktur Politik-Ekonomi IndonesiabPada Masa Reformasi" ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa sholawat beriring slaam semoga tercurahkan kepada
Baginda Muhammad SAW aamiin yarobbal alamin
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dari referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, semoga
makalah "Sistem dan Struktur Politik-Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi Indonesia" ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan.
Krisis multidimensional yang meliputi krisis politik, ekonomi, hukum, sosial dan lain sebagainya
merupakan faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi. Bahkan, krisis kepercayaan telah
menjadi salah satu indikator yang menentukan.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan juga membahas mengenai bagaimana cara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyikapi masalah-masalah yang terjadi selama masa pemerintahannya dan apa saja upaya yang
akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyikapi permasalahan yang terjadi
pada masa reformasi
Bagaimana perkembangan teknologi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia pada
masa reformasi
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden pertama RI yang dipilih secara langsung oleh
rakyat. Susilo Bambang Yudhoyono yang sering disapa SBY dan Jusuf Kalla dilantik oleh MPR sebagai
presiden dan wakil presiden RI ke-6 pada tanggal 20 Oktober 2004. Terpilihnya pasangan Susilo
Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla diikuti dengan berbagai aksi protes mahasiswa, diantaranya
aksi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Udayana, Denpasar Bali, yang meminta agar
presiden terpilih segera merealisasikan janji-janji mereka selama kampanye presiden. Tidak lama
setelah terpilih, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri segera membantuk susunan kabinet
pemerintahannya yang diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu.
Selain memfokuskan pada manusia dan rumah tangganya, program pengentasan kemiskinan
juga berupaya untuk memperbaiki fisik lingkungan dan prasarananya seperti gedung sekolah,
fasilitas kesehatan, jalan, air bersih, dan lain-lain.
Sejak krisis yang dialami bangsa pada tahun 1998, kondisi perekonomianbmasyarakat Indonesia
belum pulih. Upaya pengentasan kemiskinan yang pernah dicanangkan oleh presiden sebelumnya
maish belum terlaksana sepenuhnya. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya bencana alam
terutama tragedi tsunamindi Aceh yang merenggut banyak korban dengan kerugian material yang
sangat besar.
Salah satu upaya untuk menjaga kesolidan koalisi pada masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyonobadalah pembentukan Sekretariat Gabungan (setgab) antara partai demokrat
dan partai-partai yang mendukung SBY. Pembentukan setgab juga bertujuan untuk menggabungkan
visi dan misi pembangunan agar arah koalisi berjalan seiring dengan kesepakatan bersama.
Upaya untyk penerapan otonomi daerah dengan cara mengurangi wewenang pemerintah pusat
dan memperluas pemerintag daerah dilakukan secara porposional dan seimbang (Suasta,2013:259).
Konflik berkepanjangan diwl wilayah Aceh dan Papua yang belum berhasil diselesaikan pada
masa pemerintahan presiden sebelumnya, mendapat perhatian serius dari Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Pemerintah berupaya untuk lebih mengefektifkan forum-forum dialog mulai dari tingkat
lokal Aceh hingga tingkat internasional.
Presiden juga berupaya untuk membicarakan amnesti dengan DPR bagi anggota GAM seraya
menekankan bahwa solusi militer tidak akan menyelesaikan masalah Aceh secara permanen.
Selain konflik di Aceh, konflik lain yang berpotensibmenjadi konflik berskala luas adalah konflik
bernuansa agama di poso. Salah satu kebijakan presiden untuk menyelsaikan konflik poso adalah
dengan mengeluarkan Instruksi PresidenbNo.14 Tahun 2005 tentang langkah-langkah komprehensif
penanganan masalah poso. Presiden menginstruksikan untuk:
Selain konflik Aceh dan Poso, konflik lain yang mendapat perhatian serius pemerintah adlaah
konflik di Papua. Presiden juga mengeluarkan kebijakan otonomi daerah khusus Papua. Kebikan
tersebut didukung oleh pemerintah melalaui aliran dana yang cukup besar agar rakyat papua dapat
menikmati rasa aman dan tentram di tengah derap pembangunan(Suasta:2013,294).
d) Pelaksanaan Pemilu 2009
Berbagai pencapaian pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang
dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi modal bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
kembalibmaju sebagai calon Presiden pada pemilu presiden tahun 2009. Berpasangan dengan
seorang ahli ekonomi yaknj Boediono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mendapatkan
kembali mandat dari rakyat untuk memimpin Indonesia untuk masa pemerintahan berikutnya.
Di bidang pers, euforia demokrasi juga melahirkan sejumlah meida massa baru yang lebih bebas
menyuarakan berbagai aspirasi masyarakat. Namun, kebebasan di bidang pers harus tetap
memperhatikan aspek-aspek keadilan dan kejujuran dalam menyebarkan berita.
Perkembangan sebuah bangsa sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di negara tersebut. Hal tersebut terlihat dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pendirian lembaga-lembaga penelitian dan
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Pada 1956, melalui UU.6 Tahun 1956 pemerintah indonesia membentuk Majelis Ilmu
Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok membimbing perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hak kebijaksanaan ilmu
pengetahuan.
Pemerintah Indonesia pada tahun 1962 membentuk Departemen Urusan Reset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan membangun dan
mengasuh beberapa Lembaga Reset Nasional.
Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mngerti arti teknoligi
produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan oenuh ketergantunganbpada pihak luar negeri.
Perkembangan teknologi di Indonesia sangat diuntungkan oleh Booming minyak yang terjadi
pada tahun 1970-an. Booming minyak memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintah
Indonesia, ketika pemerintah orde baru merancang alih teknologi tinggi, khususnya pembuatan
industriboesawat terbang nasional. Perkembangan insudttibpesawat terbang berawal ketika
Presiden Soeharto memanggil pulang ahli aeoronika lulusan Universitas Achen di Jermann, B.J.
Habibie, pada tahun 1974. Soeharto menugaskan Habibie untuk menyiapkan segala hal terkait
pembangunan industri dirgantara nasional.
Untuk mendukung kerja B.J. Habibie Presiden Soeharto menempatkan Habibie sebagai staf divisi
pengembangan teknologi tinggi pertamina. Habibie kemudian mengembangkan industri-industri
strategis dengan mendirikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai basis awal
pengembangan industri strategis.
Di BPPT inilah Habibie merancang dan mengembangkan berbagaibindustri strategis di Indonesia
melalui Badan Perencanaan Industri Strategis (BPIS). Dari BPIS ini kemudian dikembangkan Industri
Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) di Bandung, Perusahaan Armada Laut (PAL) di Surabaya dan Badan
Tenaga Atom Nasional di Serpong.
Pada awalnya IPTN hanya memperoleh penguasaan alih teknologi tinggi berdasarkan lisensi yang
dimiliki. Tahap berikutnya IPTN diijinkan untuk merakit pesawat-pesawat tersebut di Indonesia.
Pertumbuhan IPTN yang begitu pesat mendorong industri-industri oesawat terbang dunia
bekerja sama dengan IPTN.
Perkembangan teknologi komunikasi di indonesia tidak bisa lepaa dari kebijakan komunikasi
yang dikembangkan oleh Orde Baru. Pada tahun 1976, tepatnya tanggal 16 Agustus, merupakan
awal revolusi teknologi komunikasi di Indonesia ketika Pemerintah Orde Baru mengembangkan
sistem teknologi komunikasi berbasis satelit untuk menghubungkan komunikasi di wilayah Indonesia
yang luas.
Sistem komunikasi satelit yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dikenal dengan sebut
Sistek Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa). Pemanfaatan satelit ini mampu mengubah
hubungan komunikasibdi wilayah Indonesia dan juga di wilayah regional Asia Tenggara.
Peningkatan jaringan komunikasi ini tentunya bukan hanya sebatas untuk keperluan masyarakat
umum, namun dimanfaatkan juga oleh angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk
meningkatkan komunikasi di tubuh ABRI sebagai lembaga pertahanan dan keamanan nasional.
Satelit komunikasi yang dikembangkan Indonesia pada awalnya adalah Satelit Palapa A dan
Satelit Palapa B. Satelit Palapa tersebut wilayah cakupannya mencapai seluruh wilayah Indonesia,
ASEAN dan papua Nuguni.
c) Revolusi Hijau
Revolusi hijau merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil pertanian melalui
kebijakan modernisasi pertanian. Kebijakan ini secara nasional dan intens baru dilakukan pada masa
Orde Baru. Dalam pelaksanaan modernisasi ini, program Demas ini menerapkan penggunaan
varietas unggul, pupuk kimia, pestisida, perbaikan tata cara bertanam dan penyediaan sarana irigasi
yang baik. Aktivitas tersebut dikenal sebagai Panca Usaha Tani.
Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian lebih tinggi lagi, pemerintah Orde Baru
mengembangkan program Bimas menjadi Intensifikasi Massal (Immas) pada tahun 1969. Program
Intensifikasi pertanian pada awalnya menggunakan program Panva Usaha Tani, yang dikembangkan
sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Program sapta usaha tani
meliputi kegiatan;
Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga
beternak ayam dan beternak ikan
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanami
jagung juga ditanami padi ladang.
Perkembangan teknologi yang mendukung dan menopang aktivitas manusia, juga memberikan
dampak kepada penggunanya, baik positif maupun negatif. Dampak positif teknologi terhadap
masyarakat pengguna aktif teknologi, misalnya teknologi komunikasi, seperti media komunikasi
sosial dan situs-situs, mereka dapat menyampaikan dan juga mendapatkan informasi secara lebih
cepat dan lebih mudah.
Jika melihat sisi negatifnya, kemajuan teknologi terkadang membuat orang menjadi malas
berkomunikasi secara langsung. Orang lenih memilih berinteraksi melalui handphone-nya dari pada
berkomunikasi dengan orang disekitarnya.
Saat terlalu sibuk dengan telepon atau personal komputer kita, kita akan memakan waktu yang
cukup lama untuk berinteraksi di dunia maya. Banyaknya pengguna sosial media dan mengakses
internet, ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih suka berinteraksi dan bergaul secara
virtual pengguna sosial media dan internet lainnya.
Salah satu ahli komunikasi masa yakni Harold D. Laswell dan Charles Wright pernah menyatakan
fungsi sosial media massa. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di
Indinesia, mengikuti itu akan muncul juga cara-cara berkomunikasi yang baru, dalam hal ini misalkan
melalui sosial media. Contoh yang berhubungan dengan perkembangan tersebut adalah kini seorang
bisa saja tidak mengetahui nomor tersebut lebih memilih menyimpan pin BB dibandingkan dengan
menyimpan nomor telepon orang itu.
Selain dampak negatif lainnya adalah perkembangan mereka dalam hal bersosialisasi menjadi
sangat lamban, karena terlalu fokus dengan gadget. Kemajuan teknologi memang membawa
dampak negatifnya. Oleh karena itu, kita masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas untuk
memilih mana sisi positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang ada bisa kita sikapi
dengan bijak dan selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar dan seimbang. Dari
perkembangannya teknologi informasi komputer yang pesat ini, masyarakat di seluruh dunia telah
mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi
dan informasi yang mengalami perkembangannya yang sangat luar biasa.
Kaum remaja yang paling rentan terkena pengaruh atau dampak negatif dari teknologi
komunikasi atau tidak, mereka yang jelas bagi remaja, kadang merupakan sarana gaul yang mutlak
mereka memiliki.
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak
dapat kita hindari, tetapi kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri,
keluarga dan juga masyarakat luas agar kemajuan teknologi tidak sampai menggeser jati diri kita
sebagai manusia yanv memiliki norma dan juga nilai-nilai yang luhur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat pelantikkannya pertama kali sebagai Presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengumumkan kabinet barunya yang akan dikenal sebagai Kabinet Indonesia Bersatu yang terdiri
dari 36 menteri, itu termasuk anggota partai Demokrat, Golkar dan PPP, PBB, PKB, PAN PKP,dan PKS.
Golongan profesional juga disebutkan dalam kabinet, sebagian besar dari mereka mengambil
pelayanan dibidang ekonomi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Kabinet Indonesia Bersatu II di umumkan pada bulan
Oktober 2009 setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali sebagai presiden di awal
tahun. Wakil presiden dalam kabinet kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Boediono.
Boediono menggantikan Jusuf Kalla yang adalah wakil presiden dikabinet pertama Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Pemilihan presiden diadakan pada tanggal 8 Juli 2009. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memperoleh lebih dari 60% suara di putaran pertama, yang memungkinkan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono untuk memenangkan pemilihan ulang tanpa run off. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dinyatakan terpilih menjadi Presiden pada pemilu tanggal 23 juli 2009 oleh Komisi
Pemilihan Umum.
B. Saran
Memahami perkembangan politik dan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dapat memberikan pelajaran penting bagi perubahan sistem demokrasi dan
upaya memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurakhman, dkk.2015. Sejarah indonesia untuk kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Gonggong, Anhar & Musa Asy'arie.2005. Sketsa Perjalanan Bangsa Berdemokrasi. Jakarta:
Departemen Komunikasi dan Informatika.
Yudhoyono, Susilo Bambang. 2013. Orasi Pesiden SBY pada Pengukuhan Doktor Honoris Causa dari
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.