Anda di halaman 1dari 9

PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK DAN

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA MASA PEMERINTAHAN


ORDE BARU
A. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
1. Adanya Gerakan 30 S/PKI
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan
pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura :
Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga
barang )
4. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
5. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah
yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden
Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan
dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.

B. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU


Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat,
bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan
UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang
terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk
melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
1. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan
PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966 )
2. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di
Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
3. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di
Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto
untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden
Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.

Tahap selanjutnya adalah :

Penyederhanaan Partai
Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia
kerjasama ASEAN
Kembali menjadi anggota PBB

dan

membentuk

C. KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU


Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan
pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang
tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan
pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi
generasi muda dan kaum wanita
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.

D. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU


Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa
Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi
politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan tata kehidupan negara yang
didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.

Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas


menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk
2

melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET


AMPERA. Adapun programnya antara lain :
1.
2.
3.
4.

Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan


Melaksanakan Pemilu
Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala
bentuk.

Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.

E. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA


ORDE BARU
1. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota,
yaitu :

Adanya wilayah yang saling melengkapi


Adanya kesempatan untuk berinteraksi
Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang

Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk


dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun
geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota
dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi
aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun
negatif bagi desa dan kota.
2. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru
Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori
yaitu :

Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller

Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus
berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia
dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten,
kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki
daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang
berbeda.

Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux

Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi
muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda.
Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutubkutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayahwilayah lain di sekitarnya.

3. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan


Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara
lain :

Kondisi fisik wilayah


Kekayaan sumber daya alam
Sarana dan prasarana transportasi
Adanya industri

F. Mobilitas Penduduk Pada masa Orde Baru


Karakteristik penduduk Indonesia dapat dibedakan secara kuantitatif yaitu
jumlah penduduk tergolong besar, laju pertumbuhan cepat tetapi persebaran tidak
merata. Secara kualitatif kualitas SDM penduduk Indonesia tergolong rendah.
Masa Orde Baru tingkat pertumbuhan penduduk pertahun mengalami penurunan
berkat keberhasilan program KB dan perbaikan gizi serta kesehatan masyarakat
Tingginya angka pertumbuhan penduduk dan berkurangnya lahan pertanian
karena untuk keperluan non pertanian (misal untuk perkantoran, jalan raya,
pemukiman baru). Sebagai akibatnya presentase penduduk yang bermukim
dipedesaan menurun, yang bermukim diperkotaan meningkat.
Dari segi ekonomi program redistribusi penduduk yaitu menyediakan tenaga
kerja untuk perluasan produksi didaerah dan pembukaan lapangan kerja baru. Dari
aspek ideologi redistribusi penduduk berfungsi meningkatkan kesadaran berbangsa
dan bernegara. Dari aspek politik redistribusi penduduk menunjang pembauran etnik
atau suku bangsa, mempersempit kesenjangan kelas serta meningkatkan hubungan
antar kelompok masyarakat yang multikultural. Dari segi pertahanan
keamanan redistribusi penduduk mewujudkan sistim pertahanan keamanan
rakyat semestaatau (Sishankamrata).

G. Mobilitas Penduduk Melalui Program Transmigrasi

1. Meningkatkan taraf hidup rakyat.


2. Meningkatkan pembangunan daerah.
3. Menyeimbangkan persebaran penduduk.
4. Melaksanakan pembangunan secara merata.
5. Memanfaatkan sumber-sumber alam dan tenaga manusia.
6. Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
7. Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.

H. Upaya menghambat arus Urbanisasi menuju kota-kota besar


Alternatif dari kebijaksanaan itu ialah mengubah arah migran menuju ke kotakota kecil dan kota-kota sedang. Kota kecil perlu dibangun dengan fasilitas
perkotaan, prasarana transportasi dibangun dan ditingkatkan.
I. Peningkatan sarana transportasi dan komunikasi
Peningkatan sarana transportasi dan komunikasi
J. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk.
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota,
yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk
dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun
geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota
dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi
aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun
negatif bagi desa dan kota.

K. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan.


Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal
antara lain :
1.
2.
3.
4.

Kondisi fisik wilayah


Kekayaan sumber daya alam
Sarana dan prasarana transportasi
Adanya industri

Kesimpulan
Pemerintahan soeharto atau kita kenal
sebagai

masa

Orde

Baru,

berhasil

mengembalikan kedamaian dan stabilitas


negara
Presiden

Indonesia.

Dengan

Soeharto,

segala

ketegasan
bentuk

pemberontakan dan kritikan telah berhasil


di tepis. Setelah mimpi buruk itu berhasil di
atasi,

barulah

Presiden

Soeharto

membangun Indonesia dari segala bidang.


Memperbaiki kekurangan yang sudah ada
sebelumnya dan tentu saja meningkatkan
tingkat kemakmuran rakyat.

Penutup
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat
Allah SWT.
Tugas ini dapat saya selesaikan. Ucapan terima kasih
kepada

Bapak

guru

kami

yang

telah

membimbing

dan

mengajar saya dan teman-teman dengan baik.


Saya sangat menyadari bahwa isi dari tugas ini masih
jauh dari apa yang kita harapkan hal itu kami sangat
menyadari, untuk itu masukan Bapak sangat berguna untuk
saya.
Mudah-mudahan dalam tugas berikutnya dapat lebih
baik, sebab itulah prinsip saya adalah jadikanlah pengalaman
menjadi suatu bekal dalam melakukan segala sesuatu.

Daftar pustaka
http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF8&q=proses+pertumbuhan+dan+mobilitas+penduduk+pada+orde+baru
http://aalmarusy.blogspot.com/2010/10/proses-pertumbuhan-dan-mobilitas.html

Anda mungkin juga menyukai