1
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGADAAN JASA LAINNYA PROFESSIONAL CONFERENCE ORGANIZER (PCO)
“PERTEMUAN SHERPA KE-1 PRESIDENSI G20 INDONESIA”
Group of 20 atau G20 adalah forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi
strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan
global, dan 85% perekonomian dunia. Beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, G20 tidak
memiliki Sekretariat permanen sehingga dalam mekanisme kerjanya, negara yang menjadi
tuan rumah (Presidensi) G20 akan berperan juga menjadi sekretariat. Presidensi G20
ditetapkan secara konsensus dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) berdasarkan sistem
rotasi kawasan yang terbagi atas 5 (lima) regional basket dan berganti setiap tahunnya.
Mekanisme sidang G20 dijalankan secara Troika yang terdiri atas presidensi tahun berjalan,
2
presidensi tahun sebelumnya, dan presidensi tahun selanjutnya. Untuk memastikan
keberlanjutan agenda, Troika secara intensif melakukan koordinasi.
Indonesia telah menjadi anggota G20 sejak tahun 1999, yang pada saat itu
merupakan pertemuan tingkat menteri keuangan. Seiring dengan timbulnya krisis ekonomi
global 2008, dilakukan elevasi pertemuan G20 menjadi tingkat kepala negara. Pada 2008
untuk pertama kalinya Indonesia, diwakili oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
menghadiri KTT G20 di Pittsburgh, AS. Hingga saat ini, pertemuan G20 telah melaksanakan
15 KTT secara reguler dimana Indonesia selalu berpartisipasi aktif.
Dalam mekanisme kerjanya, G20 terbagi atas 2 (dua) jalur, yakni Jalur Keuangan
(Finance Track) dan Jalur Non-Keuangan (Sherpa Track). Sejalan dengan tupoksi yang
diemban, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menjadi leading sectors untuk finance
track, sementara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Luar
Negeri untuk sherpa track. Dengan pembagian tersebut, sejak tahun 2010, penjabat Sherpa
G20 Indonesia merupakan pejabat tingkat Eselon I yang berkedudukan di Kemenko
Perekonomian.
Di akhir KTT G20 Riyadh tahun 2020 lalu, dicapai kesepakatan bahwa Indonesia akan
menjadi Presidensi G20 tahun 2022 setelah menerima tawaran India untuk melakukan
swap. Diterimanya usulan India didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain
Indonesia pada tahun 2023 telah ditetapkan sebelumnya untuk menjadi Ketua ASEAN dan
India sendiri menyatakan bahwa pihaknya masih memerlukan waktu untuk membangun
infrastruktur dan persiapan lainnya.
3
Adapun keterlibatan Kemenko Perekonomian dalam Panita Nasional
Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 meliputi:
4
(1) Penguatan peran pemimpin G20 dalam mengarahkan jalannya pertemuan G20;
(2) Penguatan mekanisme institusional melalui reformasi G20;
(3) Streamlining agenda dan eksplorasi crisis preparedness masa datang pada setiap
kelompok kerja/Working Group G20;
(4) Integrasi sejak awal pembahasan isu pada finance track dan sherpa track.
Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia memberikan manfaat yang luas
meliputi antara lain:
5
e. Kehadiran delegasi asing pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia
dengan jumlah sekitar 120 orang akan mendatangkan devisa bagi negara dan
membantu menggerakan perekonomian Indonesia.
Maksud dan tujuan dari Pengadaan Jasa Lainnya Professional Conference Organizer
(PCO) Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia yaitu :
6
3. Melaksanakan aspek teknis Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia yang
meliputi kedatangan delegasi, mobilisasi delegasi dari/menuju bandara, hotel, dan
lokasi pertemuan, pelaksanaan test Covid-19, dan pelaksanaan Pertemuan Sherpa
ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
4. Penyediaan manajemen, professional, dan staff pendukung pelaksanaan Pertemuan
Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
5. Pengaturan protokoler dan pengamanan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia;
6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan kerja sama dengan pihak sponsor dalam
pelaksanaan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
7. Bertanggungjawab terhadap implementasi dukungan sponsor untuk kegiatan
Pertemuan Sherpa Pertama G20 Indonesia termasuk hubungan kontraktual dengan
pihak sponsor, koordinasi, pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan laporan kepada
pihak sponsor.
8. Menyusun dokumentasi dan pelaporan kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi
G20 Indonesia; dan
9. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kantor Sekretariat Sherpa G20
Indonesia terkait pelaksanaan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia.
1. Pengguna Jasa dari kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia, yakni:
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
c.q. Kedeputian Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional.
2. Penanggung Jawab kegiatan ini adalah:
a. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional selaku Co-
Sherpa G20 Indonesia
c. Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Secara umum ruang lingkup Pengadaan Jasa PCO Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Umum Professional Conference Organizer (PCO) Pertemuan Sherpa ke-
1 Presidensi G20 Indonesia
a. Penyedia Jasa PCO terpilih wajib berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia, Manajemen Ritz Carlton Pacific Place (RCPP)
selaku lokasi penyelenggaraan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia
terkait pengaturan pelaksanaan kegiatan, dan seluruh pihak lainnya yang terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan.
b. Ruang lingkup Penyedia Jasa PCO secara umum terbagi menjadi beberapa
kegiatan yakni: Tahap Persiapan, Delegation Handling and Transportation
7
Organizing, Tahap Pelaksanaan, Tahap Pelaporan, dan Pengurusan Administrasi.
Penyedia Jasa PCO wajib melaksanakan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan
ketentuan dalam Kontrak. Penyedia Jasa PCO berkomunikasi dan berkoordinasi
secara terus menerus dengan Kantor Sherpa G20 Indonesia hingga seluruh
kewajiban selesai dilaksanakan.
c. Tahap Persiapan
Melakukan rapat koordinasi dalam rangka menyiapkan Rencana Kegiatan
bersama-sama dengan Panitia dan pihak-pihak terkait lainnya secara berkala
menyangkut persiapan dan pematangan konsep acara, teknis pelaksanaan acara,
layout acara, kebutuhan audio visual, kebutuhan koneksi internet dan video
conference, rundown dan pelaksanaan pertemuan, dan hal terkait lainnya.
e. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan pelaksanaan Pertemuan sesuai dengan rundown kegiatan;
2) Memfasilitasi pelaksanaan Gala Dinner dan Pagelaran Seni;
3) Memfasilitasi pelaksanaan Site Visit;
4) Memfasilitasi pelaksanaan konferensi press (apabila diperlukan);
5) Memfasilitasi dukungan kesehatan bagi Delegasi dan Panitia;
6) Memfasilitasi pengamanan kegiatan;
7) Mengoordinasikan layanan parkir untuk Delegasi dan Panitia;
8) Menyediakan seluruh barang dan jasa yang dibutuhkan untuk ;elaksanaan
kegiatan sesuai dengan Standar Layanan Acara;
9) Melaksanakan kegiatan lain sehubungan dengan tahap pelaksanaan kegiatan.
f. Tahap Pelaporan
Menyelesaikan kelengkapan administrasi dan keuangan paling lambat 3 hari kerja
setelah pelaksanaan kegiatan;
1) Menyerahkan dokumentasi kegiatan berupa foto dalam bentuk album kolase
dan DVD video kegiatan dalam bentuk kualitas full HD;
2) Menyerahkan notulensi hasil pertemuan yang telah disusun dengan rapi;
8
g. Pengurusan Administrasi
1. Berkoordinasi secara berkala dengan tim administrasi dari Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka menyiapkan dokumen yang
dibutuhkan untuk pertanggungjawaban administrasi;
2. Menyusun dan menyerahkan seluruh dokumen maupun bukti keuangan yang
diperlukan untuk pengurusan administrasi kegiatan dalam keadaan lengkap
dan tersusun rapi paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah pelaksanaan
kegiatan
9
PT Abbott Indonesia untuk penyediaan peralatan tes Covid-19 (konfirmasi
dukungan saat kedatangan saja, atau termasuk daily antigen dan PCR
kepulangan delegasi)
Hyundai Motor Indonesia berupa penyediaan 40 unit mobil sebagai sarana
transportasi delagasi tanpa dilengkapi sopir, BBM, biaya parkir, dan
asuransi.
b. Di luar dua sponsor yang telah disebutkan di atas, Pengguna Jasa masih membuka
kesempatan sponsor lain yang memenuhi syarat dan ketentuan untuk turut
memberikan dukungan. Segala perkembangan mengenai dukungan sponsor akan
dikomunikasikan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.
c. Kerja sama sponsor tersebut dapat mengakibatkan perubahan ruang lingkup dan
biaya yang dapat dibebankan oleh penyedia jasa PCO.
d. Penyedia jasa PCO akan berkoordinasi dan berhubungan dengan sponsor terkait
teknis pelaksanaan kegiatan.
Anggaran untuk Pengadaan Jasa Lainnya PCO bagi Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp. 4.877.710.200,00 (empat milyar
delapan ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus sepuluh ribu dua ratus rupiah) termasuk
pajak-pajak. Adapun biaya yang timbul dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2021.
I. KETERANGAN LAINNYA
Penyedia senantiasa beritikad baik dan berkomitmen untuk hal-hal sebagai berikut :
10
a.Penyedia menjamin bahwa selama proses pengadaan tidak ada unsur rekayasa baik
oleh penyedia maupun principal/distributor utama dalam memenangkan proses
pengadaan ini dan menjamin bahwa proses pengadaan akan diikuti sesuai prosedur
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.Penyedia menjamin bahwa selama proses pengadaan dan dalam pelaksanaan
kontrak/surat perjanjian nanti, tidak menjanjikan sesuatu dan/atau memberikan
sesuatu baik materi ataupun bukan materi kepada Panitia Pengadaan/Pejabat
Pembuat Komitmen/Tim Pendukung Pejabat Komitmen/Pengawas PekerjaanlTim
Penerima Hasil Pekerjaan maupun pihak-pihak yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pengadaan dan pelaksanaan kontrak.
c.Penyedia menjamin bahwa harga penawaran yang disampaikan merupakan harga
penawaran yang wajar dan menjamin tidak ada unsur rekayasa dan/atau mark up
atas harga penawaran tersebut yang dapat mengakibatkan kerugian negara.
Apabila dikemudian hari diketemukan bahwa harga penawaran adalah harga yang
tidak wajar karena unsur rekayasa dengan dan/atau pihak lain atau karena sebab
lainnya sehingga menyebabkan kerugian negara, maka penyedia bersedia
mengembalikan kerugian negara tersebut.
d.Penyedia bersedia mengembalikan kerugian negara apabila di kemudian hari
diketemukan unsur-unsur yang dapat mengakibatkan kerugian negara baik secara
langsung maupun tidak langsung.
e.Penyedia bersedia menerima sanksi dan/atau denda baik secara hukum perdata
maupun hukum pidana sesuai ketentuan peraturan perundangndangan yang
berlaku apabila di kemudian hari diketemukan unsur-unsur penipuan dan/atau
rekayasa serta unsur-unsur yang dapat menimbulkan kerugian negara selama
proses pengadaan barang/jasa dan pelaksanaan kontrasurat perjanjian.
Butir a s.d. e tersebut di atas akan dituangkan dalam kontrak/surat perjanjian apabila
penyedia telah terpilih menjadi pemenang dan menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam kontrak/surat perjanjian.
J. DISCLAIMER
Ferry Ardiyanto
11
NIP. 197603191996021002
12
Lampiran 1 : Data Lokasi Pertemuan
13
14
15
16
Lampiran 2: Tentative Agenda Kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia
17
10.00 – 10.30 Return to RCPP
10.30 – 10.45 Coffee Break
10.45 – 12.45 Session IV: Environment and Climate,
Energy, and Anti-Corruption
12.45 – 13.45 Lunch Break
13.45 – 15.30 Sherpa's Sofa Talk: Brainstroming G20 Sherpas Only
RCPP 6th Floor (arrangement for 21 seats)
15.45 – 17.15 Session V: Tourism and Women’s
Empowerment
17.15 – 17.30 Conclusion and Way Forward
Kamis-Jumat, 9-10 Desember 2021
All day Kepulangan Delegasi dan tes PCR PCR kepulangan delegasi
sebelum keberangkatan ke
luar negeri (optional)
18
24 Akan dikonfirmasi kemudian 3
25 Akan dikonfirmasi kemudian 3
26 Akan dikonfirmasi kemudian 3
27 Akan dikonfirmasi kemudian 3
28 Akan dikonfirmasi kemudian 3
29 Akan dikonfirmasi kemudian 3
30 Akan dikonfirmasi kemudian 3
31 Akan dikonfirmasi kemudian 3
32 Akan dikonfirmasi kemudian 3
33 Akan dikonfirmasi kemudian 3
34 Akan dikonfirmasi kemudian 3
35 Akan dikonfirmasi kemudian 3
36 Akan dikonfirmasi kemudian 3
37 Akan dikonfirmasi kemudian 3
38 Akan dikonfirmasi kemudian 3
39 Akan dikonfirmasi kemudian 3
TOTAL 114
1. Kualifikasi Penyedia
a. Memiliki izin usaha yang masih berlaku di bidang Jasa penyelenggara konvensi dan
pameran dagang atau bidang Jasa Meeting, incentives, Conferences, Exhibition (MI
CE) (KBLI xxxx);
b. Kualifikasi usaha non kecil;
c. Mempunyai pengalaman:
1) Penyediaan jasa memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
2) Penyediaan jasa memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan
pertemuan, konferensi dan/atau pameran tingkat internasional dan dihadiri
oleh pejabat setingkat Menteri minimal 2 kali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, dibuktikan dengan
melampirkan surat perjanjian/kontrak.
19
d. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak (Surat KSWP);
e. Menyampaikan SPT Tahun 2020;
f. Menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2020;
g. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan
kegiatan usahanya, dinyatakan dalam surat pernyataan;
i. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
20
1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.
21
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.
h. Koordinator Administrasi
1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Menyampaikan KTP dan NPWP;
4) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
5) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.
22