Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGADAAN JASA LAINNYA PROFESSIONAL CONFERENCE


ORGANIZER (PCO)
”PERTEMUAN SHERPA KE-1 PRESIDENSI G20 INDONESIA”
Jakarta, 4-10 Desember 2021

SEKRETARIAT SHERPA G20 INDONESIA


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
2021

1
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGADAAN JASA LAINNYA PROFESSIONAL CONFERENCE ORGANIZER (PCO)
“PERTEMUAN SHERPA KE-1 PRESIDENSI G20 INDONESIA”

A. Dasar Hukum dan Pertimbangan


1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005-2025 (RPJP);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara ;
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
6. Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di tingkat Kementerian Negara dan Lembaga
Pemerintahan;
8. Keputusan Presiden Nomor 92/P Tahun 2021 tentang Pengakhiran Penunjukan
Sherpa G-20 Indonesia dan Penunjukan Co-Sherpa G-20 Indonesia;
9. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara
Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022;
10. Peraturan Menteri Koordinator Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
11. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 121 Tahun 2021
tentang Tim Kerja Koordinasi Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
12. Hasil Rapat Terbatas Kabinet tanggal 1 Februari 2021 dan 14 Juli 2021 terkait
Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022;
13. Hasil Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri tanggal 3 Februari 2021 terkait
Pembahasan Tindak Lanjut Persiapan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 serta
Prioritas K/L Focal Point Working Group G20;
14. Penyerahan Presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia pada saat KTT G20 di Roma.

B. Gambaran Umum G20

Group of 20 atau G20 adalah forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi
strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan
global, dan 85% perekonomian dunia. Beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, G20 tidak
memiliki Sekretariat permanen sehingga dalam mekanisme kerjanya, negara yang menjadi
tuan rumah (Presidensi) G20 akan berperan juga menjadi sekretariat. Presidensi G20
ditetapkan secara konsensus dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) berdasarkan sistem
rotasi kawasan yang terbagi atas 5 (lima) regional basket dan berganti setiap tahunnya.
Mekanisme sidang G20 dijalankan secara Troika yang terdiri atas presidensi tahun berjalan,

2
presidensi tahun sebelumnya, dan presidensi tahun selanjutnya. Untuk memastikan
keberlanjutan agenda, Troika secara intensif melakukan koordinasi.

Indonesia telah menjadi anggota G20 sejak tahun 1999, yang pada saat itu
merupakan pertemuan tingkat menteri keuangan. Seiring dengan timbulnya krisis ekonomi
global 2008, dilakukan elevasi pertemuan G20 menjadi tingkat kepala negara. Pada 2008
untuk pertama kalinya Indonesia, diwakili oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
menghadiri KTT G20 di Pittsburgh, AS. Hingga saat ini, pertemuan G20 telah melaksanakan
15 KTT secara reguler dimana Indonesia selalu berpartisipasi aktif.

Dalam mekanisme kerjanya, G20 terbagi atas 2 (dua) jalur, yakni Jalur Keuangan
(Finance Track) dan Jalur Non-Keuangan (Sherpa Track). Sejalan dengan tupoksi yang
diemban, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menjadi leading sectors untuk finance
track, sementara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Luar
Negeri untuk sherpa track. Dengan pembagian tersebut, sejak tahun 2010, penjabat Sherpa
G20 Indonesia merupakan pejabat tingkat Eselon I yang berkedudukan di Kemenko
Perekonomian.

Di akhir KTT G20 Riyadh tahun 2020 lalu, dicapai kesepakatan bahwa Indonesia akan
menjadi Presidensi G20 tahun 2022 setelah menerima tawaran India untuk melakukan
swap. Diterimanya usulan India didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain
Indonesia pada tahun 2023 telah ditetapkan sebelumnya untuk menjadi Ketua ASEAN dan
India sendiri menyatakan bahwa pihaknya masih memerlukan waktu untuk membangun
infrastruktur dan persiapan lainnya.

Indonesia akan melaksanakan Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 dengan


kegiatan puncak adalah KTT G20 yang direncanakan pada bulan Oktober/November 2022 di
Nusa Dua, Bali. Sesuai rapat terbatas kabinet tanggal 1 Februari 2021, tema yang diputuskan
untuk Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 adalah “Recover Together, Recover Stronger”.
Sebagai tindak lanjut, Presiden RI telah menerbitkan Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2021
tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 pada 27
Mei 2021 dengan sususnan sebagai berikut:

3
Adapun keterlibatan Kemenko Perekonomian dalam Panita Nasional
Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 meliputi:

a. Menko Perekonomian selaku Ketua I Bidang Sherpa Track;


b. Sesmenko Perekonomian selaku Ketua Sekretariat Bidang Sherpa Track dan Finance
Track;
c. Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan SDA selaku Koordinator
Harian Bidang Sherpa Track; dan
d. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional selaku Wakil
Koordinator Harian Bidang Sherpa Track.

Ketua I bidang Sherpa Track, memiliki tugas mengoordinasikan pelaksanaan tugas


Penanggungjawab Bidang, mengoordinasikan tugas Koordinator Harian, mengordinasikan
penyelenggaraan rangkaian persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia,
menetapkan rencana induk penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2022, pertemuan tingkat
Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi,
pertemuan tingkat Working Group, dan pertemuan tingkat Engagement Group, menetapkan
rencana kerja dan anggaran masing-masing Bidang, dan menyampaikan laporan. Untuk
mendukung pelaksanaan tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Presidensi
G20 Indonesia Tahun 2022, perlu dilakukan koordinasi antar unit kerja di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh suatu tim, yaitu Sekretariat Sherpa
G20 Indonesia.

Dengan mempertimbangkan kelanjutan koordinasi, Presiden juga telah menetapkan


Keputusan Presiden Nomor 92/P Tahun 2021 tentang Pengakhiran Penunjukan Sherpa G-20
Indonesia dan Penunjukan Co-Sherpa G-20 Indonesia tertanggal 25 Juni 2021. Dalam
Keputusan tersebut ditunjuk Dr. Edi Prio Pambudi (Kemenko Perekonomian) dan Dr. Dian
Triansyah Djani (Kemlu) sebagai Co-Sherpa G20 Indonesia, menggantikan Dr. Rizal Affandi
Lukman yang telah memasuki masa purna tugas.

Menindaklanjuti hal tersebut, telah diterbitkan pula Keputusan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Nomor 121 Tahun 2021 tentang Tim Kerja Koordinasi Presidensi G20
Indonesia Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang
ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Pelaksanaan Presidensi G20 mempunyai sejumlah sejumlah signifikansi dan nilai


strategis bagi Indonesia, di antaranya (i) mendukung upaya pemulihan ekonomi pasca
pandemi; (ii) turut andil dalam menentukan arah perekonomian global pasca krisis,
termasuk stabilitas sistem keuangan Internasional; (iii) showcasing keberhasilan reformasi
struktural dan keuangan Indonesia di tengah pandemi; (iv) menjaring dukungan
internasional terhadap agenda prioritas Pemri; dan (v) memperkenalkan daerah dan
menjaring pemasukan devisa negara. Selain itu, Indonesia juga diharapkan dapat
memberikan nilai tambah kepada G20, dimana sebagai forum yang lahir dari krisis, G20
perlu melihat kembali instrumennya untuk lebih adaptif terhadap krisis dimasa mendatang.
Oleh sebab itu, Indonesia bersama anggota G20 lainnya akan berupaya membuat G20
menjadi forum yang lebih adaptif terhadap krisis melalui:

4
(1) Penguatan peran pemimpin G20 dalam mengarahkan jalannya pertemuan G20;
(2) Penguatan mekanisme institusional melalui reformasi G20;
(3) Streamlining agenda dan eksplorasi crisis preparedness masa datang pada setiap
kelompok kerja/Working Group G20;
(4) Integrasi sejak awal pembahasan isu pada finance track dan sherpa track.

Dalam mekanisme pengambilan keputusan, Sherpa G20 mempunyai peran penting


dalam merumuskan berbagai isu prioritas dalam suatu Leaders Declaration yang akan
disepakati oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan dalam KTT G20. Guna
mendukung tugas Sherpa G20 tersebut, pada Presidensi G20 Indonesia direncanakan akan
dilaksanakan 4 (empat) pertemuan tingkat Sherpa, yakni 1 (satu) pertemuan pada tahun
2021 dan 3 (tiga) pertemuan pada tahun 2022.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung pelaksanaan Pertemuan Sherpa


pada Presidensi G20 Indonesia, maka disusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan Rencana
Anggaran dan Biaya (RAB) untuk kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 yang akan
diselenggarakan pada 4-10 Desember 2021 bertempat di Jakarta. Ruang lingkup dari KAK ini
adalah “Pengadaan Jasa Lainnya Professional Conference Organizer (PCO) Pertemuan
Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia”.

C. Manfaat Pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia

Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia memberikan manfaat yang luas
meliputi antara lain:

1. Forum G20 dan Indonesia


a. Kegiatan ini merupakan sarana untuk memaparkan prioritas dari Presidensi
G20 Indonesia dan memperoleh masukan dari para peserta pertemuan sebagai
awal rangkaian proses dalam menghasilkan deliverables outcomes pada
Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
b. Dengan membahas isu perekonomian global terkini yang relevan untuk
ditindaklanjuti oleh G20, termasuk, prospek ekonomi dunia, stabilitas
keuangan global, pengentasan kemiskinan, pekerjaan dan pertumbuhan,
pembangunan ekonomi, efektivitas bantuan serta perubahan iklim, dimana
akan diikuti selain oleh anggota G20 juga negara undangan, organisasi
internasional, dan berbagai pemangku kepentingan, pertemuan ini berperan
penting dalam menjaga kredibilitas G20 sebagai forum utama kerja sama
perekonomian internasional.
c. Sebagai momentum untuk menunjukkan pada dunia tentang kondisi
perekonomian dunia dan perekonomian Indonesia yang bisa tumbuh dengan
baik. Khususnya ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh positif di tengah
melambatnya perekonomian dunia.
d. Sarana promosi Indonesia bagi pebisnis internasional, untuk menanamkan
modalnya baik melalui investasi langsung maupun melalui pasar keuangan,
perdagangan internasional dan pariwisata.

5
e. Kehadiran delegasi asing pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia
dengan jumlah sekitar 120 orang akan mendatangkan devisa bagi negara dan
membantu menggerakan perekonomian Indonesia.

2. Manfaat Bagi Program Nasional


a. Tema pembangungan nasional jangka menengah tahun 2020-2024 adalah
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”. Salah satu fokus dalam rencana pembangunan
tersebut adalah pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 5,6 – 6,2% selama
lima tahun ke depan, penurunan tingkat kemiskinan dari 9,41% menjadi 7%
pada tahun 2024, penurunan tingkat pengagguran terbuka menurun sampai
4,3% dari sebelumnya 5,28%, dan peningkatan indeks pembangunan manusia
dari 71,39 menjadi 75,54.
b. Salah satu arah kebijakan umum pembangunan nasional dimaksud adalah
mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan
pemerataan. Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat
konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan,
mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi,
dan listrik), menjaga ketahanan air, pangan, dan energi untuk mendukung
ketahanan nasional, dan mengembangkan sistem transportasi massal
perkotaan yang kesemuanya dilaksanakan secara terintegrasi dan peran kerja
sama Pemerintah-Swasta.
c. G20 dan mitra asing yang berpartisipasi pada Pertemuan Sherpa G20
Indonesia merupakan mitra portofolio terdiversifikasi potensial lndonesia
untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia
melalui kebijakan bantuan pendidikan dan kesehatan.

Pertemuan Sherpa G20 Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan momentum tersebut


sebagai sarana koordinasi untuk menjaga kestabilan nilai rupiah dengan negara-negara
anggota G20 sehingga stabilitas sektor keuangan terjaga dan pada gilirannya melancarkan
proses pembangunan yang saat ini sedang fokus pada infrastruktur.

D. Maksud dan Tujuan Pengadaan

Maksud dan tujuan dari Pengadaan Jasa Lainnya Professional Conference Organizer
(PCO) Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia yaitu :

1. Tersedianya PCO yang professional dan berkualitas dalam menyelenggarakan


Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia secara representatif dan
memenuhi pelaksanaan protokol kesehatan sehingga dapat membangun dan
memberikan kesan yang baik terhadap Presidensi G20 Indonesia;
2. Membantu persiapan konsep Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia,
terutama dari aspek infrastruktur pelaksanaan pertemuan, komunikasi, dan
administrasi;

6
3. Melaksanakan aspek teknis Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia yang
meliputi kedatangan delegasi, mobilisasi delegasi dari/menuju bandara, hotel, dan
lokasi pertemuan, pelaksanaan test Covid-19, dan pelaksanaan Pertemuan Sherpa
ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
4. Penyediaan manajemen, professional, dan staff pendukung pelaksanaan Pertemuan
Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
5. Pengaturan protokoler dan pengamanan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia;
6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan kerja sama dengan pihak sponsor dalam
pelaksanaan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia;
7. Bertanggungjawab terhadap implementasi dukungan sponsor untuk kegiatan
Pertemuan Sherpa Pertama G20 Indonesia termasuk hubungan kontraktual dengan
pihak sponsor, koordinasi, pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan laporan kepada
pihak sponsor.
8. Menyusun dokumentasi dan pelaporan kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi
G20 Indonesia; dan
9. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kantor Sekretariat Sherpa G20
Indonesia terkait pelaksanaan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia.

E. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa

1. Pengguna Jasa dari kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia, yakni:
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
c.q. Kedeputian Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional.
2. Penanggung Jawab kegiatan ini adalah:
a. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
b. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional selaku Co-
Sherpa G20 Indonesia
c. Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral

F. Ruang Lingkup Pekerjaan PCO

Secara umum ruang lingkup Pengadaan Jasa PCO Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Umum Professional Conference Organizer (PCO) Pertemuan Sherpa ke-
1 Presidensi G20 Indonesia
a. Penyedia Jasa PCO terpilih wajib berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia, Manajemen Ritz Carlton Pacific Place (RCPP)
selaku lokasi penyelenggaraan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia
terkait pengaturan pelaksanaan kegiatan, dan seluruh pihak lainnya yang terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan.

b. Ruang lingkup Penyedia Jasa PCO secara umum terbagi menjadi beberapa
kegiatan yakni: Tahap Persiapan, Delegation Handling and Transportation

7
Organizing, Tahap Pelaksanaan, Tahap Pelaporan, dan Pengurusan Administrasi.
Penyedia Jasa PCO wajib melaksanakan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan
ketentuan dalam Kontrak. Penyedia Jasa PCO berkomunikasi dan berkoordinasi
secara terus menerus dengan Kantor Sherpa G20 Indonesia hingga seluruh
kewajiban selesai dilaksanakan.

c. Tahap Persiapan
Melakukan rapat koordinasi dalam rangka menyiapkan Rencana Kegiatan
bersama-sama dengan Panitia dan pihak-pihak terkait lainnya secara berkala
menyangkut persiapan dan pematangan konsep acara, teknis pelaksanaan acara,
layout acara, kebutuhan audio visual, kebutuhan koneksi internet dan video
conference, rundown dan pelaksanaan pertemuan, dan hal terkait lainnya.

d. Delegation Handling and Transportation Organizing


Lingkup pekerjaan ini berupa pengaturan delegasi peserta Pertemuan Sherpa ke-1
Presidensi G20 Indonesia, yang meliputi:
1) Mengorganisasikan pengurusan transportasi Delegasi dan manajemen
pengurusan mobil untuk transportqasi delegasi;
2) Penjemputan dan Pelepasan Delegasi;
3) Mobilisasi Delegasi dari Bandara menuju Hotel Penginapan dan sebaliknya;
4) Mobilisasi Delegasi dari Hotel Penginapan menuju Lokasi Pertemuan RCPP
dan sebaliknya;
5) Mobilisasi Delegasi dari Lokasi Pertemuan RCPP menuju lokasi Site Visit
dan sebaliknya;
6) Pelaksanaan Test Kesehatan (Covid-19 Test) bagi Delegasi dan Panitia.

e. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan pelaksanaan Pertemuan sesuai dengan rundown kegiatan;
2) Memfasilitasi pelaksanaan Gala Dinner dan Pagelaran Seni;
3) Memfasilitasi pelaksanaan Site Visit;
4) Memfasilitasi pelaksanaan konferensi press (apabila diperlukan);
5) Memfasilitasi dukungan kesehatan bagi Delegasi dan Panitia;
6) Memfasilitasi pengamanan kegiatan;
7) Mengoordinasikan layanan parkir untuk Delegasi dan Panitia;
8) Menyediakan seluruh barang dan jasa yang dibutuhkan untuk ;elaksanaan
kegiatan sesuai dengan Standar Layanan Acara;
9) Melaksanakan kegiatan lain sehubungan dengan tahap pelaksanaan kegiatan.

f. Tahap Pelaporan
Menyelesaikan kelengkapan administrasi dan keuangan paling lambat 3 hari kerja
setelah pelaksanaan kegiatan;
1) Menyerahkan dokumentasi kegiatan berupa foto dalam bentuk album kolase
dan DVD video kegiatan dalam bentuk kualitas full HD;
2) Menyerahkan notulensi hasil pertemuan yang telah disusun dengan rapi;

8
g. Pengurusan Administrasi
1. Berkoordinasi secara berkala dengan tim administrasi dari Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka menyiapkan dokumen yang
dibutuhkan untuk pertanggungjawaban administrasi;
2. Menyusun dan menyerahkan seluruh dokumen maupun bukti keuangan yang
diperlukan untuk pengurusan administrasi kegiatan dalam keadaan lengkap
dan tersusun rapi paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah pelaksanaan
kegiatan

h. Ketentuan Terkait Perubahan Ruang Lingkup Pekerjaan


 Apabila terjadi perubahan dalam ruang lingkup pekerjaan yang disebabkan
oleh perubahan jadwal kegiatan dan kondisi kesehatan akibat pandemi Covid-
19 ataupun keadaan kahar lainnya, maka ruang lingkup pekerjaan akan
dilakukan penyesuaian.
 Dalam rangka mengantisipasi dinamika di lapangan yang memengaruhi ruang
lingkup pekerjaan, maka dimungkinkan adanya perubahan ruang lingkup
sesuai dengan arahan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan ketentuan
hukum yang berlaku.
 Apabila terjadi pembatalan atau pemotongan anggaran maka kepada
penyedia barang dan/atau jasa tidak diberikan ganti rugi

2. Pengadaan Lokasi Pertemuan/Venue dari Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20


Indonesia
a. Lokasi Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia telah ditetapkan yakni
Ritz Carlton Pacific Place (RCPP) Jakarta. Pertemuan akan memanfaatkan
beberapa lantai dalam fasilitas yang ditunjuk yakni:
 Lantai 4 (Grand Ballroom) sebagai lokasi utama pertemuan. Lokasi ini akan
dipergunakan sebagai Ruang Sidang, Viewing Room, Ruang Santap, Ruang
Komite, Ruang Medis, dan Ruang VIP, Ruang Mushola, dan ruang lain yang
diperlukan.
 Lantai 6 sebagai lokasi pelaksanaan Sherpa Talks.
 Lantai 8 sebagai lokasi Ruang Pertemuan Bilateral, Breaking Out Area, dan
pelaksanaan Gala Dinner
 Lobby dan Lokasi Parkir sebagai tempat penerimaan tamu delegasi dan
penempatan kendaraan delegasi yang hadir.
b. Proses kontrak dan pembayaran kepada RCPP akan dilakukan oleh penyedia jasa
PCO dengan biaya yang sebekenya telah disepakati antara RCPP dan Pengguna
Jasa.

3. Kerja Sama dengan Sponsor


a. Pengguna Jasa membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan sponsor untuk
memberikan dukungan dalam pelaksanaan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi
G20 Indonesia. Hingga saat ini sponsor yang telah bekerja sama dengan Pengguna
Jasa adalah:

9
 PT Abbott Indonesia untuk penyediaan peralatan tes Covid-19 (konfirmasi
dukungan saat kedatangan saja, atau termasuk daily antigen dan PCR
kepulangan delegasi)
 Hyundai Motor Indonesia berupa penyediaan 40 unit mobil sebagai sarana
transportasi delagasi tanpa dilengkapi sopir, BBM, biaya parkir, dan
asuransi.
b. Di luar dua sponsor yang telah disebutkan di atas, Pengguna Jasa masih membuka
kesempatan sponsor lain yang memenuhi syarat dan ketentuan untuk turut
memberikan dukungan. Segala perkembangan mengenai dukungan sponsor akan
dikomunikasikan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.
c. Kerja sama sponsor tersebut dapat mengakibatkan perubahan ruang lingkup dan
biaya yang dapat dibebankan oleh penyedia jasa PCO.
d. Penyedia jasa PCO akan berkoordinasi dan berhubungan dengan sponsor terkait
teknis pelaksanaan kegiatan.

G. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan penyelenggaraan Pertemuan Sherpa G20 Indonesia Pertama tahun 2021


dilaksanakan pada tahun anggaran 2021 dengan tahapan sebagai berikut:

Oktober November Desember


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Proses Pengadaan PCO                          
Penandatanganan Kontrak PCO                          
Persiapan Pertemuan Sherpa                          
Pelaksanaan Pertemuan Sherpa                          
Penyampaian Laporan                          
Proses BAST dan Pembayaran                          

H. ANGGARAN DAN SUMBER PENDANAAN

Anggaran untuk Pengadaan Jasa Lainnya PCO bagi Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20
Indonesia membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp. 4.877.710.200,00 (empat milyar
delapan ratus tujuh puluh tujuh juta tujuh ratus sepuluh ribu dua ratus rupiah) termasuk
pajak-pajak. Adapun biaya yang timbul dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2021.

I. KETERANGAN LAINNYA

Penyedia senantiasa beritikad baik dan berkomitmen untuk hal-hal sebagai berikut :

10
a.Penyedia menjamin bahwa selama proses pengadaan tidak ada unsur rekayasa baik
oleh penyedia maupun principal/distributor utama dalam memenangkan proses
pengadaan ini dan menjamin bahwa proses pengadaan akan diikuti sesuai prosedur
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.Penyedia menjamin bahwa selama proses pengadaan dan dalam pelaksanaan
kontrak/surat perjanjian nanti, tidak menjanjikan sesuatu dan/atau memberikan
sesuatu baik materi ataupun bukan materi kepada Panitia Pengadaan/Pejabat
Pembuat Komitmen/Tim Pendukung Pejabat Komitmen/Pengawas PekerjaanlTim
Penerima Hasil Pekerjaan maupun pihak-pihak yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pengadaan dan pelaksanaan kontrak.
c.Penyedia menjamin bahwa harga penawaran yang disampaikan merupakan harga
penawaran yang wajar dan menjamin tidak ada unsur rekayasa dan/atau mark up
atas harga penawaran tersebut yang dapat mengakibatkan kerugian negara.
Apabila dikemudian hari diketemukan bahwa harga penawaran adalah harga yang
tidak wajar karena unsur rekayasa dengan dan/atau pihak lain atau karena sebab
lainnya sehingga menyebabkan kerugian negara, maka penyedia bersedia
mengembalikan kerugian negara tersebut.
d.Penyedia bersedia mengembalikan kerugian negara apabila di kemudian hari
diketemukan unsur-unsur yang dapat mengakibatkan kerugian negara baik secara
langsung maupun tidak langsung.
e.Penyedia bersedia menerima sanksi dan/atau denda baik secara hukum perdata
maupun hukum pidana sesuai ketentuan peraturan perundangndangan yang
berlaku apabila di kemudian hari diketemukan unsur-unsur penipuan dan/atau
rekayasa serta unsur-unsur yang dapat menimbulkan kerugian negara selama
proses pengadaan barang/jasa dan pelaksanaan kontrasurat perjanjian.

Butir a s.d. e tersebut di atas akan dituangkan dalam kontrak/surat perjanjian apabila
penyedia telah terpilih menjadi pemenang dan menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam kontrak/surat perjanjian.

J. DISCLAIMER

Setiap kegiatan penipuan yang mengatasnamakan pihak-pihak dalam dokumen


pengadaan ini akan dilaporkan ke pihak yang berwajib/Kepolisian. Untuk penyedia/calon
penyedia yang dihubungi oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan pengadaan di
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi agar mengadukan ke lnspektorat
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan/atau pihak yang
berwajib/Kepolisian.

Jakarta, 11 Oktober 2021


Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi
Multilateral

Ferry Ardiyanto

11
NIP. 197603191996021002

Daftar Lampiran Kerangka Acuan Kegiatan

Lampiran 1 : Data Lokasi Pertemuan (Ritz Carlton Pacific Place Jakarta)

Lampiran 2: Agenda Kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia

Lampiran 3: Daftar Delegasi Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia

Lampiran 4: Standar Layanan Acara

Lampiran 5: Persyaratan Kualifikasi PCO dan Personel

12
Lampiran 1 : Data Lokasi Pertemuan

A. The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place


Sudirman Central Business District (SCBD)
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53
Jakarta 12190 - Indonesia

13
14
15
16
Lampiran 2: Tentative Agenda Kegiatan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia

Waktu Agenda Keterangan


Sabtu-Minggu, 4-5 Desember 2021
All Day Kedatangan Delegasi dan Tes PCR PCR kedatangan delegasi
dari luar negeri akan
dilaksanakan di hotel yang
telah ditunjuk
Senin, 6 Desember 2021
00.00 - selesai Loading dan Set Up Venue RCPP
19.00-21.00 Host Country Reception
The Garden RCPP
Selasa, 7 Desember 2021
07.00 – 09.00 Delegation Handling to RCPP Grand Rapid test will be provided
Ballroom (including rapid test for delegates) at the appointed hotel
09.00 – 09.10 Welcoming Address – Minister for Foreign
Affairs
09.10 – 09.20 Keynote Remarks – Coordinating Minister
for Economic Affairs
09.25 – 09.30 Family photo (5 mins) – Ministers and
Delegations
09.30 – 09.45 Coffee Break
09.45 – 12.00 Session I: Health, Development, and Including pre-recorded
Overview of Finance Track brief highlights
12.00 – 13.00 Lunch Break
13.00 – 15.15 Session II: Education, Employment, and
Digital Economy
15.15 – 15.30 Coffee Break
15.30 – 17.30 Session III: Trade, Investment, and Industry,
and Agriculture
19.00 – 21.00 Gala Dinner and Cultural Performances The Dinner will be served
The Garden RCPP individually
Videos will be displayed
Cultural Performance
Arrangement
Rabu, 8 Desember 2021
07.00 – 08.00 Delegation Handling to RCPP Grand Rapid test will be provided
Ballroom at the appointed hotel
(including rapid test for delegates)
08.30 – 09.00 Travel to Indonesia Digital Industry Center Bus for Delegations
(Pusat Inovasi Digital Industri / PIDI) at Escort from Police
Permata Hijau
09.00 – 10.00 Visit and showcase PIDI

17
10.00 – 10.30 Return to RCPP
10.30 – 10.45 Coffee Break
10.45 – 12.45 Session IV: Environment and Climate,
Energy, and Anti-Corruption
12.45 – 13.45 Lunch Break
13.45 – 15.30 Sherpa's Sofa Talk: Brainstroming G20 Sherpas Only
RCPP 6th Floor (arrangement for 21 seats)
15.45 – 17.15 Session V: Tourism and Women’s
Empowerment
17.15 – 17.30 Conclusion and Way Forward
Kamis-Jumat, 9-10 Desember 2021
All day Kepulangan Delegasi dan tes PCR PCR kepulangan delegasi
sebelum keberangkatan ke
luar negeri (optional)

Lampiran 3: Daftar Delegasi Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia

No. Delegasi Jumlah Delegasi


Presidensi / Host
1 Indonesia 3
Anggota G20
2 Afrika Selatan 3
3 Amerika Serikat 3
4 Afrika Selatan 3
5 Argentina 3
6 Arab Saudi 3
7 Australia 3
8 Brasil 3
9 Britania Raya 3
10 Jerman 3
11 India 3
12 Italia 3
13 Inggris 3
14 Jepang 3
15 Jerman 3
16 Korea Selatan 3
17 Meksiko 3
18 Rusia 3
19 Turki 3
20 Uni Eropa 3
Undangan dan Organisasi Internasional
21 Akan dikonfirmasi kemudian 3
22 Akan dikonfirmasi kemudian 3
23 Akan dikonfirmasi kemudian 3

18
24 Akan dikonfirmasi kemudian 3
25 Akan dikonfirmasi kemudian 3
26 Akan dikonfirmasi kemudian 3
27 Akan dikonfirmasi kemudian 3
28 Akan dikonfirmasi kemudian 3
29 Akan dikonfirmasi kemudian 3
30 Akan dikonfirmasi kemudian 3
31 Akan dikonfirmasi kemudian 3
32 Akan dikonfirmasi kemudian 3
33 Akan dikonfirmasi kemudian 3
34 Akan dikonfirmasi kemudian 3
35 Akan dikonfirmasi kemudian 3
36 Akan dikonfirmasi kemudian 3
37 Akan dikonfirmasi kemudian 3
38 Akan dikonfirmasi kemudian 3
39 Akan dikonfirmasi kemudian 3
TOTAL 114

Lampiran 4: Standar Layanan Acara

Mohon mengacu pada Tabel Excel terkait Standar Layanan Acara

Lampiran 5: Persyaratan Kualifikasi PCO dan Personel

Pemilihan penyedia barang/jasa sebagai PCO dilakukan melalui proses pengadaan


berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta Perubahannya dan peraturan terkait lainnya. Penyedia barang/jasa
harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1. Kualifikasi Penyedia
a. Memiliki izin usaha yang masih berlaku di bidang Jasa penyelenggara konvensi dan
pameran dagang atau bidang Jasa Meeting, incentives, Conferences, Exhibition (MI
CE) (KBLI xxxx);
b. Kualifikasi usaha non kecil;
c. Mempunyai pengalaman:
1) Penyediaan jasa memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
2) Penyediaan jasa memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan
pertemuan, konferensi dan/atau pameran tingkat internasional dan dihadiri
oleh pejabat setingkat Menteri minimal 2 kali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, dibuktikan dengan
melampirkan surat perjanjian/kontrak.

19
d. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak (Surat KSWP);
e. Menyampaikan SPT Tahun 2020;
f. Menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2020;
g. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan
kegiatan usahanya, dinyatakan dalam surat pernyataan;
i. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;

2. Personel Inti PCO:


a. Penanggung Jawab Utama/Team Leader (1 orang)
1) Merupakan unsur pimpinan/direksi/manajer dalam perusahaan penyedia jasa
(dibuktikan dengan menyampaikan struktur organisasi perusahaan);
2) Berpendidikan minimal S1/DIV;
3) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan kegiata
n konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak sebelumnya/
referensi pekerjaan;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
6) Menyampaikan KTP dan NPWP;
7) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
8) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

b. Koordinator Persidangan (1 orang)


1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

c. Koordinator Peralatan dan Perlengkapan (1 orang)

20
1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

d. Koordinator Kreatif, Media, dan Publikasi (1 orang)


1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

e. Koordinator Sekretariat (1 orang)


1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

f. Koordinator Kesehatan/Medis (1 orang)


1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;

21
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

g. Koordinator Transportasi (1 orang)


1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan yang baik, dibuktikan
dengan melampirkan sertifikat tes TOEFL dengan skor minimal 500;
4) Memiliki sertifikasi keahlian manajemen PCO/MICE atau Certified Event Venue
Management yang masih berlaku;
5) Menyampaikan KTP dan NPWP;
6) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
7) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

h. Koordinator Administrasi
1) Pendidikan minimal D3 (Diploma 3) atau sederajat;
2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) kali dalam penyelenggaraan
kegiatan konferensi bertaraf internasional dibuktikan dengan kontrak
sebelumnya/ referensi pekerjaan;
3) Menyampaikan KTP dan NPWP;
4) Menyampaikan surat kesediaan untuk ditugaskan;
5) Wajib berada di lokasi pelaksanaan selama kegiatan berlangsung.

22

Anda mungkin juga menyukai