Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diyah Ayu Agustina (11)

Kelas : X MIPA
Jokowi Minta OJK Tak Kendor Awasi Investasi Bodong
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara OJK Virtual Innovation Day 2021 di Istana
Negara, Senin (11/10/2021).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara OJK Virtual Innovation Day 2021 di Istana
Negara, Senin (11/10/2021).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi industri jasa keuangan yang bisa saling bahu
membahu dengan sektor riil untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional selanjang 2021. Ia
juga memuji sektor jasa keuangan yang tidak egois mencari keuntungan semata.

"Jika sektor jasa keuangan hanya memikirkan keuntungan semata tanpa menggerakkan sektor
riil akan berpotensi memunculkan skema ponzi," ungkap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan
Industri Jasa Keuangan 2022 di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Kepala negara ini mengatakan tanpa sektor jasa keuangan yang baik perekonomian nasional
tidak akan berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Begitu juga sebaliknya, sektor jasa
keuangan tidak bisa kuat jika tidak didukung dengan pergerakan sektor riil.

Dia juga menyoroti munculnya investasi bodong, penipuan investasi dan sejenisnya yang kian
marak dalam 2 tahun terakhir. Kerangka model penipuan tersebut sangat merugikan
masyarakat.

Di masa sulit seperti ini, pengawasan tidak boleh kendor karena pengawasan yang lemah akan
membuka celah. Membuka peluang berbagai kejahatan yang muaranya akan merugikan
masyarakat

"Persoalan-persoalan seperti ini juga menjadi tugas kita bersama dan OJK sebagai motornya,"
kata dia. Jokowi Minta OJK Permudah Akses Permodalan untuk UMKM dan KoperasiKetua
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti sektor UMKM yang terdampak pandemi dalam 2 tahun
terakhir. Dia menyebut sebagian besar pelaku usaha belum mendapatkan porsi kredit yang
sesuai. Dia memperkirakan baru 20 persen pelaku usaha yang mendapatkan akses pembiayaan.
Padahal target pemerintah di tahun 2024 lebih besar lagi. "Target kita di 2024 bisa mencapai 30
persen untuk porsi UMKM," kata dia.
Untuk mencapai target tersebut pun tidak bisa menunggu di tempat. Seharusnya OJK bisa
jemput bola atau melakukan berbagai terobosan. Dia tak mau lagi mendengar keluhan dari
masyarakat yang mengaku sulit mendapatkan akses pembiayaan.

"Tidak boleh ada lagi cerita misalnya akses kredit yang sulit, akses pembiayaan di sektor
informal yang sulit," katanya.

Baik UMKM maupun koperasi tidak boleh ada lagi yang kesulitan akses permodalan. Aksesnya
harus dipermudah dan dipercepat sehingga memberikan peluang lebih besar bagi generasi
muda yang memulai usaha. Termasuk UMKM untuk mengembangkan usaha dan memperbesar
skala usahanya.

Anda mungkin juga menyukai