Anda di halaman 1dari 9

KONSEP APLIKASI

PEMBIAYAAN UMKM
Di Susun Oleh :
Risqiyatul Adawiyah (202069100071)
Imama Tuddiana (22001092004)
M. Afi ef Aliefudin (202069100023)
PEMBIAYAAN UMKM
Pembiayaan sering diartikan memperoleh barang
dengan membayar cicilan atau angsuran dikemudian
hari atau memperoleh pinjaman uang yang
pembayarannya dilakukan dikemudian hari dengan
cicilan sesuai dengan perjanjian, Kata dasar dari
pembiayaan adalah biaya.
Pembiayaan di bagi menjadi dua yaitu :
1) Pembiayaan produktif
2) Pembiayaan konsumtif
TUJUAN PEMBIAYAAN UMKM
1) Upaya memaksimalkan laba
2) Upaya meminimalkan risiko
3) Pendayagunaan ekonomi
SUMBER ALTERNATIF PEMBIAYAAN
UMKM
Membahas mengenai sumber pembiayaan dalam umkm, undang-undang no. 20 tahun
2008 pada pasal 21 disebutkan bahwa:
 Pemerintah dan pemerintahan daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan
kecil.
 Badan usaha milik negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan bagian laba
tahanan yang dialokasikan kepada usaha mikro dan kecil dalam bentuk pemberian
pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
 Usaha besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan kepada usaha mikro
dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan
lainnya.
 Pemerintah, pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah,
mengusahakan bantuan luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan lain yang
sah serta tidak mengikat untuk usaha mikro dan kecil.
 Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memberikan insentif dalam bentuk
kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tariff sarana dan prasarana, dan bentuk
isentif lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada
dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil.
Dari ketentuan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembiayaan terhadap umkm dapat diperoleh melalui
pemerintah pemerintah daerah, bumin, usaha besar
nasional dan asing. Selain berdasar undang-undang no. 20
tahun 2008 adapun sumber pembiayaan (modal) terhadap
UMKM diantaranya:
1) Modal sendiri
2) Dari barang yang digadaikan
3) Melakukan peminjaman kepada hank dan lembaga
keuangan sejenis bank
4) Mendapat modal dengan hermitra dengan pihak lain
5) Mendapat pinjaman dari lembaga non formal
6) Modal dengan mengoptimalkan hubungan dengan
supplier (pemasok).
FUNGSI DAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN BANK
DALAM MENGATASI PERMASALAHAN
PEMBIAYAAN UMKM
Fungsi lembaga keuangan adalah sebagai perantara
antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana
dengan kelompok masyarakat yang mengalami
kekurangan dana. Kelompok masyarakat yang dengan
berbagai alasan menyimpan uangnya pada bank atau
lembaga keuangan lainnya dengan alasan safety,
liquidity, accessibility, convenience dan untuk mencapai
target jumlah tertentu.
Pelonggaran meliputi tiga hal, yaitu:
Ketentuan kredit bagi ukm dipermudah, bila selama ini
kredit pada ukm harus memenuhi tiga syarat, yaitu
prospek industri, sisi balanced, dan kemampuan
membayar, maka kini dua persyaratan dihilangkan,
tinggal satu persyaratan yaitu kemampuan membayar
Pelonggaran mengenai pemberian kredit bagi
perusahaan yang bermasalah, yaitu bilat perusahaan
bermasalah bukan karena kesengajaan tapi akibatt
situasi makro dan eksternal perusahaan, misalnya terjadi
bencana alam, maka perusahaan boleh mendapat kredit;
Kemudahan bagi perusahaan yang berada dalam induk
perusahaan (holding) bermasalah. tetapi unit
perusahaan dinilai sehat dan tak bermasalah, maka
dapat diberikan kredit.
PERAN BANK SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN
UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19
Sebuah studi yang dilakukan oleh penulis menemukan bahwa Bank Syariah Indonsia
khususnya Bank Syariah Indonesia KC. A. Yani kota Sidoarjo yang berperan penting dalam
mempertahankan UMKM di masa pandemi Covid-19 dengan cara menyalurkan program
pemerintah yaitu KUR yang merupakan program pemerintah yang dari bekerjasama
dengan perbankan syariah Indonesia khususnya Bank Syariah Indonesia KC. A. Yani Kota
Sidoarjo untuk membantu dan mendorong para pelaku UMKM yang mempertahankan
usahanya di masa pandemi Covid-19 sesuai dengan peraturan OJK pasal 7 ayat 1 tahun
2020 keringanan. Memberikan restrukturisasi kepada pengusaha yang terdampak covid-19
dan memperoleh proses pembiayaan bagi para pengusaha yag terdampak covid-19 asalkan
usahanya tidak terdampak secara signifikan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah
melalui atau nasih patan, yang dapat arisasi rakter bayar. mereka encana dari untuk
turisasi h dan kembali peraturan POJK pasal 5 ayat 2 tahun 2020. kanisme nasabah ah,
atau Proses melalui nan bagi mbiayaan Beberapa faktor yang menjadi resiko dalam
pembiayaan pada masa pandemi Covid-19 di Bank Syariah Indonesia KC Ahmad Yani Kota
Sidoarjo, di antaranya Nasabah telat membayar angsuran. akibat terjadinya penurunan
omset usaha nasabah. Jika nasabah mengalami penurunan omset usaha dan belum
mampu membayar angsuran maka pihak bank memberikan solusi dengan upaya
menggunakan saldo yang ada di rekening nasabah untuk membayar angsuran.
Kesimpulan
Sumber-sumber pembiayaan terhadap UMKM dapat diperoleh melalui
Pemerintah. Pemerintah daerah. BUMN. Usaha besar nasional dan asing. Selain itu
masih ada beberapa sistem pembiayaan (multifinance) yang dapat dimanfaatkan
UMKM, antam lain lain: modal ventura, anjak piutang (factoring), penyewaan
(leasing). pegadaian, dana BUMN dan sebagainya. Pemilihan tergantung UMKM
sendiri, berdasarkan kesesuaian kemam[uan pemenuhan persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan masing-masing lembaga pembiayaan tersebut.

Bank sebagai lembaga pemberi kredit sangat berperan membantu pengusaha-


pengusaha daerah guna meningkatkan kegiatan perekonomian di daerah, guna
memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat. Bank indonesia pada tanggal 2
april 2007 melalui peraturan bank indonesia memperlonggar sejumlah persyaratan
kredit perbankan bagi ukm yaitu dengan dihilangkan dua syarat dan hanya tinggal
satu persyaratan yaitu kemampuan membayar. Berarti kredit perbankan UMKM
mendasarkan pada kelayakan usaha. Agar kemudahan ini menjadi optimal bagi
UMKM diperlukan juga penjaminan kredit.

Anda mungkin juga menyukai