kredit bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), dan koperasi berupa Kredit
Usaha Rakyat (KUR) di Kantor Pusat BRI.
8. MEKANISME PENYALURAN KUR Penyaluran KUR dapat dilakukan
LANGSUNG, maksudnya UMKM dan Koperasi dapat langsung mengakses KUR
di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih
mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga
dilakukan secara TIDAK LANGSUNG, maksudnya usaha mikro dapat mengakses
KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui
kegiatan linkage program lainnya yang bekerja sama dengan Bank Pelaksana
9. PERSYARATAN DALAM PENGAJUAN KUR 1. UKM calon penerima
KUR dapat mengajukan kredit atau pembiayaan KUR pada salah satu Bank
pelaksana KUR. Dapat ke kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor unit
pelayanan atau kantor unit desa, atau ke lembaga yang terhubung - linkage yang
bekerjasama dengan bank, yang ada di Ibukota Provinsi, Kabupaten atau
Kotamadya,Kecamatan, Kelurahan atau Desa tempat lokasi keberadaan UKM. 2.
UKM calon penerima KUR harus menyerahkan dokumen - dokumen pendukung
persyaratan kredit atau pembiayaan yang ditetapkan Bank Pelaksana KUR, yaitu :
Identitas diri calon penerima KUR, seperti KTP, Kartu Keluarga, Keterangan
Domisili. Legalitas Usaha seperti Akte Pendirian usaha, Data Usaha Perizinan
Usaha seperti SIUP, TDP , Izin gangguan HO, dll Laporan Keuangan Usaha
Proposal Usaha Persyaratan lain sesuai ketentuan Bank yang mungkin di
tambahkan
10. JANGKA WAKTU Jangka waktu KUR tidak melebihi 3 / tiga tahun
untuk modal kerja, dan 5 / lima tahun untuk investasi. KUR bagi tanaman keras
diberikan langsung tanpa perpanjangan yaitu 13 tahun. Perpanjangan atau
restrukturisasi bisa diperpanjang menjadi maximal 6 / enam tahun bagi modal
kerja, atau 10 / sepuluh tahun bagi investasi.
11. KESIMPULAN Pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat sangat
berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan pengusaha Usaha Mikro dan
Kecil setelah mendapatkan atau meminjam Kredit Usaha Rakyat Pendapatan
(keuntungan) pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK) meningkat sehingga
dalam keberlangsungan dari usaha tersebut dapat berjalan secara terus menerus,
dan keuntungan dari usaha tersebut dapat dijadikan modal kembali oleh
pengusaha dalam pembelian bahan baku dan bahan modal, maka tidak diperlukan
lagi modal kredit dari bank maupun lembaga-lembaga keuangan lainnya.