mencerminkan suatu produk. Apabila seseorang membutuhkan suatu produk, maka terbayang
lebih dahulu ialah manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain diluar
manfaat. Faktor-faktor itulah yang membuat konsumen mengambil keputusan membeli atau
tidak.
Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah masalah pengembangan
produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara
mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menyewa para peneliti guna
menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan
penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif adanya perubahan
selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi.
Produk Baru Apakah yang dkatakan produk baru. Sebuah produk baru memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Produk tersebut betul-betul merupakan hasil inovasi baru. Namun ada juga produk baru yang
fungsinya sama dengan produk yang sudah ada seperti televisi fungsinya sama dengan radio dan
bioskop, plastik meyaingi barang dari kayu dan metal.
b. Pengganti produk lama, tapi berbeda pemakaiannya, seperti instant coffe mengganti kopi yang
biasa. Mobil model tahun terbaru berbeda dengan model lama, demikian pakaian model baru
mengalahkan pakaian lama.
c. Produk imitasi adalah barang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru bagi masyarakat.
Sebagai kesimpulan, apakah suatu produk itu produk baru atau bukan sangat tergantung pada
tanggapan masyarakat / konsumen. Jika konsumen menyatakan bahwa produk itu memang
berbeda dengan barang yang sudah ada dipasar, maka produk itu adalah produk baru (misalnya
berbeda karena daya tarik , model, penampilan).
mengenal barang tersebut. Disini perlu dilancarkan promosi. Kemudia setelah konsumen kenal
maka akan banyak orang membeli, pasaran makin luas, volume meningkat cepat sekali (growth).
Dalam keadaan ini, pengusaha harus menyebarluaskan barang-barangnya, dan mengisi semua
toko yang mungkin dapat menjual produknya. Produsen melalui distributor melaksanakan sell-in
yaitu mengisi semua rak-rak toko sebanyak-banyaknya kemudian melakukan sell-out melalui
media iklan agar barang-barang yang dirak dibeli / ditarik keluar oleh pembeli. Namun kemudian
pasar menjadi jenuh dan timbul masa maturity. Konsumen mulai merasa bosan, dan menunggu
produk baru lagi. Dalam keadaan ini, pengusaha harus mencoba merubah product design dan
merubah disain pembungkus, atau memperbaiki mutu produk menjadi produk yang super, lebih
putih, lebih bermutu, agar konsumen tidak jenuh. Juga dilakukan strategi membuat produk
ukuran besar. Ukuran jumbo, agar kuantitas terjual cukup besar, Jika strategi ini tidak berhasil,
maka akan timbul masa penurunan (decline), omzet penjualan mulai menurun, suatu tindakan
penyelamatan, mengurangi jumlah produksi, mengurangi biaya, penghematan-penghematan,
mengurangi jumlah produksi, mengurangi biaya penghematan-penghematan di segala bidang,
perlu segera diambil, untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangrutan. Akhirnya jika semua
tidak dapat diatasi maka produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen dan produknya hilang
dari pasaran.
Begitu pula dengan manusia seperti roda yang senantiasa berputar, itulah barangkali siklus
manusia pekerja. Saat berada di bawah tanpa kenal lelah berusaha dengan sekuat tenaga dan
kemampuan untuk mencapai "puncak kesuksesan". Namun harus juga disadari, ketika berada di
atas harus siap-siap untuk turun kembali ke bawah. Sayangnya, waktu dan usia sudah tidak
memungkinkan lagi untuk menjadi pekerja keras dan kembali ke posisi di atas. Artinya sampai
batas usia tertentu, manusia pekerja harus istirahat dan menikmati masa pensiunnya. Timbul
persoalan saat menghadapi masa pensiun, karena sudah pasti penghasilan yang diperoleh akan
jauh menurun ketimbang saat masih aktif sebagai pekerja. Sementara bagi pekerja swasta, justru
harus menerima kenyataan bahwa penghasilan rutinnya akan berhenti. Ada sedikit harapan bagi
mereka yang berstatus pegawai negeri, karena masih memiliki program Jamsostek dan atau
Tunjangan Pensiun sebagai Jaminan Hari Tua. Ironisnya, keinginan untuk mempersiapkan masa
pensiun, biasanya baru muncul setelah adanya penawaran dari perusahaan atau adanya iklan di
berbagai media massa tentang manfaat program pensiun. Padahal, harus disadari bahwa setiap
pekerja sesungguhnya membutuhkan program pensiun sebagai jaminan kelak ketika sudah tidak
mendapatkan penghasilan rutin lagi akibat sudah tidak bekerja lagi alias pensiun.
sampai seumur hidup juga atau menikah lagi, dan kepada anak sampai dengan usia 25 tahun atau
menikah. Produk ini hampir sama dengan tabungan, peserta bisa melakukan penyetoran berkalikali pada bulan yang sama tapi minimal harus satu kali per bulan. Kelebihan lain adalah
dimungkinnya Anda mengambil manfaat pensiun tersebut sebelum masa pensiun datang atau
biasa disebut dengan pensiun dipercepat. Waktunya 10 tahun sebelum masa pensiun yang
disepakati. Namun, tentu saja hasil bulanannya kelak tidak setinggi kalau diambil saat masa
pensiun tiba. Bisa dimiliki oleh individu; yang berarti pengusaha maupun karyawan yang merasa
perlu menambah uang pensiunnya bisa ikut serta. Atau kalau Anda memiliki teman seprofesi atau
teman main juga bisa. Jadi tidak harus tergabung dalam satu wadah perusahaan. Biaya lainnya
juga cukup murah. Biaya administrasi Rp18.000 per tahun dan fee kelolaan 0,85% per tahun dari
jumlah dana yang mereka kelola.
2.4.1 Pengertian Pensiun Dan Perusahan Dana Pensiun
Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan yang
memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta
pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana
dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut
dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah
pihak. Pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau
ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun. Sedangkan
menurut UU Nomor 11 tahun 1992 dana pensiun adalah Badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang
mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum atau
asuransi jiwa. Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh
penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab
lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan
dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan. Jadi kegiatan
perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong dari pendapatan
karyawan suatu perusahaan swasta, negeri, TNI / Polri, BUMN,BUMD maupun pengusaha dan
profesioanal. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang
dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para
karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka
pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam peraturan
perundang-undangan dibidang perpajakan yang memberikan fasilitas penundaan pajak
penghasilan seperti dalam undang-undang no. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan yang
berbunyi: Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui menteri keuangan,
baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh karyawan dan penghasilan dana pensiun dari
modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan keputusan menteri keuangan
tidak termasuk dari objek pajak.
Apakah ada fasilitas pajak yang diberikan oleh pemerintah? Ada yaitu:
Dengan menjadi peserta program Simponi DPLK BNI peserta akan memperoleh fasilitas pajak
antara lain:
Selama dana peserta dikelola oleh DPLK BNI hasil pengembangan nya tidak kena pajak.
Pembayaran iuran dari perusahaan dapat mengurangi pajak penghasilan badan (PPh 25) sebatas
perusahaan telah melaporkan dikantor pajak setempat.
Pembayaran iuran dari pegawai dapat mengurangi pajak penghasilan pegawai yang
bersangkutan (PPh 21) sebatas perusahaan tersebut telah melaporkan pegawainya dikantor pajak
setempat.
Pada saat kapan peserta program SIMPONI DPLK BNI dikenakan pajak? Yaitu pada saat:
Penarikan iuran 10% dari akumulasi iuran aktif
Penutupan rekening peserta tidak aktif
Peserta memasuki pensiun ditunda/penarikan total akumulasi iuran
Peserta telah memasuki pensiun normal, dipercepat, meninggal dan cacat.
atau usia pensiun. Program pensiun memiliki fungsi tabungan, karena selama masa program
Anda diharuskan untuk membayar iuran. Dan program pensiun memiliki fungsi pensiun, karena
manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan secara berkala selama hidup.
Fungsi Asuransi. Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya
program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah, baik cacat
ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa
pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang Dijanjikan atas
beban dana pensiun yang telah ditetapkansebelumnya.
Fungsi Tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan mengembangkan
dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan
seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang
nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk
membayar manfaat pensiun peserta. Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat
bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut.
Tentunya dengan semakin panjang waktu kepesertaan akan memberikan dampak terhadap
pertumbuhan dana setoran iuran peserta.
Fungsi Pensiun. Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran
secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun. Terdapat empat cara pembayaran
manfaat pensiun. Pertama, pensiun normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai
usia pensiun normal sesuai perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak
pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketiga, pensiun ditunda,
artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa
kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat. Keempat, pensiun cacat, artinya
pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.
2.4.4 Manfaat Program Pensiun
Bila dilihat dari ciri-ciri serta program pensiun itu sendiri terdapat beberapa manfaat atau
keuntungan dari program ini. Bagi Anda peserta DPLK terdapat beberapa manfaat, yaitu:
1. Adanya kepastian dana pensiun
2. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukan bagi peserta.
3. Dalam program ini peserta dapat :
a. Menentukan sendiri sasaran untuk investasi dananya.
b. Memperoleh keuntungan yang maksimal dengan meminimalisasi risiko yang mungkin ada
dalam pilihan investasi (diversifikasi)
c. Selalu memonitor besarnya manfaat pensiun
d. Menentukan sendiri besar kecilnya iuran yang akan dilakukan selama masa program
4. Pembayaran iuran dapat dilakuan secara tidak teratur
5. Merupakan satu-satunya produk hari tua yang sangat transparan
2.4.5 Jenis-Jenis Pensiun
Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Para
penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada sesuai
dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan dilihat dari berbagai kondisi
atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi yang ada. Secara umum jenis pensiun yang dapat
dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun antara lain:
1. Pensiun Normal
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta pada saat pesrta telah mencapai usia pensiun
normal. Sesuai dengan usia pensiun yang telah ditetapkan oleh peserta pada saat pendaftaraan.
2. Pensiun dipercepat
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta pada saat peserta berusia minimal 10 (sepuluh)
tahun sebelum usia pensiun normal dan berniat berhenti dari kepesertaannya.
3. Pensiun ditunda
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta yang berhenti dari kepesertaannya sebelum usia
pensiun dipercepat.
4. Pensiun meninggal
Manfaat pensiun yang diberikan kepada janda/duda atau ahli waris, apabila peserta meninggal
dunia.
5. Pensiun cacat
Manfaat pensiun yang dibayarkan kepada peserta, apabila peserta mengalami cacat tetap dan
tidak dapat melanjutkan kepesertaannya.
Menurut Undang - undang Nomor 11 tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan kedalam
beberapa jenis yaitu :
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Jadi pengolahan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga keunan
(DPLK). Perusahaan mempuyai beberapa alternatif. Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan
perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara
lain :
1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya.
2. Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan lain.
3. Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain atau.
4. Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.
Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh bank
umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan diatas program pensiun yang dapat dijalankan adalah :
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan kekayaan dana pensiun. Iuran
ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan.
2.4.6 Asas Asas Dana Pensiun
kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban sesuai dengan pancasila
(Pemerintah dan DPR RI, 1983 : 64)
Kesejahteraan Sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah,
rohaniah dan sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu
saja; jadi merupakan suatu keadaan dan kegiatan (Suparlan, et al, 1983:58).
Menurut Segal dan Brzuzy (1998:8), "kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu
masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan
kualitas hidup rakyat."
Sedangkan Midgley (1995:14) menjelaskan bahwa:
... suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai berikut. Itu adalah,
pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan, kedua, seluas apa kebutuhankebutuhan dipenuhi dan terakhir, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga
unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas dan bahkan
seluruh masyarakat.
Menurut Segal dan Brzuzy (1998 : 9) mengemukakan bahwa:
kebijakan kesejahteraan sosial adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
atau tidak dilakukan, selanjutnya kesejahteraan sosial menunjuk pada tindakan-tindakan
pemerintah dan swasta berupa penyediaan-penyediaan pelayanan-pelayanan atau pendapatan
yang mempunyai suatu dampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dari uraian diatas, kita dapat mengerti bahwa program kesejahteraan sosial merupakan produk
kebijakan sosial. Contoh program kesejahteraan sosial yang menyentuh kita semua adalah
Kesejahteraan hari Tua, khususnya program DPLK dan Asuransi.
Menurut T. Sumarnonugroho (1984 : 53),
Perencanaan kesejahteraan sosial merupakan perencanaan pemecahan masalah yang
mencangkup kebijakan-kebijakan serta penjajagan-pejajagan yang disusun secara sistematik
sebagai pegangan untuk mewujudkan penggunaan dan distribusi sumber-sunber daya sehingga
dapat benar-benar efisien dan efektif. Sedangkan perencanaan sosial dirumuskan sebagai Suatu
proses kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan-tujuan tertentu dengan menunjukkan
pendekatan-pendekatan masalah sosial.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan sosial bisa berupa penyediaan layanan-layanan
seperti asuransi dan DPLK merupakan suatu perencanaan yang direncanakan oleh masyarakat
untuk menghindari resiko dimasa yang akan datang serta mempersiapkannya pada masa ia
produktif. Sehingga kesejahteraan didalam individu-individu masing-masing menjadi terjamin.
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI
atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari
Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan
sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan
dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan
Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu
ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai
bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan
penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank
komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi
sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari
identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun
1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46.
Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat Bank BNI ditetapkan bersamaan
dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero),
sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham
perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terusmenerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk
menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masamasa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian 46
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat
perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang
terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
4.1.2 Sejarah Dana Pensiun BNI (SIMPONI)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang lebih dikenal
dengan sebutan DPLK BNI, didirikan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sejak
tanggal 5 Juli 1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Peraturan Dana Pensiun DPLK BNI disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1993 dengan Keputusan Nomor KEP/301/KM.17/ 1993, dan berdasarkan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak No. Reg : 015576-0226, NPWP DPLK BNI adalah
1.620.517.1-022. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut sudah dimuat dalam
tambahan Berita Negara RI tanggal 4 Maret 1994 Nomor 18, yang telah di update berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan No. Kep.1100/KM.17/1998.
Pengurus DPLK BNI adalah Direksi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Dewan
Pengawas DPLK BNI juga dilakukan oleh Komisaris PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.,
dan pegawai-pegawai yang menangani operasional DPLK BNI adalah pegawai PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Dalam menjalankan bisnisnya, DPLK BNI hanya bertindak sebagai
pengemban amanah (trustee) yang menghimpun iuran dari peserta, mengelola dan
mengembangkan dana secara optimal dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian
(Prudent), sehingga memberikan rasa aman bagi peserta DPLK BNI.
DPLK BNI sejak tahun 2001 hingga saat ini telah menempati posisi sebagai Market Leader dari
seluruh penyelenggara DPLK di Indonesia, baik dari segi jumlah kepesertaannya maupun
penghimpunan dananya.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Adapun divisi divisi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sampai saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Dewan Komisaris
Terdiri dari Komisaris Utama dan anggota Komisaris
2. Susunan Direksi
Yang Membawahi :
a. Satuan Pengawasan Intern
Berfungsi untuk membantu direksi dalam menjalankan, mengawasi jalannya unit organisasi
sesuai dengan prosedur, peraturan, dan kebijaksanaan kebijaksanaan direksi, serta membantu
segenap unit organisasi dalam memperbaiki dan meluruskan kegiatan yang tidak sesuai dengan
peraturan dan kebijaksanaan.
b. Direktur Korporasi
Membawahi divisi korporasi, kredit khusus, unit pengelolaan anak perusahaan, unit pengelolaan
cabang.
1. Divisi Korporasi
Fungsi yaitu :
a. Menyusun dan melaksanakan program pemasaran tahunan untuk nasabah KPI yang sudah
ditetapkan.
b. Mengelola secara menyeluruh hubungan Bank Negara Indonesia dengan nasabah KPI yang
sudah ditetapkan.
c. Mengelola perencanaan strategis divisi KPL.
d. Mengembangkan calon nasabah.
2. Divisi Kredir Khusus
Fungsinya, yaitu :
a. Mengelola debitur debitur korporasi bermasalah dan mencari solusi masalah.
b. Menyelesaikan permasalahan debitur macet dalam upaya untuk perlunasan kredit.
3. Unit Pengelolaan Perusahaan Anak
Fungsinya, yaitu :
a. Mengembangkan sistem penyediaan manajemen bisnis dan manajemen perusahaan anak.
b. Mengevaluasi kinerja manajemen dan bisnis perusahaan anak.
c. Direktur Ritel
1. Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu
Fungsinya adalah mengelola pembuatan kartu yang dikeluarkan oleh Bank Negara Indonesia.
2. Divisi Pemasaran Ritel
Fungsinya adalah meneliti dan mengembangkan produk produk yang dihasilkan oleh Bank
Negara Indonesia, membuat sistem dan prosedur prosedur cabang Bank Negara Indonesia,
serta melaksanakan perubahan sesuai dengan keadaan.
3. Divisi Pembinaan Bisnis Ritel dan Menengah
Mempunyai fungsi yaitu menyelia manajemen wilayah serta mengelola perencanaan strategi
Pembinaan Bisnis Menengah dan wilayah dan untuk memproses permohonan kredit diatas
wewenag wilayah, memantau portepel kredit wilayah dan menyelia perkembangan bisnis
manajemen menengah.
d. Direktur Internasioanal
1. Divisi Hukum
Fungsinya, yaitu :
a. Memberikan layanan dan jaminan hukum pada segenap unti mengenai kebijaksanaan atau
praktek hukum yang terkait dengan usaha Bank Negara Indonesia.
b. Memberikan sasaran kepada unit organisasi lain atas tindakan yang menyimpang dari pola
kebijaksanaan dan standar hukum yang telah ditetapkan oleh Bank Negara Indonesia.
2. Divisi Internasional
Mempunyai fungsi untuk melaksanakan penyediaan dan pembinaan terhadap cabang cabang d
luar negeri, serta memabantu direksi dalam membina hubungan dengan bank bank responden.
e. Direktur Treasuri
1. Divisi Treasuri
Mempunyai fungsi, yaitu mengelola dana rupiah dan valuta asing, serta memberikan
dan perusahan pembiayaan (multi finance). Sejalan dengan meluasnya kegiatan Bank Negara
Indonesia dan sejalan dengan semakin meluasnya kegiatan pembangunan ekonomi, kebutuhan
akan tenaga tenaga kerja yang baru dirasakan semakin meningkat, begitu pula dengan dana
assets, kredit dan lain lain.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, selanjutnya peneliti dapat
menyimpulkan secara garis besar dari hasil penelitian Analisis Produk DPLK BNI Simponi
(Simpanan Pensiunan BNI) Dalam Menggambarkan Jaminan Kesejahteraan Nasabah Pada PT.
Bank Negara Indonesia Cabang Jakarta Pusat adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis korelasi produk momen dapat dibuktikan bahwa pengaruh variabel
produk DPLK BNI Simponi terhadap jaminan kesejahteraan nasabah jakarta diketahui nilainya
sudah di atas nilai kritis yang dipersyaratkan dalam tabel analisis pengujian t dengan nilai
korelasi 0,5508 yang berarti produk DPLK BNI Simponi mempunyai pengaruh yang cukup kuat
terhadap jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank Negara Indonesia cabang Jakarta Pusat.
2. Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa tingkat pengaruh produk
DPLK BNI Simponi dalam menggambarkan jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank
Negara Indonesia (BNI) cabang Jakarta Pusat adalah sebesar 30,25 % yang berarti ada pengaruh
lain (epsilon) di luar variabel produk DPLK BNI Simponi yang dapat juga berpengaruh terhadap
jaminan kesejahteraan nasabah.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi linear dapat dijelaskan bahwa antara variabel produk DPLK
BNI Simponi dengan menggambarkan jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank Negara
Indonesia (BNI) cabang Jakarta Pusat berhubungan secara positif dan bersifat linear dengan
memenuhi persamaan Y = 24,77 + 0,44 X.
6.2 Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian
yang ingin dicapai. Keterbatasan keterbatasan tersebut adalah :
1. Keterbatasan yang melekat pada data yang diperoleh melalui kuesioner, karena perbedaan
persepsi peneliti dengan responden penelitian. Meskipun telah dicoba untuk diminimalkan
dengan melakukan uji pendahuluan, namun keterbatasan ini akan tetap ada dalam sebuah
penelitian yang menggunakan data primer.
2. Keterbatasan dalam hal jumlah dan pemilihan sampel penelitian yang hanya dibatasi pada
responden yang berdomisili di Jakarta pusat sehingga hasil ini belum tentu dapat digeneralisasi
untuk wilayah atau bank lain. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah
responden dan wilayah penelitian agar dapat memberikan hasil yang bervariasi.
Dengan mempertimbangkan hasil penelitian yang disarikan dalam kesimpulan kesimpulan
mengenai Analisis Produk DPLK BNI Simponi Dalam Menggambarkan Jaminan Kesejahteraan
Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Jakarta Pusat, maka peneliti
dapat merumuskan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya dan untuk pihak BNI sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian nilai korelasi produk momen sebesar 0,5508. Hasil korelasi ini
harus dikritisi oleh pimpinan, karena untuk meningkatkan persaingan yang kompetitif antar
penyedia program DPLK yang berada diwilayah jakarta dan menyakinkan para calon nasabah
untuk mengikuti program DPLK dengan melakukan promosi, penyuluhan, serta manfaat
mengikuti program DPLK itu sendiri sehingga tercapainya kesejahteraan masyarakat / nasabah
yang optimal.
2. Pengelola pengelola DPLK bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun
kesejahteraan masyarakat / nasabah yang optimal untuk mengatasi masalah ketidakamanan
ekonomi : pendapatan rendah, pendapatan terhenti (PHK), lonjakan pengeluaran, kematian
kepala keluarga dll. Sehingga, kesejahteraan masyarakat / nasabah di usia purna terjamin.
3. Penelitian ini hanya memasukkan variabel Produk DPLK BNI Simponi sebagai variabel bebas
yang mempengaruhi Jaminan Kesejahteraan Nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (BNI)
Cabang Jakarta Pusat dapat dipengaruhi oleh Produk DPLK BNI Simponi Cabang Jakarta Pusat
sebesar 30,25 % dan sisanya 69,75 % dipengaruhi oleh variabel epsilon. Atas hasil ini, peneliti
menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan agar diperoleh hasil yang lebih detail mengenai
faktor faktor apa saja yang sekiranya dapat meningkatkan kesejahteraan nasabah. Salah satu
faktor epsilon yang menurut peneliti harus ditindaklanjuti daalam pelaksanaan peneliti lanjutan
adalah faktor penyuluhan para calon nasabah, kemudian penelitian mengenai studi komparasi
dengan bank bank lain di jakarta yang menjadi pesaing. Adanya peningkatan harga BBM harus
diantisipasi, bila perlu pihak manajemen BNI melakukan survey jajak pendapat terhadap
masyarkat / nasabah, karena peningkatan harga BBM akan berpengaruh pada kemampuan
masyarakat / nasabah untuk menyisihkan sisa dari pendapatannya dengan cara menabung untuk
hari purna bila pendapatan yang diterima cenderung tetap walaupun investasi investasi yang
ditanamkan oleh BNI yang dananya bersumber dari nasabahnya cenderung meningkatnya suku
bunganya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma , H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. CV. Bandung.
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Atmosudirjo, S. Prajudi. 1982. Dasar-dasar Administrasi Niaga. Balai Aksara.
(Nasabah dapat membuka tabungan BNI Haji di seluruh cabang/capem BNI yang berada dalam
satu propinsi dengan domisili nasabah.)
* Setoran awal minimum Rp. 500.000,* Setoran selanjutnya minimum Rp. 5.000,5.BNI Dollar
Persyaratan
Dengan mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening, dilampiri foto copy KTP atau identitas
diri lainnya dan setoran minimal sebesar USD 50, Anda telah menjadi nasabah BNI Dollar dan
sekaligus dapat menikmati segala keuntungan dan kemudahannya.
6.BNI Deposito
PERSYARATAN
* Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
* Menunjukkan asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) atau Badan Usaha/Hukum (bukti
Legalitas) dan menyerahkan foto copy bukti identitas/legalitas dimaksud.
* Melakukan setoran untuk pembukaan rekening (ketentuan jumlah setoran dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan
Mata uang dan Nominal
IDR 8.000.000
USD 1,000
JPY 1.000.000
HKD 500.000
EURO 1,000
7.BNI Giro
Persyaratan
* Mengisi formulir aplikasi dan dokumen lainnya.
* Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.
Perorangan
* Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Passport untuk WNI,
Passport dan KIMS/KITAS untuk WNA), NPWP dan Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 500.000,- / USD 250 / SGD 1,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
500.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
Perusahaan/Badan Usaha
* Melampirkan fotokopi identitas diri pejabat yang berwenang, NPWP, Akte
Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan & perubahannya, SIUP, Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 1.000.000,- / USD 500 / SGD 2,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
1,000.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
http://www.bnicardcenter.co.id/BNI-Credit-Card/Persyaratan.aspx
Deposito BNI
BNI Deposito
BNI Deposito merupakan simpanan berjangka yang menjadikan simpanan Anda aman
dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Nikmati berbagai keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan oleh BNI Deposito.
KEUNTUNGAN:
* Tingkat suku bunga kompetitif.
* Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
* Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan *)
KEMUDAHAN
* Tersedia dalam pilihan mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EURO).
* Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan.
* Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau
tidak otomatis (non ARO)
* Tersedia pilihan jangka waktu :1, 6, 12, 24, 36 bulan
PERSYARATAN
* Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
* Menunjukkan asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) atau Badan Usaha/Hukum (bukti
Legalitas) dan menyerahkan foto copy bukti identitas/legalitas dimaksud.
* Melakukan setoran untuk pembukaan rekening (ketentuan jumlah setoran dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan :
MATA UANG NOMINAL
IDR 8.000.000
USD 1,000
JPY 1.000.000
SGD 5.000
HKD 500.000
EURO 1,000
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Cabang BNI terdekat atau layanan telepon 24 jam BNI
Call di nomor (021) 5789 9999 dan 68888 melalui ponsel Anda.
*) sesuai ketentuan yang berlaku
BNI Giro
BNI Giro
Dalam hubungan bisnis, waktu selalu menjadi hal yang sangat berharga. Setiap kesempatan
harus direspon secara cepat agar keuntungan bisa diperoleh. Untuk itu kami menyediakan BNI
Giro, sarana transaksi keuangan yang bisa diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan
keuntungan.
* Jasa giro menarik dihitung atas dasar saldo harian.
* Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.
* Dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valas sesuai dengan kebutuhan bisnis.
* Dapat menentukan waktu pengiriman rekening koran (harian, mingguan, bulanan).
* Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account.
Kemudahan dan Keuntungan
* Penarikan dapat menggunakan Cek/BG, perintah pembayaran lainnya pemindahbukuan dan
ATM (khusus giro perorangan IDR).
* Penyetoran tunai bank notes USD ke rekening giro valas USD hingga USD 50,000 per hari
dalam denominasi USD 100 bebas biaya (1:1).
* Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai, baik mata uang
Rupiah, USD maupun mata uang lainnya.
* Bertransaksi secara on-line.
* Dukungan lebih dari 920 kantor Cabang on-line dan lebih dari 2.300 BNI ATM.
* Dilengkapi dengan Intercity Clearing, mempermudah Anda untuk bertransaksi bisnis antar
wilayah.
Fasilitas
* Tersedia dalam beberapa pilihan mata uang : IDR, USD, SGD, EUR, HKD, GBP dan JPY.
* Fasilitas e-banking berupa BNI Card (kartu debit & ATM), BNI PhonePlus, BNI SMS
Banking, BNI Mobile dan BNI Internet Banking memungkinkan Anda melakukan transaksi
kapanpun dan dimanapun Anda berada (khusus giro perorangan IDR).
Persyaratan
* Mengisi formulir aplikasi dan dokumen lainnya.
* Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.
Perorangan
* Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Passport untuk WNI,
Passport dan KIMS/KITAS untuk WNA), NPWP dan Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 500.000,- / USD 250 / SGD 1,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
500.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
Perusahaan/Badan Usaha
* Melampirkan fotokopi identitas diri pejabat yang berwenang, NPWP, Akte
Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan & perubahannya, SIUP, Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 1.000.000,- / USD 500 / SGD 2,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
1,000.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
Tabungan BNI
BNI Simponi
BNI SIMPONI (Simpanan Pensiun BNI)
Adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
BNI dan bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat apapun profesinya, baik sebagai pegawai
negeri, karyawan BUMN / BUMD, perusahaan swasta ataupun Anda yang berprofesi sebagai
notaris, akuntan, dolkter, pedagang konsultan, petani maupun mahasiswa dan sebagainya.
Cara Mudah Menjadi Peserta
Anda dapat menghubungi Kantor Cabang BNI terdekat dengan membawa fotocopy KTP serta
membayae iuran minimal sebesar Rp.50.000,- Anda langsung menjadi peserta BNI Simponi.
Manfaat BNI SIMPONI
* Pensiun Normal
Manfaat Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun yang ditetapkan
Pengelolaan Asuransi
Asuransi merupakan suatu sistem atau bisnis yang memberikan perlindungan finansial (ganti
rugi ) untuk jiwa, properti, kesehatan dll. Asuransi tersebut digunakan untuk mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian,
kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Dana Pensiun
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:
1.
Dana pensiun pemberi kerja
Yaitu : dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri,dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau
program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2.
Dana pensiun lembaga keuangan
adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja
mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan
asuransi jiwa.
3.
Dana pensiun berdasarkan keuntungan
adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan
keuntungan pemberi kerja.
Manfaat dana pensiun
Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat
peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.
Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.
Manfaat pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
menjadi cacat
Perbedaan asuransi dan dana pensiun
A.
DANA PENSIUN
Merupakan produk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Produk ini dapat dipasarkan internal khusus perusahaan sendiri atau dipasarkan ke luar.
Beberapa perusahaan mengikutkan karyawannya dalam program dana pensiun yang
diselenggarakan oleh DPLK namun ada pula yang dikelola sendiri. Beberapa contoh DPLK
adalah : DPLK Manulife, Winterthur Life, Bringinlife, Allianz, dan lain sebagainya. Sedangkan
beberapa contoh DPPK adalah : DPPK Garuda, Samudera Indonesia, Pertamina, INCO dsb. Di
tengah era bancassurance ini; produk DPLK pun bisa dipasarkan melalui pihak perbankan
sebagai contoh : DPLK BRI dipasarkan di counter Bank BRI, Produk Simponi DPLK BNI
dipasarkan sebagai produk Bank BNI, dan sebagainya.
Produk dana pensiun dapat disederhanakan sebagai produk yang dimengerti masyarakat umum
tabungan bank. Dana Pensiun memiliki karakteristik :
Hasil Investasi mengikuti hasil kelolaan dana yang dilakukan oleh manager investasi dengan
beragam pilihan penempatan investasi. Rata-rata DPLK/DPLK mampu memberikan asumsi
pertumbuhan dana sebesar 10 22%.
Hasil investasi dikenakan beberapa ragam biaya tergantung DPLK/DPPK. Beberapa biaya yang
umum adalah : biaya pendaftaran, biaya pengelolaan, biaya penarikan, biaya pemindahan
investasi dan jenis lainnya.
Hasil investasi akan dikenakan pajak progresif sesuai UU No 11/1992 mengenai Dana Pensiun.
4. Peserta/nasabah akan mendapatkan laporan hasil kelolaan dana dan iuran pokok melalui
berbagai pilihan cara : korespondensi surat, online internet, hotline telepon dan cara-cara lain.
b) ASURANSI PENSIUN
Merupakan produk dari asuransi, berkembang pesat terutama untuk memenuhi UU No 13/2002
mengenai Perburuhan. Beberapa perusahaan asuransi menamai produk ini sebagai Jaminan Hari
Tua (JHT) seperti PT. Jamsostek; atau Tabungan Hari Tua (THT)/Kesejahteraan Hari Tua (KHT)
di beberapa perusahaan asuransi lainnya.
Produk asuransi pensiun terutama dimaksudkan untuk :
Memenuhi nilai pesangon karyawan apabila terjadi PHK, misal karyawan bekerja sekian tahun
maka akan mendapat Uang Pesangon sekian kali gaji terakhir. Penekanan pada produk asuransi
pensiun adalah adanya HASIL PASTI sesuai yg diamanatkan UU.
Memberikan dana apabila terjadi resiko yakni meninggal dan cacat. Karyawan tersebut akan
mendapatkan santunan kematian bagi ahli waris atau santunan cacat.
Pada poin kedua inilah yang menonjol perbedaan Dana Pensiun dengan Asuransi Pensiun selain
HASIL PASTI pada asuransi pensiun.
http://kelolauang.com/
www.Dana-Pensiun.com
http://hery-yaningsih.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://id.wikipedia.org/wiki/Dana_pensiun
Perbandingan dana pensiun PNS dan BNI Simponi.
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada
Pegawai Negeri Sipil.
Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun):
Janda/duda pensiunan.
Yatim-piatu pensiunan.
Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/ anak).
Kewajiban Peserta
Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga)
berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.
Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data
peserta dan keluarganya.
(sumber)
Sedangkan BNI Simponi siapa pun bisa mengikuti program dana pensiun ini bagi yang
menginginkan kesejahteraan di masa purna tugas dengan menyetor jumlah tertentu yang sudah
disepakati setiap bulannya.
Setelah memasuki usia pensiun yang dapat menikmati dana BNI Simponi adalah:
Kendali dana pensiun nanti kalau berinvestasi di BNI Simponi, ada di tangan kita sendiri.
Bahkan di BNI Simponi saya juga bisa mengatur jenis manfaat pensiun jika kelak saya berhasil
komit dengan rencana pensiun. Atau misalnya terjadi suatu apa di tengah masa kepersertaan
saya dalam BNI Simponi, dana pensiun yang telah saya kumpulkan bisa dipakai dengan
kebutuhan sebagai berikut:
Pensiun Normal, manfaat pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia
pensiun yang ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.
Pensiun Dipercepat, manfaat pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10
(sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
Pensiun Cacat, manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat
tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
Pensiun Meninggal Dunia, apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun
Normal, manfaat pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau ahli waris peserta.
Dari skema di atas, saya yakin kalau ingin mengusahakan hidup mapan sampai akhir hayat harus
diusahakan sendiri dengan pendapatan yang saya dapat tiap bulannya ini. Dan jika terjadi sesuatu
terhadap diri saya dan suami, dana pensiun kami bisa dimanfaatkan oleh anak dan keluarga yang
membutuhkan nanti.
Pengembangan dana yang ditawarkan BNI Simponi sendiri sudah saya pahami. Daripada
mengendap saja di tabungan, sesuai dengan saran Tante Baik menabung dan investasikanlah
dana yang dimiliki di BNI Simponi.
Paket investasi BNI Simponi.
Dari websitenya, secara garis besar akan seperti berikut ini jenis paket investasi yang ditawarkan
BNI:
50% (Deposito, Pasar Uang dan/atau Obligasi Syariah) dan 50% (RD Syariah)
I think, dengan paket yang disebutkan, saya akan melanjutkan investasi dana pensiun saya dalam
program reksadana. Mungkin istilah-istilah keuangan di atas agak ribet ya dipahami oleh orang
yang pertama kali akan berinvestasi.
Namun saya cukup tenang karena berinvestasi di BNI Simponi sangat gampang. Membaca cara
setorannya, saya ngga perlu ribet harus ke bank. Karena dengan rekening tabungan suami di BNI
yang sudah dimilikinya dari jaman baheula, saya dimudahkan untuk melakukan fasilitas
autodebet dan phone banking dari rekening tabungannya untuk dana pensiun kami bersama.
Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan
pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.
Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.
Manfaat pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
menjadi cacat
DANA PENSIUN
Merupakan produk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Produk ini dapat dipasarkan internal khusus perusahaan sendiri atau dipasarkan ke luar.
Beberapa perusahaan mengikutkan karyawannya dalam program dana pensiun yang
diselenggarakan oleh DPLK namun ada pula yang dikelola sendiri. Beberapa contoh DPLK
adalah : DPLK Manulife, Winterthur Life, Bringinlife, Allianz, dan lain sebagainya. Sedangkan
beberapa contoh DPPK adalah : DPPK Garuda, Samudera Indonesia, Pertamina, INCO dsb. Di
tengah era bancassurance ini; produk DPLK pun bisa dipasarkan melalui pihak perbankan
sebagai contoh : DPLK BRI dipasarkan di counter Bank BRI, Produk Simponi DPLK BNI
dipasarkan sebagai produk Bank BNI, dan sebagainya.
Produk dana pensiun dapat disederhanakan sebagai produk yang dimengerti masyarakat umum
tabungan bank. Dana Pensiun memiliki karakteristik :
Hasil Investasi mengikuti hasil kelolaan dana yang dilakukan oleh manager investasi
dengan beragam pilihan penempatan investasi. Rata-rata DPLK/DPLK mampu
memberikan asumsi pertumbuhan dana sebesar 10 22%.
Hasil investasi akan dikenakan pajak progresif sesuai UU No 11/1992 mengenai Dana
Pensiun.
4. Peserta/nasabah akan mendapatkan laporan hasil kelolaan dana dan iuran pokok
melalui berbagai pilihan cara : korespondensi surat, online internet, hotline telepon dan
cara-cara lain.
b)
ASURANSI PENSIUN
Merupakan produk dari asuransi, berkembang pesat terutama untuk memenuhi UU No 13/2002
mengenai Perburuhan. Beberapa perusahaan asuransi menamai produk ini sebagai Jaminan Hari
Tua (JHT) seperti PT. Jamsostek; atau Tabungan Hari Tua (THT)/Kesejahteraan Hari Tua (KHT)
di beberapa perusahaan asuransi lainnya.
Produk asuransi pensiun terutama dimaksudkan untuk :
Memenuhi nilai pesangon karyawan apabila terjadi PHK, misal karyawan bekerja sekian
tahun maka akan mendapat Uang Pesangon sekian kali gaji terakhir. Penekanan pada
produk asuransi pensiun adalah adanya HASIL PASTI sesuai yg diamanatkan UU.
Memberikan dana apabila terjadi resiko yakni meninggal dan cacat. Karyawan tersebut
akan mendapatkan santunan kematian bagi ahli waris atau santunan cacat.
Pada poin kedua inilah yang menonjol perbedaan Dana Pensiun dengan Asuransi Pensiun selain
HASIL PASTI pada asuransi pensiun.
Sumber :
http://kelolauang.com/
www.Dana-Pensiun.com
http://hery-yaningsih.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://id.wikipedia.org/wiki/Dana_pensiun
Sambil ngemol di MOG, sambil transfer ke rekening BNI Simponi dulu..
Mudahnya Melakukan Setoran BNI Simponi di Malang
Buat yang ngga punya tabungan di BNI, ada 2 cara lain yaitu dengan membayar tunai, dan
transfer dari bank lain. Lokasi kamu di mana? Ada banyak kok cabang BNI di Kota Malang.
Kamu mau mulai mengatur dana pensiun sejak kuliah pun bisa, coba ke Brawijaya, Universitas
Negeri Malang, Universitas Muhamadiyah Malang, dan juga di Universitas Merdeka Malang.
Alamat lengkap cabang BNI di Malang ada di sini:
Kalau kamu tipe yang susah pergi ke bank dan memiliki rekening di bank lain, ada cara
mudahnya lagi kok. Setelah menyetujui kepesertaan BNI Simponi, manfaatkan aja solusi Cash
Management dengan melakukan transfer dana secara online/real time. Sistem transfer antar bank
bisa dilakukan dalam mata uang rupiah atau mata uang negara lain dengan masukkan kode 009
saat bertransaksi.
Untuk cari tahu tentang gimana cara mengembangkannya, bisa juga dilihat di simulasi
websitenya kok.
Simulasi Dana BNI Simponi.
KLIK di http://www.bni.co.id/Simulasi/BNISimponi.aspx
Memang hasil perhitungannya hanya bersifat perkiraan karena realisasi hasil pengembangan
dana yang sudah kamu setorkan tergantung dari tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
Setidaknya biaya riil yang sudah termasuk adalah nominal sudah dikurangi biaya administrasi
dan biaya pengelolaan dana.
Seluruh aktivitas dana pensiun di BNI Simponi bahkan bisa dipantau secara mandiri. Mulai dari
pembukaan rekening, pembayaran iuran, penarikan dana, dan informasi saldo sampai proses
pensiun bisa dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas On
Line System.
Hari gini Semua bisa dilakukan secara online. Dan selama yang saya tahu, sistem keamanan
jaringan BNI terbukti aman. Tidak pernah terjadi suatu rush akibat gosip-gosip rekening lenyap
lah, ATM terblokir karena gangguan jaringan, hacker lah, ini yang membuat saya yakin untuk
mempercayakan dana pensiun saya. Program komitmen menabung jangka panjang, harus
dipikirkan dengan seksama mulai dari tempat penyimpanannya, kan
Apa yang sudah kamu lakukan untuk masa pensiunmu nanti, gaes?
Jika belum ada rencana apa pun, coba lihat di http://bit.ly/BNI_Simponi. Pertimbangkan dulu
sebelum kamu mengikuti jejak saya berinvestasi menabung dana pensiun. Karena mungkin saja
saya dan kamu masih harus bekerja saat ini, tapi saat pensiun nanti biarkan tabungan kita yang
bekerja menghidupi masa purna tugas yang bahagia.
5. Atas fasilitas pajak dan pilihan investasi tersebut, saat ini pengembangan dana BNI
Simponi lebih dari 9% per tahun, jauh lebih tinggi dari maksimal bunga deposito spesial
sesuai penjaminan LPS sebesar 7%.
6. Bebas menentukan usia pensiun (antara 50 tahun hingga 70 tahun)
7. Pilihan investasi pada point 4 dapat diubah sesuai dengan keinginan peserta 2 kali
setahun.
8. BNI Simponi transparan dalam pengelolaan dana, dimana setiap peserta mendapatkan
buku dana peserta yang dapat dicetak setiap saat di setiap outlet BNI (on-line) guna
mengetahui perkembangan danannya.
9. Setelah dua tahun masa kepesertaan bisa menarik dana 10 %dari total iuran, 4 kali dalam
1 tahun, dan jarak pengambilan minimal 1 bulan.
10. Agar tidak merepotkan untuk melakukan iuran, apabila memiliki rekening BNI Taplus,
dapat melakukan setoran otomatis setiap bulan melalui otodebet.
11. Biaya relatif murah yaitu biaya pengelolaan rekening sebesar Rp. 18.000,- per tahun dan
biaya pengelolaan dana sebesar 0,85% per tahun, dipotong setelah satu tahun masa
kepesertaan.
Adapun syarat menjadi peserta BNI Simponi sangat mudah yaitu :
Mengisi formulir aplikasi yang dapat dilakukan di semua kantor bank BNI