Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS PRODUK DPLK BNI SIMPONI (SIMPANAN PENSIUNAN BNI) DALAM

MENGGAMBARKAN JAMINAN KESEJAHTERAAN NASABAH PADA PT BANK


NEGARA INDONESIA (PERSERO)
ANALISIS PRODUK DPLK BNI SIMPONI (SIMPANAN PENSIUNAN BNI) DALAM
MENGGAMBARKAN JAMINAN KESEJAHTERAAN NASABAH PADA
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG PUSAT, JAKARTA
DISUSUN OLEH :
R. CHANDRA PERMANA
NPM : 054 385 211 007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Program Studi Administrasi Niaga / Bisnis
Pengertian Produk
2.3.1 Apakah yang dikatakan dengan produk?
A product is a set of tangible and intangible atribus, including packaging, color, price,
manufacturers prestige and manufacturers and retailer, which the buyer may accept as offering
want satisfication (W.J. Stanton, 1981:192).
Yang dikatakan produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud,
termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual
(pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna
memuaskan keinginannya.
Kotler menyatakan A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or
need. Product that are marketed include physical goods, services, experiences, events, persons,
places, properties, organizations, information and ideas (Kotler, 2000:294)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar, untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaan, events, koran, tempat,
kepemilkan, organisasi, informasi, dan ide. Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang
berwujud saja, seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak
berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan
(need and wants) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants). Misalnya membeli
bentuk sepatu, daya, warna, merek, dan harga menimbulkan / mengangkat prestise. Oleh karena
itu produsen harus memperhatikan secara hati-hati kebijakan produknya. Jika digambarkan
sebuah produk itu memiliki beberapa lapisan. Kombinasi dari beberapa bagian lapisan itu akan

mencerminkan suatu produk. Apabila seseorang membutuhkan suatu produk, maka terbayang
lebih dahulu ialah manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain diluar
manfaat. Faktor-faktor itulah yang membuat konsumen mengambil keputusan membeli atau
tidak.
Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah masalah pengembangan
produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara
mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menyewa para peneliti guna
menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan
penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif adanya perubahan
selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi.
Produk Baru Apakah yang dkatakan produk baru. Sebuah produk baru memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Produk tersebut betul-betul merupakan hasil inovasi baru. Namun ada juga produk baru yang
fungsinya sama dengan produk yang sudah ada seperti televisi fungsinya sama dengan radio dan
bioskop, plastik meyaingi barang dari kayu dan metal.
b. Pengganti produk lama, tapi berbeda pemakaiannya, seperti instant coffe mengganti kopi yang
biasa. Mobil model tahun terbaru berbeda dengan model lama, demikian pakaian model baru
mengalahkan pakaian lama.
c. Produk imitasi adalah barang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru bagi masyarakat.
Sebagai kesimpulan, apakah suatu produk itu produk baru atau bukan sangat tergantung pada
tanggapan masyarakat / konsumen. Jika konsumen menyatakan bahwa produk itu memang
berbeda dengan barang yang sudah ada dipasar, maka produk itu adalah produk baru (misalnya
berbeda karena daya tarik , model, penampilan).

2.3.2 Bagaimanakah Menambah Kegunaan Produk


Produk yang dihasilkan oleh Perusahaan harus diciptakan agar penggunaannya lebih bervariasi
dengan cara:
a. Menciptakan tambahan penggunaan dari produk yang sudah ada seperti sabun cuci, yang
biasanya dipakai untuk cuci pakaian, sekarang diciptakan agar bisa pula dipergunakan untuk cuci
piring, cuci lantai, mobil dsb. Dengan demikian volume penjualan akan meningkat Penggunaan
plastik sudah maju, dalam hal ini plastik digunakan bermacam-macam keperluan, seperti mulai
dari pembungkus, perabotan tumah tangga, sampai kepada onderdil motor, mobil, bahkan
pesawat terbang.
b. Produk yang biasanya dijual untuk kaum wanita, sekarang dipasarkan buat kaum pria, seperti
alat-alat kecantikan, sekarang dibeli kaum pria; susu bubuk buat anak-anak, juga bisa dipakai
dewasa, sabun bayi juga bagus untuk Ibu / Bapak dan sebagainya.
c. Digunakan dalam hubungan bersamaan dengan produk lain, misalnya pemasaran kain pel,
dikombinasikan dengan pemasaran cairan pembersih.
d. Biasa digunakan untuk industri - industri baru, jika suatu perusahaan berdiri, maka bisa pula

berdiri perusahaan baru yang mempergunakan hasil industri perusahaan lama.


Dengan demikian usaha menciptakan produk baru sejalan dengan strategi perluasan pasar
melalui :
a. Pencarian pemakai baru. Setup produk mempunyai segmentasi pasarnya, produk dengan mutu
tertentu mcmiliki pemakai tersendiri. Mungkin saja sebuah produk belum dibeli oleh sekelompok
masyarakat, karena harganya tinggi. belum dikenal dan sebagainya. Para pengusaha harus
menciptakan harga, mutu atau formula yang digunakan sehingga sesuai dengan lingkungan yang
dituju. Akhirnya produk yang sudah dikembangkan tersebut dapat mencapai pemakai baru,
misalnya pada sabun bayi yang dapat pula digunakan oleh orang tuanya.
b. Menciptakan pemakaian baru, misalnya sabun cuci disamping untuk mencuci dapat pula
dipakai untuk lantai, mobil dan sebagainya. Alat semprot serangga, sekarang dapat digunakan
dirumah untuk nyamuk.
c. Memperluas pemakaian, dengan cara memberi petunjuk konsumen, agar produk ini digunakan
seringkali. Pada tiap pcnggunaan harus digunakan lebih banyak, misalnya menggunakan pasta
gigi, harus digunakan sesuai dengan iklan di televisi, dioleskan diatas sikat gigi penuh dan
banyak, memakai shampoo belum akan efektif hanya satu kali, tapi harus dua kali agar rambut
betul-betul bersih.

2.3.3 SIklus Kehidupan Produk


Siklus kehidupan produk ini terdiri atas 5 tingkatan :
1. Tahap Introduksi (introduction)
2. Tahap Pengembangan (growth)
3. Tahap Kematangan (maturity)
4. Tahap Menurun (decline)
5. Tahap Ditinggalkan (abandonmen)
Jangka waktu tiap tahap ini berbeda-beda pada setiap macam barang dapat diukur dengan
mingguan, ataupun bulanan, tahunan atau puluhan tahun. Seperti model pakaian, yang
dinamakan fad (model yang tidak tahan lama) dengan cepat akan hilang dipasar. Tapi model
mobil yang sanggup bertahan lama.

Perkenalan Pertumbuhan Kematangan Jenuh Menurun


Gambar 1
Stanton (1981:217)
Pada Permulaan produk diperkenalkan kepasar. Penjualan masih rendah karena pasar belum

mengenal barang tersebut. Disini perlu dilancarkan promosi. Kemudia setelah konsumen kenal
maka akan banyak orang membeli, pasaran makin luas, volume meningkat cepat sekali (growth).
Dalam keadaan ini, pengusaha harus menyebarluaskan barang-barangnya, dan mengisi semua
toko yang mungkin dapat menjual produknya. Produsen melalui distributor melaksanakan sell-in
yaitu mengisi semua rak-rak toko sebanyak-banyaknya kemudian melakukan sell-out melalui
media iklan agar barang-barang yang dirak dibeli / ditarik keluar oleh pembeli. Namun kemudian
pasar menjadi jenuh dan timbul masa maturity. Konsumen mulai merasa bosan, dan menunggu
produk baru lagi. Dalam keadaan ini, pengusaha harus mencoba merubah product design dan
merubah disain pembungkus, atau memperbaiki mutu produk menjadi produk yang super, lebih
putih, lebih bermutu, agar konsumen tidak jenuh. Juga dilakukan strategi membuat produk
ukuran besar. Ukuran jumbo, agar kuantitas terjual cukup besar, Jika strategi ini tidak berhasil,
maka akan timbul masa penurunan (decline), omzet penjualan mulai menurun, suatu tindakan
penyelamatan, mengurangi jumlah produksi, mengurangi biaya, penghematan-penghematan,
mengurangi jumlah produksi, mengurangi biaya penghematan-penghematan di segala bidang,
perlu segera diambil, untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangrutan. Akhirnya jika semua
tidak dapat diatasi maka produk tersebut akan ditinggalkan oleh konsumen dan produknya hilang
dari pasaran.
Begitu pula dengan manusia seperti roda yang senantiasa berputar, itulah barangkali siklus
manusia pekerja. Saat berada di bawah tanpa kenal lelah berusaha dengan sekuat tenaga dan
kemampuan untuk mencapai "puncak kesuksesan". Namun harus juga disadari, ketika berada di
atas harus siap-siap untuk turun kembali ke bawah. Sayangnya, waktu dan usia sudah tidak
memungkinkan lagi untuk menjadi pekerja keras dan kembali ke posisi di atas. Artinya sampai
batas usia tertentu, manusia pekerja harus istirahat dan menikmati masa pensiunnya. Timbul
persoalan saat menghadapi masa pensiun, karena sudah pasti penghasilan yang diperoleh akan
jauh menurun ketimbang saat masih aktif sebagai pekerja. Sementara bagi pekerja swasta, justru
harus menerima kenyataan bahwa penghasilan rutinnya akan berhenti. Ada sedikit harapan bagi
mereka yang berstatus pegawai negeri, karena masih memiliki program Jamsostek dan atau
Tunjangan Pensiun sebagai Jaminan Hari Tua. Ironisnya, keinginan untuk mempersiapkan masa
pensiun, biasanya baru muncul setelah adanya penawaran dari perusahaan atau adanya iklan di
berbagai media massa tentang manfaat program pensiun. Padahal, harus disadari bahwa setiap
pekerja sesungguhnya membutuhkan program pensiun sebagai jaminan kelak ketika sudah tidak
mendapatkan penghasilan rutin lagi akibat sudah tidak bekerja lagi alias pensiun.

2.3.4 Sasaran Jangka Panjang


Sasaran jangka panjang mewakili hasil yang diharapkan dari menjalankan strategi tertentu
strategi merupakan tindakan yang diambil untuk mewujudkan sasaran jangka panjang. Kerangka
waktu untuk sasaran dan strategi harus konsisten, biasanya dari lima sampai dua puluh lima
tahun. Sifat sasaran jangka panjang sasaran harus kuantitatif, dapat diukur, realistik, dapat
dipahami, menantang, mempunyai hierarki, dapat dicapai, dan serasi diantara unit-unit

organisasi. Masing-masing sasaran harus juga berkaitan dengan garis waktu.


Sasaran biasanya dinyatakan dalam istilah seperti pertumbuhan dalam asset, pertumbuhan dalam
penjualan, profitabilitas, pangsa pasar, tingkat dan sifat diversifikasi, tingkat dan sifat dari
integrasi vertikal, hasil per saham, dan tanggung jawab sosial. Sasaran yang dibuat dengan jelas
menawarkan banyak manfaat. Sasaran seperti itu menyediakan arah, memungkinkan sinergi,
membantu dalam evaluasi, menetapkan prioritas, mengurangi ketidakpastian, meminimalkan
konflik, merancang usaha, dan membantu alokasi sumber daya serta desain pekerjaan. Sasaran
jangka panjang diperlukan di tingkat korporasi, divisi, dan fungsional dalam suatu organisasi.
Sasaran ini merupakan ukuran yang penting bagi prestasi kerja manajerial. Banyak praktisi dan
akademisi menyatakan menurunnya daya saing industri A.S, terutama disebabkan manajer di
Amerika Serikat lebih berorientasi pada strategi jangka pendek ketimbang jangka panjang.
Arthur D. Little menyatakan bahwa bonus untuk para manajer dewasa ini lebih didasarkan pada
sasaran dan strategi jangka panjang. Kerangka kerja umum untuk menghubungkan sasaran
dengan evaluasi prestasi kerja organisasi dapat menyesuaikan pedoman ini agar sesuai dengan
kebutuhannya sendiri, tetapi insentif harus dikaitkan dengan sasaran jangka panjang dan tahunan.
Sasaran yang dinyatakan dengan jelas dan dikomunikasikan amat penting untuk sukses banyak
alasan. Pertama, sasaran membantu pihak yang berkepentingan memahami mereka dalam masa
depan suatu organisasi. Sasaran juga menjadi dasar untuk pembuatan keputusan yang konsisten
oleh manajer yang menganut nilai-nilai dan mempunyai sikap berbeda. Dengan mencapai
konsensus pada sasaran dalam aktivitas perumusan strategi, sebuah organisasi dapat
meminimalkan konflik yang berpotensi terjadi selama implementasi. Sasaran menetapkan
prioritas organisasi dan merangsang usaha serta mencapai hasil. Sasaran dapat dipakai sebagai
standar untuk mengevaluasi aktivitas individu, kelompok, departemen, divisi, organisasi. Sasaran
berfungsi sebagai dasar untuk mendesain pekerjaan dari aktivitas mengorganisasikan yang akan
dilakukan dalam sebuah organisasi. Sasaran juga dipakai untuk menentukan arah dan adanya
sinergi. Tanpa sasaran jangka panjang, sebuah organisasi akan terseret tanpa daya ke arah akhir
yang tidak diketahui Sulit untuk membayangkan sebuah organisasi atau individu sukses tanpa
yang jelas. Sukses jarang dicapai secara kebetulan sebaliknya, sukses merupakan hasil kerja
keras yang diarahkan untuk mencapai sasaran tertentu.
2.4 Pengertian SIMPONI / DPLK BNI
SIMPONI (Simpanan Pensiun Bank BNI) adalah layanan pengelolaan simpanan untuk program
pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI (DPLK BNI), yang
khusus dipersembahkan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat luas yang
menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh keluarganya dimasa depan. Salah satu
produk DPLK yang bisa menjadi pilihan adalah Simponi dari Bank BNI. Berbentuk tabungan,
simpanan khusus ini memiliki perbedaan dengan produk simpanan umumnya di bank BNI.
Dengan bunga yang lebih tinggi dan bebas pajak, produk ini diharapkan bisa memberikan hasil
maksimal kepada nasabahnya. Untuk Anda yang ingin memulai, produk ini bisa dimasuki
dengan iuran mulai dari Rp50.000. Dengan angka sebesar itu, Anda dijanjikan akan memperoleh
sejumlah dana pada saat pensiun yaitu usia 56 tahun dan terus berlaku seumur hidup. Dan
bagusnya lagi bila si penerima manfaat meninggal, manfaat pensiunnya bisa dialihkan ke istri

sampai seumur hidup juga atau menikah lagi, dan kepada anak sampai dengan usia 25 tahun atau
menikah. Produk ini hampir sama dengan tabungan, peserta bisa melakukan penyetoran berkalikali pada bulan yang sama tapi minimal harus satu kali per bulan. Kelebihan lain adalah
dimungkinnya Anda mengambil manfaat pensiun tersebut sebelum masa pensiun datang atau
biasa disebut dengan pensiun dipercepat. Waktunya 10 tahun sebelum masa pensiun yang
disepakati. Namun, tentu saja hasil bulanannya kelak tidak setinggi kalau diambil saat masa
pensiun tiba. Bisa dimiliki oleh individu; yang berarti pengusaha maupun karyawan yang merasa
perlu menambah uang pensiunnya bisa ikut serta. Atau kalau Anda memiliki teman seprofesi atau
teman main juga bisa. Jadi tidak harus tergabung dalam satu wadah perusahaan. Biaya lainnya
juga cukup murah. Biaya administrasi Rp18.000 per tahun dan fee kelolaan 0,85% per tahun dari
jumlah dana yang mereka kelola.
2.4.1 Pengertian Pensiun Dan Perusahan Dana Pensiun
Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan yang
memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta
pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana
dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut
dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah
pihak. Pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau
ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun. Sedangkan
menurut UU Nomor 11 tahun 1992 dana pensiun adalah Badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang
mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum atau
asuransi jiwa. Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh
penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab
lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan
dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan. Jadi kegiatan
perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong dari pendapatan
karyawan suatu perusahaan swasta, negeri, TNI / Polri, BUMN,BUMD maupun pengusaha dan
profesioanal. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang
dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para
karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka
pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam peraturan
perundang-undangan dibidang perpajakan yang memberikan fasilitas penundaan pajak
penghasilan seperti dalam undang-undang no. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan yang
berbunyi: Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui menteri keuangan,
baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh karyawan dan penghasilan dana pensiun dari
modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan keputusan menteri keuangan
tidak termasuk dari objek pajak.
Apakah ada fasilitas pajak yang diberikan oleh pemerintah? Ada yaitu:

Dengan menjadi peserta program Simponi DPLK BNI peserta akan memperoleh fasilitas pajak
antara lain:
Selama dana peserta dikelola oleh DPLK BNI hasil pengembangan nya tidak kena pajak.
Pembayaran iuran dari perusahaan dapat mengurangi pajak penghasilan badan (PPh 25) sebatas
perusahaan telah melaporkan dikantor pajak setempat.
Pembayaran iuran dari pegawai dapat mengurangi pajak penghasilan pegawai yang
bersangkutan (PPh 21) sebatas perusahaan tersebut telah melaporkan pegawainya dikantor pajak
setempat.
Pada saat kapan peserta program SIMPONI DPLK BNI dikenakan pajak? Yaitu pada saat:
Penarikan iuran 10% dari akumulasi iuran aktif
Penutupan rekening peserta tidak aktif
Peserta memasuki pensiun ditunda/penarikan total akumulasi iuran
Peserta telah memasuki pensiun normal, dipercepat, meninggal dan cacat.

2..4.2 Tujuan Pensiun


Seiring dengan perkembangan zaman. Dewasa ini pelaksanaan program pensiun atau harapan
untuk memperoleh pensiun dihubungkan dengan berbagai tujuan. Masing-masing tujuan
memiliki maksud tersendiri, baik bagi penerima pensiun maupun bagi penyelenggara pensiun.
Tujuan menjadi peserta program simponi masa pensiun menjadi masa yang paling
menyenangkan adalah sebagai berikut:
1. Masa pensiun dapat dipersiapkan dan direncanakan sejak dini.
2. Masa depan anda bersama keluarga terjamin kesejahteraannya dan menikmati masa depan
yang tentram, damai, dan sentosa.
3. Peserta bersama keluarga dapat menikmati masa depan dengan tenang tanpa harus tergantung
pihak lain.
Sedangkan bagi peserta yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan adanya pensiun
adalah:
1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun,
2. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.
Selanjutnya bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan dana pensiun
adalah:
1. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan
investasi.
2. Turut membantu dan mendukung program pemerintah .
2.4.3 Fungsi Program Pensiun
Pada dasarnya program pensiun memiliki 3 fungsi, meliputi: fungsi asuransi, fungsi tabungan
dan fungsi pensiun. Program pensiun memiliki fungsi asuransi karena memberikan jaminan
kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian

atau usia pensiun. Program pensiun memiliki fungsi tabungan, karena selama masa program
Anda diharuskan untuk membayar iuran. Dan program pensiun memiliki fungsi pensiun, karena
manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan secara berkala selama hidup.
Fungsi Asuransi. Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya
program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah, baik cacat
ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa
pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang Dijanjikan atas
beban dana pensiun yang telah ditetapkansebelumnya.
Fungsi Tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan mengembangkan
dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan
seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang
nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk
membayar manfaat pensiun peserta. Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat
bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut.
Tentunya dengan semakin panjang waktu kepesertaan akan memberikan dampak terhadap
pertumbuhan dana setoran iuran peserta.
Fungsi Pensiun. Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran
secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun. Terdapat empat cara pembayaran
manfaat pensiun. Pertama, pensiun normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai
usia pensiun normal sesuai perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak
pensiun minimal 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketiga, pensiun ditunda,
artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa
kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat. Keempat, pensiun cacat, artinya
pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.
2.4.4 Manfaat Program Pensiun
Bila dilihat dari ciri-ciri serta program pensiun itu sendiri terdapat beberapa manfaat atau
keuntungan dari program ini. Bagi Anda peserta DPLK terdapat beberapa manfaat, yaitu:
1. Adanya kepastian dana pensiun
2. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukan bagi peserta.
3. Dalam program ini peserta dapat :
a. Menentukan sendiri sasaran untuk investasi dananya.
b. Memperoleh keuntungan yang maksimal dengan meminimalisasi risiko yang mungkin ada
dalam pilihan investasi (diversifikasi)
c. Selalu memonitor besarnya manfaat pensiun
d. Menentukan sendiri besar kecilnya iuran yang akan dilakukan selama masa program
4. Pembayaran iuran dapat dilakuan secara tidak teratur
5. Merupakan satu-satunya produk hari tua yang sangat transparan
2.4.5 Jenis-Jenis Pensiun
Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Para

penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada sesuai
dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan dilihat dari berbagai kondisi
atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi yang ada. Secara umum jenis pensiun yang dapat
dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun antara lain:
1. Pensiun Normal
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta pada saat pesrta telah mencapai usia pensiun
normal. Sesuai dengan usia pensiun yang telah ditetapkan oleh peserta pada saat pendaftaraan.
2. Pensiun dipercepat
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta pada saat peserta berusia minimal 10 (sepuluh)
tahun sebelum usia pensiun normal dan berniat berhenti dari kepesertaannya.
3. Pensiun ditunda
Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta yang berhenti dari kepesertaannya sebelum usia
pensiun dipercepat.
4. Pensiun meninggal
Manfaat pensiun yang diberikan kepada janda/duda atau ahli waris, apabila peserta meninggal
dunia.
5. Pensiun cacat
Manfaat pensiun yang dibayarkan kepada peserta, apabila peserta mengalami cacat tetap dan
tidak dapat melanjutkan kepesertaannya.
Menurut Undang - undang Nomor 11 tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan kedalam
beberapa jenis yaitu :
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Jadi pengolahan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga keunan
(DPLK). Perusahaan mempuyai beberapa alternatif. Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan
perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara
lain :
1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya.
2. Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan lain.
3. Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain atau.
4. Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.
Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh bank
umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan diatas program pensiun yang dapat dijalankan adalah :
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan Dana
Pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan kekayaan dana pensiun. Iuran
ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan.
2.4.6 Asas Asas Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-undang No. 11 tahun 1992. Penyelenggaraan program pensiun didasarkan


pada asas-asas sebagai berikut :
1. Asas keterpisahan kekayaan oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelola
berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun yang
terutama bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi
pada pendiriannya.
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.
Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun bagi pekerja
mandiri, haruslah dengan penumpukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri,
sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan demikian pembentukan cadangan
dalam perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun karyawan tidak diperkenankan.
3. Asas pembinaan dan pengawasan.
Agar terhindarkan penggunaan kekayaan dana pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat
mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama penumpukan dana yaitu untuk memenuhi hak
peserta, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan meliputi
sistem pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan dana pensiun.
4. Asas penundaan manfaat.
Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar kesinambungan penghasilan yang
menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang mengharuskan pembayaran hak
peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun yang pembayarannya dilakukan secara
berkala.
5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun.
Pembentukan dana pensiun atas prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun.
Konsekuensi pendanaan dan pembiayaan merupakan suatu komitmen yang harus dilakukan
sampai dengan pada saat dana pensiun terpaksa dibubarkan.
2.4.7 Iuran Dana Pensiun
Berdasarkan Undang-undang No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan dan bentuk program dana
pensiun dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined
Benefit), yang dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Program Pensiun Iuran
Pasti (Defined Contribution) yang dilakukan oleh DPLK dan DPPK.
Sedangkan iuran dana pensiun dapat dilakukan oleh Anda sendiri (individu) dan hanya dapat
dilakukan di DPLK. Sedangkan iuran yang dilakukan oleh pemberi kerja dan peserta maupun
hanya pemberi kerja saja yang mengeluarkan iuran dapat dilakukan di DPPK maupun DPLK.
Secara prinsip terdapat perbedaan antara Program Pensiun Manfaat pasti dan Program Pensiun
Iuran Pasti. Perbedaan tersebut adalah:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
a. Manfaat Pensiun ditentukan lebih dahulu, baru kemudian diperhitungkan besar iurannya.
b. Mengenal Past Service Liabilities (PSL)
c. Ada perhitungan aktuaria.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution)

a. Iuran ditentukan lebih dahulu baru dihitung manfaatnya.


b. Pada saat pensiun atau diakhir program, dana yang terkumpul
akan dibelikan anuitas seumur hidup ke Perusahaan Asuransi
Jiwa.
Mungkin timbul pertanyaan, misalkan ada seorang peserta DPLK, yang karena sesuatu hal,
terkena PHK atau sakit, sehingga tidak mampu lagi untuk membayar iuran yang telah ditentukan
sebelumnya. Apa yang terjadi dengan dana yang telah terkumpul? Apakah dana tersebut dapat
diambil? Seandainya kasus ini benar-benar terjadi, umumnya perusahaan DPLK
memperkenankan para peserta mengambil kembali dananya dengan dua ketentuan mengenai
penarikan dana yang sudah diiur oleh peserta. Pertama, penarikan dapat dilakukan oleh peserta
yang masih aktif tapi membutuhkan dana untuk suatu keperluan. Dalam hal ini peserta dapat
melakukan penarikan sebanyak-banyaknya empat kali setahun dengan jarak waktu masingmasing penarikan minimal satu bulan. Dan setiap kali penarikan setinggi-tingginya hanya 10
persen dari total akumulasi iuran. Jumlah dana yang ditarik tidak termasuk pengembangannya.
Kedua, penarikan dana dilakukan sekaligus oleh peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat lagi
atau berhenti sebagai peserta. Dalam hal ini, peserta dimungkinkan menarik seluruh dana yang
disetor, tapi tidak termasuk hasil pengembangannya. Selain itu peserta juga dibebani biaya
penarikan sebesar 3 persen. Ilustrasinya seperti ini. Usia Anda pada saat mengikuti program
pensiun 30 tahun. Lamanya orang pensiun adalah 20 tahun. Dengan kata lain, Anda berencana
untuk pensiun diusia 50 tahun. Dalam mengikuti program ini Anda mengeluarkan iuran tetap
setiap bulan sebesar Rp. 300,000. Tanpa diduga di usia 40 tahun, Anda terkena PHK dan tidak
mampu lagi untuk meneruskan pogram tersebut. Dengan demikian dana yang telah Anda
bayarkan dalam bentuk iuran pasti selama 10 tahun adalah Rp.300,000 x 12 x 10, yaitu Rp.36
juta. Angka ini hanya merupakan pokoknya saja, sedangkan pengembangannya sangat
bergantung pada masing-masing DPLK dalam mengelola dan juga pilihan investasi yang Anda
pilih. Katakanlah, pengembangan dari dana yang telah Anda setorkan sebesar Rp.24 juta, itu
berarti bahwa dana Anda yang telah terkumpul sebesar Rp.60 juta. Bila Anda berhenti sebagai
peserta maka dana yang bisa Anda ambil adalah uang yang telah Anda kumpulkan sebesar
pokoknya saja, yakni Rp.36 juta. Sedangkan dana pengembangannya yang berjumlah Rp.24 juta,
apa boleh buat, bukan lagi merupakan hak Anda. Itu merupakan konsekuensi dari berhentinya
Anda sebagai peserta.
Konsekuensi lain adalah Anda harus membayarkan sebesar 3 persen dari dana pokok atau Rp.
1,080 juta (3 persen x Rp.36 juta) ke lembaga DPLK. Satu hal lain yang juga Anda harus diingat
bahwa penarikan yang Anda lakukan dianggap sebagai pendapatan dan akan dikenakan pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu. Terlihat bahwa ini merugikan, tapi begitulah
aturan yang berlaku dalam lembaga DPLK secara umum. Demikianlah sedikit mengenai
program pensiun yang dikeluarkan oleh DPLK. Dengan program ini, dapat memberikan peluang
bagi Anda individu atau keluarga untuk dapat hidup sejahtera di masa pensiun nanti.
2.4.8 Keuntungan mengikuti Program Pensiun DPLK
Keuntungan Pemberi Kerja/Perusahaan :

o Dapat melaksanakan program pensiun, tanpa mendirikan dana pensiun sendiri.


o Iuran Perusahaan untuk karyawan dianggap sebagai biaya sehingga mengurangi Pajak
Penghasilan Badan (PPh 25).
o Besarnya iuran bersifat fleksibel, dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan
perusahaan/pemberi kerja
o Menjadi daya tarik untuk mempertahankan dan merekrut karyawan berkualitas
Keuntungan Karyawan:
o Iuran dibukukan langsung atas nama rekening karyawan.
o Iuran karyawan menjadi faktor pengurang Pajak Penghasilan (PPh 21).
o Iuran dapat dipotong langsung dari gaji karyawan.
o Dapat memilih arahan investasi sesuai dengan keinginannya.
o Memperoleh manfaat pensiun bulanan tetap di saat pensiun sehingga penghasilan
bulanan/kesejahteraan hidup di hari tua terjamin.
o Hasil investasi tidak dikenakan pajak.

2.4.9 Bagaimana Program Pensiun DPLK dapat dilaksanakan ?


Program Pensiun DPLK dapat dilaksanakan dengan membayar iuran/kontribusi kepesertaan.
Iuran/kontribusi DPLK diperoleh dengan cara 100% diberikan oleh karyawan, atau 100%
dibayarkan oleh perusahaan, dan atau gabungan iuran/kontribusi dari karyawan dan perusahaan.
Besarnya iuran/kontribusi DPLK bersifat fleksibel, dapat disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan dan atau karyawan.
2.5 Kesejahteraan
Pertama kali orang mempelajari kesejahteraan sosial akan menghadapi masalah yang berkenaan
dengan istilah itu sendiri, tetapi tidak berakhir sampai di sini. Setelah masalah itu sendiri
terjawab, masalah yang lebih luas, berkenaan dengan substansi dari istilah tersebut muncul,
seperti pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut ini. Kesejahteraan sosial merupakan suatu
aktivitas atau setandan aktivitas yang dimaksudkan untuk menolong orang yang berada di bawah
tekanan sosial tertentu untuk meraih kembali keseimbangannya, kepercayaan dirinya dengan
menghilangkan sebab-sebabnya.
Untuk meunjukkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu kajian yang ilmiah atau ilmu,
selanjutnya akan dikutipkan beberapa batasan kesejahteraan sosial sebagai berikut :
Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun
spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusialaan, dan ketentraman lahir batin, yang
memungkinkan bagi setiap warganegara untuk mengabdikan usaha pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban sesuai dengan pancasila
(Pemerintah dan DPR RI, 1983 : 64)
Kesejahteraan Sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah,
rohaniah dan sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu
saja; jadi merupakan suatu keadaan dan kegiatan (Suparlan, et al, 1983:58).
Menurut Segal dan Brzuzy (1998:8), "kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu
masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan
kualitas hidup rakyat."
Sedangkan Midgley (1995:14) menjelaskan bahwa:
... suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai berikut. Itu adalah,
pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan, kedua, seluas apa kebutuhankebutuhan dipenuhi dan terakhir, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga
unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas dan bahkan
seluruh masyarakat.
Menurut Segal dan Brzuzy (1998 : 9) mengemukakan bahwa:
kebijakan kesejahteraan sosial adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
atau tidak dilakukan, selanjutnya kesejahteraan sosial menunjuk pada tindakan-tindakan
pemerintah dan swasta berupa penyediaan-penyediaan pelayanan-pelayanan atau pendapatan
yang mempunyai suatu dampak pada kesejahteraan masyarakat.
Dari uraian diatas, kita dapat mengerti bahwa program kesejahteraan sosial merupakan produk
kebijakan sosial. Contoh program kesejahteraan sosial yang menyentuh kita semua adalah
Kesejahteraan hari Tua, khususnya program DPLK dan Asuransi.
Menurut T. Sumarnonugroho (1984 : 53),
Perencanaan kesejahteraan sosial merupakan perencanaan pemecahan masalah yang
mencangkup kebijakan-kebijakan serta penjajagan-pejajagan yang disusun secara sistematik
sebagai pegangan untuk mewujudkan penggunaan dan distribusi sumber-sunber daya sehingga
dapat benar-benar efisien dan efektif. Sedangkan perencanaan sosial dirumuskan sebagai Suatu
proses kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan-tujuan tertentu dengan menunjukkan
pendekatan-pendekatan masalah sosial.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan sosial bisa berupa penyediaan layanan-layanan
seperti asuransi dan DPLK merupakan suatu perencanaan yang direncanakan oleh masyarakat
untuk menghindari resiko dimasa yang akan datang serta mempersiapkannya pada masa ia
produktif. Sehingga kesejahteraan didalam individu-individu masing-masing menjadi terjamin.

BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI
atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari
Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan
sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan
dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan
Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu
ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai
bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan
penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank
komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi
sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari
identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun
1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46.
Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat Bank BNI ditetapkan bersamaan
dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero),
sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham
perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap
perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terusmenerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk
menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masamasa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian 46
digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat

perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang
terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
4.1.2 Sejarah Dana Pensiun BNI (SIMPONI)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang lebih dikenal
dengan sebutan DPLK BNI, didirikan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sejak
tanggal 5 Juli 1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Peraturan Dana Pensiun DPLK BNI disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1993 dengan Keputusan Nomor KEP/301/KM.17/ 1993, dan berdasarkan
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak No. Reg : 015576-0226, NPWP DPLK BNI adalah
1.620.517.1-022. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut sudah dimuat dalam
tambahan Berita Negara RI tanggal 4 Maret 1994 Nomor 18, yang telah di update berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan No. Kep.1100/KM.17/1998.
Pengurus DPLK BNI adalah Direksi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Dewan
Pengawas DPLK BNI juga dilakukan oleh Komisaris PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.,
dan pegawai-pegawai yang menangani operasional DPLK BNI adalah pegawai PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Dalam menjalankan bisnisnya, DPLK BNI hanya bertindak sebagai
pengemban amanah (trustee) yang menghimpun iuran dari peserta, mengelola dan
mengembangkan dana secara optimal dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian
(Prudent), sehingga memberikan rasa aman bagi peserta DPLK BNI.
DPLK BNI sejak tahun 2001 hingga saat ini telah menempati posisi sebagai Market Leader dari
seluruh penyelenggara DPLK di Indonesia, baik dari segi jumlah kepesertaannya maupun
penghimpunan dananya.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Adapun divisi divisi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sampai saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Dewan Komisaris
Terdiri dari Komisaris Utama dan anggota Komisaris
2. Susunan Direksi
Yang Membawahi :
a. Satuan Pengawasan Intern
Berfungsi untuk membantu direksi dalam menjalankan, mengawasi jalannya unit organisasi
sesuai dengan prosedur, peraturan, dan kebijaksanaan kebijaksanaan direksi, serta membantu
segenap unit organisasi dalam memperbaiki dan meluruskan kegiatan yang tidak sesuai dengan
peraturan dan kebijaksanaan.
b. Direktur Korporasi
Membawahi divisi korporasi, kredit khusus, unit pengelolaan anak perusahaan, unit pengelolaan
cabang.
1. Divisi Korporasi
Fungsi yaitu :

a. Menyusun dan melaksanakan program pemasaran tahunan untuk nasabah KPI yang sudah
ditetapkan.
b. Mengelola secara menyeluruh hubungan Bank Negara Indonesia dengan nasabah KPI yang
sudah ditetapkan.
c. Mengelola perencanaan strategis divisi KPL.
d. Mengembangkan calon nasabah.
2. Divisi Kredir Khusus
Fungsinya, yaitu :
a. Mengelola debitur debitur korporasi bermasalah dan mencari solusi masalah.
b. Menyelesaikan permasalahan debitur macet dalam upaya untuk perlunasan kredit.
3. Unit Pengelolaan Perusahaan Anak
Fungsinya, yaitu :
a. Mengembangkan sistem penyediaan manajemen bisnis dan manajemen perusahaan anak.
b. Mengevaluasi kinerja manajemen dan bisnis perusahaan anak.
c. Direktur Ritel
1. Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu
Fungsinya adalah mengelola pembuatan kartu yang dikeluarkan oleh Bank Negara Indonesia.
2. Divisi Pemasaran Ritel
Fungsinya adalah meneliti dan mengembangkan produk produk yang dihasilkan oleh Bank
Negara Indonesia, membuat sistem dan prosedur prosedur cabang Bank Negara Indonesia,
serta melaksanakan perubahan sesuai dengan keadaan.
3. Divisi Pembinaan Bisnis Ritel dan Menengah
Mempunyai fungsi yaitu menyelia manajemen wilayah serta mengelola perencanaan strategi
Pembinaan Bisnis Menengah dan wilayah dan untuk memproses permohonan kredit diatas
wewenag wilayah, memantau portepel kredit wilayah dan menyelia perkembangan bisnis
manajemen menengah.
d. Direktur Internasioanal
1. Divisi Hukum
Fungsinya, yaitu :
a. Memberikan layanan dan jaminan hukum pada segenap unti mengenai kebijaksanaan atau
praktek hukum yang terkait dengan usaha Bank Negara Indonesia.
b. Memberikan sasaran kepada unit organisasi lain atas tindakan yang menyimpang dari pola
kebijaksanaan dan standar hukum yang telah ditetapkan oleh Bank Negara Indonesia.

2. Divisi Internasional
Mempunyai fungsi untuk melaksanakan penyediaan dan pembinaan terhadap cabang cabang d
luar negeri, serta memabantu direksi dalam membina hubungan dengan bank bank responden.
e. Direktur Treasuri
1. Divisi Treasuri
Mempunyai fungsi, yaitu mengelola dana rupiah dan valuta asing, serta memberikan

pertimbangan kepada direksi mengenai keadaan posisi asset dan liabilitas.


2. Divisi Investasi dan Jasa Keuangan
Fungsinya mengelola debitur debitur korporasi bermasalah lalu memberikan jalan keluar untuk
perbaikan serta menyelesaikan masalah masalah debitur macet, dalam upaya untuk
memperluas kredit.
f. Direktur Keuangan
1. Divisi Pengendalian Keuangan
Mempunyai fungsi untuk membuat sistem dan prosedur akuntansi untuk digunakan seluruh unit
organisasi baik untuk transaksi rupiah maupun valuta asing, melakukan pertimbangan
pertimbangan kepada direksi mengenai posisi keuangan.
2. Divisi Umum
Fungsinya mengelola properti dan kelogistikan Bank Negara Indonesia, dalam rangka
menunjang kebutuhan unit lain di lingkungan Bank serta merencanakan sistem kepropertian,
sehingga dapat lebih berdaya dan berhasil guna.
g. Direktur Perencanaan
1. Divisi Perencanaan Strategis
Berfungsi untuk mempersiapkan perencanaan strategis Bank Negara Indonesia, berupa anggaran
perencanaan bisnis dan corporate plan serta memantau pelaksanaannya, serta mengadakan
penelitian penelitian ekonomi secara makro yang menyangkut masalah masalah perbankan,
ekonomi internasional dan moneter sebagai bahan kajian dalam mengambil keputusan baik oleh
direksi maupun untuk tingkat divisi ke bawah.
2. Divisi Sumber daya Manusia
Mempuyai fungsi yaitu merencanakan sistem kepegawaian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk baik untuk pelatihan manajemen / pengembangan karir maupun keterampilan perbankan dan
merencanakan sistem pelatihan yang tepat guna sesuai dengan kebutuhan kepegawaian Bank.
3. Divisi Teknologi Informasi
Berfungsi menyiapkan sistem otomasi yang digunakan oleh Bank Negara Indonesia dan
memberikan dukungan kepada seluruh unit organisasi dalam melaksanakan otomasi yang
ditetapkan oleh direksi.
4.1.4 Perkembangan Usaha PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, Bank Bank Negara Indonesia
berperan secara aktif dalam pengaturan kredit sindikasi, pembiayaan ekspor dan impor, dan
menawarkan produk yang berhubugan dengan transaksi devisa. Bank Negara Indonesia juga
merupakan salah satu pelopor di Indonesia dalam hal pengiriman uang secara elektronik dan jasa
kustodian. Di samping memiliki hubungan perkreditan yang cukup baik dengan indutri besar dan
BUMN, Bank Negara Indonesia juga memberikan pelayanan perkreditan kepada usaha menegah,
usaha kecil dan perorangan, koperasi serta berbagai nasabah lainnya. Selain usaha pokok
perbankan Bank Negara Indonesia juga menyediakan jasa keuangan lainnya melalui anak
perusahaannya yang meliputi bank patungan (joint venture), bank perkreditan rakyat, perusahaan
sewa guna usaha (leasing), perusahaan modal ventur, perusahaan dana pensiun, perusahaan efek

dan perusahan pembiayaan (multi finance). Sejalan dengan meluasnya kegiatan Bank Negara
Indonesia dan sejalan dengan semakin meluasnya kegiatan pembangunan ekonomi, kebutuhan
akan tenaga tenaga kerja yang baru dirasakan semakin meningkat, begitu pula dengan dana
assets, kredit dan lain lain.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, selanjutnya peneliti dapat
menyimpulkan secara garis besar dari hasil penelitian Analisis Produk DPLK BNI Simponi
(Simpanan Pensiunan BNI) Dalam Menggambarkan Jaminan Kesejahteraan Nasabah Pada PT.
Bank Negara Indonesia Cabang Jakarta Pusat adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis korelasi produk momen dapat dibuktikan bahwa pengaruh variabel
produk DPLK BNI Simponi terhadap jaminan kesejahteraan nasabah jakarta diketahui nilainya
sudah di atas nilai kritis yang dipersyaratkan dalam tabel analisis pengujian t dengan nilai
korelasi 0,5508 yang berarti produk DPLK BNI Simponi mempunyai pengaruh yang cukup kuat
terhadap jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank Negara Indonesia cabang Jakarta Pusat.
2. Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa tingkat pengaruh produk
DPLK BNI Simponi dalam menggambarkan jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank
Negara Indonesia (BNI) cabang Jakarta Pusat adalah sebesar 30,25 % yang berarti ada pengaruh
lain (epsilon) di luar variabel produk DPLK BNI Simponi yang dapat juga berpengaruh terhadap
jaminan kesejahteraan nasabah.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi linear dapat dijelaskan bahwa antara variabel produk DPLK
BNI Simponi dengan menggambarkan jaminan kesejahteraan nasabah pada PT Bank Negara
Indonesia (BNI) cabang Jakarta Pusat berhubungan secara positif dan bersifat linear dengan
memenuhi persamaan Y = 24,77 + 0,44 X.
6.2 Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian
yang ingin dicapai. Keterbatasan keterbatasan tersebut adalah :
1. Keterbatasan yang melekat pada data yang diperoleh melalui kuesioner, karena perbedaan
persepsi peneliti dengan responden penelitian. Meskipun telah dicoba untuk diminimalkan
dengan melakukan uji pendahuluan, namun keterbatasan ini akan tetap ada dalam sebuah
penelitian yang menggunakan data primer.
2. Keterbatasan dalam hal jumlah dan pemilihan sampel penelitian yang hanya dibatasi pada
responden yang berdomisili di Jakarta pusat sehingga hasil ini belum tentu dapat digeneralisasi

untuk wilayah atau bank lain. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah
responden dan wilayah penelitian agar dapat memberikan hasil yang bervariasi.
Dengan mempertimbangkan hasil penelitian yang disarikan dalam kesimpulan kesimpulan
mengenai Analisis Produk DPLK BNI Simponi Dalam Menggambarkan Jaminan Kesejahteraan
Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Jakarta Pusat, maka peneliti
dapat merumuskan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya dan untuk pihak BNI sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian nilai korelasi produk momen sebesar 0,5508. Hasil korelasi ini
harus dikritisi oleh pimpinan, karena untuk meningkatkan persaingan yang kompetitif antar
penyedia program DPLK yang berada diwilayah jakarta dan menyakinkan para calon nasabah
untuk mengikuti program DPLK dengan melakukan promosi, penyuluhan, serta manfaat
mengikuti program DPLK itu sendiri sehingga tercapainya kesejahteraan masyarakat / nasabah
yang optimal.
2. Pengelola pengelola DPLK bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun
kesejahteraan masyarakat / nasabah yang optimal untuk mengatasi masalah ketidakamanan
ekonomi : pendapatan rendah, pendapatan terhenti (PHK), lonjakan pengeluaran, kematian
kepala keluarga dll. Sehingga, kesejahteraan masyarakat / nasabah di usia purna terjamin.
3. Penelitian ini hanya memasukkan variabel Produk DPLK BNI Simponi sebagai variabel bebas
yang mempengaruhi Jaminan Kesejahteraan Nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (BNI)
Cabang Jakarta Pusat dapat dipengaruhi oleh Produk DPLK BNI Simponi Cabang Jakarta Pusat
sebesar 30,25 % dan sisanya 69,75 % dipengaruhi oleh variabel epsilon. Atas hasil ini, peneliti
menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan agar diperoleh hasil yang lebih detail mengenai
faktor faktor apa saja yang sekiranya dapat meningkatkan kesejahteraan nasabah. Salah satu
faktor epsilon yang menurut peneliti harus ditindaklanjuti daalam pelaksanaan peneliti lanjutan
adalah faktor penyuluhan para calon nasabah, kemudian penelitian mengenai studi komparasi
dengan bank bank lain di jakarta yang menjadi pesaing. Adanya peningkatan harga BBM harus
diantisipasi, bila perlu pihak manajemen BNI melakukan survey jajak pendapat terhadap
masyarkat / nasabah, karena peningkatan harga BBM akan berpengaruh pada kemampuan
masyarakat / nasabah untuk menyisihkan sisa dari pendapatannya dengan cara menabung untuk
hari purna bila pendapatan yang diterima cenderung tetap walaupun investasi investasi yang
ditanamkan oleh BNI yang dananya bersumber dari nasabahnya cenderung meningkatnya suku
bunganya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma , H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. CV. Bandung.
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Atmosudirjo, S. Prajudi. 1982. Dasar-dasar Administrasi Niaga. Balai Aksara.

BNI, Bank. 1998. Buku Panduan BNI Simponi. Jakarta.


David , Fred R. 1998. Concepts of Strategic Management. Seventh Edition. New Jersey.
Prentice-Hall Inc.
John , Adair. 1999. Action Centered Leadership. London.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
P. Siagian, Sondang. 2004. Filsafat Administrasi.Bumi Aksara.
Riduwan. 2004. Metode Penelitian Menyusun Skripsi dan Tesis. Bumi Aksara.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. CV. Bandung,.
Suud, Mohammad. 2006. Kesejahteraan Sosial. Prestasi Pustaka.
Swastha, Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern. Liberty Yogyakarta.
Umar, Husein. 2003. Teknik Menyusun Skripsi dan Tesis. Rajawali Pres. Yogyakarta.
www.google.co.id. 2007. DPLK BNI Simponi. Jakarta.

Membuat Rekening Tabungan BNI


1.BNI Taplus
Persyaratan
* KTP (domisili se-kab/kodya dengan cabang BNI tempat membuka rekening), atau dibuktikan
dengan surat keterangan domisili/kerja jika tidak sama.
* Setoran awal Rp 500.000 (jabodetabek) atau Rp 250.000 (luar jabodetabek)
* Untuk mendapatkan BNI Card, biaya Rp 10.000,* Saldo minimal Rp 150.000,* Biaya Pengelolaan Rekening Rp. 9.000 / rekening per bulan
* Biaya administrasi untuk saldo di bawah minimal Rp 2.500,- / rekening per bulan
2.BNI Taplus Utama
Persyaratan
* Memiliki identitas diri KTP/SIM/Kartu Mahasiswa/Pelajar/KIMS/ Pasport.
* Mengisi formulir permohonan dan menyerahkan pas photo bagi yang ingin Kartuplus
Utamanya nampak photo.
* Setoran pertama sekaligus sebagai saldo minimal Rp. 1 juta dan setoran selanjutnya minimal
Rp. 5.000,-.
* Biaya administrasi pengelolaan rekening Rp. 10.000 per rekening per bulan.
* Biaya administrasi dibawah saldo minimal Rp. 2.500,-- per rekening per bulan.
3.BNI Tapenas
PERSYARATAN
* Warga Negara Indonesia (WNI)
* Usia minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun atau 65 tahun saat jatuh tempo (usia 56 s/d 63
tahun dapat * Memiliki identitas diri (KTP/SIM/Paspor dan Kartu keluarga)
* Menyerahkan photo copy identitas Penerima Manfaat (KTP atau akte kelahiran) dan wali
apabila Penerima Manfaat masih dibawah umur (KTP/SIM)
* Mengisi formulir aplikasi TAPENAS
PENYETORAN DANA
* Setoran awal minimal Rp 100.000,* Penyetoran dapat berupa: setoran tunai, pemindahbukuan atau kliring.
* Nasabah bebas menetapkan besarnya setoran bulanan, mulai dari Rp 100.000,- sampai dengan
Rp 5.000.000,- (kelipatan Rp 50.000,-)
* Nasabah diperkenankan menyetor lebih dari setoran bulanan yang ditetapkan sebelumnya,
sehingga jumlah dana terhimpun menjadi lebih besar dari yang direncanakan
* Setoran dilakukan dengan dengan cara mendebet rekening yang ditunjuk (Taplus, Taplus
Utama atau Giro Perorangan Rupiah) setiap bulan secara tetap, sehingga nasabah tidak perlu
datang setiap bulan untuk menyetor
4.BNI Haji
Persyaratan :
* Memiliki tanda bukti diri (KTP).

(Nasabah dapat membuka tabungan BNI Haji di seluruh cabang/capem BNI yang berada dalam
satu propinsi dengan domisili nasabah.)
* Setoran awal minimum Rp. 500.000,* Setoran selanjutnya minimum Rp. 5.000,5.BNI Dollar
Persyaratan
Dengan mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening, dilampiri foto copy KTP atau identitas
diri lainnya dan setoran minimal sebesar USD 50, Anda telah menjadi nasabah BNI Dollar dan
sekaligus dapat menikmati segala keuntungan dan kemudahannya.
6.BNI Deposito
PERSYARATAN
* Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
* Menunjukkan asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) atau Badan Usaha/Hukum (bukti
Legalitas) dan menyerahkan foto copy bukti identitas/legalitas dimaksud.
* Melakukan setoran untuk pembukaan rekening (ketentuan jumlah setoran dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan
Mata uang dan Nominal
IDR 8.000.000
USD 1,000
JPY 1.000.000
HKD 500.000
EURO 1,000
7.BNI Giro
Persyaratan
* Mengisi formulir aplikasi dan dokumen lainnya.
* Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.
Perorangan
* Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Passport untuk WNI,
Passport dan KIMS/KITAS untuk WNA), NPWP dan Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 500.000,- / USD 250 / SGD 1,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
500.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
Perusahaan/Badan Usaha
* Melampirkan fotokopi identitas diri pejabat yang berwenang, NPWP, Akte
Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan & perubahannya, SIUP, Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 1.000.000,- / USD 500 / SGD 2,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
1,000.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.

BNI Kartu Kredit


PERSYARATAN DAN PANDUAN LAYANAN BIAYA KARTU KREDIT BNI
Ketentuan dan Persyaratan Umum
Dalam mengajukan permohonan Kartu Kredit BNI, terdapat persyaratan atau ketentuan umum
sebagai berikut:
1.
Pada saat pengajuan permohonan pertama kali, Anda hanya boleh memilih salah satu jenis
Kartu Kredit BNI yaitu Kartu Kredit BNI VISA atau BNI MasterCard.
2.
Apabila Anda telah memiliki salah satu jenis Kartu Kredit BNI, maka Anda dapat mengajukan
permohonan untuk jenis Kartu Kredit BNI lainnya 1 (satu) tahun kemudian setelah kepemilikan
kartu kredit yang pertama.
3. Persyaratan:
1. Penghasilan
BNI VISA/MasterCard Emas : minimum Rp.60 juta setahun.
BNI VISA/MasterCard Biru : minimum Rp. 25 juta setahun.
2. Usia (BNI VISA / MasterCard Emas & Biru)
Pemegang kartu utama : minimum 21 tahun , maksimum 65 tahun.
Pemegang kartu tambahan: minimum 17 tahun, maksimum 65 tahun.
4.
Dokumen pendukung yang harus dilampirkan beserta formulir isian aplikasi Kartu Kredit BNI
adalah :
- Status Pemohon
- Fotokopi KTP/Paspor
- Bukti Penghasilan Asli*
- Fotokopi Akte Pendirian/Siup/TDP
- Surat Ijin Profesi
* Untuk Dokter/Profesional lainnya dapat berupa fotokopi Tabungan/SPT dan
untuk Pengusaha fotokopi Rekening Koran 3 bulan terakhir/SPT.
Bila Anda mendapat batas kredit Rp. 50 juta atau lebih akan diperlukan NPWP.

info lengkapnya kunjungi Link ini

http://www.bnicardcenter.co.id/BNI-Credit-Card/Persyaratan.aspx

Deposito BNI
BNI Deposito
BNI Deposito merupakan simpanan berjangka yang menjadikan simpanan Anda aman
dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Nikmati berbagai keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan oleh BNI Deposito.
KEUNTUNGAN:
* Tingkat suku bunga kompetitif.
* Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
* Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan *)
KEMUDAHAN
* Tersedia dalam pilihan mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EURO).
* Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan.
* Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau
tidak otomatis (non ARO)
* Tersedia pilihan jangka waktu :1, 6, 12, 24, 36 bulan
PERSYARATAN
* Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
* Menunjukkan asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) atau Badan Usaha/Hukum (bukti
Legalitas) dan menyerahkan foto copy bukti identitas/legalitas dimaksud.
* Melakukan setoran untuk pembukaan rekening (ketentuan jumlah setoran dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan :
MATA UANG NOMINAL
IDR 8.000.000
USD 1,000
JPY 1.000.000
SGD 5.000
HKD 500.000
EURO 1,000

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Cabang BNI terdekat atau layanan telepon 24 jam BNI
Call di nomor (021) 5789 9999 dan 68888 melalui ponsel Anda.
*) sesuai ketentuan yang berlaku

BNI Giro
BNI Giro
Dalam hubungan bisnis, waktu selalu menjadi hal yang sangat berharga. Setiap kesempatan
harus direspon secara cepat agar keuntungan bisa diperoleh. Untuk itu kami menyediakan BNI
Giro, sarana transaksi keuangan yang bisa diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan
keuntungan.
* Jasa giro menarik dihitung atas dasar saldo harian.
* Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.
* Dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valas sesuai dengan kebutuhan bisnis.
* Dapat menentukan waktu pengiriman rekening koran (harian, mingguan, bulanan).
* Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account.
Kemudahan dan Keuntungan
* Penarikan dapat menggunakan Cek/BG, perintah pembayaran lainnya pemindahbukuan dan
ATM (khusus giro perorangan IDR).
* Penyetoran tunai bank notes USD ke rekening giro valas USD hingga USD 50,000 per hari
dalam denominasi USD 100 bebas biaya (1:1).
* Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai, baik mata uang
Rupiah, USD maupun mata uang lainnya.
* Bertransaksi secara on-line.
* Dukungan lebih dari 920 kantor Cabang on-line dan lebih dari 2.300 BNI ATM.
* Dilengkapi dengan Intercity Clearing, mempermudah Anda untuk bertransaksi bisnis antar
wilayah.
Fasilitas
* Tersedia dalam beberapa pilihan mata uang : IDR, USD, SGD, EUR, HKD, GBP dan JPY.
* Fasilitas e-banking berupa BNI Card (kartu debit & ATM), BNI PhonePlus, BNI SMS

Banking, BNI Mobile dan BNI Internet Banking memungkinkan Anda melakukan transaksi
kapanpun dan dimanapun Anda berada (khusus giro perorangan IDR).
Persyaratan
* Mengisi formulir aplikasi dan dokumen lainnya.
* Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.
Perorangan
* Melampirkan fotokopi identitas diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Passport untuk WNI,
Passport dan KIMS/KITAS untuk WNA), NPWP dan Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 500.000,- / USD 250 / SGD 1,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
500.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.
Perusahaan/Badan Usaha
* Melampirkan fotokopi identitas diri pejabat yang berwenang, NPWP, Akte
Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan & perubahannya, SIUP, Surat Referensi.
* Melakukan Setoran Awal/Saldo Minimum :
o IDR Rp 1.000.000,- / USD 500 / SGD 2,500 / JPY 200,000 / GBP 2,500 / HKD 10,000 / EUR
1,000.
o Dikenakan biaya administrasi bulanan.

Tabungan BNI
BNI Simponi
BNI SIMPONI (Simpanan Pensiun BNI)
Adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
BNI dan bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat apapun profesinya, baik sebagai pegawai
negeri, karyawan BUMN / BUMD, perusahaan swasta ataupun Anda yang berprofesi sebagai
notaris, akuntan, dolkter, pedagang konsultan, petani maupun mahasiswa dan sebagainya.
Cara Mudah Menjadi Peserta
Anda dapat menghubungi Kantor Cabang BNI terdekat dengan membawa fotocopy KTP serta
membayae iuran minimal sebesar Rp.50.000,- Anda langsung menjadi peserta BNI Simponi.
Manfaat BNI SIMPONI
* Pensiun Normal
Manfaat Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun yang ditetapkan

peserta pada awal masa kepesertaan.


* Pensiun Dipercepat
Manfaat Pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10 (sepuluh) tahun sebelum
usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
* Pensiun Cacat
Manfaat Pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat tetap dan tidak dapat
melanjutkan iurannya.
* Pensiun Meninggal Dunia
Apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun Normal, manfaat Pensiun dibayarkan
kepada janda/duda atau ahli waris peserta.
Keuntungan Bagi Peserta
* Dapat membayar iuran secara fleksibel, baik jumlah maupun frekuensinya.
* Iuran yang disetorkan berikut hasil pengembangannya mendapat fasilitas pajak ( pajak ditunda
) selama dalam masa kepesertaan.
* Dapat menentukan arahan investasi dananya, serta memperoleh return yang optimal
* Dengan penghasilan yang terbatas berpeluang memperoleh pembayaran Manfaat Pensiun
secara berkala bulanan seumur hidup.
* Dana peserta akan dikembangkan dan hasil pengembangannya diperhitungkan secara harian.
Usia Pensiun
Usia pensiun normal yang ditawarkan BNI SIMPONI minimal 45 tahun.
Mudahnya Melakukan Setoran
* Setoran iuran pensiun dapat dilakukan secara tunai atau cash di seluruh Kantor Cabang BNI
terdekat.
* Transfer dari Bank lain.
* Setoran iuran pensiun dapat juga dilakukan melalui fasilitas Auto Debet dari rekening
tabungan atau giro di BNI.
* Setoran iuran dapat dilakukan melalui layanan fasilitas Phone Banking BNI.
Tanda Bukti Kepesertaan
Setiap peserta baik peserta mandiri / perorangan maupun peserta kelompok / kolektif setiap saat
dapat mengetahui jumlah saldo dana peserta melalui Buku Tabungan BNI SIMPONI.
Computerize & Online
Seluruh aktivitas BNI Simponi dari pembukaan rekening, pembayaran iuran, penarikan dana
dan informasi saldo dana sampai proses pensiun dapat dilakukan di semua Kantor Cabang BNI
di seluruh Indonesia dengan fasilitas On Line System.
Mudahnya Memperoleh Manfaat Pensiun
Proses pencairan manfaat pensiun dapat dilakukan memalui seluruh Kantor Cabang BNI
terdekat dengan menyampaikan :

* Buku BNI Simponi (Asli).


* Fotocopy KTP.
* Fotocopy Kartu Keluarga
* Mengisi Surat Kuasa Bermeterai
Total dana akhir peserta yang diterima akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

Pengelolaan Asuransi
Asuransi merupakan suatu sistem atau bisnis yang memberikan perlindungan finansial (ganti
rugi ) untuk jiwa, properti, kesehatan dll. Asuransi tersebut digunakan untuk mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian,
kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Dana Pensiun
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:
1.
Dana pensiun pemberi kerja
Yaitu : dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri,dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau
program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2.
Dana pensiun lembaga keuangan
adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja
mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan
asuransi jiwa.
3.
Dana pensiun berdasarkan keuntungan
adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan
keuntungan pemberi kerja.
Manfaat dana pensiun
Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat
peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.
Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.
Manfaat pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
menjadi cacat
Perbedaan asuransi dan dana pensiun
A.
DANA PENSIUN
Merupakan produk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Produk ini dapat dipasarkan internal khusus perusahaan sendiri atau dipasarkan ke luar.
Beberapa perusahaan mengikutkan karyawannya dalam program dana pensiun yang

diselenggarakan oleh DPLK namun ada pula yang dikelola sendiri. Beberapa contoh DPLK
adalah : DPLK Manulife, Winterthur Life, Bringinlife, Allianz, dan lain sebagainya. Sedangkan
beberapa contoh DPPK adalah : DPPK Garuda, Samudera Indonesia, Pertamina, INCO dsb. Di
tengah era bancassurance ini; produk DPLK pun bisa dipasarkan melalui pihak perbankan
sebagai contoh : DPLK BRI dipasarkan di counter Bank BRI, Produk Simponi DPLK BNI
dipasarkan sebagai produk Bank BNI, dan sebagainya.
Produk dana pensiun dapat disederhanakan sebagai produk yang dimengerti masyarakat umum
tabungan bank. Dana Pensiun memiliki karakteristik :
Hasil Investasi mengikuti hasil kelolaan dana yang dilakukan oleh manager investasi dengan
beragam pilihan penempatan investasi. Rata-rata DPLK/DPLK mampu memberikan asumsi
pertumbuhan dana sebesar 10 22%.
Hasil investasi dikenakan beberapa ragam biaya tergantung DPLK/DPPK. Beberapa biaya yang
umum adalah : biaya pendaftaran, biaya pengelolaan, biaya penarikan, biaya pemindahan
investasi dan jenis lainnya.
Hasil investasi akan dikenakan pajak progresif sesuai UU No 11/1992 mengenai Dana Pensiun.
4. Peserta/nasabah akan mendapatkan laporan hasil kelolaan dana dan iuran pokok melalui
berbagai pilihan cara : korespondensi surat, online internet, hotline telepon dan cara-cara lain.
b) ASURANSI PENSIUN
Merupakan produk dari asuransi, berkembang pesat terutama untuk memenuhi UU No 13/2002
mengenai Perburuhan. Beberapa perusahaan asuransi menamai produk ini sebagai Jaminan Hari
Tua (JHT) seperti PT. Jamsostek; atau Tabungan Hari Tua (THT)/Kesejahteraan Hari Tua (KHT)
di beberapa perusahaan asuransi lainnya.
Produk asuransi pensiun terutama dimaksudkan untuk :
Memenuhi nilai pesangon karyawan apabila terjadi PHK, misal karyawan bekerja sekian tahun
maka akan mendapat Uang Pesangon sekian kali gaji terakhir. Penekanan pada produk asuransi
pensiun adalah adanya HASIL PASTI sesuai yg diamanatkan UU.
Memberikan dana apabila terjadi resiko yakni meninggal dan cacat. Karyawan tersebut akan
mendapatkan santunan kematian bagi ahli waris atau santunan cacat.
Pada poin kedua inilah yang menonjol perbedaan Dana Pensiun dengan Asuransi Pensiun selain
HASIL PASTI pada asuransi pensiun.
http://kelolauang.com/
www.Dana-Pensiun.com
http://hery-yaningsih.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://id.wikipedia.org/wiki/Dana_pensiun
Perbandingan dana pensiun PNS dan BNI Simponi.
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada
Pegawai Negeri Sipil.
Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun):

Diri pensiun yang bersangkutan.

Janda/duda pensiunan.

Yatim-piatu pensiunan.

Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/ anak).

Kewajiban Peserta

Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga)
berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data
peserta dan keluarganya.

(sumber)
Sedangkan BNI Simponi siapa pun bisa mengikuti program dana pensiun ini bagi yang
menginginkan kesejahteraan di masa purna tugas dengan menyetor jumlah tertentu yang sudah
disepakati setiap bulannya.
Setelah memasuki usia pensiun yang dapat menikmati dana BNI Simponi adalah:

Peserta sendiri mendapatkan manfaat pensiun bulanan seumur hidup

Diteruskan kepada ahli waris (suami/istri yang ditinggalkan)

Anak yang terkecil dengan ketentuan belum berumur 25 tahun/belum menikah/belum


bekerja

Kewajiban Peserta BNI Simponi:

Membayar iuran awal Rp250.000

Membayar iuran bulanan minimal Rp50.000

Kendali dana pensiun nanti kalau berinvestasi di BNI Simponi, ada di tangan kita sendiri.
Bahkan di BNI Simponi saya juga bisa mengatur jenis manfaat pensiun jika kelak saya berhasil
komit dengan rencana pensiun. Atau misalnya terjadi suatu apa di tengah masa kepersertaan
saya dalam BNI Simponi, dana pensiun yang telah saya kumpulkan bisa dipakai dengan
kebutuhan sebagai berikut:

Pensiun Normal, manfaat pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia
pensiun yang ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.

Pensiun Dipercepat, manfaat pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10
(sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.

Pensiun Cacat, manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat
tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.

Pensiun Meninggal Dunia, apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun
Normal, manfaat pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau ahli waris peserta.

Dari skema di atas, saya yakin kalau ingin mengusahakan hidup mapan sampai akhir hayat harus
diusahakan sendiri dengan pendapatan yang saya dapat tiap bulannya ini. Dan jika terjadi sesuatu
terhadap diri saya dan suami, dana pensiun kami bisa dimanfaatkan oleh anak dan keluarga yang
membutuhkan nanti.
Pengembangan dana yang ditawarkan BNI Simponi sendiri sudah saya pahami. Daripada
mengendap saja di tabungan, sesuai dengan saran Tante Baik menabung dan investasikanlah
dana yang dimiliki di BNI Simponi.
Paket investasi BNI Simponi.
Dari websitenya, secara garis besar akan seperti berikut ini jenis paket investasi yang ditawarkan
BNI:

75% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 25% (Obligasi)

50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Obligasi)

100% (Deposito dan/atau Pasar Uang)

100% (Deposito Syariah, Pasar Uang Syariah dan/atau Obligasi Syariah)

50% (Deposito, Pasar Uang dan/atau Obligasi Syariah) dan 50% (RD Syariah)

50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Reksadana dan/atau Saham)

50% (Obligasi); 50% (Reksadana dan/atau Saham)

I think, dengan paket yang disebutkan, saya akan melanjutkan investasi dana pensiun saya dalam
program reksadana. Mungkin istilah-istilah keuangan di atas agak ribet ya dipahami oleh orang
yang pertama kali akan berinvestasi.
Namun saya cukup tenang karena berinvestasi di BNI Simponi sangat gampang. Membaca cara
setorannya, saya ngga perlu ribet harus ke bank. Karena dengan rekening tabungan suami di BNI
yang sudah dimilikinya dari jaman baheula, saya dimudahkan untuk melakukan fasilitas
autodebet dan phone banking dari rekening tabungannya untuk dana pensiun kami bersama.

PENGELOLAAN ASURANSI DAN DANA PENSIUN


v Pengelolaan Asuransi
Asuransi merupakan suatu sistem atau bisnis yang memberikan perlindungan finansial (ganti
rugi ) untuk jiwa, properti, kesehatan dll. Asuransi tersebut digunakan untuk mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian,
kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
v Dana Pensiun
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:

Dana pensiun pemberi kerja


Yaitu : dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri,dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti
atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

Dana pensiun lembaga keuangan


adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun
pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai
perusahaan asuransi jiwa.

Dana pensiun berdasarkan keuntungan


adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti,
dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
dengan keuntungan pemberi kerja.

v Manfaat dana pensiun

Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan
pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.

Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.

Manfaat pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
menjadi cacat

v Perbedaan asuransi dan dana pensiun


a)

DANA PENSIUN

Merupakan produk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Produk ini dapat dipasarkan internal khusus perusahaan sendiri atau dipasarkan ke luar.
Beberapa perusahaan mengikutkan karyawannya dalam program dana pensiun yang
diselenggarakan oleh DPLK namun ada pula yang dikelola sendiri. Beberapa contoh DPLK
adalah : DPLK Manulife, Winterthur Life, Bringinlife, Allianz, dan lain sebagainya. Sedangkan
beberapa contoh DPPK adalah : DPPK Garuda, Samudera Indonesia, Pertamina, INCO dsb. Di
tengah era bancassurance ini; produk DPLK pun bisa dipasarkan melalui pihak perbankan
sebagai contoh : DPLK BRI dipasarkan di counter Bank BRI, Produk Simponi DPLK BNI
dipasarkan sebagai produk Bank BNI, dan sebagainya.
Produk dana pensiun dapat disederhanakan sebagai produk yang dimengerti masyarakat umum
tabungan bank. Dana Pensiun memiliki karakteristik :

Hasil Investasi mengikuti hasil kelolaan dana yang dilakukan oleh manager investasi
dengan beragam pilihan penempatan investasi. Rata-rata DPLK/DPLK mampu
memberikan asumsi pertumbuhan dana sebesar 10 22%.

Hasil investasi dikenakan beberapa ragam biaya tergantung DPLK/DPPK. Beberapa


biaya yang umum adalah : biaya pendaftaran, biaya pengelolaan, biaya penarikan, biaya
pemindahan investasi dan jenis lainnya.

Hasil investasi akan dikenakan pajak progresif sesuai UU No 11/1992 mengenai Dana
Pensiun.
4. Peserta/nasabah akan mendapatkan laporan hasil kelolaan dana dan iuran pokok
melalui berbagai pilihan cara : korespondensi surat, online internet, hotline telepon dan
cara-cara lain.

b)

ASURANSI PENSIUN

Merupakan produk dari asuransi, berkembang pesat terutama untuk memenuhi UU No 13/2002
mengenai Perburuhan. Beberapa perusahaan asuransi menamai produk ini sebagai Jaminan Hari
Tua (JHT) seperti PT. Jamsostek; atau Tabungan Hari Tua (THT)/Kesejahteraan Hari Tua (KHT)
di beberapa perusahaan asuransi lainnya.
Produk asuransi pensiun terutama dimaksudkan untuk :

Memenuhi nilai pesangon karyawan apabila terjadi PHK, misal karyawan bekerja sekian
tahun maka akan mendapat Uang Pesangon sekian kali gaji terakhir. Penekanan pada
produk asuransi pensiun adalah adanya HASIL PASTI sesuai yg diamanatkan UU.

Memberikan dana apabila terjadi resiko yakni meninggal dan cacat. Karyawan tersebut
akan mendapatkan santunan kematian bagi ahli waris atau santunan cacat.

Pada poin kedua inilah yang menonjol perbedaan Dana Pensiun dengan Asuransi Pensiun selain
HASIL PASTI pada asuransi pensiun.
Sumber :
http://kelolauang.com/
www.Dana-Pensiun.com
http://hery-yaningsih.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://id.wikipedia.org/wiki/Dana_pensiun
Sambil ngemol di MOG, sambil transfer ke rekening BNI Simponi dulu..
Mudahnya Melakukan Setoran BNI Simponi di Malang
Buat yang ngga punya tabungan di BNI, ada 2 cara lain yaitu dengan membayar tunai, dan
transfer dari bank lain. Lokasi kamu di mana? Ada banyak kok cabang BNI di Kota Malang.
Kamu mau mulai mengatur dana pensiun sejak kuliah pun bisa, coba ke Brawijaya, Universitas
Negeri Malang, Universitas Muhamadiyah Malang, dan juga di Universitas Merdeka Malang.
Alamat lengkap cabang BNI di Malang ada di sini:

Kalau kamu tipe yang susah pergi ke bank dan memiliki rekening di bank lain, ada cara
mudahnya lagi kok. Setelah menyetujui kepesertaan BNI Simponi, manfaatkan aja solusi Cash
Management dengan melakukan transfer dana secara online/real time. Sistem transfer antar bank
bisa dilakukan dalam mata uang rupiah atau mata uang negara lain dengan masukkan kode 009
saat bertransaksi.
Untuk cari tahu tentang gimana cara mengembangkannya, bisa juga dilihat di simulasi
websitenya kok.
Simulasi Dana BNI Simponi.

KLIK di http://www.bni.co.id/Simulasi/BNISimponi.aspx
Memang hasil perhitungannya hanya bersifat perkiraan karena realisasi hasil pengembangan
dana yang sudah kamu setorkan tergantung dari tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
Setidaknya biaya riil yang sudah termasuk adalah nominal sudah dikurangi biaya administrasi
dan biaya pengelolaan dana.
Seluruh aktivitas dana pensiun di BNI Simponi bahkan bisa dipantau secara mandiri. Mulai dari
pembukaan rekening, pembayaran iuran, penarikan dana, dan informasi saldo sampai proses
pensiun bisa dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas On
Line System.
Hari gini Semua bisa dilakukan secara online. Dan selama yang saya tahu, sistem keamanan
jaringan BNI terbukti aman. Tidak pernah terjadi suatu rush akibat gosip-gosip rekening lenyap
lah, ATM terblokir karena gangguan jaringan, hacker lah, ini yang membuat saya yakin untuk
mempercayakan dana pensiun saya. Program komitmen menabung jangka panjang, harus
dipikirkan dengan seksama mulai dari tempat penyimpanannya, kan
Apa yang sudah kamu lakukan untuk masa pensiunmu nanti, gaes?
Jika belum ada rencana apa pun, coba lihat di http://bit.ly/BNI_Simponi. Pertimbangkan dulu
sebelum kamu mengikuti jejak saya berinvestasi menabung dana pensiun. Karena mungkin saja
saya dan kamu masih harus bekerja saat ini, tapi saat pensiun nanti biarkan tabungan kita yang
bekerja menghidupi masa purna tugas yang bahagia.

Simpanan Pensiun BNI (Simponi)


7 Agustus 2011 suhartonoutama
BNI Simponi adalah call name untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
diselenggarakan oleh BNI. BNI Simponi merupakan salah satu bentuk jasa yang didirikan oleh
BNI dengan aktivitas pokok adalah menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi
perorangan maupun secara kolektif baik bagi yang berstatus sebagai karyawan perusahaan
ataupun wiraswasta.
Keuntungan menjadi peserta BNI Simponi sangat banyak, diantaranya :
1. Seperti Pegawai Negeri, bisa mendapatkan manfaat pensiun bulanan seumur hidup, janda
/ duda-nya sampai meninggal dunia dan anak-anaknya sampai usia 25 tahun atau sudah
menikah / bekerja. Dengan demikian saat ini pensiun bukan hanya dimiliki oleh Pegawai
Negeri saja.
2. Iuran dan hasil pengembangan dana / investasi mendapat fasilitas pajak (pajak tertunda)
selama masa kepesertaan, namun pada saat peserta menerima manfaat pensiun, tunduk
pada ketentuan pajak yang berlaku. JIka anda memiliki deposito atau tabungan, maka
setiap bulan setelah menerima bunga / pengembangan, maka atas bunga tersebut secara
otomatis akan dipotong pajak final 20%. Inilah yang membedakan antara menabung biasa
dengan mengikuti Simponi BNI, karena sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan, atas
Dana Pensiun diberikan fasilitas perpajakan tersebut.
3. Kesempatan untuk mendapatkan pensiun, walaupun gaji terbatas. Iuran relatif bisa
dijangkau oleh setiap orang, yaitu minimal Rp. 50.000,- per bulan. Nah ini juga yang
berbeda dengan tabungan / deposito biasa. Jika Anda ingin mendapatkan rate maksimal
7% maka Anda harus memiliki dana minimal Rp. 1 Milyar, itupun bunganya masih
dipotong pajak. Namun dengan hanya Rp.50.000,- Anda sudah bisa mendapatkan
pengembangan deposito spesial bahkan melebihi rate suku bunga deposito saat ini.
4. Bebas memilih investasi dananya (Deposito, Obligasi atau keduanya). BNI (dalam hal ini
unit Dana Pensiun Lembaga Keuangan / DPLK) bertindak sebagai penghimpun dana
peserta dari seluruh Indonesia. Nah dana yang terkumpul tersebut diinvestasikan ke
dalam portofolio sesuai dengan pilihan peserta. Karena dana terkumpul dari seluruh
Indonesia, maka akan menjadi jumlah yang besar, sehingga unit DPLK bisa mendapatkan
spesial rate di portofolio investasi yang ada. Itulah kenapa, hanya dengan Rp. 50.000,Anda bisa mendapatkan pengembangan melebihi rate deposito spesial.

5. Atas fasilitas pajak dan pilihan investasi tersebut, saat ini pengembangan dana BNI
Simponi lebih dari 9% per tahun, jauh lebih tinggi dari maksimal bunga deposito spesial
sesuai penjaminan LPS sebesar 7%.
6. Bebas menentukan usia pensiun (antara 50 tahun hingga 70 tahun)
7. Pilihan investasi pada point 4 dapat diubah sesuai dengan keinginan peserta 2 kali
setahun.
8. BNI Simponi transparan dalam pengelolaan dana, dimana setiap peserta mendapatkan
buku dana peserta yang dapat dicetak setiap saat di setiap outlet BNI (on-line) guna
mengetahui perkembangan danannya.
9. Setelah dua tahun masa kepesertaan bisa menarik dana 10 %dari total iuran, 4 kali dalam
1 tahun, dan jarak pengambilan minimal 1 bulan.
10. Agar tidak merepotkan untuk melakukan iuran, apabila memiliki rekening BNI Taplus,
dapat melakukan setoran otomatis setiap bulan melalui otodebet.
11. Biaya relatif murah yaitu biaya pengelolaan rekening sebesar Rp. 18.000,- per tahun dan
biaya pengelolaan dana sebesar 0,85% per tahun, dipotong setelah satu tahun masa
kepesertaan.
Adapun syarat menjadi peserta BNI Simponi sangat mudah yaitu :

Warga Negara Indonesia

Berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah

Menyerahkan foto copy KTP

Menyerahkan foto copy kartu keluarga (KK)

Mengisi formulir aplikasi yang dapat dilakukan di semua kantor bank BNI

Anda mungkin juga menyukai