Anda di halaman 1dari 4

ADINDA SALSABILA

101121110100
MANAJEMEN

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN SESI 1

1. Menurut Kotler & Keller (2016, p450), terdapat 3 (tiga) tantangan pengembangan
produk baru yang harus dihadapi dan diatasi oleh pemasar. Sebutkan dan jelaskan!
dan berikan contohnya masing – masing!
• Innovation imperative (keharusan inovasi)
Dalam kondisi lingkungan pemasaran yang berubah dinamis, inovasi yang
berkelanjutan menjadi sebuah keharusan. Perusahaan atau pemasar yang tidak
melakukan pengembangan produk akan ditinggalkan oleh pelanggannya.
Perubahan selera konsumen, siklus hidup produk yang semakin pendek,
peningkatan persaingan dan perkembangan teknologi yang semakin cepat
menjadi faktor pendorong yang mengharuskan perusahaan terus menerus
melakukan inovasi. Contoh nya : Google setiap hari mengupdate software nya
menyesuaikan kebutuhan dan selera pasar.
Menurut Kotler & Keller (2016), Inovasi sebagai suatu keharusan bagi
perusahaan dengan tujuan meningkatkan kemampuan melayani pasar sasaran
dan memenangkan persaingan, harus dilandasi oleh karakteristik dari sebuah
inovasi itu sendiri, yaitu :
Relative advantage
(a) Compatibility
(b) Complexity
(c) Divisibility
(d) Communicability.
• New Product Success (produk baru yang sukses)
Era disrupsi teknologi saat ini, 98 persen produk baru yang akan berhasil atau
sukses di tawarkan kepada pasar sasaran apabila produk baru tersebut
memiliki keunikan dan keunggulan. Selain itu produk baru yang berhasil
ditawarkan kepada pasar sasaran apabila konsep produk tersebut sesuai
dengan target pasar, memiliki persyaratan dalam aspek teknologi serta
memiliki perspektif pengembangan produk secara global. Contoh : Nokia,
perusahaan telekomunikasi yang mulai besar di pertengahan 1990an. Nokia
tidak dapat melihat apa yang dilakukan kompetitor-kompetitornya, yaitu
Research in Motion, Apple, dan HTC. Hal itu membuat Nokia lambat dalam
mengembangkan produk baru dan memaksa Nokia kehilangan posisi
pemimpin pasar telekomunikasi.
Keberhasilan sebuah produk baru, tidak terlepas dari sejauh mana respon atau
tanggapan pasar sasaran. Proses adopsi konsumen terhadap produk baru
merupakan deskripsi tahapan mental konsumen saat pertama mendengar
produk baru sampai akhirnya menggunakan produk tersebut. Adapun tahapan
proses adopsi konsumen adalah sebagai berikut (Kotler & Keller, 2016) : (a)
Awareness (b) Interest (c) Evaluation (d) Trial. Kotler & Keller (2016,)
menyebutkan bahwa, pemasar juga harus memperhatikan faktor – faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan proses adopsi produk baru oleh konsumen,
yaitu :
(1) Kesiapan konsumen mencoba produk baru
(2) Peran dari Influencer
(3) Kesiapan organisasi mengadopsi inovasi
• New Product Failure (produk baru yang gagal)
Di AS tingkat kegagalan produk baru yang gagal berkisar antara 50-95%,
sedangkan di wilayah Eropa kegagalan produk baru mencapai 90%. Kondisi
ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain : kesalahan dalam
mengintrepretasi hasil riset pemasaran atau bahkan mengabaikan hasil
riset/survei, overestimates terhadap ukuran pasar, biaya pengembangan produk
yang terlalu tinggi, berkualitas rendah baik dari sisi desain maupun kinerja,
kesalahan saat positioning, penetapan harga yang tidak sesuai, tidak efisien
dalam aspek iklan dan distribusi serta tingkat ROI yang tidak sesuai standar.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemasar untuk menghindari kegagalan
dari sebuah produk baru yang dikembangkan, yaitu :
a) Fragmented markets. Tujuan perusahaan dalam mengembangkan produk
harus sesuai dengan segmen pasar yang lebih kecil untuk mengoptimalkan
penjualan dan keuntungan
b) Social, economic, and governmental constraints. Produk baru harus
memiliki kemampuan memuaskan konsumen dengan tetap aman bagi
lingkungan dan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah sebagai
regulator.
c)Cost of development. Setiap perusahaan harus mampu menghasilkan
berbagai macam ide tentang produk yang sesuai dengan biaya R&D, biaya
produksi dan biaya pemasaran.
d) Capital shortages. Perusahaan yang memiliki ide – ide yang bagus tentang
produk terkadang tidak mampu memenuhi tenggat waktu sebuah produk baru
harus diluncurkan atau ditawarkan kepada pasar sasaran.
e) Shorter required development time. Perusahaan harus memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan waktu pengembangan produk dengan teknik
yang baru, mitra strategis, pengujian konsep dan pengembangan pemasaran
lanjutan.
f)Poor launch timing. Produk baru terkadang terlambat diluncurkan atau
ditawarkan kepada pasar karena kategori produk yang sama sudah ada dipasar
sasaran atau produk dengan kategori yang sama sudah tidak memiliki daya
tarik lagi di pasar sasaran.
g) Shorter product life cycles. Pesaing berhasil meniru produk baru sehingga
siklus hidup produk relatif semakin singkat. Lack of organizational support.
Elemen – elemen dalam perusahaan terkadang tidak mendukung secara penuh
program pengembangan produk karena ada kekhawatiran produk baru tidak
menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat.
2. a. Keuntungan-keuntungan:

• Meningkatkan Citra Positif Perusahaan


Kegiatan produk launch yang diselenggarakan dengan baik akan mampu
meningkatkan citra positif perusahaan yang menawarkan produknya tersebut.
Kondisi ini tentunya sangatlah menguntungkan bagi perusahaan, karena
dengan adanya citra positif, maka akan mampu memberikan banyak
kemudahan bagi perusahaan itu sendiri. Termasuk bila nanti ada acara produk
launch yang lain, sehingga usaha yang dibutuhkan akan relatif lebih kecil.

• Menciptakan Publisitas
Kegiatan produk launch yang sudah terencana dengan baik adalah sumber
publisitas yang baik untuk produk itu sendiri. Audiens akan menganggap
bahwa produk akan memiliki nilai yang tinggi bila mampu melakukan taktik
pemasaran yang tepat sesuai dengan produk dan juga target pasar. Contohnya
bila mensponsori atau endorse artis, selebriti ataupun atlet untuk meluncurkan
produknya, maka sebagian besar penggemar dari artis ataupun atlet tersebut
akan secara otomatis menyukai produknya juga.

• Menciptakan Kebutuhan atau Keinginan


Selain mampu menciptakan kesadaran merek, konsumen juga nantinya akan
bisa mempelajari fitur ataupun fungsi dari produk yang ditawarkan. Sehingga
akan banyak konsumen yang membeli produk tersebut karena mereka
menyadari bahwa mereka membutuhkan atau minimal menginginkan produk
tersebut. Contohnya saja acara produk launch dari suatu produk sepatu yang
diiringi dengan serangkaian acara, seperti demo produk. Pada momen seperti
ini, konsumen bisa mempelajari cara menggunakan ataupun manfaat dari suatu
produk

b. Kerugian-kerugian:
• Pengeluaran Tambahan
Membuat perencanaan, persiapan dan mengorganisasi acara peluncuran
produk bisa menjadi suatu acara yang sangat mahal dan memerlukan
anggarannya tersendiri. Contohnya seperti biaya pengembangan produk,
layanan, dan jasa.
• Ide Dapat Ditiru Kompetitor
Kegiatan produk launch tidak melulu memperkenalkan produk yang sudah
siap dijual ke konsumen. Seringkali, beberapa perusahaan mengeluarkan versi
awal produk dengan beban minimal feature agar bisa memperoleh umpan
balik dari konsumen secara langsung. Contoh Brand sepatu futsal ternama
Indonesia . Ortuseight vs Specs.
• Dapat Menimbulkan Dampak Negatif
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, produk launch bukanlah pekerjaan
yang mudah untuk beberapa perusahaan. Bila diterapkan dengan salah, maka
akan bisa memberikan dampak yang negatif pada merek perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai