Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

Disusun oleh:
1. Lina Yosehana (19133200043)
2. Ahmad Zuber (19133200074)
3. Ahmad Burhanuddin Abdurahman (17133200044)

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK / SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK


A. Pengertian Siklus Hidup Produk
Product life cycle merupakan suatu siklus yang dialami seluruh produk yang ada di
dunia, baik itu siklus hidup yang singkat maupun siklus hidup yang lama. Namun dengan
adanya perbedaan siklus pada setiap produknya, tentu akan menambah beragam wawasan
serta pengertian yang akan menjadi materi bagi setiap produsen. 
Suatu siklus semacam ini juga dilihat dari berbagai produk, seperti makanan, barang
barang elektronik lainnya. Untuk itu kewajiban seperti itu menjadi hal penting yang harus
dipenuhi dalam melihat siklus suatu produk. 
Dengan adanya pemahaman semacam hal tersebut maka dari itu produsen dapat
melihat serta memasang strategi yang tepat saat memasarkan produksinya. Sehingga
secara sederhana siklus hidup produk bisa digambarkan dengan diawali produk dibuat
kemudian diperkenalkan kepada pasaran hingga pada akhirnya produk tersebut mulai
hilang dari pasaran.
Selain itu hal lain yang harus dilakukan oleh produsen untuk memperpanjang umur
produknya bisa dari berbagai hal. Bisa dengan peningkatan kualitas, peningkatan produk
yang akan digunakan serta melakukan berbagai macam strategi yang tentunya menjadi
cikal bakal serta cara khas produsen dalam menentukan umur produknya menjadi lebih
lama dari umur produk sebelumnya.

B. Tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)


Pada umumnya tahapan hidup suatu produk memiliki 4 tahapan umum yaitu tahapan
perkenalan (Introduction), tahapan perkembangan, tahapan kedewasaan, dan tahapan
penurunan.
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Pengenalan merupakan periode pertumbuhan penjualan lambat ketika produk
diperkenalkan di pasar. Tidak ada laba karena pengeluaran yang besar untuk
pengenalan produk.
Jadi, barang yang dipasarkan merupakan barang yang benar-benar baru, hal
tersebut juga dikarenakan pada tahapan ini acapkali disebut sebagai tahapan awal.
Biasanya, pada tahap ini, ongkos serta biaya promosinya lebih mahal. 
Promosi yang dilakukan tentu saja harus merupakan promosi yang agresif serta
memiliki kualitas pemasaran yang menunjang. Saat promosi dilakukan, targetnya
harus benar- benar mengarah kepada merek penjualan. Tahapan ini memang proses
pendistribusian serta keuntungannya masih rendah dari biasanya.
2. Tahapan Pertumbuhan (Growth)
Tahapan pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan
peningkatan laba yang subtansial. Dalam tahapan ini, tentu saja laba akan meningkat
dan prosesnya menjadi lebih menguntungkan. Tahapan ini, di pasaran, permintaan
akan produk semakin meningkat dan minat masyarakat semakin bertambah.
Dengan adanya langkah seperti hal tersebut, maka dari produsen sendiri akan
mengurangi proses promosi yang dilakukan. Pengurangan langkah promosi tersebut
memang menjadi cara yang diambil dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah
mengetahui informasi produk tersebut. Jadi pada tahapan ini usaha promosi tidak
seagresif sebelumnya.
Pada tahapan yang satu ini, akan mulai tumbuh persaingan dengan produksi
lainnya. Sehingga bisa dikatakan, pada tahapan ini akan lebih terasa ketat persaingan
yang dilakukan. Saat proses distribusinya bisa dilakukan dengan berbagai macam
hal, salah satunya adalah dengan pendistribusian dengan penurunan harga jual
produknya.
3. Tahapan Kedewasaan (Maturity Process)
Tahapan kedewasaan adalah penurunan pertumbuhan penjualan karena produk
elah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau turun karena
persaingan meningkat.
Yang harus diingat adalah, laba yang akan diperoleh mengalami penurunan yang
cukup signifikan. Hal ini merupakan proses yang disebabkan oleh terjadinya
persaingan harga yang cukup ketat dari sebelumnya. 
Kemudian saat berada pada tahapan ini, maka akan ada pertumbuhan Kembali
pada mode promosi. Hal semacam itu menjadi salah satu sikap yang tentu saja akan
diambil oleh setiap produsen dalam menentukan agresifitasnya untuk Kembali
menumbuhkan maksimalnya target.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Dalam tahapan yang satu ini, pasti setiap siklus hidup produk akan memiliki
tahapan dimana produk yang dipasarkan mengalami penurunan agresivitas atau biasa
yang disebut sebagai tahapan kuno suatu produk. Untuk itu setiap produsen harus
memiliki strategi baru yang tentu saja wajib diberikan dalam mengembangkan
produk baru yang diminati oleh masyarakat.
Hal semacam itu digunakan sebagai langkah yang tepat untuk mengganti produk
yang telah using atau yang telah kuno. Walaupun jumlah persaingan mulai
berkurang, tentu saja akan ada masalah lainnya, yaitu penurunan jumlah permintaan
barang produksi. Untuk itu menghadapi siklus hidup produk tersebut maka harus ada
pengawasan produk yang benar-benar mumpuni bagi setiap produsen yang ada.
a. Memperlihatkan pola pertumbuhan-penurunan-kedewasaan, yang sering menjadi
karakteristik dari peralatan dapur kecil seperti pengaduk yang dipegang tangan
dan pembuat roti. Penjualan sangat karena diperkenalkan dan kemudian turun
tingkat “mencemaskan” yang dipertahankan oleh pengadopsi akhir yang
membeli produk untuk pertama kali dan pengadopsi aal yang menggantinya.
b. Pola siklus-daur ulang menggambarkan penjualan obat baru. Perusahaan farmasi
secara agresif mempromosikan obat barunya dan hal ini menghasilkan siklus
pertama. Kemudian menurun dan perusahaan melakukan dorongan promosi
untuk obat tersebut, yang menghadilkan siklus kedua (biasanya dengan kekuatan
dan durasi yang lebih kecil).
c. Pola umum lain (PLC) tumpukan kerang peraga (c). Disini penjualan melalui
sederetan siklus hidup berdasarkan penemuan, karakteristik, penggunaan atau
pengguna produk baru. Penjualan nilon misanya, memperlihatkan pola tumpukan
kerang karena banyak penggunaan baru, perasut, selang, kaos, karpet, layar kapal
dan ban mobil yang terus ditemukan sepanjang waktu.
C. Siklus Hidup Gaya, Mode, dan Fad
Ada tiga kategori khusus dalam siklus hidup produk: style, mode, dan fads
1. Style/Gaya

Gaya adalah mode dasar dan khas dari ekspresi yang muncul dalam bidang usaha
manusia. Style/Gaya dapat bertahan selama beberapa generasi dan masuk dan keluar
dari mode. Misalnya ketika membeli mobil menjadi semakin kecil, mobil akan
menjadi kurang nyaman dan kemudian semakin banyak jumlah pembeli yang
menginginkan mobil yang besar.
2. Fashion / Mode

Mode adalah style/gaya yang diterima saat ini atau populer dalam lingkungannya.
Fashions melewati empat tahap: kekhasan, emulasi, secara massal, dan penurunan.
Panjang siklus fashion sulit untuk diprediksi, tergantung pada apakah fashion
memenuhi kebutuhan asli, konsisten dengan tren lain, memenuhi norma-norma sosial
dan nilai-nilai, dan terus dalam batas-batas teknologi yang berkembang.
3. Fads

Fads adalah mode yang cepat dilihat masyarakat, diadopsi dengan antusiasme besar,
cepat mencapai puncak dan menurun dengan sangat cepat. Siklus penerimaan mereka
pendek, dan mereka cenderung menarik hanya beberapa pengikut terbatas yang
mencari kegembiraan atau ingin membedakan diri dari orang lain. Para pemenang
marketing adalah mereka yang mengenali fads di awal dan memanfaatkan mereka
menjadi produk dengan daya tahan.
D. Strategi Pemasaran: Tahap Pengenalan dan Keunggulan Pelopor
Karena diperlukan waku untuk menghasilkan produk baru, mengatasi masalah teknis,
mengisi saluran penyalur dan mendapatkan penerimaan konsumen, pertumbuhan
penjualan cenderung lebih lambat dalam tahap pengenalan. Laba negatif atau rendah dan
pengeluaran promosi mencapai rasio tertinggi terhadap enualan karena kebutuhan untuk:
1. Memberitahu konsumen potensial.
2. Mendorong percobaan produk.
3. Menggunakan distribusi di gerak eceran.
Perusahaan yang merencanakan untuk memperenalkan sebuah produk baru harus
memutuskan kapan mereka memasuki pasar. Menjadi perusahaan pertama yang
memasuki pasar dapat memberikan imbalan, tetapi juga berisiko dan mahal. Perusahaan
dapat masuk belakangan, jika perusahan dapat membawa teknologi, kualitas atau
kekuatasn merek yang lebih unggul.
Sebagian besar studi mengindikasinkan bahwa pelopor pasar mendapatkan
keunggulan terbesar. Perusahaan seperti Campbelt, Coca-cola, Halimark dan Amazon
membangun dominasi pasar yang bertahan lama. Carpenter dan Nakamoto menemukan
bahwa 19 dari 25 perusahaan menjadi pemimpin perusahaan pada tahun 1923 masih
menjadi pemimpin pasar pada tahun 1983, 60 tahun kemudian. Robinson dan Min
menemukan bahwa dalam contoh bisnis barang industri, 66% pelopor bertahan
setidaknya 10 tahun dibandingkan 48% pengikut awal.
Pengadopsi awal akan mengingat nama pelopor jika produk itu memuaskan mereka.
Merek pelopor juga menetapkan atribut yang harus dimiliki kelas produk. Merek pelopor
biasanya membidik ke tengah pasar sehingga menangkap lebih banyak pengguna. Inersia
pelanggan juga memainkan peran dan ada keunggulan produsen, skala ekonomi
kepemimpinan teknologi, hak paten, kepemilikan aset langka dan penghalang lainya
untuk masuk. Pelopor dapat memiliki pengluaran pemasaran yang lebih efektif dan
menikmati tingkat pembelian berulang konsumen yang lebih tinggi. Pelopor yang
waspada dapat mempertahankan kepemimpinannya untuk waktu sangat lama dengan
melakukan berbagai strategi.

E. Strategi Pemasaran Tahap Pertumbuhan


Selama tahap pertumbuhan, perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat:
1. Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur produk baru serta
memperbaiki gaya.
2. Perusahaan menambah model baru dan produk petarung/flanker (misalnya: produk
dengan ukuran, rasa, dan hal lain yang berbeda yang melindungi produk utama).
3. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
4. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
baru.
5. Perusahaan beralih dari iklan kesadaran produk ke iklan preferensi produk.
6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan pembeli berikutnya yang
sensitif terhadap harga.

Perusahaan dalam tahap pertumbuhan menghadapi trade-off antara pangsa pasar


yang tinggi dan laba saat ini yang tinggi. Dengan membelanjakan uang untuk perbaikan
produk promosi dan distribusi, perusahaan dapat menangkap posisi dominan. Perusahaan
melewatkan laba saat ini maksimum dengan harapan menghasilkan laba yang jauh lebih
besar pada tahap berikutnya.

F. Strategi Pemasaran Tahap Kedewasaan


Tahap ini biasanya lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya dan memberikan
tantangan besar bagi manajemen pemasaran. Tahap kedewasaan dibagi menjadi tiga fase
yaitu:
1. Pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun. Tidak ada saluran distribusi baru
yang harus diisi. Kekuatan persaingan baru juga muncul.
2. Kestabilan
Penjualan mendatar pada basis perkapita karena kejenuhan pasar. Sebagian besar
konsumen potensial telah mencoba produk, dan penjualan masa depan diatur oleh
pertumbuhan populasi dan permintaan penggantian.
3. Kedewasaan
Kedewasaan yang terkikis, tingkat penjualan absolut mulai menurun dan pelanggan
mulai beralih ke produk lain.

Fase ketiga kedewasaan memberikan tantangan terbesar. Perlambatan penjualan


menciptakan kelebihan kapasitas dalam industri, yang menyebabkan persaingan yang
lebih kuat. Pesaing bergerak cepat untuk menemukan ceruk. Mereka sering melakukan
penurunan harga. Mereka meningkatkan iklan serta promosi dagang dan konsumen.
Mereka meningkatkan anggaran R&D untuk mengembangkan perbaikan produk dan
perluasan lini. Mereka melakukan kesepatatan untuk pemasok merek pribadi. Goncangan
dimulai dan pesaing yang lebih lemah menyingkir. Pada akhirnya infustri akan terdiri
dari peraing yang mapan dengan penggerak dasarnya adalah mendapatkan atau
mempertahankan pangsa pasar.
Tiga cara bermanfaat yang berpotensi mengubah arah jalannya merek adalah
modifikasi pasar, modifikasi produk dan modifikasi program pemasaran.
1. Modifikasi pasar
Perusahaan dapat berusaha memperluas pasar untuk merek dewasanya dengan
menghitung-hitung dua faktor yang membentuk volume penjualan.
2. Modifikasi produk
Manajer dapat berusaha merangsang penjualan dengan memodifikasi karekteristik
produk melalui perbaikan kualitas, perbaikan fitur atau perbaikan gaya.
3. Modifikasi program pemasaran
Manajer produk dapat berusaha merangsang penualan dengan memodifikasi elemen
progarm pemasaran lainnya. Dengan mengajukan pertanyaan seperti:
a. Harga. Apakah pemotongan harga akan menarik pembeli baru? Jika iya, kita
harus menurunkan harga produk tersebut denga diskon atau harga khusus.
b. Distribusi. Apakah perusahaan dapat memperoleh dukungan produk dan
pajangan di gerai yang lebih besar?
c. Iklan. Apakah iklan kita harus meningkatkan pengeluaran iklan? Mengubah
pesan atau copy iklan? Bagaimana dengan penentuan waktu, frekuensi atau
ukuran iklan?
d. Promosi penjualan. Apakah perusahaan harus menigkatkan promosi penjualan,
kesepakatan dagang, kupon potongan harga, rabar, jaminan, hadiah dan kontes?
e. Penjualan personal. Apakah kita harus meningkatkan jumlah atau kualitas
wiraniaga?
f. Layanan. Dapatkah perusahaan mempercepat peniriman?

G. Strategi Pemasaran Tahap Penurunan


Penjualan menurun karena sejumlah alasan, meliputi kemajuan teknologi, perubahan
selera konsumen dan peningkatan persaingan domestik dan luar negeri. Semuanya dapat
menyebabkan kelebihan kapasitas, peningkatan pemotongan harga dan peningkatan laba.
Ketika penjualan dan laba menurun, sejumlah perusahaan menarik diri dari pasar.
Perusahaan yang tersisa mungkin mengurangi jumlah produk yang mereka tawarkan.
Mereka dapat menarik diri dari segmen pasar yang lebih kecil dan saluran dagang lain
yang lebih lemah dan mereka dapat memeotong anggaran promosi mereka dan
menurunkan harga lebih jauh lagi.
Dalam menangani produk yang menua, perusahaan menghadapi sejumlah tugas dan
keputusan. Tugas pertama adalah menertapkan sistem untuk mengidentifikasi produk
yang lemah. Perusahaan menunjuk komite tinjauan produk dengna perwakilan dari
pemasaran, R&D, manufaktur, dan keuangan yang berdasarkan semua informasi yang
tersedia, memberikan tekomendasi bagi setiap produk membiarkannya memodifikasi
strategi pemasarannya atau menyingkirkannya.

H. Bukti Konsep Siklus Hidup Produk


1. Ketahanan-ketahanan konsumen baru memperlihatkan kenaikan yang khas.
2. Perlambatan terjadi dengan penetrasi rata-rata jauh sebelum mayoritas rumah tangga
memiliki produk baru.
3. Tahap pertumbuhan berlangsung sedikit lebih lama dari delama tahun dan tidak
tampak memendek sepanjang waktu.
4. Ada tangga-tangga informasional, artinya bahwa orang lebih cenderung mengadpsi
seiring berjalannya waktu jika orang lain sudah memiliki dan tidak melakukan
ecaluasi produk yang seksama.

I. Kritik Terhadap Siklus Hidup Produk


Teori PLC juga mendapatkan kritik. Mereka mengklaim bahwa bentuk dan durasi
pola akhir hidup terlalu beragam untuk digeneralisasikan, dan bahwa pemasar jarang
dapat mengatakan pada tahap apa produk mereka berada. Sebuah produk bisa tampak
dewasa ketika sebenarnya produk itu hanya mencapai garis mendatar sebelum
peningkatan berikutnya. Kritik juga menyatakan bahwa, alih-alih suatu keadaan mutlak
yang pasti dialami penjualan. Pola PLC lebih merupaakn hasil sengaja dari strategi
pemassaran dan bahwa pemasaran bagus sebenarnya dapat menghasilkan pertumbuha
berkelanjutan.
J. Evolusi Pasar
Karena PLC memfokuskan diri pada apa yang terjadi dengan produk atau merek tertentu
dan bukan pada apa yang terjadi pada keseluruhan pasar. PLC menghasilkan gamaran
yang berorientasi pada pada produk dan bukan gambaran yang berorientasi pada pasar.
Perusahaan juga harus memvisualisasikan jalur evolusioner pasar karena jalur itu
dipengaruhi oleh kebutuhan pesaing, teknologi, saluran dan perkembangan baru lainnya.
Sepanjang merek atau produk itu ada, positioningnya harus berubah mengikuti
perkembangan pasar. Seperti produk, pasar berebolusi melalui empat tahap: kemunculan,
pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan.
1. Kemunculan
Masalah sang pengusaha adalah merancang produk yang optimal bagi pasar ini, ada
tiga pilihan yaitu:
a. Merancang produk baru untuk memenuhi preferensi salah satu sudut pasar,
b. Meluncurkan dua atau lebih produk skaligus untuk menangkap dua atau lebih
bagian pasar,
c. Merancang produk baru untuk pertengahan pasar.
2. Pertumbuhan
Jika produk baru terjual dengan baik, perusahaan baru akan memasuki pasar, masuk
dalam tahap pertumbuhan pasar. Dimanakah perusahaan kedua akan memauki pasar,
jika perusahaan pertama telah menempatkan dirinya dai pusat.
3. Kedewasaan
Pada akhirnya, pesaing mencakup dan melayani semua segmen utama dari pasar
memasuki tahap kedewasaan. Bahkan pesaing melangkah lebih jauh dan menyerang
segmen perusahaan lain, mengurangi laba semua pihak dalam prosesnya.
4. Penurunan
Permintaan untuk produk lama akan mulai menurun dan pasar akan memasuki tahap
penurunan. Total tingkat kebutuhan masyarakat juga menurun atau teknologi baru
menggantikan teknologi lama. Misalnya terjadinya perubahan tradisi dan tren ke arah
kremasi menyebabkan pembuat peti mati dan rumah persemayaman harus
mempertimbangkan kembali bagaimana cara menjalankan bisnis mereka.

Anda mungkin juga menyukai