DOSEN PENGAJAR
FAISHAL RAHIMI, S.E., M.M.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
ANGGOTA:
1. AMELIYA NURRIZKIYANA (20200510348)
2. ANIDATHU LAYLA (20200510328)
3. HISNI HUSNATUN AMALIAH (20200510192)
4. PUTRI ZENIKA (20200510106)
5. RISNA ANJEULINA IHTIARANI (20200510021)
6. SITI NURLELA (20200510331)
KELAS: MANAJEMEN 2 H
UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2020/2021
PENDAHULUAN
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur.
Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk,
sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk
yang gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan
kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun akan terkena
imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering
disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang
tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu
persyaratan dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi,
diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu
dalam mendesain suatu produk, harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-
fungsi dari produk yang didesain. Guna mengetahui secara rinci tentang fungsi
produk, dapat dilakukan dengan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR,
Equilibrium), Linier Programming/Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).
B. Rumusam Masalah
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN..............................................................................................................i
A. Latar Belakang........................................................................................................i
B. Rumusan Masalah...................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
PEMBAHASAN................................................................................................................1
A. Pengertian Produk Baru.....................................................................................1-2
B. Pengertian Pengembangan Produk Baru................................................................2
C. Pentingnya Pengembangan Produk Baru...............................................................3
D. Proses Pengembangan Produk Baru...................................................................3-6
E. Pengaruh-pengaruh yang Menurunkan Pengembangan Produk Baru................6-7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
STUDI KASUS............................................................................................................9-10
ii
PEMBAHASAN
1
Ada enam kategori produk baru berdasarkan tingkat kebauran bagi perusahaan
dan pasar-pasar, yaitu :
1. Produk baru bagi dunia produk baru yang di ciptakan produk baru
2
C. Pentingnya Pengembangan produk Baru
Bagi perusahaan, adanya pengembangan produk ini sangat penting, Khususnya
bagi keuntungan serta kelangsungan hidup perusahaan.
Pentingnya pengembangan produk baru ini antara lain sebagai berikut:
1. Dalam Hubungannya Dengan Daur Hidup Produk
Produk mempunyai daur hidup. Ada dua hal yang berkaitan dengan konsep
daur hidup membantu menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting. Pertama
setiap produk yang ada dalam perusahaan akhirnya tidak terpakai lagi, karena pangsa
pasar dan strategi segmentasi pasar di kurangi oleh produk saingan. Kedua
keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia produk semakain menua. Jika
produk-produk itu tidak di ubah atau diganti, laba, pangsa pasar, dan strategi
segmentasi pasar perusahan akan berkurang. Pada akhirnya, peruahaan itu sendiri
akan bangkrut.
2. Produk Menentukan laba
Produk baru sangat Penting untuk mempertahankan laba yang telah di
rencanakan.
3. Produk Baru sangat Penting Bagi pertumbuhan
Perusahaan yang berorentasi pada produk baru di harapkan dapat tumbuh
berkembang.
Perkembangan produk baru ini bukan merupakan hal yang mudah bagi
perusahaan yang menjalankannya. Perusahaan–perusahaan tersebut akan di hadapkan
akan berbagai masalah, di satu sisi mereka harus mengembangkan produk baru,
namun di sisi lain, perusahaan harus pula menghadapi tantangan yang berat yang
akan di hadapi dan akan menghalangi suksesnya perusahaan. agar proses
perkembangan produk ini akan berkembang dengan baik, maka ada delapan proses-
proses tersebut dapat di susun sebagai berikut :
6. Pengembangan Produk
Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah di analisis kemungkinan-
kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat di terima, maka konsep tersebut di
kembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang.
Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu:
a) Pembuatan model dengan tiga persyaratan :
· Harus di pandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut
pokok, seperti produk sebelumnya.
· Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang
normal.
· Bisa di laksanakan oleh pabrik sesuai dengan amggaran yang tersedia.
b) Pengujian fungsional, yaitu pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut
benar-benar berfungsi dengan baik dan aman baik dan aman bagi konsumen.
c) Pengujian konsumen, Yaitu mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana
5
tanggapan konsumen.
7. Pengujian Pasar
Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, maka
langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses di
mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata.
Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan
pemasaran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu
sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat si pakai
untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik.
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
- Untuk membuat peramalan penjualan masa dating yang lebih di percaya.
- Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran.
- Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari
perhatian pada tahap pembuatan produk.
8. Komersialisasi
Ujian pasar menjajikan informasi yang memadai untuk memutuskan apakah
jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Bila perusahaan melanjutkan dengan
komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun
keputusan–keputusan yang perlu di pertimbangkan secara matang dalam menentukan
tahap komersialisasi meliputi kapan memperhatikannya, kemana saja wilayah
pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
DAFTAR PUSTAKA
7
Eppinger, Karl. T. dan Steven D. 2001. Perancangan & Pengembangan Produk Baru.
Salemba Teknika
Gimayatmi dan Hari Eka Irianto. 2021. Pengembangan Produk Pangan. PT. Raja Grafindo
Persada.
8
STUDI KASUS
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah
motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang
kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan
bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita
Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan
proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali
9
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa munculnya persaingan mendorong memberikan
dampak yaitu pihak internal Batik Cirebon menjadi lebih banyak membuat produk dengan
ragam pilihan motif dan bentuk. Lalu tidak stabilnya posisi persaingan membuat produk yang
dihasilkan oleh Batik Cirebon tidak selalu menjadi pilihan utama konsumen sehingga
mendorong pihak internal Batik Cirebon untuk melakukan pengembangan produk secara
kontinyu. Faktor pemanfaatan produksi yang efektif mendorong Batik Cirebon untuk
memanfaatkan bahan baku agar terpakai secara maksimal hal tersebut dilakukan dengan cara
membuat/mengelola sisa kain perca hasil pembuatan baju/kemeja untuk dijadikan lini produk
pelengkap seperti syal, selendang dan tas wanita. Terakhir yaitu faktor banyaknya variasi
penggunaan barang mendorong Batik Cirebon untuk melakukan pengembngan produk
dengan fokus menambah lini produk yang pada awalnya Batik Cirebon hanya membuat
produk batik dalam bentuk lembaran kain saja kini sudah banyak jenis produk yang
dihasilkan oleh Batik Cirebon.
10