Anda di halaman 1dari 18

UTS

DECISION MAKING & PROBLEM SOLVING

Dosen Pembimbing :
Hichmaed Tachta Hinggo S, SE.,MBA

PUTRI NADILA OPPIER


200304011
6 MGT 1 REGULER B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah “Teknik Pengambilan Keputusan”.
Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi seluruh alam
yakni Nabi Muhammad SAW. semoga kelak diakhirat mendapaat
syafaatnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orang-
orang yang telah memberikan dukungan serta do’a sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Pekanbaru, Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produk merupakan barang-barang yang ada dan disediakan di toko untuk


dijual. Produk yang disediakan di toko harus ditata dengan baik agar dapat
menarik perhatian konsumen untuk membeli. Produk yang ditata pada suatu toko
akan tergantung pada jenis toko. Penataan produk pada toko baju akan berbeda
dengan penataan produk pada toko retail.

Display toko akan mencerminkan sebuah gambaran yang ada di dalam


toko agar konsumen mengetahui jenis produk yang dijual dengan cara penataan
produk (product display). Penataan yang menarik akan merangsang keinginan
konsumen untuk membeli. Adapun penambahan produk akan sangat bermanfaat
dalam usaha coffe shop yang mengalami penurunan omset.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa itu penambahan produk?

2. Bagaimana analisis penambahan produk pada teknik teknik decision


makin dan problem salving?
1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui defenisi penambahan produk

2. Untuk mengetahui analisis penmbahan produk pada teknik-teknik decision


making dan problem salving
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penambahan Produk

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh


perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau
memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi
pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk. Pengembangan
produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk yang sudah ada
sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang lama
dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya
pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan
dan keinginan pasar. Berikut definisi dan pengertian pengembangan produk dari
beberapa sumber buku:

a. Menurut Tjiptono (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk


produk baru meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk
yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset
dan pengembangan.
b. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengembangan produk strategi
untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk memodifikasi
atau produk baru ke segmen pasar yang ada sekarang pengembangan
konsep produk menjadi produk fisik dalam upaya memastikan bahwa ide
produk bisa diubah menjadi produk yang bisa diwujudkan secara efektif.
c. Menurut Simamora (2000), pengembangan produk adalah proses
pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya
kedalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial. Pencarian
produk baru didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan
unsur- unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai
tujuan perusahaan.
d. Menurut Alma (2002), pengembangan produk adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan
mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyak
kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan
biaya pembungkus.

Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai maksimal bagi


konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk yang
inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam
desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain. Menurut Kotler dan
Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan produk baru adalah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan


sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari
pada produk sebelumnya.
b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu
dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan
yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk yang sudah ada
maupun revisi terhadap produk yang telah ada.

2.2 Analisis Pada Teknik-Teknik Penambahan Produk

1. Prinsip Pareto Analysis

Prinsip pareto analysis ini adalah sebuah aturan yang diungkapkan


pertama kali oleh Vilfredo Pareto, yakni seorang ekonomi dari Italia. Intinya,
Vilfredo Pareto mengatakan bahwa prinsip pareto merupakan suatu teori yang
mengatakan bahwa sebanyak 80 persen output dari sebuah sistem ataupun kondisi
tertentu akan sangat bergantung pada 20 persen inputnya. Misalnya saja, pada
tahun 1906, Pareto menemukan bahwa sebanyak 20 persen masyarakat di Italia
mempunyai 80 persen properti. Di dalam prinsip pareto ini, semua kondisi akan
menampilkan rasio yang tepat. Singkatnya, prinsip pareto merupakan sebuah teori
yang menjelaskan bahwa sebagian kecil input bisa menghasilkan sebagian besar
output.
Prinsip pareto marketing ini dapat kita terapkan juga pada pengembangan
produk. Perhatikan produk apa saja yang paling laku pada bisnis kita. Produk-
produk tersebut termasuk ke dalam 20 persen yang menghasilkan 80 persen
penjualan. Sehingga, berbagai macam produk tersebut adalah prioritas kita untuk
meningkatkan, mempromosikan, dan juga mengiklankan. Akan tetapi, bukan
berarti kita tidak boleh mengembangkan produk baru supaya penawaran menjadi
lebih bervariasi. Sadarilah bahwa menawarkan lini produk baru memerlukan
waktu, karyawan tambahan, dan sumber daya. Jadi, jangan abaikan peluang kita
untuk menambahkan lini produk baru ke inventaris kita. Akan tetapi, jangan
abaikan lini produk kita yang sudah bermerek.

Analisis masalah menggunakan pareto analysis :

Langkah 1: Identifikasi akar masalah, dimulai dengan membuat daftar penyebab-


penyebab yang mungkin menjadi akar dari masalah yang terjadi.

Pareto Analysis
60%

50%
50%
40%

30%

25%
20%

15%
10%
10%
0%
1 2 3 4

Diagram 1.1 Analisis masalah menggunakan pareto analysis

Langkah 2: Identifikasi frekuensi terjadinya masalah dalam satu periode.. Di


tahap ini, lakukan identifikasi seberapa sering masalah tersebut terjadi dalam
suatu periode yang telah kamu tentukan (bulanan, mingguan, ataupun harian)
Diagram 1.2 Analisis Masalah setiap solusi

Langkah 3: Pengelompokkan masalah sesuai dengan frekuensi kejadian.


Pengelompokkan masalah dapat dibuat dengan menggunakan metode 5M yang
terdiri dari Man, Machine, Method, Money, Material. Kelompokkan masalah dari
masalah yang paling sering terjadi sampai yang sangat jarang terjadi.

Pengelompokkan kriteria :

Maka memperoleh hasil yakni :

Solusi Man Machine Method Money Material


Penambahan produk baru 5 5 5 5 5
Penambahan cabang baru 3 3 4 5 2
Pengurangan karyawan 3 2 5 3 2
Menjual Usaha 1 2 2 1 2
Chart Title
18

16

14

12

10

0
Man Machine Method Money Material

Penambahan produk baru Penambahan cabang baru


Pengurangan karyawan Menjual Usaha

Diagram 1.3 Hasil penilaian masalah berdasarkan kriteria

2. Paired Comparision Analysis

Paired comparison adalah metode pengujian sederhana yang berfungsi


untuk melakukan penilaian mengenai perbedaan antara dua macam produk atau
permasalahan. Secara bahasa, Paired Comparison dapat diartikan sebagai
perbandingan berpasangan. Jadi prinsip pengujian yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara dua buah sampel berdasarkan parameter tertentu, sesuai
dengan sifat produk yang diuji.

Teknik ini dapat digunakan ketika tidak ada data-data yang objektif
mengenai masalah yang sedang kita hadapi. Jadi fungsinya adalah untuk
memudahkan dalam memilih masalah yang paling penting untuk diselesaikan atau
memilih solusi yang memberikan keuntungan paling besar. Cara menggunakan
metode ini adalah dengan membandingkan tiap pilihan yang ada dengan pilihan
lain, satu per satu. Kemudian dari setiap perbandingan ditentukan dua pilihan
yang paling penting, selanjutnya berikan skor yang menunjukkan seberapa
penting pilihan tersebut. Setelah itu, gabungkan semua perbandingan diatas
sehingga tiap pilihan memiliki derajat atau nilai dari setiap kepentingan.

Pada teknik ini dengan adanya penambahan produk, maka dapat menguji
diantara produk yang memiliki minat paling tinggi. Jadi dengan penambahan
produk ini maka dapat menentukan produk mana yang banyak diminati pembeli.

Analisa yang didapat yakni :

Maka penilaian analisa bobot dan rating yang didapat yakni :


Nilai :
Bobot Rating Bobot x
Daftar Perbandingan Rating
Penambahan produk baru
Target pasar 0,16 7 1,12
Teknologi 0,16 5 0,8
Pengembangan cabang baru
SDM 0,16 5 0,8
Lokasi 0,16 3 0,48
Pengurangan Karyawan
Pesangon 0,16 9 1,44
Menjual Usaha
Tidak dapat berkompetisi 0,16 3 0,48

12 Bobot Rating Nilai : Bobot x Rating


1.44
10
9
8 1.12
7
6 0.8 0.8
5 5
4
0.48 0.48
3 3
2

0 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16


3. Grid Analysis

Decision Matrix Analysis (DMA) atau disebut juga sebagai Grid Analysis
merupakan suatu teknik kuantitatif dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan tersebut berupa opsi atau pilihan yang harus diambil berdasarkan
beberapa pertimbangan atau faktor-faktor yang menentukan. Faktor–faktor
tersebut akan menentukan apakah suatu kebijakan harus diambil atau tidak dengan
menggunakan nilai tertentu.

Dengan teknik ini yang mana bermanfaat dalam penambahan produk,


dengan melihat kerangka kerja untuk mengevaluasi ide dan membuat keputusan
yang menggunakan seperangkat kriteria tertimbang untuk menentukan peringkat
ide. Setiap ide dievaluasi terhadap setiap kriteria dan diberi skor berdasarkan
seberapa baik ide tersebut memenuhi kriteria tertentu. Setiap kriteria, pada
gilirannya, diberi bobot menurut kepentingannya bagi pembuat keputusan. Hasil
akhirnya adalah daftar peringkat ide.

Manfaat utama menggunakan Analisis Grid untuk pengambilan keputusan


dan evaluasi ide adalah membuat proses lebih objektif. Dengan menggunakan
serangkaian kriteria yang konkret dengan bobot yang berbeda, pembuat keputusan
dapat menyuntikkan sejumlah rasionalitas tertentu ke dalam proses dan,
selanjutnya, lebih mudah membenarkan keputusannya kepada orang lain jika
diperlukan.
Keuntungan Tetap
Design meningkat Stabil Berjalan
Penambahan produk baru 10 8 8
Penambahan cabang baru 6 4 6
Pengurangan karyawan 4 6 3
Menjual Usaha 2 2 1
Keuntungan Tetap Final
Design meningkat Stabil Berjalan Score
Weights 10 7 4  
Penambahan produk baru 100 64 48 212
Penambahan cabang baru 70 29 33 132
Pengurangan karyawan 45 35 15 95
Menjual Usaha 25 3 8 36

4. Teknik Implikasi Plus-Minus

Teknik pengambilan keputusan ini membantu kita dlam menentukan


keputusan atas beberapa pilihan yang dihadapkan pada sejumlah faktor yang
berbeda. PMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini
adalah sebuah teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah
memilih sebuah tindakan, kita harus mengamati perkembangan situasi. Mungkin,
ada kalanya, tidak melakukan apa-apa merupakan keputusan terbaik yang ada.

Langkah-langkah dalam melakukan teknik PMI :


1. Gambarkan tabel dengan bagian paling atas tabel bertuliskan “Plus”,
“Minus”, dan “Implications”. Pada kolom di bawah “Plus” tuliskan apa
saja hal positif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan
tersebut. Pada kolom di bawah “Minus” tuliskan apa saja hal negatif yang
akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Sedangkan pada
kolom “Implications” tuliskan apa saja yang menjadi dampak dan hasil
yang memungkinkan dari pengambilan keputusan tersebut, baik positif
maupun negatif.
2. Apabila keputusan masih belum bisa diambil, maka kita bisa memberikan
penilaian untuk menunjukkan seberapa pentingnya item tersebut. Berikan
skor yang tepat untuk masing-masing pilihan. Penilaian yang diberikan
merupakan penilaian yang cukup subjektif.
3. Bila telah selesai memberikan penilaian jumlahkan skor yang didapatkan
pada kolom “Plus”, “Minus” dan “Implications”. Nilai positif yang tinggi
menunjukkan tindakan yang seharusnya diambil, namun apabila nilai
negatif yang tinggi menunjukkan bahwa tindakan tersebut sebaiknya
dihindari.
Solusi Plus Minus Implications
Gagal dalam
Meningkatkan daya Bertambahnya
Penambahan produk baru pengembangan
saing pengeluaran
produk
Potensi
Membangun citra Lokasi yang
Penambahan cabang baru kerugian yang
brand kurang strategis
besar
Mengurangi
Mengoptimalkan Beban kerja
Pengurangan karyawan inovasi dan
pengeluaran lebih berat
produktivitas
Berdampak
Kehilangan
untuk owner,
Menjual Usaha Penambahan dana kepemilikan
karyawan dan
usaha
pelanggan
Level produk terdiri dari lima level, dan tiap level menambahkan lebih banyak
nilai pelanggan, dan kelimanya berbentuk hierarki nilai pelanggan yaitu:

a. Produk Inti atau Generik Terdiri dari manfaat dasar yang sesungguhnya
dibeli oleh pelanggan.
b. Produk yang diharapkan Serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan oleh pembeli ketika mereka membeli produk itu.
c. Layanan Tambahan yang Menyertai Layanan-Layanan Inti Misalnya,
suatu handphone bisa menyertakan fitur-fitur yang lain.
d. Produk Potensial Tampilan dan Manfaat Tambahan yang berguna bagi
konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen.
5. Force Field Analysis

Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat
faktor-faktor apa saja yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan
rencana yang kita ambil. Apabila kita telah mengambil suatu keputusan, maka
analisa ini bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan kita
buat untuk mendapatkan hasik yang lebih baik.
Langkah-langkah dalam melakukan teknik Force Field Analysis :
1. Buatlah daftar mengenai hal-hal apa saja yang mendukung perubahan tersebut
dalam satu kolom, dan daftar mengenai apa saja yang melawan atau bertolak
belakang dengan perubahan tersebut di kolom yang lainnya.
2. Berikan penilaian untuk masing-masing daftar tersebut, dari nilai 1 (lemah)
hingga 5 (kuat).
3. Gambarkan diagram yang menunjukkan kekuatan untuk mendukung dan
melawan perubahan tersebut.
Analisis ini merupakan teknik yang berguna untuk melihat sejumlah
kekuatan dan bila memungkinkan seluruh kekuatan, yang mendukung maupun
menghalangi suatu tujuan atau rencana yang akan diputuskan. Pada dasarnya
teknik ini memiliki gambaran yang membantu kita dalam mengidentifikasikan
sejumlah yang daapt dibuat untuk memperbaiki rencana guna meningkatkan
pengambilan keputusan yang baik.
Penambahan produk baru Penilaian
Harga yang terjangkau di kalangan masyarakat 5
Belum terlalu dikenal masyarakat 4
Berkembangnya trend minum kopi bagi anak muda 3
Tingkat pesaing yang tinggi 2
Penambahan cabang baru Penilaian
Memiliki brand awereness yang kuat 5
Kompetitor lain yang lebih kuat 4
Menarik komsumen dengan konsep tempat
nongkrong yang lebih menarik 3
Pesaing yang memiliki lokasi yang lebih strategis 2
Pengurangan karyawan Penilaian
Biaya gaji lebih minim 5
Tenaga kerja yang terbatas 4
Peningkatan pendapatan 3
Pelayanan kurang sehingga pelanggan kurang puas 2
Menjual Usaha Penilaian
Mendapatkan modal baru untuk usaha lain 5
Kehilangan pelanggan dan usaha 4
Peluang untuk cross selling dalam membuka usaha
baru 3
Rating yang buruk dari masyarakat sekitar 2

6. Cost/Benefit Analysis

Analisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya,
dalam menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai
dari keuntungan yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya
yang lain.
Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya yang
akan dipakai untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa
keuntungan yang akan didapatkan dari itu semua. Dimana biaya dan keuntungan
akan dibayarkan atau didapatkan sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan
tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa
tergantikan dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan
perubahan bisa tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh.

Coffe shop saya sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin


pembuat coffe terbaru dengan harga Rp25.000.000. Adanya mesin pembuat
coffee ini, coffee shop saya dapat melakukan penghematan sebesar Rp500.000 per
tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun.
Pada akhir tahun ke-5 mesin pembuat kopi tersebut memiliki nilai jual sebesar
Rp40.000.000, dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 9% per tahun.
Apakah pembelian pembuat kopi ini akan menguntungkan bagi coffee shop saya
atau tidak?

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Biaya)

= (Rp500.000 (P/A, 9%,5) + Rp40.000.000 (P/F,9%,5) / Rp25.000.000

= ((Rp500.000 (3,88966) + Rp40.000.000 (0,64993)) / Rp25.000.000

= 1,17

Nilai BCR yang dihasilkan lebih dari 1, investasi pembelian mesin coffe shop
baru tersebut dianggap layak dan menguntungkan bagi perusahaan di masa yang
akan datang. Bisa disimpulkan bahwa coffee shop saya bisa membeli mesin
pembuat kopi baru. 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh


perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau
memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi
pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk.

Adapun dengan penambahan produk sangat diharapkan untuk meningkatkan


kualitas pemasaran dalam usaha coffe shop. Dengan adanya penambahan produk
maka akan meningkatkan omset pada usaha coffe shop dengan teknik-teknik yang
baik, serta perhitungan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Ikbal Ahmad, Strategi Keberlanjutan Usaha Coffee Shop OFFTRACK Pekanbaru,


Jurnal Abdimas, Vol. 2, No. 2, 2022

Indah Khairani, Rini Safitri, Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Usaha Dan
Energi Di Man Rukoh Banda Aceh, Jurnal JPS, Vol. 5, No. 1, 2017.

Rr Indah Mustikawat, Analisis Kebutuhan Soft Skill Dalam Mendukung Karir


Alumni Akuntansi, Jurnal Mustikawati, Vol

Anda mungkin juga menyukai