Anda di halaman 1dari 14

MEMPERKENALKAN TAWARAN PASAR BARU

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran)

Dosen Pengampu: Drs. Cecep Castrawijaya, M.A.

Disusun Oleh: Kelompok 9

Siti Amelia 11200510000036

Liga Agus Kapsi 11200530000057

Zahra Hafizhah 11200530000117

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan begitu banyak nikmat
terutama nikmat iman, islam serta nikmat sehat yang dimana dengan nikmat – Nya pula
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Sholawat beserta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW serta
tidak lupa juga kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya yang semoga
mendapatkan syafaatnya kelak dihari kiamat.

Penyusun disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang penyusun beri judul “Memperkenalkan Tawaran Pasar Baru” sebagai tugas mata
kuliah Manajemen Pemasaran.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam
proses penyelesaian makalah ini. Dan penyusun memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata
kesempurnaan untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan guna memperbaiki
karya-karya penyusun dilain waktu.

Jakarta, 31 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... 2


BAB I ............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................. 4
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................................. 4
BAB II .............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 5
A. Pilihan Produk Baru ........................................................................................................................... 5
B. Tantangan dalam Pengembangan Produk Baru ................................................................................ 6
C. Pengaturan Organisasi ....................................................................................................................... 7
D. Mengelola Proses Pengembangan Gagasan ...................................................................................... 8
E. Mengelola Proses Pengembangan: Pengembangan hingga Strategi ................................................ 8
F. Proses Adopsi Konsumen.................................................................................................................10
BAB III ...........................................................................................................................................................13
PENUTUP ......................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................13
B. Saran ................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan harus meningkatkan pendapatan mereka sepanjang waktu dengan


mengembangkan produk dan jasa baru serta melakukan perluasan ke pasar baru.
Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Peningkatan atau
pergantian produk dan jasa dapat mempertahankan atau membangun penjualan produk dan
jasa yang baru bagi dunia dan dapat merubah industri, perusahaan serta mengubah
kehidupan. Akan tetapi, rendahnya tingkat keberhasilan produk dan jasa baru menunjukkan
banyak tantangan di dalamnya.

Semakin banyak perusahaan yang tidak hanya sekedar membicarakan inovasi. Mereka
mengubah cara mereka dalam mengembangkan produk dan jasa baru secara fundamental.
Maka perhatikan apa yang terjadi pada kasus Johnson and Johnson. Kreatif dan inovatif yang
mengemuka dalam langkah diversifikasi produk dan jasa dilakukan secara terus-menerus
mengindikasikan eksistensi suatu industri atau perusahaan bertahan bahkan berkembang.

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam


bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan yang diinginkan oleh konsumen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi perusahaan dalam mengembangkan pproduknya?


2. Bagaimana perusahaan dalam melakukan pengembangan produk-produknya?
3. Bagaimana perusahaan menentukan anggaran bagi pengembangan produk baru?
4. Bagaimana perusahaan dalam mengelola proses pengembangan gagasan?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui strategi perusahaan dalam mengembangkan pproduknya


2. Mengetahui perusahaan dalam melakukan pengembangan produk-produknya
3. Mengetahui perusahaan menentukan anggaran bagi pengembangan produk baru
4. Mengetahui perusahaan dalam mengelola proses pengembangan gagasan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pilihan Produk Baru

1. Membuat atau Membeli

Perusahaan dapat menambahkan produk baru melalui akuisisi atau


pengembangannya. Rute akuisisi bisa mengambil 3 bentuk. Perusahaan dapat membeli
perusahaan lain, mendapatkan hak paten dari perusahaan itu atau membeli lisensi atau
waralaba dari perusahaan lain. Namun, keberhasilan perusahaan tidak hanya didapatkan
dari begitu banyak akuisisi. Pada beberapa titik ada kebutuhan mendesak untuk
pertumbuhan mengembangkan produk baru dari dalam perussahaan. Untuk
mengembangkan produk, perusahaan dapat menciptakan produk baru di laboratoriumnya
sendiri atau dapat menandatangani kontrak dengan preset independen atau perusahaan
pengembangan produk baru untuk mengembangkan produk tertentu atau menyediakan
teknologi baru.

Jadi dalam proses pengembangan pasar baru, perusahaan harus memilih produk
baru yang akan dikembangkan, entah itu melalui akuisisi dari perusahaan lain maupun
membuat produk baru sendiri. Jika ditanya mana yang lebih efektif, membuat atau
membeli? Jawabannya tergantung pada riset pasar dan kebutuhan konsumen.
Mengembangkan produk baru melalui akuisisi maupun memproduksi sendiri, semuanya
bisa efektif jika sesuai dengan riset pasar sebelumnya.

2. Jenis-Jenis Produk Baru


Jenis-jenis produk disini yakni, perusahaan bisa mengembangkan produk yang
seluruhnya baru, atau memperbaiki produk yang sudah ada. Kelebihannya, jika
perusahaan mengembangkan produk baru seluruhnya, maka akan ada inovasi baru yang
mana belum diketahui oleh konsumen dan tentunya produknya berbeda dengan
perusahaan pesaing yan lain. Namun perlu pemasaran ekstra untuk memperkenalkan
produk bau ini kepada konsumen.
Sedangkan jika mengembangkan produk yang lama, maka konsumen mungkin
kurang antusias, karena ini merupakan produk lama. Namun kelebihannya adalah

5
perusahaan tidak perlu waktu lama untuk memperkenalkan produknya kepada
konsumen. Karena konsumen sudah terbiasa mendengar nama produknya dan bahkan
jadi penikmat produknya.

B. Tantangan dalam Pengembangan Produk Baru

a. Imperatif Inovasi
Dalam perekonomian yang berubah dengan cepat inovasi berkelanjutan merupakan
suatu keharusan. Perusahaan yang sangat inovatif mampu mengidentifikasikan dan
mengukur peluang pasar baru dengan cepat. Perusahaan yang gagal mengembangkan
produk baru sama saja menempatkan diri mereka sendiri pada risiko. Produk lama
mereka rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera pelanggan, teknologi baru, siklus
hidup yang lebih pendek dan persaingan domestik dan asing yang meningkat. Teknologi
baru merupakan ancaman utama.
b. Keberhasilan Produk Baru
Inovasi tambahan dapat memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru
dengan memperbaiki produk baru untuk pelanggan baru, menggunakan variasi produk ini
untuk tetap memimpin pasar, dan menciptakan solusi jangka pendek untuk seluruh
masalah industri titik perusahaan baru menciptakan teknologi perusak yang lebih murah
dan mungkin mengubah ruang kompetitif perusahaan ternama bisa jadi lambat dalam
memberikan perusak ini memberikan reaksi atau investasi terhadap teknologi perusak ini
karena teknologi perusak ini mengancam investasi mereka.
Agar perusahaan dapat berhasil dalam mengembangkan produk faktor utama adalah
produk yang superior dan unik. Faktor lainnya adalah konsep produk yang didefinisikan
dengan baik titik perusahaan mendefinisikan dan menilai pasar sasaran, kebutuhan
produk, dan manfaat secara cermat sebelum melanjutkan produk tersebut, faktor
selanjutnya adalah sinergi teknologi dan pemasaran, kualitas pelaksanaan di semua tahap,
dan daya tarik pasar.
c. Kegagalan Produk Baru
Beberapa faktor tambahan yang menghalangi pengembangan produk baru adalah:

6
1. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang
tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja atau deterjen.
2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada
segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan lebih rendah dan laba
lebih rendah untuk setiap produk.
3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus produk baru harus memuaskan keamanan
konsumen dan ramah lingkungan.
4. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk
menemukan suatu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya
biaya R&D, manufaktur, dan pemasaran.
5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus tetapi tidak dapat
mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya.
6. Waktu mengembangkan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus mempelajari
bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dan menggunakan teknik baru
mitra strategis uji konsep ini dan perencanaan pemasarannya pemasaran yang bagus.

C. Pengaturan Organisasi

Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan rekayasaan yang didorong pelanggan untuk
merancang produk-produk baru. Perekayasaan yang terdorong pelanggan mencantelkan arti
pentingnya pada memasukkan pilihan pelanggan dalam rancangan final.
a. Mengorganisasikan pengembangan produk baru
Perusahaan-perusahaan menangani aspek organisasi dalam mengembangkan
produk baru dengan beberapa cara: (1) Menyerahkan tanggung jawab atas gagasan-
gagasan produk baru kepada manajer produk. (2) Memiliki komite manajemen tingkat
tinggi yang ditugaskan untuk mempelajari dan menyetujui usulan-usulan.
b. Menganggarkan pengembangan produk baru

Manajer senior harus memutuskan berapa banyak dana yang harus dianggarkan untuk
mengembangkan produk baru. Beberapa perusahaan memecahkan masalah ini dengan:
(1) Menandai sebanyak mungkin proyek dengan harapan akan memperoleh beberapa
pemenang. (2) Menerapkan presentasi konvensional angka-angka penjualan atau

7
membelanjakan beberapa yang dibelanjakan bersaing. (3) Memutuskan berapa banyak
produk baru yang sukses yang mereka butuhkan dan mundur ke titik awal untuk
memperkirakan investasi yang diperlukan.

D. Mengelola Proses Pengembangan Gagasan

a. Pengajuan gagasan
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian gagasan. Gagasan-
gagasan produk baru dapat berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan dari
penggunaan teknik-teknik penciptaan kreativitas.
1) Berinteraksi dengan orang-orang lain. Gagasan-gagasan untuk produk baru dapat
berasal dari pelanggan, ilmuan, pesaing karyawan, anggota-anggota saluran, dan
manajemen puncak. Kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah tempat yang
logis untuk memulai pencarian gagasan.
2) Teknik-teknik kreativitas. Contoh teknik-teknik untuk merangsang kreativitas
dalam diri individu dan kelompok. (1) penyusunan daftar sifat, (2) hubungan yang
dipaksakan, (3) analisis morfologi, (4) analisis asumsi terbalik, (5) konteks baru,
dan (6) pemetaan pikiran.
b. Penyaringan gagasan
Dalam penyaringan gagasan perusahaan harus menghindari dua jenis kesalahan
yaitu: (1) kesalahan BUANG (DROP-error) terjadi apabila perusahaan menolak
gagasan yang sebenarnya baik. (2) kesalahan LANJUTKAN (GO-error) terjadi ketika
perusahaan mengizinkan gagasan yang buruk diteruskan ke tahap pengembangan dan
komersialisasi. Tujuan penyaringan adalah membuang gagasan yang tidak baik
sedini mungkin.

E. Mengelola Proses Pengembangan: Pengembangan hingga Strategi

Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan apakah gagasan produk dapat diterjemahkan
menjadi produk yang layak secara teknis dan komersialisai.
a. Pengembangan Produk

8
Tugas menerjemahkan permintaan permintaan pelanggan sasaran menjadi prototipe
yang berfungsi dibantu beberapa metode yang dikenal sebagai penyebaran fungsi mutu
(QFD-Quality Function Deployment). Metodologi ini mengambil daftar atribut
pelanggan (CA-Customer Attribute) yang diinginkan, yang dihasilkan riset pasar, dan
mengubahnya menjadi daftar atribut rekayasa (EA-Engineering Attribute) yang dapat
digunakan oleh para insinyur.
1) Prototipe fisik. Tujuannya adalah untuk menemukan prototipe yang memasukkan
atribut-atribut utama yang diuraikan dalam pernyataan konsep produk tersebut, yang
berkinerja dengan aman dalam penggunaan dan kondisi normal, dan yang dapat
diproduksi sesuai dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
2) Uji pelanggan. Setelah selesai prototipe tersebut harus melewati berbagai pengujian
fungsional yang ketat dan pengujian pelanggan.
b. Pengujian Produk

Setelah manajemen merasa puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk
tersebut sudah siap dilengkapi dengan merek kemasan, dan membawanya ke pengujian
pasar.

1) Pengujian pasar barang konsumen. Dalam menguji produk-produk konsumen,


perusahaan tersebut berupaya memperkirakan empat variabel: percobaan,
pengulangan pertama, penerimaan dan frekuensi pembelian.
a) Penelitian gelombang penjualan. Dalam penelitian gelombang penjualan,
konsumen yang awalnya mencoba produk tersebut secara gratis ditawari
kembali produk yang sama, atau produk pesaing dengan, harga yang sedikit
diturunkan.
b) Pemasaran percobaan dengan simulasi. Pemasaran pencobaan dengan simulasi
memerlukan pencarian 30-40 pembeli yang memenuhi syarat dan menanyakan
kepada mereka tentang keterkenalan merek dan preferensi dalam kategori
produk tertentu.
c) Pemasaran percobaan terkendali. Pemasaran percobaan terkendali
memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor-faktor dalam tokoh dan
iklan terbatas terhadap perilaku pembelian.

9
d) Proses percobaan. Cara terakhir untuk menguji produk konsumen baru ialah
memasukkan ke pasar percobaan yang sudah berkembang penuh.
2) Pengujian pasar barang bisnis. Barang bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari
pengujian pasar. Barang industri yang mahal dan teknologi baru biasanya akan
menjalani pengujian alpha (dalam perusahaan) dan pengujian beta (dengan
pelanggan luar).
c. Komersialisasi
Jika berlanjut dengan komersialisasi, perusahaan akan berhadapan dengan biaya
terbesar hingga saat itu. Perusahaan nantinya harus membuat kontrak untuk
melakukan produksi, membangun, atau menyewa fasilitas produksi berskala penuh.
1) Kapan (penentuan waktu). Dalam mengkomersialisasikan produk baru penentuan
waktu untuk memasuki pasar sangat penting perusahaan dihadapkan dengan tiga
pilihan yaitu:
a) Masuk lebih dulu. Perusahaan yang pertama memasuki pasar biasanya
menikmati “keunggulan penggerak pertama” dengan mengikat para distributor
dan pelanggan utama dan mendapatkan reputasi kepemimpinan.
b) Masuk persamaan. Perusahaan mungkin mengatur waktunya untuk masuk
secara bersamaan dengan masuknya pesaing.
c) Masuk belakangan. Perusahaan mungkin akan menunda peluncurannya
hingga setelah pesaing tadi masuk.
2) Dimana (strategi geografis). Perusahaan harus memutuskan apakah meluncurkan
produk baru hanya di satu tempat, satu wilayah, beberapa wilayah, pasar nasional
atau pasar internasional.
3) Kepada siapa (calon-calon pasar sasaran). Dalam semua pasar perdana,
perusahaan harus mengarahkan distribusi dan promosi pertamanya ke calon-calon
kelompok terbaik.
4) Bagaimana (strategi pasar pengenalan). Perusahaan harus mengembangkan
rencana bertindak untuk memperkenalkan produk baru ke pasar perdana.

F. Proses Adopsi Konsumen

10
Adopsi adalah keputusan individu untuk menjadi pengguna teratur produk tertentu.
Proses penggunaan konsumen kemudian diikuti oleh proses kesetiaan konsumen, yang
menjadi perhatian produsen yang mapan.

a. Tahap-tahap dalam proses penggunaan inovasi adalah setiap barang jasa atau
gagasan yang dianggap seseorang sebagai suatu yang baru penggunaan produk
baru melewati lima tahap yaitu:
1) Kesadaran (awereness). Konsumen menyadari inovasi tersebut, tetapi masih
kekurangan masih kekurangan informasi mengenai hal itu.
2) Minat (interest). Konsumen terangsang untuk mencari informasi mengenai inovasi
tersebut.
3) Evaluasi (evaluation). Konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba inovasi
tersebut.
4) Uji coba (trail). Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk meningkatkan
perkiraannya tentang nilai inovasi tersebut.
5) Penggunaan (adaption). Konsumen memutuskan untuk memakai inovasi inovasi
tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adopsi
1) Kesiapan mencoba produk baru dan pengaruh pribadi. Kesiapan lima kelompok
penggunaan dalam orientasi nilai dan motivasi untuk mengadopsi atau menolak
produk baru:
a) Inovator adalah orang yang senang dengan teknologi, senang berpetualang dan
senang mengutak-atik produk baru dan menguasai kerumitannya.
b) Pengguna awal adalah pemimpin opini yang secara cermat mencari teknologi baru
yang mungkin memberi mereka keuntungan bersaing yang dramatis.
c) Mayoritas awal adalah kaum pragmatis yang melakukan pertimbangan matang yang
mengadopsi teknologi baru jika manfaatnya terbukti dan sudah banyak yang
mengadopsi.
d) Mayoritas akhir adalah kaum konservatif yang skeptis yang menentang resiko
segan terhadap teknologi dan peka terhadap harga.
e) Lelet adalah orang yang terikat tradisi dan menolak inovasi sampai mereka
menemukan bahwa status tidak lagi dapat dipertahankan baik.

11
2) Ciri-ciri inovasi keunggulan relatif sejauh mana inovasi dapat tampak lebih unggul
dari pada produk-produk yang sudah ada terus kesesuaian sejauh mana inovasi sesuai
dengan nilai-nilai dan pengalaman orang-orang terus kerumitan sejauh mana inovasi
relatif sukar dimengerti atau digunakan terus kemampuan dipecah-pecah sejauh mana
inovasi dapat dicoba secara terbatas kemampuan dikomunikasikan sejauh mana hasil-
hasil yang menguntungkan dari penggunaan dapat diamati atau dijelaskan kepada
orang lain .
3) Kesepian organisasi menggunakan inovasi pencipta metode pengajaran yang baru
ingin mengidentifikasi sekolah-sekolah yang inovatif produk yang kontroversial atau
inovatif dapat dirusak oleh opini publik yang negatif

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah perusahaan mensegmentasikan pasar, memilih kelompok pelanggan sasaran


danmengidentifikasikan kebutuhannya, serta menentukan posisi besar yang diinginkan,
perusahaan itu siap mengembangkan dan meluncurkan produk dan jasa baru yang tepat.

Pengembangan produk baru yang berhasil mengharuskan perusahaan menentukan


organisasiefektif untuk mengelola proses pengembangan. Perusahaan dapat memilih
untukmenggunakan manajer produk, manajer produk baru, komite produk baru, departemen
produk baru, atau tim usaha produk baru. Semakin banyak perusahaan yang menerapkan
timlintas fungsi, berhubungan dengan perorangan dan organisasi di luar perusahaan,
danmengembangkan berbagai konsep produk.

Proses adopsi konsumen adalah proses yang didalamnya pelanggan belajar tentang
produk baru, mencobanya, dan mengadopsi atau menolak produk tersebut. Saat ini banyak
pemasarmembidik pengguna berat dan pengadopsi awal produk baru karena kedua kelompok
dapatdijangkau oleh media tertentu dan cenderung menjadi pemimpin opini. Proses
adopsikonsumen dipengaruhi oleh banyak factor diluar kendali pemasar, termasuk
kesediaankonsumen dan organisasi untuk mencoba produk baru, pengaruh pribadi, dan
karakteristik produk atau inovasi baru.

B. Saran

Pemasaran harus berpartisipasi dengan departemen lain dalam setiap tahap


pengembangan produk baru. Pengembangan produk baru yang berhasil mengharuskan
perusahaan menentukan organisasi efektif untuk mengelola proses pengembangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Jakarta, 2004

H. Djaslim Saldin, S.E. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Bandung 2003

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2,

Philip Kottler, Manajemen Pemasaran I, II, Jakarta, 2013

Prof. Dr. H. Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung 2007

Warrenn J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global I, II, Jakarta 1997

14

Anda mungkin juga menyukai