Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

Pert. 6
PENGEMBANGAN DAN DAUR HIDUP PRODUK

Siklus hidup suatu produk yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu : introduce,
growth, maturity dan decline.
1) Tahap Introduce aLias Perkenalan
Pada tahap introduce ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen
yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara
kepada target pasar dengan berbagai cara.
2) Tahap Growth aLias Pertumbuhan
Ketika berada pada tahap growth ini, konsumen mulai mengenal produk
yang perusahaan produksi dengan jumlah penjualan dan laba yang
meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Hal ini akan
menyebabkan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat
dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan
pasar terhadap produk perusahaan tersebut.
3) Tahap Maturity aLias Kedewasaan
Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

Di tahap maturity ini produk perusahaan mengalami titik jenuh hal tersebut
ditandai dengan tidak terjadi penambahan konsumen yang ada sehingga
angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap
ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik perhatian
konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang
diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun.
4) Tahap DecLine aLias Penurunan
Pada tahap decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk
beralih ke produk lain karena produk tersebut sudah tidak memenuhi
kebutuhan konsumen atau ada produk lain yang lebih bagus baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan mengakibatkan jumlah penjualan
dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun
drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.
Jika dilihat dari berbagai definisi tahapan dalam siklus tersebut, dapat
dikatakan bahwa produk elektronik biasanya mempunyai siklus hidup yang
cepat mengalami tahap decline, hal ini disebabkan karena kemajuan
teknologi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Contoh, flashdisk
dengan kapasitas 128 mbyte, pasti saat ini sudah mengalami tahap decline.
Sekarang orang jika ingin berniat membeli flashdisk mungkin akan mematok
untuk membeli flashdisk minimal dengan kapasitas 2 Gigabyte. Bahkan toko-
toko elektronik dan komputer sudah tidak mnyediakan lagi flashdisk dengan
kapasitas 128 Megabyte. Sedangkan produk yang mempunyai daur hidup
agak lama untuk mencapai tahap decline adalah makanan dan minuman
(tergantung jenis makanan dan minumannya Lho!!). Contoh nasi, saya
berani menjamin bahwa 10 tahun mendatang pasti bangsa Indonesia masih
setia untuk makan nasi. Contoh lainnya aqua, sejak berdirinya aqua sampai
sekarang (puluhan tahun) tetap memimpin pasar dan masih ada di tahap
growth. Mungkin jika suatu saat air jernih menjadi langka di Indonesia,, pasti
produk aqua semakin laku di pasaran.

Pengembangan Produk
Pertanyaan yang perlu dijawab adalah kenapa perlu adanya
pengembangan produk?,
hal ini salah satu strategi untuk memperpanjang daur hidup produk (life
cycle product) sehingga produk tidak mengalami tahap decline.
Pengembangan produk ini diperlukan jika produk sudah memasuki tahap
maturity yaitu, dimana produk perusahaan mengalami titik jenuh, ditandai
dengan tidak terjadi penambahan konsumen sehingga angka penjualan tetap
di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak
segera melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para
pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh semakin
menurun serta penjualan yang cenderung turun.
Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

Contoh strategi pengembangan produk :


Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi,
kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh
misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti
isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak
hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman
yang lebih kompleks.

Bentuk Pengembangan Produk


Macam bentuk pengembangan produk yang perlu dikembangkan oleh
perusahaan ada 3 macam Menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu:

a. Initial Development
Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat
penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.

b. Improvement Development
Adalah setiap perubahan barang yang berakibat barang tersebut
mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau merupakan perubahan
suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.

c. New Use Application


Adalah merupakan suatu penggunaan barang dengan cara
meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam
bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan
produk.

Tahap-tahap dalam pengembangan Produk enurut Swastha


(1997 : 184-186):

a. Tahap Penyaringan
Tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang
produk telah tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah
ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal
dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para
penyalur, langganan, atau lembaga lain.
Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

b. Tahap Analisa Bisnis


Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat
menghasilkan laba.

c. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena
ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan ini
tentunya harus sesuai dengan kemampuan perusahaan.

d. Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan,
meliputi:

1. Pengujian tentang konsep produk


2. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari rangkaian pengembangan


produk baru. Pada tahap ini semua fasilitas telah disiapkan baik itu
fasilitas produksi maupun fasilitas pemasaran. Semua kegiatan harus
saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan berbeda.

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan produk


Menurut Swastha (1997 : 187):

1. Tidak stabilnya posisi persaingan


Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka
situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang
telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.

2. Munculnya persaingan
Suatu barang yang terjual dengan baik di pasaran dan dapat
menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk
memproduksi barang yang sedang laku tersebut bahkan dengan
kualitas yang lebih baik.
Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

3. Banyaknya variasi penggunaan barang


Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal
ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil
produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-
macam kegunaan.

4. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif


Faktor lain melaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan
kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan belum
berproduksi pada kapasitas penuh.

Menurut George (1993 : 11) faktor eksternal yang kemungkinan besar


paling menghambat introduksi produk adalah meningkatny biaya modal.
Sudah jelas bahwa dana yang dikeluarkan untuk membiayai kegagalan
adalah uang yang lebih baik dibelanjakan untuk mengembangkan dan
memperkenalkan keberhasilan. Mengetahui penyebab kegagalan dapat
membantu menyaring usaha yang akan gagal sebelum terlanjur
mengeluarkan terlalu banyak dana dan waktu. Hal yang sangat
bermanfaat untuk melihat bagaimana manajemen menilai beberapa
alasan keberhasilan dan kegagalan dalam usaha mencapai sasaran
produk baru. Seperti sudah dapat diperkirakan, alasannya adalah
serupa, yaitu:

a. Riset pasar yang meramal ataupun tidak.


b. Penjadwalan waktu yang baik atau buruk.

Sedangkan menurut Kotler (1998 : 274) faktor-faktor yang turut dalam


menghambat pengembangan produk baru adalah:
a. Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin
hanya tersisa sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar).
b. Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagi-
bagi). Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen
pasar yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih
rendah untuk tiap produk.
c. Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria
seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan).
d. Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan
umumnya harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk
menemukan hanya satu yang layak dikembangkan).
e. Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik
tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
Manajemen Pemasaran/UNIFA/Muchlis Hasan/Pert 6

f. Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin


mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan
sering diraih oleh yang paling gesit).
g. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil,
pesaing dengan cepat menirunya).

Anda mungkin juga menyukai