Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS PAMULANG

PERTEMUAN 8:
DESAIN PRODUK DAN JASA (SIKLUS HIDUP PRODUK
& POHON KEPUTUSAN)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi dalam pertemuan 8, diharapkan anda mampu untuk :
1. Memahami tentang siklus hidup produk
2. Memahami tentang pohon keputusan
3. Mampu menentukan startegi mana yang memiliki nilai EMV tertinggi untuk
sebuah keputusan

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 8.1:


Siklus Hidup Produk

1. Definisi Siklus Hidup Produk


Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat
memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang
ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud
tersebuty maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan
keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi),
biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau konmbinasi
diantaranya ketiga strategi tersebut.
Suatu produk yang diciptakan baik berupa barang atau jasa bpad umumnya
mengalami tahapan kehidupan produk (PLC = Product Life Cycle) melalui empat
tahapan seperti yang terlihat dalam gambar berikut:

S1 Manajemen Universitas Pamulang


1
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 8.1 Siklus Hidup Produk

Tabel 8.1 Tahapan Siklus Hidup Produk

Pada umumnya perusahaan memformulasikan ulang strategi pemasaran


mereka beberapa kali dalam masa hidup suatu produk. Kondisi ekonomi berubah,
pesaing melancarkan serangan baru, dan produk melalui tahap – tahap baru dari minat
dan kebutuhan pembeli. Akibatnya suatu perusahaan harus merencanakan strategi

S1 Manajemen Universitas Pamulang


2
UNIVERSITAS PAMULANG

yang sesuai dari tiap tahap dalam siklus hidup produk. Perusahaan berharap
memperpanjang umur dan profitabilitas produk, walau mengetahui bahwa produk itu
tidak akan bertahan selamanya hal tersebut dikutip menurut Kotler ( 1997 : 306 ),
yang menyatakan bahwa siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Menurut Kotler (
2000 : 304 ) daur hidup produk terdiri dari empat tahap, yaitu :
1. Tahap Perkenalan ( Introduction )
Tahap ini baru dimulai saat produk baru diluncurkan, karena diperlukan waktu
untuk meluncurkan produk kebeberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur,
pertumbuhan penjualan mungkin lambat. Laba negatif atau rendah dan biaya
distribusi dan promosi yang berat. Banyak dana di perlukan untuk menarik
distributor. Penyalur promosi berada pada rasio yang tinggi terhadap penjualan
karena diperlukan usaha promosi yang gencar untuk :
a. Menginformasikan pembeli potensial tentang produk baru dan belum
dikenal
b. Membujuk orang agar membeli produk tersebut
c. Mengamankan distribusi di toko – took eceran
Perusahaan memusatkan penjualan pada pembeli yang paling siap untuk
membeli, biasanya kelompok berpendapatan tinggi. Selain itu harga cenderung
tinggi karena :
a. Biaya tinggi karena tingkat keluaran( output )relati frendah.
b. Masalah teknologi dalam produksi mungkin belum dikuasi sepenuhnya
c. Diperlukan margin yang tinggi untuk menoppang pengeluaran promosi
besar – besaran yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan .

2. Tahap Pertumbuhan ( Growth )


Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat dalam
penjualan. Penerima awal menyukai produk tersebut, dan konsumen tambahan
mulai membeli produk tersebut. Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik
dengan kesempatan produksi dan laba berskala besar. Mereka memperkenalkan
keistimewaan produk baru dan memperluas jaringan distribusi. Harga tetap
bertahan atau turun sedikit, bergantung pada beberapa cepat permintaan

S1 Manajemen Universitas Pamulang


3
UNIVERSITAS PAMULANG

meningkat. Berbagai perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi


mereka pada tingkat yang sama atau sedikit lebih untuk mengimbangi
persaingan dan untuk terus mendidik pasar. Penjualan meningkat lebih cepat
dari pada pengeluaran promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi
penjualan. Laba meningkat selama tahap pertumbuhan, karena :
a. Biaya promosi dibagi pada volume besar.
b. Biaya produksi per unit turun lebih cepat dari pada penurunan harga karena
pengaruh kemahiran produsen.
Tingkat pertumbuhan akhirnya berubah dari tingkat percepatan
ketingkat pelambatan. Perusahaan harus memperhatikan saat dimulainya
tingkat perlambatan untuk menyiapkan strategi baru

3. TahapKedewasaan( Maturity )
Pada suatutitik, pertumbuhan penjualan produk akan melambat dan
produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya lebih
lama dari pada tahap – tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan berat bagi
manajemen pemasaran. Sebagian besar produk berada dalam tahap kedewasaan
dari siklus hidup karenanya kebanyakan manajemen pemasaran berhubungan
dengan produk yang dewasa. Tahap ini dapat di bagi menjadi tiga fase, yaitu :
a. Kedewasaan Tumbuh ( Growth Maturity )
Tingkat penjualan perusahaan semakin menurun, tidak ada saluran distribusi
baru dapat diisi, walaupun beberapa pembeli yang terlambat masih memasuki
pasar.
b. Kedewasaan Stabil( Stable Maturity )
Penjualan menjadi datar dalam basis per kapita karena kejenuhan pasar.
Sebagian besar konsumen potensial telah mencoba produk itu, dan penjualan
masa depan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
c. KedewasaanMenurun( Decaying Maturity )
Tingkat penjualan absolute mulai menurun, dan pelanggan mulai beralih ke
produk lain dan substitusi.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


4
UNIVERSITAS PAMULANG

4. TahapPenurunan( Decline )
Penjualan sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhirnya
menurun. Penurunan penjualan bias lambat dan jatuh sampai titik nol, atau
bertahan pada titik terendah. Penjualan menurun karena faktor – factor seperti :
a. PerkembanganTeknologi.
b. Pergeseran dan konsumen.
c. Meningkatkan pesaing dalam dan luar negeri
Hal ini semua mengakibatkan kelebihan kapasitas, meningkatkan perang harga,
dan erosi laba. Saat penjualan menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari
pasar. Perusahaan yang bertahan mungkin mengurangi jumlah penawaran produk.
Mereka mungkin mengundurkan dari segmen pasar yang lebih kecil dari jalur
perdagangan yang lebih lemah, dari mereka mungkin memotong anggaran promosi
dan menurunkan harga lagi.
Suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan empat hal, yaitu
:
a. Produkmemilikiumur yang terbatas
b. Penjualanprodukmelewatitahap – tahap yang berbeda, dengantantangan
yang berbedabagipenjual
c. Labanaikdanturunpadatahap yang beeerbedadalamsiklushidupproduk
d. Produkmembutuhkanstrategipemasaran, keuangan, produksi, pembelian
yang berbedadalamsetiapsiklushidupmereka

Tujuan Pembelajaran 8.2:


Pohon Keputusan

Dalam penelitian operasional, teori pohon keputusan merupakanbagian dari


pembahasan teori keputusan dan permainan. Pohon keputusan disajikanuntuk
mengevaluasi hal yang dapat disebut sebagai alternatif tahap tunggal.Dalam arti
bahwa, keputusan di masa mendatang tidak tergantung pada keputusanyang diambil
sekarang. Proses keputusan (decision process) adalah proses yangmemerlukan satu
atau sederetan keputusan untuk menyelesaikannya.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


5
UNIVERSITAS PAMULANG

Tiap keputusan yang diambil mempunyai suatu keuntunganatau kerugian yang


berkaitan dengannya yang ditentukan pula oleh berbagai keadaanluar (external) yang
mengelilingi proses itu (suatu segi membedakannya dari prosesyang lain). (Nunung.
2003, P59).
Jika terdapat dua atau lebih keputusan yang berurutan, dan keputusanyang
terakhir didasarkan pada hasil keputusan yang sebelumnya, maka pendekatandengan
menggunakan pohon keputusan sangat tepat untuk digunakan.

1. Pengertian Pohon Keputusan


Berdasarkan Siswanto (2006, P55), Pohon Keputusan atauDecision Tree
adalah model visual untuk menyederhanakan proses pembuatankeputusan secara
rasional. Visualisasi ini memungkinkan kita untuk memahamiproses pembuatan
keputusan yang terstruktur, bertahap, dan rasional.Pembuatan keputusan berarti
memilih alternatif-alternatif keputusan yang tersedia.Karena unsur ketidakpastian
maka berbagai kemungkinan keadaan akan dihadapioleh masing-masing alternatif
keputusan itu. Oleh karena itu, diagram keputusanmempunyai noda keputusan dan
noda cabang.
Berdasarkan Heizer dan Render (2005, P326), Pohon Keputusan(decision tree)
merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yangmengindikasikan alternatif
keputusan yang ada, kondisi alamiah dan peluangnya, danjuga imbalannya bagi setiap
kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alamiah.Berdasarkan Antonie (2008, P21),
Decision Tree adalah sebuah struktur pohon,dimana setiap noda pohon
merepresentasikan atribut yang telah diuji, setiapcabang merupakan suatu pembagian
hasil uji, dan noda daun (leaf)merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level noda
teratas dari sebuah DecisionTree adalah noda akar (root) yang biasanya berupa atribut
yang paling memilikipengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya
Decision Treemelakukan strategi pencarian secara top-down untuk solusinya.
Pada proses mengklarifikasi data yang tidak diketahui, nilai atributakan diuji
dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai node akhir (daun)dan
kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh suatu data baru tertentu.Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pohon keputusan (decision tree) adalah salah satualat yang

S1 Manajemen Universitas Pamulang


6
UNIVERSITAS PAMULANG

digunakan dalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang ada,yang mana
dilakukan secara terstruktur, bertahap, dan rasional.

2. Analisis Pohon Keputusan


Analisis Pohon Keputusan (Decision Tree)Terlepas dari kerumitan sebuah
keputusan atau kecanggihan teknikyang digunakan untuk menganalisis keputusan
tersebut, semua pengambil keputusandihadapkan dengan berbagai alternatif dan
“kondisi alami”. Pada saat membuatsebuah pohon keputusan, harus dipastikan bahwa
semua alternatif dan kondisi alamiberada di tempat yang benar dan logis serta semua
alternatif yang mungkin sertakondisi alami telah disertakan. Notasi yang digunakan
adalah :
1. Istilah :
a) Alternatif – sebuah tindakan atau strategi yang dapat dipilih oleh
seorangpengambil keputusan.
b) Kondisi alami – sebuah kejadian atau situasi dimana pengambil
keputusanhanya memiliki sedikit kendali atau tidak sama sekali.
2. Simbol yang digunakan dalam sebuah pohon keputusan:
a) – sebuah titik keputusan dimana terdapat satu alternatif atau lebih yang
dapat dipilih.
b) – sebuah titik kondisi alami dimana kondisi alami mungkin akan terjadi.
Diagram pohon sering kali membantu dalam memahami danmenyelesaikan
persoalan probabilitas. Diagram pohon biasanyadigambarkan dengan lambang
yang baku. Dimulai dengan suatu nokhtakemudian dibuat cabang-cabang
sebanyak peristiwa yang mungkin dapatdihasilkan dari percobaan.

Pada masing-masing cabang dituliskan probabilitas terjadinya peristiwa


yangbersangkutan. Jika percobaan dilakukan lagi, maka langkah- langkah itudiulang.
Setiap cabang berakhir pada nokhta yang kemudian diisi denganprobabilitas peristiwa
bersama. Pada nokhta yang paling awal dituliskan angka 1yang artinya jumlah
probabilitas dari seluruh peristiwa yang mungkin.(Mulyono, 2004, P223)

S1 Manajemen Universitas Pamulang


7
UNIVERSITAS PAMULANG

Menganalisis masalah dengan menggunakan pohon keputusan mencakuplima


langkah :
1. Mendefinisikan masalah.
2. Menggambarkan pohon keputusan.
3. Menentukan peluang bagi kondisi alamiah.
4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan
dankondisi alamiah yang mungkin.
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik
kondisialamiah. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang
kedepan (backward) – yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju
ketitik keputusan di sebelah kirinya.

Gambar 8.2 Pohon Keputusan

S1 Manajemen Universitas Pamulang


8
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 8.3 Simbol Pohon Keputusan

EMV merupakan kriteria yang paling sering digunakan untukmenganalisis


pohon keputusan. Satu dari langkah awal analisis ini adalah untukmenggambar pohon
keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semuahasil masalah tertentu.
Nilai harapan moneter (Expected Monetary Value – EMV)adalah nilai harapan
moneter yang diharapkan dari sebuah variabel yang memilikibeberapa kemungkinan
kondisi alamiah yang berbeda, masing-masing denganpeluang tersendiri. Saat peluang
diketahui, nilai maximax dan maximinmenyatakan skenario perencanaan kasus terbaik
– kasus terburuk. Nilai ini mewakilinilai yang diharapkan atau rata-rata tingkat
pengembalian modal jika keputusan inidapat diulangi berkali-kali. (Heizer dan
Render, 2005, p324)
EMV sebuah alternatif merupakan jumlah semua keuntunganalternatif, yang
masing- masing diberikan bobot kemungkinan terjadinya.EMV (Alternatif i) = (Hasil
kondisi alamiah 1) x (Kemungkinan terjadi kondisialamiah 1) + (Hasil kondisi alamiah
2) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah2) + . . . + (Hasil kondisi alamiah terakhir)
x (Kemungkinan terjadikondisialamiah terakhir) Atau dengan rumus : (Siswanto,
2007, p56)

S1 Manajemen Universitas Pamulang


9
UNIVERSITAS PAMULANG

Contoh 1
Anda memiliki sebuah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek,
yaitu proyek A dan proyek B. Peluang proyek akan memberikan keuntungan 20%
dengan nilai keuntungan 50 juta. Pelunag proyek B akan memberikan keuntungan
45% dengan nilai keuntungan 10 juta. Buatlah pohon keputusan untuk membantu anda
dalam mengambil keputusan.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


10
UNIVERSITAS PAMULANG

Contoh Kasus 2
Sebuah perusahaan mempunyai dua pilihan desain untuk lini produksi CRT
baru yang beresolusi tinggi untuk stasiun kerja CAD nya. Ramalan penjualan selama
siklus hidup CRT adalah 100.000 unit.
Pilihan desain A memiliki kemungkinan sebesar 0,9 untuk menghasilkan 59
CRT yang baik per 100 unit produk dan kemungkinan sebesar 0,1 untuk menghasilkan
64 CRT yang baik per 100 unit produk. Biaya desain adalah $ 1.000.000.
Pilihan desain B memiliki kemungkinan sebesar 0,8 untuk menghasilkan 64
CRT yang baik per 100 unit produk dan kemungkinan sebesar 0,2 untuk menghasilkan
59 CRT yang baik per 100 unit produk. Biaya desain adalah $ 1.350.000.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


11
UNIVERSITAS PAMULANG

Perhitungan EMV
Desain A = (0,9 x $350.000) + (0,1 x $1.100.000) = $ 425.000
Desain B = (0,8 x $750.000) + (0,2 x $0) = $ 600.000

Tingkat pengembalian tertinggi adalah desain B, senilai $ 600.000

Contoh Kasus 3
Ada sebuah permen di Tangerang memiliki du solusi dalam pemilihan jenis mesin
yang akan digunakan kedepannya. Mesin A memiliki kemungkinan 0.6 menghasilkan
produk 120.000 unit dalam 1 jam dan 0.4 untuk menghasilkan 80.000 unit dalam 1
jam. Harga jual untuk 1 unit adalah $ 5. Biaya produksi per unit adalah $ 1. Untuk
konsumsi listrik yang diperlukan untuk mesin tersebut dalam 1 jam adalah $ 150.000.
Mesin A memiliki kemungkinan 0.8 menghasilkan produk 130.000 unit dalam 1
jam dan 0.2 untuk menghasilkan 70.000 unit dalam 1 jam. Harga jual untuk 1 unit
adalah $ 5. Biaya produksi per unit adalah $ 1.2. Untuk konsumsi listrik yang
diperlukan untuk mesin tersebut dalam 1 jam adalah $ 200.000.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


12
UNIVERSITAS PAMULANG

Perhitungan EMV
Desain A = (0,6 x $330.000) + (0,4 x $170.000) = $ 266.000
Desain B = (0,8 x $294.000) + (0,2 x $66.000) = $ 248.400

Tingkat pengembalian tertinggi adalah desain A, senilai $ 266.000

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan yang anda ketahui tentang siklus hidup produk ?
2. Mengapa setiap perusahaan wajib mengetahui siklus hidup produk ?
3. Apakah perusahaan dapat bertahan dari persaingan jika perusahaan tidak
mengetahui siklus hidup dari produk yang dimilikinya ?
4. Pada tahap apa perusahaan harus mulai mempromosikan produk baru nya
dipasaran ?
5. Siapkan analisis produk berdasarkan nilai untuk produk berikut, berikan posisi
dalam siklus hidupnya, serta identifikasikan masalah yang mungkin dihadapi
oleh manajer operasi dan kemungkinan tindakan operasi dari manajer tersebut.
Produk Alpha mempunyai penjualan tahunan sebesar 1.000 unit dan kontribusi

S1 Manajemen Universitas Pamulang


13
UNIVERSITAS PAMULANG

sebesar $ 250.000. penjualan ini berada pada tahap perkenalan. Produk bravo
mempunyai penjualan tahunan 1.500 unit dan kontribusi sebesar $ 3.000,
penjualan ini berada pada tahap pertumbuhan. Produk charlie mempunyai
penjualan tahunan sebesar 3.500 unit dan kontribusi $ 1.750, penjualan ini
berada pada tahap penurunan.
6. Sebuah perusahaan harus memutuskan satu dari tiga desain yang dimiliki.
Peramalan penjualan dipasaran adalah 200.000 unit. Dengan strategi desain
yang lebih baik dan lebih istimewa, dan lebih banyak waktu yang dicurahkan
untuk rekayasa nilai, diharapkan biaya variabelnya dapat mengurangi. Berikut
perkiraan biaya untuk setiap desain :
a. Desain A, biaya tetap $ 45.000, biaya variabel 0.3 untuk setiap $0,55 , 0.4
untuk setiap $0,5 dan 0.3 untuk setiap $0,45.
b. Desain B, biaya tetap $ 65.000, biaya variabel 0.7 untuk setiap $0,45 , 0.2
untuk setiap $0,4 dan 0.1 untuk setiap $0,35.
c. Desain C, biaya tetap $ 75.000, biaya variabel 0.9 untuk setiap $0,40 , 0.1
untuk setiap $0,35
7. Sebuah perusahaan memiliki dua pilihan. Pilihan A untuk segera memproduksi
TV stereo tercanggih yang baru. Pilihan B membiarkan tim analisis nilainya
menyelesaikan penelitian mereka. Jika wakil presiden maju dengan pilihan A,
perusahaan mengharapkan penjualan 100.000 unit dengan harga masing-
masing $550, dengan kemungkinan 0.6. dan kemungkinan 0.4 untuk 75.000
unit seharga $ 550.
Jika perusahaan memilih pilihan B, perusahaan mengharapkan penjualan
750.000 unit pada $ 750 dengan kemungkinan 0.7. dan kemungkinan 0.3 pada
70.000 seharga $ 750. Biaya analisis $ 100.000 dan hanya untuk pilihan B.
Tentukan pilihan mana yang memiliki nilai EMV tertinggi ?

D. DAFTAR PUSTAKA
Adam Jr, E.E., dan Ebert R.J., 1995, Production and Operation Management :
Concepts, Models and Behaviour, Prentice Hall, International
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


14

Anda mungkin juga menyukai