Anda di halaman 1dari 51

Produk dan Penentuan Harga jual

Dr. Nur Faliza, S.E., M.Si


Konsep Produk
 Produk adalah segala sesuatu yang memberikan nilai dan manfaat bagi
konsumen.
 Konsumen tidak akan membeli produk hanya karena merreka menyukai
produk tersebut.
 Konsumen membeli suatu produk karena mereka menyukai dan
memperoleh manfaat dari produk tersebut.
 Konsumen menilai produk dengan melakukan perbandingan antara benefit
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.
Suatu produk harus memiliki ciri-ciri khusus agar dapat diterima oleh
konsumen. Ciri khas suatu produk yang dapat dijual dan diterima
konsumen adalah kualitas produk dan mampu memberikan manfaat
yang nyata sesuai kebutuhan konsumen.
Bauran Produk
 Kelompok produk yang disediakan perusahaan untuk dijual, baik
konsumen, industri, atau keduanya, adalah bauran produknya.
 Banyak perusahaan memulai dengan satu produk, seperti kopi
sederhana. Seiring waktu, mereka menemukan bahwa produk awal
gagal untuk menyesuaikan setiap pelanggan yang berbelanja untuk
jenis produk tersebut. Untuk memenuhi permintaan pasar, mereka
memperkenalkan produk serupa, seperti kopi beraroma dan berbagai
daging panggang, yang dirancang untuk menjangkau lebih banyak
pelanggan.
Bauran Produk
 Misalnya, gerai Starbucks memperluas lini kopi mereka dengan
menambahkan berbagai minuman espresso gaya Italia yang
mencakup mocha, cappucino, latte, dan crèmes campuran rasa, diikuti
dengan daging panggang yang lebih ringan.
 Sekelompok produk yang terkait erat karena fungsinya serupa (mis.,
Kopi beraroma) atau dijual ke grup pelanggan yang sama (mis.,
Peminum kopi yang singgah) yang akan menggunakannya dengan
cara serupa adalah lini produk
Developing new Products

 Untuk memperluas atau mendiversifikasi lini produk — pada kenyataannya, hanya


untuk bertahan hidup — perusahaan harus mengembangkan dan memperkenalkan
aliran produk baru.
 Dihadapkan dengan persaingan dan preferensi pelanggan yang berubah-ubah, tidak
ada perusahaan yang dapat mengandalkan satu produk sukses untuk selamanya.
 Bahkan produk yang telah populer selama beberapa dekade membutuhkan
pembaruan terus-menerus untuk mengikuti perubahan teknologi dan selera
konsumen.
The Seven-Step Development Process
1. Pengembangan produk dimulai dengan pencarian ide untuk produk baru. Ide
biasanya datang dari konsumen, tenaga penjualan, departemen R&D, pemasok, atau
personel teknik.
contoh pengembangan produk Merck & Co , para ilmuwan riset Merck & Co pada
tahun 2003 yakin bahwa pil dapat dikembangkan untuk mencegah serangan jantung.
2. Penyaringan gagasan, tahap ini dirancang untuk menghilangkan ide-ide yang tidak
cocok dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Ex. Kolaborasi antara personel
ilmiah, pemasaran, dan keuangan Merck menyimpulkan bahwa penghambat
protein yang disebut anacetrapib memiliki prospek yang wajar untuk
pengembangan komersial.
3. Pengujian konsep. Setelah ide disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk
mendapatkan masukan konsumen tentang manfaat dan harga.
Ex. Hasil pengujian awal untuk produk serupa oleh perusahaan lain menunjukkan
bahwa konsep produk Merck menawarkan peluang ilmiah yang dapat diterima untuk
kemungkinan komersialisasi.
4. Analisis bisnis. Setelah mengumpulkan pendapat konsumen, pemasar
membandingkan biaya produksi dan manfaat untuk melihat apakah produk tersebut
memenuhi tujuan profitabilitas minimum.
Ex. Tim pengembangan Merck menyimpulkan bahwa produk tersebut dapat
menghasilkan keuntungan, dengan potensi pasar hingga $ 10 miliar, tetapi
pendapatan akan diimbangi dengan proyeksi biayayang tinggi pengembangan
beberapa tahun.
5. Pengembangan prototipe. Setelah perusahaan menentukan potensi profitabilitas suatu
produk, teknik, R&D, atau kelompok desain menghasilkan prototipe.
Ex. Ini bisa jadi sangat mahal, seringkali membutuhkan penggunaan model komputer
tiga dimensi diikuti dengan peralatan mahal untuk menghasilkan produk fisik pertama.
Pengembangan awal anacetrapib Merck membutuhkan tiga sampai lima tahun
laboratorium yang berbasis pada ilmu kimia dan biologi.
6. Pengujian produk dan uji pemasaran. Menerapkan pelajaran dari prototipe, perusahaan
memasuki produksi terbatas. Kemudian menguji produk untuk melihat apakah
memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, itu mungkin dijual sebagai percobaan di area
terbatas untuk menguji reaksi konsumen.
Ex. Pada tahun 2014, Merck telah memasuki fase III pengujian berkelanjutan yang
dimulai pada tahun 2011, dengan sekitar 20.000 pasien, dan diharapkan untuk
menyelesaikan pengujian pada bulan Januari 2017
5. Pengembangan prototipe. Setelah perusahaan menentukan potensi profitabilitas suatu
produk, teknik, R&D, atau kelompok desain menghasilkan prototipe.
Ex. Ini bisa jadi sangat mahal, seringkali membutuhkan penggunaan model komputer
tiga dimensi diikuti dengan peralatan mahal untuk menghasilkan produk fisik pertama.
Pengembangan awal anacetrapib Merck di laboratorium yang berbasis pada ilmu kimia
dan biologi membutuhkan tiga samapai lima tahun.
6. Pengujian produk dan uji pemasaran. Menerapkan pelajaran dari prototipe, perusahaan
memasuki produksi terbatas. Kemudian menguji produk untuk melihat apakah
memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, mungkin akan dijual sebagai percobaan di area
terbatas untuk menguji reaksi konsumen.
Ex. Pada tahun 2014, Merck telah memasuki fase III pengujian berkelanjutan yang
dimulai pada tahun 2011, dengan sekitar 20.000 pasien, dan diharapkan untuk
menyelesaikan pengujian pada bulan Januari 2017
7. Komersialisasi. Jika uji pemasaran terbukti positif, perusahaan memulai produksi dan
pemasaran skala penuh.
 Karena jalur promosi dan distribusi harus dibentuk, tahap ini bisa jadi cukup mahal.
 Komersialisasi bertahap, dengan perusahaan menyediakan produk ke lebih banyak
area dari waktu ke waktu, mencegah tekanan yang tidak semestinya pada
kemampuan produksi awal.
 Di sisi lain, penundaan komersialisasi memberi peluang bagi perusahaan lain untuk
mengeluarkan produk pesaing.
 Ex. “Go” atau “no-go” dari Merck untuk komersialisasi anacetrapib bergantung pada
hasil pengujian sepanjang 2017 dan pada kemunculan produk baru lainnya yang
dapat meningkatkan upaya pengembangan Merck.
Product life Cycle

 Daur hidup produk (product life cycle) merupakan tahapan


yang dilalui oleh suatu produk dalam perkembangan
pemasarannya.
 Produk memiliki urutan waktu yang dimulai dari tahap
perkenalan, dan diakhiri dengan tahap penurunan.
 Lama waktu masing-masing tahap berbeda-beda untuk setiap
jenis produk dan strategi pemasarannya.
 Daur hidup produk baik untuk barang dan jasa merupakan
suatu proses alami yang dialami oleh produk sejak
dikenalkan sampai dengan hilang dari peredaran.
Product life Cycle
Perkenalan (introduction)

 Pada tahap ini produk msih belum dikenal oleh konsumen. Kegiatan
promosi ditekankan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.
 Tahap ini perlu biaya yang tinggi dan belum memperoleh penjualan yang
menguntungkan
 Pada tahap ini penjualan produk masih lambat dan juga laba masih belum ada
karena banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk mendukung penjualan
dan promosi produk baru.
Perkenalan (introduction)

 Urutan prioritas dari strategi bauran pemasaran adalah pada produk dalam
lini kualitas produk, kemudian promosi dan iklan, baru kemudian strategi
harga, dan yang terahir dari komponen bauran pemasaran yaitu strategi
pelayanan kepada konsumen.
 Tujuan dari strategi bauran pemasaran pada tahap ini adalah untuk
mempercepat pertumbuhan penjualan dan memperkenalkan produk kepada
konsumen sehingga mampu menjadi alternatif pilihan produk baru yang
berkualitas dengan harga yang kompetitif bagi konsumen.
Pertumbuhan (growth)
 Tahap ini, produk mulai dikenal konsumen, dan penjualan mulai meningkat seiring dengan
keberhasilan dari promosi produk. Kenaikan penjualan dalam tahap pertumbuhan relarif pesat
sehingga perusahaan perlu menambahkan jalur distribusi dan gerai baru.
 Penjualan mulai meningkat dan tumbuh dengan relatif cepat dengan diiringi pertumbuhan laba
penjualan.
 Pada tahap ini strategi yang dominan adalah strategi promosi yang kuat dengan kombinasi strategi
distribusi yang menjangkau wilayah yang lebih luas.
 Perusahaan juga mulai memikirkan strategi harga untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang
sudah ada.
 Tujuan pelaksanaan strategi ini adalah untuk memperluas pangsa pasar yang semakin berkembang
sehingga akan mampu meningkatkan proporsi pasar yang dikuasai oleh perusahaan. Pada tahap ini
perusahaan mulai berpikir apakah akan menjadi perusahaan besar ataukah hanya akan menjadi
perusahaan medioker.
. Kedewasaa (maturity)
 Perusahaan dalam tahap ini menikmati kesuksesan penjualan produknya karena
produk sudah dikenal luas.
 Perusahaan perlu memaksimalkan penjualan produknya dan berusaha agar
produk tidak mengalami kejenuhan dan penurunan.
 Volume penjualan mulai stabil dengan ditandai pertambahan penjualan yang
relatif kecil dan mulai konstan dalam penjualan. Pada tahap ini penjualan
mencapai titiktertinggi.
 strategi yang digunakan adalah strategi harga yang dominan, disusul dengan
strategi diversifikasi produk dan intensifikasi promosi dari perusahaan kepada
konsumen.
 Tujuan dari penerapan strategi pada tahap ini adalah memaksimalkan
pendapatan dan mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.
 Perusahaan berusaha memaksimalkan pendapatan dengan memaksimalkan
tingkat penjualan. Sedangkan untuk mempertahankan pangsa pasar yang
dimiliki dengan cara promosi yang gencar dan penambahan pelayanan dalam
pemasaran produk.
Tahap kejenuhan

 Tahap ini penjualan produk tidak mengalami kenaikan bahkan mulai mengalami
kejenuhan dan cenderung turun.
 Strategi pemasaran dalam tahap ini adalah mereposisi posisi produk dalam benak konsumen.
 Perusahaan dapat menggunakan cara perubahan kemasan produk, intensifikasi
promosi , didukung dengan pelayanan yang baik.
 Pada tahap ini tujuan strategi pemasaran adalah untuk mempertahankan agar penurunan
penjualan produk tidak terjadi secara cepat, dan juga perusahaan mulai berusaha
mengembangkan produk alternatif sebagai pengganti produk yang mengalami penurunan
penjualan.
Penurunan (decline)

 Tahap ini produk pengalami penurunan penjualan maupun mulai dilupakan oleh konsumen
karena lebih memilih produk baru yang lebih menarik atau memberikan kepuasan lebih dari
produk yang kita tawarkan.
 Pada tahap ini produk yang ada mulai mengalami penurunan penjualan secara terus
menerus sehingga laba semakin kecil dan cenderung akan samapai pada penutupan
produk yang ada dipasar.
 Pada masa penurunan ini strategi yang efektif dilaksanakan advertensi, pelayanan, kualitas
produk, packaging, dan baru strategi harga.
 Tujuan dari strategi ini adalah untuk memaksimalkan kemampuan penjualan produk, dan
mulai mempertimbangkan memasarkan produk lain sehingga konsumen yang dimiliki tidak
diambil oleh perusahaan pesaing.
Alternatif Memperpanjang Umur Produk

1, Perluasan produk yaitu suatu produk yang sudah ada dipasarkan secara lebih luas
kepasar global tanpa merubah atau memodifikasi produknya
Contoh: Coca-cola

2. Adaptasi produk, yaitu melakukan modifikasi produk


untuk memberikan daya tari yang lebih besar terhadap
produk yang ditawarkan.

3. Pengenalan ulang produk, yaitu membangkitkan pasar-


pasar yang sudah dimiliki agar mengingat kembali
 terhadap produk kita.
Identifikasi Produk
1. Merek (brand) merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan produk dan
menandakan kualitas yang dimiliki. Merek merupakan asset berharga yang
mengisyaratkan pengakuan produk dan kualitas yang mudah untuk diingat oleh konsumen.
Macam merek:
a. National brand yaitu merek produk yang didistribusikan secara luas oleh produsen serta
membawa nama produsen dalam skala nasional.
b. Licensed brand, yaitu penggunaan nama merek yang telah mapan denga membeli
hak dari organisasi atau individu yang memilikinya.
c. Private brand, yaitu produk bermerek yang dikomisikan kepada pedagang grosir
atau pengecer dari suatu produsen.
2. Kemasan produk.
 Pengemasan produk merupakan penentuan
wadah fisik yang memuat produk yang
akan dijual diiklankan, atau dilindungi.
 Pengemasan berperan sebagai suatu iklan
yang akan membuat produk terlihat
menarik dan memperlihatkan merek dan
ciri spesifik serta manfaat produk.
 Kemasan juga berfungsi untuk melindungi
dan mengurangi risiko kerusakan pada
produk yang dijual.
3.Pelabelan produk
Produk yang dikemas memiliki
label pada kemasannya. Label
merupakan bagian dari pengemasan
produk yang mengidentifikasikan nama,
produsen, maupun isi produk.
PENENTUAN HARGA JUAL
Hal-hal yang mempengaruhi harga jual :

1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa (dapat


diramalkan)
BIAYA penuh disini  informasi batas bawah
penentuan harga jual
Artinya : Bila biaya penuh tidak boleh lebih besar dari
harga jual, supaya tidak menghasilkan “KERUGIAN”
2. Aspek di luar biaya :
 Selera konsumen
 Demand dan suplai
 Jumlah pesaing yang memasuki pasar SULIT
DIRAMAL
 Harga jual produk pesaing
Manfaat Biaya Penuh :

1. Mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan


2. Mengambil keputusan untuk memasuki pasar
 Jika biaya penuh > harga jual di pasar  produk gak bisa masuk
pasar
 Jika biaya penuh < harga jual di pasar  produk bisa masuk pasar
3. Memberi perlindungan dari kerugian
4. Memberi informasi tindakan pesaing
METODE PENENTUAN HARGA JUAL

 Harga Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa)


 Harga Jual untuk pesanan khusus
 Harga jual dengan Cost type contract
 Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur pemerintah
HARGA JUAL NORMAL
 Secara NORMAL :
 Harga jual HARUS dapat menutupi biaya penuh + menghasilkan laba

Laba yang sepadan


dengan investasi yang ditanam
FORMULA : untuk hasilkan produk/jasa

Harga Jual = Tafsiran Biaya penuh + Laba yang diharapkan

Pendekatan Full Costing


Pedekatan Variabel Costing Mempertimbangkan :
1. Cost of Capital
2. Resiko Bisnis
3. Capital Employed
 Cost of Capital  Biaya yang dikeluarkan untuk investasi.
Misal : Butuh dana untuk jalankan usaha dengan kredit bank, yang bunganya 24%p.a dan tax
dari laba yang dihasilkan 25%
Maka Cost of Capital = (100% - 25%) x 0.24
= 18%
Semakin besar biaya modalnya, semakin besar pula laba yang diharapkan dapat diterima oleh
perusahaan

 Resiko Bisnis
Jika resiko bisnis besar, semakin besar persentase yang ditambahkan pada cost of capital
dalam memperhitungkan laba yang diharapkan.
 Capital Employed / Jumlah investasi
Semakin besar capital employed yang digunakan dalam memproduksi
produk, semakin besar pula laba yang diharapkan dalam perhitungan harga jual

 Besarnya capital employed yang digunakan dalam memproduksi barang 


Dilihat dari total aktiva dalam neraca awal tahun anggaran
Rumusan Menghitung Harga Jual Perunit (Manufaktur)

 Harga Jual / unit = BIAYA * + % Mark-up

 Persentase Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA**

ROI x AKTIVA

* Biaya  Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (perunit)


** Biaya  Biaya yang tdk bhub langsung oleh volume produk (non produksi)
Contoh Soal :
Manajer Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga
jual produk ASTREX untuk tahun anggaran yang akan datang.
Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh untuk tahun
anggaran yang akan datang sbb :
Biaya Variabel :
Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000
Biaya adm & umum variable Rp. 50.000.000
Biaya pemasaran variable Rp. 50.000.000
-------------------------- +
Total biaya variable Rp. 2.100.000.000

Biaya Tetap :
Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000
Biaya adm. & umum tetap Rp. 150.000.000
BIaya pemasaran tetap Rp. 250.000.000
-------------------------- +
Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000
-------------------------- +
Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan dinyatakan dalam
tariff kembalian investasi (ROI) 25%
Unsur biaya :
Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000
Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000
--------------------------- +
Rp. 3.000.000.000

Unsur mark-up :
Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000
Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000
Ekspektasi laba25% X rp. 4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000
-------------------------- +
TOTAL Unsur Mark-up Rp. 1.500.000.000

Rp. 1.500.000.000
Persentase Mark-up = ------------------------ x 100% = 50%
Rp. 3.000.000.000
Perhitungan Harga Jualnya :
Biaya produksi Rp. 3.000.000.000
Mar-up 50% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 1.500.000.000
--------------------------- +
Total harga jual Rp. 4.500.000.000
Volume produksi 1.000.000 kg
--------------------------- :
Harga jual produk / kg Rp. 4.500,-
HARGA JUAL UNTUK PENJUAL WAKTU dan BAHAN

Digunakan perusahan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-


perusahaan penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai
pelengkap penjualan jasa.
Dalam perusahaan jasa :
Volumenya dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
melayani konsumen  bukan harga jual/unit tetapi harga jual per
satuan waktu yang dinikmati konsumen
Harga Jual = Biaya penuh + Expectasi Laba

Dalam sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil


MAKA :
 Biaya yang berhub. dgn produk  biaya tenaga mekanik dan ahli listrik
 Biaya yang tak berhub. dgn produk  biaya TK tak langsung, listrik,
depresiasi, asuransi dll
Contoh Soal :
PT. GLORIA berusaha di usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT GLORIA
sedang mempertimbangkan penetuan harga jual jasa reparasi untuk tahun angaran
yang akan dating. Perusahaan memiliki dua departemen : BENGKEL dan TOKO
SUKU CADANG.
Perusahaan mempekerjakan 6 orang tenaga mekanik dan 4 orang ahli listrik dalam
departemen BENGKEL
Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja/hari
Aktiva yang digunakan di departemen BENGKEL sebesar 60 juta
Aktiva yang ditanam dalam departemen TOKO SUKU CADANG sebesar 28 juta.
Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah
sebesar 25%
Tafsiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yad sbb :
Upah tenaga kerja langsung :
21.000 jam @ Rp. 1.500 perjam Rp. 31.500.000
Biaya kesejahteraan tenga kerja langsung :
Tunjangan kesehatan 10 org x 12 bln x Rp. 50.000 Rp. 6.000.000
Tunjangan kesejahteraaan 10 org x 12 bln x Rp. 25.000 Rp. 3.000.000
--------------------- +
Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000
Jam tenaga kerja langsung 10 org x 300 hari x 7 jam/hr 21.000 jam
---------------------- :
Biaya tenaga kerja langsung perjam Rp. 1.929
Biaya tidak langsung bengkel dianggarakan sbb :
Gaji pengawas & TK tidak langsung lain Rp. 11.600.000
Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 2.200.000
Biaya asuransi Rp. 650.000
Biaya listrik Rp. 800.000
Biaya air Rp. 400.000
Biaya depresiasi aktiva tetap Rp. 350.000
Biaya umum Rp. 500.000
-------------------- +
Jumlah biaya tidak langsung Rp. 16.500.000
Perhitungan Mark-up Dept. BENGKEL :

Biaya tidak langsung dept. BENGKEL Rp. 16.500.000


Expectasi laba 25% x Rp. 60 juta Rp. 15.000.000
---------------------+
Jumlah Rp. 31.500.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 40.500.000
----------------------:
Persentase mark-up dari BTKL 78%
Perhitungan Mark-up Dept. TOKO SUKU CADANG

Biaya tidak langsung toko suku cadang :


Gaji tenaga kerja toko Rp. 9.000.000
Biaya listrik Rp. 700.000
Biaya kantor Rp. 300.000
-------------------- +
Jumlah BTK tidak langsung dept. TOKO Rp. 10.000.000
Ekspektasi Laba 25% x 28 juta Rp. 7.000.000
------------------- +
Jumlah Rp. 17.000.000
Mis. Taksiran harga beli bahan & suku cadang Rp. 23.800.000
-------------------- :
Persentase mark-up dari harga bahan & suku cadang 40%
TENTUKAN HARGA JUAL Dept. BENGKEL

Dimisal : Untuk sevice mesin terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin yang memerlukan 2
orang tenaga mekanik dan 1 orang tenaga ahli listrik, yang masing-masing bekerja sbb :
Mekanik 1 jam orang
Ahli listrik 1,5 jam orang

Sehingga perhitungan harga jual dept. BENGKEL :


Biaya tenaga kerja langsung 2,5 jam x @1.929 Rp. 4.823
Mark-up : 78% x Rp. 4.823 Rp. 3.762
------------- +
Harga jual jasa service mesin Rp. 8.585
TENTUKAN HARGA JUAL Dept. TOKO BAHAN dan SUKU CADANG

Dimisal : Seorang pelanggan memerlukan jasa service mesin dan


memelukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp. 10.000 dan
saringan oki (oli filter) yang harga fakturnya Rp. 8.000
Sehingga perhitungan harga jual dept. TOKO BAHAN :

Harga jual jasa service mesin Rp. 8.585


Harga bahan dan suku cadang Rp. 18.000
Mark-up dari harga bahan & suku cadang Rp. 7.200
--------------- +
Harga jual bahan dan suku cadang Rp. 25.200
---------------- +
Jumlah hasil penjualan jasa service + bahan Rp. 33.785
HARGA JUAL PRODUK PERUSAHAAN YANG DIATUR PERATURAN
PEMERINTAH

 Perusahaan yang mengatur hajat hidup orang banyak, SEHINGGA dalam


penetapan harga jual produk dibutuhkan pedoman :
1. Unsur-unsur biaya produksi dan non produksi
2. Cara pengukurannya
 Dengan adanya pedoman tsb, diharapkan didapatkan harga yang wajar.

Tiap kenaikan harga diatur peraturan pemerintah yang harus dapat


dipertanggungjawabkan (dilihat dari biaya penuh yang digunakan sebagai
dasar dan kewajaran labanya)
 Harga Jual =
Tafsiran Biaya penuh masa yad + Expectasi Laba

Pendekatan Full Costing  diterima oleh PSAK


Contoh :
 Misalnya untuk menghasilakan listrik diperlukan investasi sebesar Rp. 3.200.000.000 untuk pembelian mesin dan
ekupment serta modal kerja. Taksiran biaya produksi listrik pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun adalah sbb :

Biaya bahan baku Rp. 4.000.000.000


Biaya TK langsungRp. 3.000.000.000
BOP (variable + tetap) Rp. 8.000.000.000
-------------------------- +
Jumlah taksiran biaya produksi Rp. 15.000.000.000
Taksiran biaya non produksi setahun terdiri dari :
Biaya pemasaran Rp. 1.500.000.000
Biaya administrasi & umum Rp. 700.000.000
------------------------- +
Jumlah taksiraan biaya nonproduksi Rp. 2.200.000.000

Diputuskan laba wajar untuk perusahaan listrik : 25% dari investasi


Menghitung HARGA JUAL LISTRIK per kwh :

Diket :
Taksiran biaya penuh :
Biaya produksi Rp. 15.000.000.000
Biaya non produksi Rp. 2.200.000.000
Taksiran aktiva penuh yang digunakan Rp. 3.200.000.000

Hitung Mark-up
Biaya non produksi Rp. 2.200.000.000
Ekspektasi laba 25% x Rp. 3.200.000.000 Rp. 800.000.000
-------------------------- +
Jumlah biaya tidak langsung (non prod) Rp. 3.000.000.000
Jumlah biaya langsung (produksi) Rp. 15.000.000.000
--------------------------- :
Persentase mark-up dari biaya produksi 20%
Perhitungan harga jual per kwh :

Tafsiran biaya produksi Rp. 15.000.000.000


Mark-up 20% x Rp. 15.000.000.0000 Rp. 3.000.000.000
-------------------------- +
Total harga jual Rp. 18.000.000.000
Volume produk (dalam kwh) Rp. 100.000.000
-------------------------- :
Harga jual listrik per kwh Rp. 180

♫♪Done♫♪
Title Lorem Ipsum

01 02 03
LOREM IPSUM NUNC VIVERRA PELLENTESQUE
DOLOR SIT AMET, IMPERDIET ENIM. HABITANT MORBI
CONSECTETUER FUSCE EST. TRISTIQUE
ADIPISCING ELIT. VIVAMUS A TELLUS. SENECTUS ET
MAECENAS NETUS ET
MALESUADA
FAMES.

Anda mungkin juga menyukai