Conjoint Analysis. Preferensi konsumen untuk konsep produk alternatif dapat diukur dengan
analisis gabungan, metode untuk menurunkan nilai utilitas yang dilampirkan konsumen ke
berbagai tingkat atribut produk. Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan
yang dibawa oleh suatu produk tertentu. dan nilai kegunaan yang muncul dari atributatribut
produk terkait Analisis konjoin ini telah menjadi salah satu alat pengembangan dan pengujian
konsep yang paling populer. Contoh : produsen jam tangan yang ingin mengetahui preferensi
pelanggan terhadap suatu jam tangan. Atribut yang ditawarkan contohnya berupa
harga,bentuk,desaign, warna, dsb. Pemasar enggunkana kuisioner, dan responden menjawab
bahwa semua atribut yang ditawarkan adalah “penting”. Hal ini menyebabkan timbulnya konflik
antar kepentingan (preference) konsumen dengan produsen serta keterbatasan sumber daya
produsen untuk memuaskan seluruh preferensi konsumen Misalnya, Marriott menggunakannya
untuk mendesain konsep hotel Courtyard. Dengan analisis konjoin, responden melihat
penawaran hipotetis berbeda yang dibentuk dengan menggabungkan berbagai tingkat atribut
dan memberi peringkat. Manajemen kemudian dapat mengidentifikasi penawaran yang paling
menarik dan perkiraan pangsa pasar dan keuntungannya. Dalam ilustrasi klasik, pionir
penelitian akademis Green and Wind menggunakan pendekatan ini sehubungan dengan
pengembangan agen pembersih karpet baru untuk penggunaan di rumah.
Marketing Strategy Development
Setelah pengukurna dan penentuan atribut produk yang fix akn diproduksi, produsen akan
mengmebangkan rencana strategi untuk pemasarannya, ada 3 tahap strategi pemasaran
pengujian konsep yang berhasil, manajer produk baru akan mengembangkan rencana strategi
tiga bagian awal untuk memperkenalkan produk baru ke pasar
Bagian pertama mengidentifikasi perilaku pasar sasaran/customer ; positioning merek
yang direncanakan; dan tujuan penjualan, pangsa pasar, dan laba yang ditargetkan
dalam tahun pertama: Contoh : produsen makanan kaleng, itu mengidentifikasi
customer/pangsa pasar mereka sebagai orang yang menginginkan kepraktisan, bergizi,
cepat dan murah. Pada tahun pertama produsen makanan kaleng menargetkan 300-
500.000 kaleng terjual , dengan laba 2 jt dollar.
Bagian kedua menguraikan rencana harga, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran
untuk tahun pertama: Contohnya : jadi produk kalengan akan dibagi dalam 3 ukuran,
(small, medium,large) dengan selisih harga antar satu dgn yang lain tidak terlampau
jauh, ambil contoh saja 11 dollar/kaleng untuk yang smaall. Untuk strategi distribusi,
setiap toko akan disupply ke tiga jenis ukuran, dengan setiap tokonya menyediakan
diskon untuk pebelian 2 ukuran yang berbeda. Anggaran yang ditetapkan misalnya 3
juta dolar untuk setiap kampanye pemasaran.
Bagian ketiga. Bagian ketiga dari rencana strategi pemasaran menjelaskan tujuan
penjualan dan laba jangka panjang serta strategi bauran pemasaran dari waktu ke
waktu: contoh : target yang disasar adalah tiap tahunnya produsen harus bisa menjual
25% tambahan makanan kaleng di segala ukuran. Target laba yang diinginkan adalah
kenaikan profit sebesar 10% untuk setiap kuartal penjualan. Hal ini akan tercapai
beringan dengan strategi pemasaran yaitu peberian kupon/diskon dan
mengkapanyekan sarapan sehat anti ribet kepada pelanggannya. Untuk marketing
mix/bauran pemasaran perusahaan menggunakan aspek 4p( Product : makanan
kaleng akan berisi berbagai macam daging dan ikan segar sesuai kebutuhan nutrisi
pelanggan, place ; di toko swalayan, price: small 11 dlr, dg selisih per ukuran yang
tidak terlampau jauh, promotion : melalui iklan dan kapanye mendukung keluarga
sehat nan praktis.)
Business Analysis
Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen
dapat mengevaluasi daya tarik bisnis proposal. Setelah menentukan strategi marketing tadi,
Manajemen perlu menyiapkan proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk menentukan apakah
mereka memenuhi tujuan perusahaan atau tidak, itu perlu dianalisi. . Jika sudah, maka konsep
dapat pindah ke tahap pengembangan. Ketika informasi baru masuk, analisis bisnis akan
mengalami revisi dan perluasan. Tahapan anslisis bisnis biasanya cenderung dikelompokkan
menjadi 2 gambaran umum:
- Estimating Total Sales. Total estimasi penjualan adalah jumlah estimasi penjualan
pertama kali, pengganti penjualan, dan penjualan berulang. Metode estimasi penjualan
tergantung pada apakah produk dibeli sekali atau berulang. Dalam mengestimasi
penjualan, tugas pertama manajer adalah mengestimasi pembelian pertama kali
produk baru di setiap periode. Untuk memperkirakan penjualan produk pengganti,
manajemen meneliti produk distribusi usia kelangsungan hidup yaitu, jumlah unit
yang gagal di tahun satu, dua, tiga, dan seterusnya. Ujung distribusi yang rendah
menunjukkan kapan penjualan produk pengganti pertama akan dilakukan. Jadi ketika
penjualan produk utama itu dirasa kurang tinggi, maka perusahaan telah menyiapkan
adanya produk pengganti/penjualan pengganti untuk dipasarkan, namun Karena
penjualan pengganti sulit diperkirakan sebelum produk digunakan, beberapa produsen
mendasarkan keputusan untuk meluncurkan produk baru pada perkiraan penjualan
pertama kali saja. Contoh : mie lemonilo, yang kampanye penjualan dan distribusinya
dilakukan secara besar-besaran di tv, maupun edia sosial, namun pada akhirnya
perusahaan meluncurkan produk penjualan pengganti berupa akanan ringan dan bubu
penyedap.
- Estimating Costs and Profits. Dalam menganalisis bisnis penting kiranya memperhitungkan
Biaya yang dikeluarkan oleh departemen R&D, manufaktur, pemasaran, dan
keuangan untuk keperluan funding perusahaan. Tabel 15.3 mengilustrasikan proyeksi
penjualan, biaya, dan laba lima tahun untuk minuman sarapan instan.
Market Testing
Setelah manajemen erasa puas dengan kinerja fungsional dan psikologis setelah pengujian
alfa & beta tadi, produk siap untuk dicap dengan nama, logo, dan kemasan dan masuk ke uji
pasar, jika diinginkan. Tidak semua perusahaan melakukan pengujian pasar. Jadi pengujian
pasar menurut beberapa ahli, itu hanya dilakukan bagi perusahaan yang memiliki investasi
besar dan meiliki keinginan untuk meluncurkan produk dengan risiko tinggi sehingga perlu
dilakukan pengujian pasar.
Consumer-Goods Market Testing. Tes produk kepada konsumen itu tujuannya adalah
berusaha memperkirakan empat variabel: trial,first repeat, adoption, and purchase frequency.
Asumsi yang ingin di uji coba adalah yang pertama 1)Banyak konsumen mungkin
mencoba produk tetapi tidak membeli kembali, atau mungkin yang kedua 2) mencapai
adopsi permanen yang tinggi tetapi frekuensi pembelian rendah (seperti makanan
beku gourmet). Berikut adalah empat metode utama pengujian pasar barang
konsumen, dari yang paling murah hingga yang paling mahal.
- Sales-Wave Research produsen akan menawarkan produk kepada konsumen. (bisa
secara gratis atau dengan harga spesial) nah penawaran ini karena mengusung konsep
‘wave’ maka dilakukan sbanya 5 kali (artinya ada mode fluktuasinya). Hasilnya
adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen & frekuensi pembelian
konsumen thd produk.
- Simulated Test Marketing. Dikumpulkan 30-40 responden khusus /pembeli yg qualified.
Mereka akan ditanyai seputar pengetahuan dan preferensi merk2 tertentu oleh perusahaan.
Selanjjtnya mereka akan dipersilahkan untuk melihat beberapa cuplikan iklan tentang
berbagai merk (yg terkenal-yg biasa) nah diantara iklan2 itu, perusahaan menyisipkan satu
konten iklan berisi produk baru mereka. setelah itu perusahaan memberikan sejulah uang
untuk dibelanjakan di toko, nah disinilah perusahaan akan elihat responden tadi membeli
produk apa saja, disini akan ketahuan bahwa kekuataan iklan akan mempengaruhi pembelian
konsumen.
- Controlled Test Marketing perusahaan yang ingin uji coba produk baru akan memiliki
satu lokasi geografis tertentu untuk uji coba. Perusahaan meletakkan produk baru
tersebut di dalam toko, namun semua kontrol penataan ada di tangan peprusahaa, jadi
perusahaan akan memegang kendali atas posisi rak, harga, dan jumlah tampilan,
pajangan, dan promosi titik pembelian. Pemindai elektronik mengukur penjualan saat
checkout. Ini akan memberikan gambaran tentang produ apa saja yang laku terjual.
- Test Markets. Ini berarti perusahaan benar-benar melakukan uji market secara langsung
dengan memasuki pasar, nah uji arket ini menelan biaya yang paling besar karena
mereka harus menentukan beberapa kota yang akan dimasuki, berapa lama waktunya,
hingga tindakan apa saja yang harus diambil. NO Baiay yang dikeluarkan setidaknya
1 jt dollar. Contohnya Gucci lebih emiliki untuk melakukan uji pasar di china karena
perusahaan tau bahwa china mengetahui arah penjualan barang mewah.
PERTANYAAN REZHI
Menurut kelompok kalian, dalam mengembangkan strategi marketing yang ada 3 tahap tadi,
bagaiamana jika dalam implementasinya, kondisi yang telah direncanakan, dengan kondisi
pasar yang sesungguhnya itu berbeda? Misalnya dari segi harga ternyata ada yang lebih
murah, nah itukaan pasti akan mempengaruhi anggaran pemasaran yang sudah ditentukan,
bagaiamana perusahaan harus menyikapnya?
JAWAB:
Hal itu masuk ke bagian 2 ya di masrketing strategi. Nah jadi sebagai seorang pemasar, tentu
perlu yang namanya mematok target, nah tapi yang perlu digaris bawahi juga bahwa
penentuan target misal harga, itu juga tidak semata-mata secara langsung, namun perusahaan
juga telah melakukan research sebelunya, mungkin dengan cara melihat kompetitor ataupun
mempertimbangkan biaya poduksi yang dihabiskan.pnak ketika telah merumuskan strategy,
seorang pemasar tidak pasti tidak akan berpatok pada 1 strategi utama mereka, dan mereka
pastinya memiliki cadangan strategi lainnya, sama halnya dengan konsep trial & error ,
pemasar akan menyediakan berbagai stategi sampingan dengan berbagai macam kondisi juga
jikalau strategy utamanya tidak mencapai target yang diinginkan. Nah jadi menurut kelompok
kami, ketika kondisi di pasar dengan yang telah direncanaakan itu berbeda, perusahaan harus
dengan cepat memutar arah strategy untuk mencoba strategy lain yang dirasa cocok dengan
keadaan.