F. Nama Merek
Sebuah nama tidak dapat membuat atau menghancurkan peritel atau perusahaan. Yang penting
adalah seberapa baik toko, barang dagangan, atau layanan pengecer memenuhi kebutuhan pelanggannya,
Pemilihan nama hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan strategi perusahaan yang harus didukung oleh
program branding yang canggih dan kohesif. Nama merek pengecer terkadang bisa menjadi istilah abstrak,
yang dapat membuatnya unik dan lebih mudah diingat. Nama merek dapat menggunakan istilah deskriptif
yang relevan, seperti JD Sports atau Oak Furniture Land. Submerek dapat mempertahankan nama merek
utama sebagai awalan atau akhiran, misalnya George di Asda. Submerek juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai tingkat arsitektur harga supermarket, misalnya supermarket Morrisons
menggunakan merek Value untuk mengidentifikasi rangkaian produk termurah mereka.
G. Identitas Merek dan Citra Merek
Menunjukkan peran sentral yang dimainkan oleh identitas merek ketika ia menyatakan bahwa
'merek bukanlah nama produk. Ini adalah visi yang mendorong penciptaan produk dan layanan di bawah
nama itu. Visi itu, keyakinan utama merek dan nilai intinya disebut identitas'. Identitas merek dikelola oleh
pengirim dalam bentuk pesan yang dikirimkan melalui bauran pemasaran yang selanjutnya diterima oleh
konsumen dan diinterpretasikan sebagai citra merek.
H. Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai merek bagi perusahaan dan pemangku kepentingannya, dijelaskan oleh
Ferrell dan Hartline sebagai 'nilai pemasaran dan keuangan yang terkait dengan posisi merek di pasar'.
Sementara ekuitas menyiratkan aset keuangan, dan kemampuan laba memang merupakan salah satu elemen
kuncinya, ekuitas merek melampaui ini untuk memasukkan loyalitas dan pengakuan yang ditimbulkan
merek.
I. Ekstensi merek
Perluasan merek memberi pengecer dan merek peluang untuk memanfaatkan ekuitas merek dalam
produk mereka yang ada dengan menerapkan nama merek yang sama ke kategori produk baru. Oleh karena
itu, perluasan merek dapat mencapai pertumbuhan merek dengan menyediakan lebih banyak barang
kepada pelanggan yang sudah ada atau dengan menjangkau pelanggan baru. Keuntungan dari ekstensi
merek adalah bahwa ada kesadaran publik yang ada tentang nama merek, sehingga berpotensi mengurangi
biaya promosi. Perluasan merek biasanya dilakukan di area yang terkait erat, seperti tren versi es krim
dari merek kembang gula. Namun, ketika merek meluas ke bidang yang sangat berbeda, ini dikenal sebagai
peregangan merek.
J. Penempatan merek ritel – peta persepsi
Positioning merek bertujuan untuk menempatkan merek di tempat tertentu dibandingkan dengan
pesaingnya. Pengecer dapat menggunakan peta penentuan posisi, di mana lingkaran mewakili pengecer
yang berbeda. Dalam hal ini, satu sumbu mencerminkan harga dan kualitas lainnya, sehingga harga tinggi,
pengecer berkualitas tinggi seperti Harrods akan ditempatkan di kuadran kanan atas jika peta ini diterapkan
pada sektor department store.
K. Rebranding
Nama merek dapat diubah ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan rebranding, misalnya
karena merger dan akuisisi. Rebranding juga dapat digunakan untuk menghindari konotasi negatif, dengan
Kentucky Fried Chicken sekarang disebut sebagai KFC. Demikian pula Pizza Hut untuk sementara
mengubah nama beberapa cabangnya menjadi Pasta Hut pada tahun 2008 untuk meningkatkan kesadaran
akan pengenalan lebih banyak hidangan pasta ke dalam menunya.