NIM : 1113043
KEWIRAUSAHAAN
· Slow Growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang
semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah
digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya
dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement)
guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperolehp
erusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan
harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin
berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat
dan pada tahap berikutnya tetaP. Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam
penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini
disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap
ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian
besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi
pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut
innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar
semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan promosi yang
berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama
disebutgrowth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan
oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam
tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya
pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan
perusahaan.pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan
konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
Menurunnya laju pertumbuhan penjualan mengakibatkan kelebihan kapasitas dalam
industri. Hal ini kemudian menyebabkan persaingan menjadi sangat ketat dan intensif. Para
pesaing akan lebih sering menurunkan harga, memberikan diskon besar-besaran ataupun
mengobral produknya.
Harga akan semakin turun, penjualan tukar tambah mulai mendominasi, dan
berbagai upaya dilakukan untuk mengikat pembeli dan penyalur. Dana riset dan
pengembangan ditambah untuk menemukan produk baru. Semuanya ini akhirnya
menyebabkan semakin menyusutnya laba. Pada tahap ini tidak ada celah lagi yang bisa
dimasuki pendatang baru. Pesaing yang lemah akan tersingkir dari pasar, dan secara
berangsur-angsur industri hanya akan terdiri dari perusahaan yang mapan.
Distribusi fisik menjadi semakin kompleks dan mahal. Produk sangat banyak tersedia
di pasar. Jumlah outlet yang menjual produk perusahaan juga bervariasi sehingga akan
memakan waktu dan biaya untuk memastikan bahwa tiap outlet telah memiliki produk
terbaru perusahaan, mempunyai suku cadang yang cukup untuk reparasi produk sekarang,
dan melakukan penjualan tukar tambah untuk produk yang lama. Faktor ini mendorong
usaha promosi diubah dari periklanan ke personal selling dan sales promotion yang
ditujukan kepada distributor.
b. Modifikasi produk
Peningkatan kualitas (quality improvement) bertujuan meningkatkan kemampuan
produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk. Strategi ini efektif jika mutu
produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan
konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang lebih
tinggi.
Peningkatan keistimewaan (feature improvement) bertujuan untuk menambahkan
ciri-ciri baru pada produk seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap, dan
sebagainya. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan sebagai
pemimpin pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar tertentu,
memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme pada
wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan denganf leksibel tanpa
tambahan biaya. Namun kelemahan terbesar dari strategi ini adalah mudah ditiru, terlebih
lagi apabila perubahan tersebut tidak memberikan manfaat yang permanen.
Peningkatan gaya (style improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik
estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini
adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek.
Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan di atas, yaitu sulit
mengetahui kelompok orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru
menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty) sehingga perusahaan dapat
menghadapi risiko kehilangan konsumen yang terlanjur menyukai model lama.
Walaupun usaha promosi ditujukan untuk mempertahankan kesetiaan produk pada
konsumen dan distributor, penekanannya akan lebih cenderung lebih berat pada
distributor. Meskipun merupakan alternatif strategi yang baik pada tahap kedewasaan,
strategi ini mempunyai kelemahan pokok yaitu sangat mudah ditiru pesaing, terutama jika
yang dilakukan adalah potongan harga, peningkatan aktivitas pelayanan, dan distribusi
massal. Keuntungan yang diperoleh pun tidak banyak, karena setiap tindakan yang
dilakukan perusahaan akan mendapat reaksi dari pesaing.
d. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu
diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di
antaranya adalah :
Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan
yang baik.
Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
Mencari pasar baru.
Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri
dapat diatasi.
Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan
konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil
konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.