Diri
Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan kita lakukan. Pola pikir kita ini akan
mempengaruhi karakter, kebiasan (habits), perilaku dan sikap kita. Pola pikir ini sangat
dipengaruhi oleh sistim kepercayaan atau sistim nilai yang kita miliki, nilai-nilai keluarga,
pendidikan, dan lingkungan. Karena itu kita harus memastikan agar pola pikir kita hanya
dibentuk dan dipengaruhi dengan nilai-nilai yang baik dan benar.
Mind Set (Pola Pikir) adalah inti dari Self Learning atau pembelajaran diri. Inilah yang
menentukan bagaimana kita memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang
sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras, komitmen
untuk tercapainya kebehasilan visi dan tujuan hidup kita.
Proses pembelajaran diri selalu dimulai dari perumusan visi dan misi hidup. Inilah yang akan
memandu arah dan jalan keberhasilan kita. Inilah yang akan mengarahkan kemana tujuan kita
dan menjadi seperti apakah kita nanti. Namun itu tidak cukup. Perlu sebuah mind set yang
berkembang (growth mindset) yang akan menjadi katalisator dalam merespon setiap peluang,
tantangan, dan perubahan dan mengubahnya menjadi sebuah proses yang dijalankan dengan
ketelatenan, usaha, dan komitmen yang kontinyu dan berkelanjutan, untuk menjadi berhasil,
berkembang, dan berkualitas.
Seorang pembelajar yang baik selalu mengikuti hukum-hukum yang menjadikannya pribadi
yang pantang menyerah, selalu terbuka kepada perubahan, dan bersedia untuk berubah. Inilah
Tujuh Hukum Seorang Pembelajar:
1. Kesuksesan itu menyangkut pembelajaran, pengembangan diri, dan proses menjadi lebih
cerdas.
Tidak pernah ada kesuksesan tanpa pembelajaran. Tidak pernah ada pembelajaran jika tidak
ada tujuan yang ingin dicapai. Belajar untuk menerima perubahan, tantangan, dan peluang.
Belajar untuk selalu ingin tahu untuk peningkatan pengetahuan. Belajar untuk bersedia
berubah dan berkembang.
Kecerdasan selalu bisa ditingkatkan melalui upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Itu
bukan sesuatu yang ditetapkan. Walaupun beberapa orang memang dianugerahi dengan
kecerdasan yang luar biasa, namun kecerdasan sejati adalah kecerdasan yang diperoleh
dengan proses belajar, bersedia menghadapi tantangan, dan berhasil menciptakan kemajuan
dalam setiap tahapan prosesnya.
3. Kegagalan sama sekali tidak menentukan nasib. Itu adalah persoalan yang harus dihadapi.
dipelajari, dipecahkan, dan diambil hikmahnya.
Kegagalan bukanlah segala-galanya. Itu tidak menentukan masa depan kita. Dalam diri
seseorang dengan mindset berkembang, kegagalan adalah sebuah persoalan yang perlu
ditangani dan dipecahkan dengan usaha dan upaya yang lebih memadai dibanding
sebelumnya. Kegagalan menjadi motivasi bagi orang dengan mindset berkembang untuk
bekerja lebih baik, dengan fokus memperbaiki kelemahan dan kekurangan.
5. Keingintahuan (belajar) terus menerus tanpa akhir, serta pencarian akan tantangan.
Jiwa seorang pembelajar adalah hasrat yang tidak pernah berhenti untuk belajar dalam segala
hal. Tidak ada waktu sedikitpun untuk berhenti dari hasrat itu. Mengembangkan rasa ingin
tahu dengan mencari tantangan baru. Tidak pernah puas dengan kondisi sekarang, tetapi
selalu mencari jalan untuk perbaikan dan pengembangan. Ketika hasrat itu padam, mati
jugalah jiwa sang pembelajar
7. Bersedia menerima umpan balik dan kritik untuk peningkatan kualitas dan kemajuan
Umpan balik bisa menjadi obat maupun racun. Tergantung sikap dan mindset orang. Seorang
pembelajar yang sadar akan proses, selalu mencari umpan balik untuk perbaikan yang
dibutuhkan. Tidak pernah alergi dengan kritik yang bertubi-tubi, betapapun tajamnya kritik
tersebut. Bagi seorang pembelajar banyaknya kritik tidak menentukan masa depannya,
walaupun mungkin kritikannya memang benar. Jika kegagalan yang dihadapinya dan banyak
kritik yang diperolehnya, seorang pembelajar dengan mindset berkembang akan terlecut
hatinya untuk meningkatkan upayanya karena pola pikirnya yang menempatkan kegagalan
sebagai kurangnya ketrampilan dan pengalaman. Kritik adalah obat yang menyehatkannya.
Jika ingin menimba keberhasilan dan menjadi pribadi yang berkualitas, tidak ada jalan lain
bahwa kita harus mengalami transformasi mindset kita. Tidak mudah mengubah mind set
lama dengan mind set baru, karena perubahannya yang bersifat radikal. Mengubah mindset
berarti membongkar kebiasaan dan sikap kita yang lama dan membentuk sebuah karakter
baru seorang pembelajar. Visi dan tujuan hidup akan menjadi katalisator perubahan tersebut.
Perubahan mindset ini harus diikuti dengan sebuah identifikasi: peluang dan tantangan apa
saja yang kita hadapi dan bisa kita gunakan untuk berkembang. Peluang itu bisa untuk diri
sendiri, profesi, maupun untuk orang-orang di sekitar kita
Dan ketika identifikasi itu sudah dilakukan, kita perlu menyusunnya dalam sebuah rencana
aksi yang jelas dan terukur. Tentu dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat supaya rencana
itu berjalan dengan baik. Jika kita menemui rintangan atau kemunduran, maka kita perlu
menyusun ulang rencana berdasarkan umpan balik dan kritik yang kita terima.
Fakta:
Dari 100 orang kaya:
- 70% dari Bisnis
- 10% dari Profesional
- 10% dari karyawan
- 6% lain – lain (termasuk menang lotre)
Statistik sudah berbicara dan mengarahkan kita semua untuk mulai berbisnis.
Perbandingan dalam mencapai USD $1 milyar yang pertama adalah sebagai berikut:
- Henry Ford membutuhkan waktu 25 tahun
- Bill Gates membutuhkan waktu 12 tahun
- Jeff bezos hanya membutuhkan waktu 3 tahun
Jeff Bezos memanfaatkan Trend internet dan membuka toko buku di dunia maya
yang bernama Amazon.com dan memecahkan rekor sebagai orang tercepat
mengumpulkan USD $1 milyar.