Dosen Pembimbing :
Hesti Setiorini S.Akt, M.Ak.
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah “Perkembangan masalah Terkini Yang Dihadapi Oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)”ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah “Perkembangan masalah Terkini Yang Dihadapi Oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)”
ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah “Perkembangan masalah Terkini Yang Dihadapi
Oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)” ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Esy Rahmawati
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................7
2.4 Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal menanggulangi adanya investasi ilegal yang ada di
masyarakat................................................................................................................................................10
2.5 Skema Peranan OJK dalam memberikan perlindungan hukum bagi korban investasi ilegal, dapat
dijelaskan sebagai berikut :.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
5
"Banyak yang dipanggil sama polisi buat penyelidikan terutama orang-orang yang dekat,"
katanya.
Kasus di atas merupakan satu dari sekian banyak kasus penipuan berkedok investasi
melalui sistem online dengan iming-iming profit yang besar.
Tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online memang berbeda
dengan modus penipuan berkedok investasi lainnya seperti sistem penjualan surat berharga atau
dengan pola Multilevel Marketing (MLM) karena dalam penipuan berkedok investasi
melaluisistem online transaksi antara investor dengan emiten tidak dilakukan secara langsung
tetapi dengan cara investor mentransfer sejumlah uang tertentu pada rekening emiten, sehingga
investor tidak mengenal serta tidak pernah bertemu dengan emiten dan tidak mengetahui dengan
jelas keberadaan emiten. Hal ini membuat penyelidikan atau penyidikan tindak pidana penipuan
berkedok investasi melalui sistem online memerlukan waktu yang lama untuk menemukan
keberadaan pelaku yang telah melarikan diri ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri, karena
korban tindak pidana penipuan berkedok investasi tidak selalu langsung mengetahui mereka
menjadi korban. Mereka mengetahui menjadi korban tindak pidana setelah beberapa waktu atau
menimbulkan kerugian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri investasi bodong?
2. Bagaiman tindakan jika terjebak investasi bodong?
3. Bagaiman cara terhindar dati invstasi bodong?
4. Bagaiman peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal menanggulangi adanya
investasi ilegal yang ada di masyarakat?
5. Bagaimana skema peranan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memberikan
perlindungan hukum bagi korban investasi ilegal?
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
ditawari investasi yang berulang kali mengatakan sudah mengantongi izin, Anda bisa
mengabaikannya.
8
Anda siapkan masih kurang. Karena akan ada kekhawatiran jika bukti yang diajukan
kurang kuat padahal sudah masuk ke pengadilan.
Ajukan Hukum Perdata
Untuk selanjutnya, Anda bisa meminta ganti rugi dengan upaya hukum perdata. Melalui
cara ini, proses penipuan investasi akan diproses oleh pengadilan.Kasus ini pun bisa
diajukan ke pengadilan niaga di domisili Tergugat. Nah, kalau kasusmu memenuhi syarat
dan terbukti, perusahaan debitur bisa diusulkan pailit ke pengadilan ini. Jika berhasil,
Anda bisa dapat menerima pengembalian uang atau ganti rugi. Jadi, Anda tidak perlu
khawatir lagi. Pasti ada jalan untuk menyelesaikan masalah investasi bodong ini.
Lakukan Pengajuan Hukum Pidana
Jika pengajuan perdata tidak memberi efek jera kepada tersangka. Anda bisa mengajukan
hukum pidana kepada para tersangka.Anda bisa langsung melaporkan kasus ke
kepolisian. Nantinya, pelaku penipuan akan diproses dengan ancaman hukuman
penjara.Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan terkait upaya hukum
pidana. Karena selain memakan proses yang lama dan biaya yang cukup besar, Anda bisa
jadi tidak akan mendapatkan ganti rugi berupa nominal.Karena, bisa saja si pelaku akan
dihukum penjara, tetapi mungkin Anda tidak dapat apa-apa.
Nah, untuk mencegah hal seperti di atas, Anda bisa melakukan somasi kepada
perusahaan. Sebutkan apa saja yang Anda dan para korban tuntut dari perusahaan
investasi bodong tersebut dan cantumkan batas waktu pada surat tersebut.
Cek Perizinan
Kamu bisa dengan mudah mencari tahu apakah suatu entitas sudah berizin dengan rutin
mengecek di website OJK. Kamu juga bisa menghubungi hotline OJK 1500655 atau
email waspadainvestasi.ojk.go.id. Karena, investasi yang aman dan dapat dipercaya pasti
sudah memiliki izin dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apabila kamu
mendapat tawaran investasi berjangka atau komoditi, seharusnya perusahaan tersebut
sudah terdaftar di BAPPEBTI. Namun, jika nama perusahaan tidak bisa kamu temukan,
maka tidak ada jaminan bahwa investasi tersebut legal.
Keuntungan Tidak Masuk Akal
Waspadalah apabila orang atau perusahaan yang menawarkan investasi terlalu banyak
menjanjikan keuntungan yang terlalu besar dan cenderung tidak masuk akal. Sebaiknya,
kamu bertanya dulu bagaimana alur bisnisnya sampai bisa mencapai nominal keuntungan
tertentu. Memang, return yang besar terdengar menggiurkan. Di sinilah kamu perlu untuk
mengendalikan diri untuk tidak tergoda dan akhirnya terjerat investasi bodong.
9
Tanyakan Bagaimana Perusahaan Menjalankan Investasi
Jangan terburu-terburu setuju untuk berinvestasi saat perusahaan melakukan penawaran.
Namun, cobalah balik bertanya bagaimana sistem kerja perusahaan dalam menjalankan
investasinya. Di sini kamu bisa menilai jawaban dari perusahaan. Apabila mereka
terkesan menutup-nutupi dan tidak ingin transparan, maka sebaiknya hindari untuk segera
berinvestasi.
Tak Perlu Merasa Ketinggalan Jaman
Saat ini perbincangan soal investasi sangat sering terdengar, terutama di kalangan anak
muda. Beberapa orang kemudian merasa takut ketinggalan jaman atau FOMO (Fear of
Missing Out). Seolah-olah, bagi yang belum berinvestasi, artinya belum melek keuangan
dan kurang memikirkan masa depan. Padahal, untuk berinvestasi bukan berdasarkan tren
atau pendapat orang lain. Namun, kesiapan diri berupa alokasi dana dan pengetahuan
yang cukup.
Rencanakan Investasi dengan Jelas
Tujuan keuangan dan instrumen investasi harus jelas dan sesuai profil risiko. Oleh karena
itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan kamu sudah menyusun rencana
investasi yang terukur. Jangan lupa juga untuk rajin melakukan riset, bertanya pada
orang-orang yang sudah lebih dulu berinvestasi, dan memperkaya literasi keuangan. Hal
ini tentu bisa melindungi diri kamu agar tidak gampang tertipu investasi bodong.
Investasi bertujuan untuk menyisihkan sebagian penghasilan agar ditabung dan tidak
digunakan untuk hal-hal konsumtif. Dengan harapan, tabungan tersebut dapat bertambah
dalam jangka waktu tertentu dan nominal yang realistis.
2.4 Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal menanggulangi adanya investasi ilegal
yang ada di masyarakat
Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal menanggulangi adanya investasi ilegal yang ada
di masyarakat
1. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai karakteristik
kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi.
Sosialisasi program pencegahan tindakan melawan hukum dalam penghimpunan
dana masyarakat dan pengelolaan investasi ini bertujuan untuk menginformasikan dan
mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran penanaman dana dan upaya
pengelolaan investasi yang dilakukan oleh pihak-pihak. Otoritas Jasa Keuangan juga
melakukan edukasi ke beberapa Perguruan Tinggi dengan mengadakan acara seminar
atau Focus Group Discussion (FGD) atau mengadakan tele conference dan Otoritas Jasa
Keuangan juga mengundang ahli untuk diskusi pengkayaan bahan sosialisasi khususnya
pemahaman mengenai investasi ilegal. Disamping itu , Otoritas Jasa Keuangan juga
mengadakan gathering media, yaitu dengan cara mengundang wartawan dari berbagai
media untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pemahaman investasi
khususnya mengenai pencegaan investasi ilegal yang ada di masyarakat. Hal tersebut
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dimaksudkan agar memberikan pemahaman
10
kepada masyarakat mengenai investasi yang baik dan aman dan dapat terhindar dari
adanya kegiatan investasi ilegal sehingga tidak merugikan masyarakat.
Disamping itu Otoritas Jasa keuangan juga melakukan operasi pasar dengan cara
melakikan sosialisasi ke pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern mengenai
pengenalan program cegah investasi ilegal. Untuk memerikan edukasi kepada mahasiswa
mengenai Investasi Ilegal, Otoritas Jasa Keuangan juga mengadakan lomba karya tulis
yang diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi yang bertemakan
waspada investasi ilegal. Hal tersebut dimaksudkan agar memberikan edukasi kepada
mahasiswa khususnya pemahaman mengenai investasi ilegal.
2. Penyelesaian Sengketa Kegiatan
bertransaksi di bidang keuangan akan menimbulkan risiko atau akan memiliki
potensi sengketa di masa depan, sehingga OJK mengatur adanya kewajiban bagi pelaku
usaha jasa keuangan untuk menyelesaikan pengaduan konsumen. Dalam penyelesaian
pengaduan oleh lembaga jasa keuangan sering kali tidak tercapai kesepakatan antara
konsumen dengan lembaga jasa keuangan. Apabila konsumen tidak puas terhadap
penanganan pengaduan, maka konsumen keuangan dapat meneruskan sengketa ke
pengadilan atau Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS).
Pengaturan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan
tersebut juga merupakan pelaksanaan amanah Pasal 29 huruf c Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2011 tentang OJK, dimana OJK diberi tugas untuk memfasilitasi penyelesaian
pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa keuangan sesuai
dengan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan. Pengertian memfasilitasi
penyelesaian pengaduan konsumen dimaksud perlu dimaknai secara luas,yaitu melalui
kebijakan mekanisme penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan..
3. Mengeluarkan Regulasi yang berkaitan dengan Perlindungan Hukum terhadap
Korban Investasi Ilegal.
OJK mengeluarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
12/SEOJK.07/2014 tentang Penyampaian Informasi dalam rangka Pemasaran Produk dan
atau Layanan Jasa Keuangan. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE-OJK) tersebut
merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
1/POJK.07/2013 tanggal 6 Agustus 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan yang efektif akan berlaku efektif sejak 6 Agustus 2014. Surat Edaran ini
mengatur bahwa penawaran oleh PUJK harus menggunakan data yang telah disetujui
oleh Konsumen atau masyarakat yang bersedia dihubungi melalui sarana SMS, telepon
atau email.
OJK menerbitkan peraturan tentang perlindungan konsumen jasa keuangan, yaitu
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang akan menjadi pedoman bagi lembaga jasa
keuangan dan masyarakat. Pedoman bagi masyarakat adalah peraturan ini akan menjadi
patokan karena publik bisa mengetahui industri keuangan apa saja yang masuk dalam
pengawasan OJK, jenis pengaduan apa yang bisa masyarakat sampaikan, dan tahapan apa
saja dalam pengaduan dan persyaratannya
11
2.5 Skema Peranan OJK dalam memberikan perlindungan hukum bagi korban investasi
ilegal, dapat dijelaskan sebagai berikut :
12
dan Koordinator dari Satgas Waspada Investasi. Satgas Waspada Investasi merupakan
wadah koordinasi anggota satgas untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan
penanganan dugaan tindakan melawan hukum dibidang penghimpunan dana masyarakat
dan pengelolaan investasi.
13
yang dilakukan oleh Satgas Waspada Investasi adalah dengan memberikan sanksi berupa
penghentian kegiatan usaha kepada perusahaan investasi ilegal tersebut.
Penindakan pidana terhadap perusahaan investasi ilegal akan dilakukan oleh Satgas
Waspada Investasi apabila perusahaan yang telah dihentikan kegiatannya tersebut masih
tetap menjalankan kegiatan usahanya. OJK dan Bareskrim Polri akan menggelar
penyidikan karena kegiatan itu melanggar ketentuan dalam Pasal 46 Undang-undang
Perbankan
Publikasi oleh Satgas Waspada Investasi
Dalam rangka memberikan perlindungan bagi masyarakat, Satgas Waspada Investasi
membuat siaran pers terkait penghentian penghimpunan dana masyarakat dan
pengelolaan investasi perusahaan investasi ilegal. Siaran Pers dilakukan melalui website
OJK. Satgas Waspada Investasi juga mengundang media untuk memberitahukan kepada
masyarakat, bahwa perusahaan investasi ilegal tersebut telah dihentikan kegiatan
usahanya. Pemberitahuan ini dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Siaran Pers juga dilakukan OJK melalui website
OJK.
Tahapan yang sama juga dilalui oleh OJK yang berada didaerah. Perbedaannya terkait
dengan adanya laporan tindak lanjut dari Satgas Waspada Investasi Daerah kepada Satgas
Waspada Investasi Pusat setelah Satgas Waspada Investasi Daerah memanggil
perusahaan investasi yang dilaporkan masyarakat dan menyatakan perusahaan investasi
tersebut ilegal.
14
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17
Judul : “PENGARUH PENERAPAN FRAUD EARLYWARNING
SYSTEM (FEWS)TERHADAPAKTIVITAS BISNIS
PERUSAHAAN”
Sumber : Google scholar
Link : http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/jipak/article/view/4463/3556
Usulan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan
sistem peringatan dini fraud terhadap aktivitas bisnis yang terjadi di suatu perusahaan. Oleh
karena itu, fraud perlu mendapat perhatian lebih dan bagaimana sistem peringatan dini fraud
dapat mencegah terjadinya fraud pada beberapa aktivitas bisnis suatu perusahaan.
Pengamatan ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan di suatu
perusahaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari sistem peringatan dini penipuan
ini. Analisis data menggunakan metode regresi sederhana dimana pengujian kualitas data
kualitatif menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, uji hipotesis menggunakan uji fit
model dan uji F. Berdasarkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas diperoleh hasil yang valid
dan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian model fit, didapatkan hasil bahwa penerapan sistem
peringatan dini fraud tidak efektif di perusahaan ini. Hal ini ditunjukkan dari nilai R² sebesar
0,011 yang berarti variabel bebas hanya tersedia untuk memperjelas variabel terikat sebesar
1,1%. Sedangkan dari hasil pengujian regresi sederhana secara simultan, didapatkan bahwa
fraud early warning system tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnisnya. Hal ini
ditunjukkan dari p-value sebesar 0,996, lebih tinggi dari alpha 0,05.
Hasil pengujian regresi sederhana secara simultan menunjukkan tidak adanya pengaruh
yang signifikan antara fraud early warning systemterhadap terjadinya aktivitas bisnis di
perusahaan X. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar 0.996 > alpha 0.05.
Penerapan fraud early warning systemtidak efektif di perusahaan ini ditunjukkan dengan
hasil R² sebesar 0.011 yang artinya variabel independen hanya mampu menjelaskan
variasi dari variabel dependen sebesar 1.1%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model.
Judul : “Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Mengawasi
Adanya Fraud dalam Bisnis Investasi dalam Perspektif Hukum
Ekonomi Islam”
Sumber : Google scholar
Link : https://journal.umy.ac.id/index.php/jphk/article/view/9507/6567
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku lembaga yang dibentuk dengan tujuan sebagai
pengawas lembaga keuangan serta mempunyai kontribusi yang besar untuk mencegah serta
menanggulangi adanya fraud dalam bisnis investasi yang terjadi di masyarakat. Metode peneltian
ini adalah penelitian hukum normatif. Adapun sumber hukum yang dipakai di penelitian ini ialah
bahan hukum sekunder yang diperoleh dengan melakukan kajian pustaka. Analisis bahan hukum
yang digunakan yaitu analisis deksriptif kualitatif. Peran pengawasan yang dilakukan OJK sudah
ada sejak zaman Rasulullah saw yaitu dilakukan oleh lembaga hisbah, mempunyai fungsi
sebagai pengawas yakni mengawasi tatanan kehidupan berekonomi dengan cara memberikan
aturan hukum yang baik dan benar sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan investasi sendiri
sangat dianjurkan dalam Islam, selain untuk mempersiapkan bekal untuk masa yang akan datang,
investasi juga penting dilakukan agar harta yang dimiliki terus berputar sehingga investasi harus
dilakukan dengan cara yang benar dan terhindar dari fraud.
Hisbah adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengendalikan etika warga
dalam kehidupan berkeyakinan, sosial serta ekonomi. Hisbah diatur oleh aparat yang mempunyai
integritas serta keahlian. Di Indonesia, salah satu badan yang menyerupai badan muhtasib di
zona badan finansial syariah pada masa era Rasulullah SAW yaitu Lembaga Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Kedudukan OJK dibentuk untuk menjadi pelayanan keuangan yang mampu
mengawasi aktivitas pelayanan keuangan bank maupun non bank, sehingga salah satunya
mampu mencegah adanya fraud pada bisnis investasi. Kedudukan pengawasan yang diperankan
oleh OJK telah terdapat sejak era Rasulullah SAW yaitu Badan Hisbah yang berfungsi sebagai
pengawas badan finansial Islam, badan finansial Islam mempunyai fungsi sebagai pengawas
yakni mengawasi tatanan kehidupan berekonomi dengan cara memberikan aturan hukum yang
baik dan benar sesuai dengan syariat Islam. Seperti membenarkan apa yang tidak benar dan
mengoreksi mengoreksi yang salah. Pengawasan oleh badan tersebut harus didasarkan pada rasa
takut kepada Tuhan Yang Maha Esa.