0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan5 halaman
Ringkasan status Facebook Pak Agustinus mengenai investasi Telkom di GoTo menunjukkan ketidakpatutan dan kerugian besar yang ditimbulkan. Status pada 2 Desember 2022 dan 11 November 2022 menjelaskan kerugian Telkom mencapai Rp3,06 triliun atau 47,81% dari modal yang diinvestasikan, sedangkan fundamental GoTo sangat buruk dengan akumulasi rugi Rp99,3 triliun. Hal ini menimbulkan dugaan nepotisme karena hubungan keluarga antara Menteri
Ringkasan status Facebook Pak Agustinus mengenai investasi Telkom di GoTo menunjukkan ketidakpatutan dan kerugian besar yang ditimbulkan. Status pada 2 Desember 2022 dan 11 November 2022 menjelaskan kerugian Telkom mencapai Rp3,06 triliun atau 47,81% dari modal yang diinvestasikan, sedangkan fundamental GoTo sangat buruk dengan akumulasi rugi Rp99,3 triliun. Hal ini menimbulkan dugaan nepotisme karena hubungan keluarga antara Menteri
Ringkasan status Facebook Pak Agustinus mengenai investasi Telkom di GoTo menunjukkan ketidakpatutan dan kerugian besar yang ditimbulkan. Status pada 2 Desember 2022 dan 11 November 2022 menjelaskan kerugian Telkom mencapai Rp3,06 triliun atau 47,81% dari modal yang diinvestasikan, sedangkan fundamental GoTo sangat buruk dengan akumulasi rugi Rp99,3 triliun. Hal ini menimbulkan dugaan nepotisme karena hubungan keluarga antara Menteri
Ringkasan yang ditulis dengan bahasa Anda sendiri, dengan
merujuk pada status-status Facebook Pak Agustinus. Tuliskan tanggal-tanggal kapan status Facebook tersebut ditulis, untuk memperjelas identitas tulisan. Tulisan Anda harus menjadi sebuah narasi yang baik tentang kejanggalan investasi Telkom pada Go-To. Anda boleh menambahkan pembahasan Pak Agustinus tentang Erick Thohir dan kakaknya, Garibaldi Thohir (apapun informasi yang relevan tentangnya), untuk menjadi konteks.
cssa05 : icaepifany
Rugikan Negara, KPK Siap Usut Investasi Telkomsel ke
GoTo Agustinus Edy Kristianto – 2 Desember 2022
Izinkan saya cerita tentang KPK dan sikapnya terhadap
dugaan skandal investasi Telkomsel di GOTO senilai Rp6,4 triliun seturut apa yang saya alami. Tujuannya supaya Anda bisa mendapatkan perspektif lain ketika membaca berita yang sedang hangat bahwa KPK akan usut dugaan korupsi pembelian saham GOTO oleh BUMN tersebut. Apakah itu omong kosong belaka atau gertak sambal untuk menaikkan posisi negosiasi politik? Sejak kapan Kuningan berani usut kasus yang melibatkan Menteri BUMN ET yang bekas ketua tim sukses Presiden Jokowi, adik pengusaha ternama, dan sekarang ketua panitia pernikahan anak presiden? Apalagi KPK, menurut UU hasil revisi, adalah rumpun eksekutif yang kepalanya adalah Presiden. Apa berani KPK mengusut Menteri BUMN ET yang notabene sering diberitakan sebagai menteri kesayangan Presiden Jokowi? Namun janganlah politik membunuh akal sehat kita. Kenyataan tak bisa dibohongi. Saham GOTO amblas sampai Rp132. Harga IPO Rp338. Telkomsel beli di Rp260. Penurunan year-to-date (YTD) mencapai 64,89%. Akibatnya Laporan Keuangan TLKM sebagai induk Tsel kebakaran. Jumlah kerugian belum terealisasi akibat perubahan nilai wajar investasi di GOTO per 30 September 2022 sebesar Rp3,06 triliun. Itu artinya 47,81% modal yang disetor si BUMN kemakan sudah. Secara fundamental dan operasional perusahaan, tak ada yang bisa dibanggakan dari GOTO---kata saya. Rugi per 30 September 2022 sebesar Rp20,7 triliun, sementara total akumulasi rugi GOTO Rp99,3 triliun. Pendapatan bersih GOTO itu cuma Rp7,9 triliun tapi bandingkan saja dengan biaya yang dikeluarkan untuk gaji dan imbalan karyawannya yang sebesar Rp11,28 triliun (LK Q3 2022). Asal tahu saja, yang dimaksud karyawan di atas bukanlah driver ojol-ojol itu. Mereka mitra, bukan karyawan, jadi tak ada gaji. Karyawan tetap GOTO per 30 September 2022 sebanyak 10.541 orang---termasuk yang di Vietnam, India dsb. Kalau jumlah karyawan itu dibagi dengan beban gaji Rp11,28 triliun maka rata-rata dapat Rp118 juta/bulan/karyawan. Beberapa waktu lalu GOTO mengumumkan PHK 10% karyawan. Sebenarnya jumlah karyawan GOTO sudah bertambah 1.497 orang dibandingkan dengan jumlah per 31 Desember 2021 yang sebanyak 9.044 orang. *** Saya laporkan kasus GOTO ke KPK awal 2022. Pada 7 Januari 2022, merujuk Surat No. R/62/PM.00.00/30- 35/01/2022 yang saya terima dari KPK, dinyatakan laporan saya tidak memenuhi syarat. Namun, memang perlu dicatat, saya melaporkan pasal nepotisme dengan dasar UU 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara, sementara KPK meminta uraian dugaan tipikor. Mengapa saya melaporkan nepotisme adalah karena normanya ada, ancaman hukumannya ada, dan saya merasa bisa buktikan dengan jelas bahwa Menteri BUMN ET adalah adik kandung Komisaris Utama sekaligus pemegang saham GOTO Boy Thohir (saya lampirkan putusan waris pengadilan keluarga Thohir) serta transaksi Rp6,4 triliun sudah terjadi. Jika sekarang KPK koar-koar mau usut kasus ini dari sudut tipikor, ya lihat saja ujungnya nanti masuk angin apa tidak! Tak cuma lapor KPK, saya pun sampaikan hal yang sama dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VI DPR yang membahas "Kepatutan Investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler di GOTO" pada Senin, 27 Juni 2022 di Ruang Rapat Komisi VI DPR. Saya diundang sebagai salah satu narasumber. Saya bawakan presentasi berjudul "Salam 6,4 Triliun: Bom Waktu Dugaan Skandal Investasi Telkom di GOTO". Dua kesimpulan saya: 1) dugaan afiliasi dan benturan kepentingan karena hubungan kekeluargaan antara Menteri BUMN dan Boy Thohir, dugaan afiliasi dan benturan kepentingan berkaitan dengan posisi Wishnutama Kusubandio sebagai Komisaris Utama Tsel sekaligus Komisaris GOTO... 2) dugaan korupsi dan nepotisme berkaitan dengan perbuatan menguntungkan keluarga dan kroni, orang lain, atau korporasi serta dugaan korupsi berupa kemungkinan suap atau kickback. Saya juga laporkan ke U.S. SECURITIES AND EXCHANGE COMMISSION (SEC) berkaitan dengan posisi TLKM yang juga listing di bursa sana (TLK). Tapi tak ada kabar sampai sekarang. Pengecut juga lembaga itu ternyata. Katanya lembaga kredibel tapi buktinya nol besar. *** Saya pikir semuanya sudah gamblang. Tapi apakah KPK mau ikut sandiwara besar untuk 'mengamankan' dugaan skandal Rp6,4 triliun itu atau sebaliknya serius mengusut dan menangkapi tikus dan kakapnya sekalian? Kita pantau terus! Salam. GoTO akan PHK 10% Karyawan Demi Kejar Profitabilitas- 11 November 2022
Saya dikirimi tautan berita GOTO dikabarkan bakal PHK 1.000
karyawan dalam waktu dekat. Itu sekira 10% dari jumlah total karyawan tetapnya. Rumor disebar Bloomberg, mengutip sumber. Oalah! Lagu lama, kaset baru. Saya tanya balik, karyawan yang mana? Karyawan Vietnam, India, Singapura, Thailand? Kenapa tidak pecat semuanya saja (9.630 karyawan tetap per 30 Juni 2022), toh, akumulasi rugi GOTO sudah mencapai Rp92,7 triliun? Mau profit dari mana dia kalau tidak dari goreng-goreng berita supaya harga sahamnya naik? Asal tahu saja, beban gaji dan imbalan karyawan GOTO per 30 Juni 2022 itu sebesar Rp7,4 triliun. Jika dibagi total karyawan 9.630 orang maka rata-rata gaji dan imbalan Rp64 juta/bulan. Kenapa ada kata "imbalan" di situ karena GOTO menerapkan program opsi saham bagi karyawan dan konsultannya yang dibayarkan dengan saham dan kas. Program itu dikelola PT Saham Anak Bangsa (SAB) dan GOTO Peropleverse Fund (GPF) yang berkedudukan di Cayman Island. Urusan bagi-bagi saham, urusan internal mereka-lah. Masalahnya satu: mitra ojol bukan karyawan jadi tak ada gaji dan imbalan buat mereka. Tapi saya dapat screenshot dari salah satu mitra yang menunjukkan mitra dikasih saham GOTO 1.000 lembar (penutupan hari ini Rp210 maka setara Rp210 ribu). Mereka dikasih dua opsi: 1) dititipkan ke perusahaan untuk dijual; 2) tetap pegang saham itu tapi harus buka akun di IPOT, Stockbit, atau Paham. Itu pun tidak semua mitra dapat saham. Coba pikir benefit yang didapat secara bisnis bagi perusahaan dan kroninya: 1) dapat 'tenaga kerja' tanpa harus memberikan hak selayaknya karyawan; 2) dapat pembeli kendaraan, konsumen leasing, asuransi, konsumen suku cadang dll; 3) tidak harus mengeluarkan dana untuk lahan kendaraan, perawatan, bahan bakar karena mitra sendiri yang melakukan; 4) dapat pemasukan dari potongan aplikasi, pemeliharaan IT dll; 5) tidak harus menanggung biaya jaminan sosial karyawan (kesehatan dan JHT); 6) dapat nasabah baru sekuritas; 7) dapat jabatan menteri bagi salah satu pendirinya; 8. tidak harus membangun jalan dan infrastruktur karena itu urusan pemerintah; 9) dapat dana segar dari BUMN Rp6,4 triliun; 10) kakak menteri BUMN-nya punya portofolio saham GOTO sekira Rp200 miliar... Di berita-berita yang sudah di-blocking, itu disebut menciptakan lapangan kerja, memangkas pengangguran, kontribusi ekonomi digital. Dan banyak dari kita percaya bin mengamini! *** Sudahlah, ini semua bisnis melukis langit. Pikirkan dan antisipasi saja dampak sosial dari kesalahan pilihan kebijakan pemerintah berkaitan dengan bisnis unicorn-unicorn itu. Pikirkan masa depan mitra dan keluarganya, pikirkan jaminan sosial dan pendidikan mereka, pikirkan beban biaya kesehatan di masa depan yang harus ditanggung BPJS akibat pola kerja serabutan begitu, pikirkan solusi untuk transportasi massal, pikirkan bagaimana supaya duit BUMN/negara tidak dibuang ke meja bandar saham... PIKIRKAN LAPANGAN KERJA DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BUAT ORANG-ORANG KECIL. Ngapain ngurusin tambahan pundi-pundi kekayaan ekuitas dan kas karyawan-karyawan dan konsultan Vietnam, India, Thailand, Singapura dsb itu. Saham GOTO naik 11,7% hari ini bukan karena apa-apa. Itu karena memang harganya sudah sangat diskon (sempat menyentuh Rp184/lembar) dan ada yang berkepentingan me-mark up supaya ketika lock-up dibuka pada 30 November 2022 nanti mereka dapat harga bagus. Segala harga akan bagus buat para investor awal mereka karena modal mereka cuma Rp1/lembar! Siapa mereka? Ya, Softbank dan Alibaba! Asing-asing dan makelarnya itu. Toh, mereka cuma butuh naik sampai setidaknya Rp246 (mark to market 30 September 2022), supaya laporan keuangan tahunan Telkom (induk Telkomsel) 2022 tidak terlalu berantakan catatan kerugiannya, sehingga masih bisa dikeluarkan rilis bahwa GOTO masih sangat prospektif ke depannya dan sahamnya layak dikempit. Banyak dari kita masih akan percaya itu, kok! Salam.