Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS CONTOH KASUS PERSEKONGKOLAN DONGGI-SENORO

A. Kasus

Dugaan persaingan usaha tidak sehat dalam proyek pembangunan kilang gas liquid

natural gas (LNG) di Senoro dan Matindok semakin menguat. Kasus

persekongkolan tender proyek Donggi-Senoro diyakini akan merusak iklim

investasi sektor migas di Tanah Air. Meskipun saat ini pihak Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU) telah menjatuhkan sanksi denda terhadap pelanggaran

persekongkolan tersebut.

Kuasa hukum anak usaha PT LNG International Pty.Ltd yaitu LNG Energi Utama,

OC Kaligis mengatakan persekongkolan yang dilakukan pihak Mitsubishi

Corporation, PT Pertamina, PT Medco Energi International, dan PT Medco E&P

Tomori Sulawesi untuk menyingkirkan PT LNG Energi Utama atas tender dalam

proyek Donggi-Senoro dapat memberikan contoh buruk untuk investasi Migas

Indonesia ke depannya.

Ini merupakan contoh buruk tentang iklim investasi di Indonesia karena tidak

adanya perlindungan hukum atas terjadinya masalah ini, katanya di acara

konferensi pers yang dilaksanakan di restoran Sari Kuring, Jakarta (11/4/2011).

OC Kaligis mengatakan bahwa terjadi pembocoran rahasia PT LNG Energi

International pty Ltd kepada pihak Mitsubishi.

Di tempat yang sama, Rikrik Rizkiyana rekan OC Kaligis mengatakan bahwa

proyek Donggi-Senoro yang sudah berjalan tersebut sebaiknya dibekukan terlebih

dahulu sampai ada keputusan hukum tetap.


Kita akan lakukan upaya hukum, serta gugatan perdata untuk perbuatan melawan

hukum dan juga persaingan tidak sehat, kata Rizkiyana.

PT LNG Energi Utama, selaku anak perusahaan LNG International Pty.Ltd

menuntut pihak Mitsubishi Corporation atas ganti rugi sebesar US$ 709 juta akibat

adanya persekongkolan dari pihak Mitsubishi Corporation, PT Pertamina (persero),

PT Medco Energi International, serta PT Medco E&P Tomori Sulawesi.

Pihaknya telah mengirimkan surat somasi kepada Mitsubishi Corporatioan yang

pada pokoknya meminta pihak Mitsubishi Corporation untuk dengan itikad baik

segera memberikan ganti rugi kepada LNG International Pty Ltd dan Energi Utama

atas segala kerugian yang telah diderita.

Dari sisi pemerintah melalui Kementerian ESDM menganggap sanksi denda yang

diberikan oleh KPPU kepada Medco dan Pertamina sudah pantas. Hal ini tidak akan

mengganggu investasi migas di Indonesia.

Kalau untuk saya itu hanya konsekuensi dari tindakaan tidak fair saja dan mereka

disuruh bayar denda ke negara. Kalau untuk proyek (Donggi-Senoro) kan KPPU

tetap minta supaya tetap jalan. Jadi tak ganggu investor sepertinya, kata Dirjen

Migas Evita Legowo beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui sebelumnya, Majelis KPPU menyatakan telah terjadi persaingan

usaha tidak sehat di proyek Donggi-Senoro. Untuk itu, KPPU menghukum seluruh

pihak yang terlibat masing-masing membayar denda dengan total nilai Rp 31 miliar

yang harus disetor kepada kas negara.


Adapun rincian pembagian denda tersebut adalah, Pertamina Rp 10 miliar, Medco

Energi Rp 5 miliar, Medco E&P Tomori Rp 1 miliar, dan Mitsubishi Corp Rp 15

miliar.

KPPU menemukan bukti terjadi persekongkolan oleh Mistusbishi dengan Medco

Energi dan anak usahanya, Medco E&P Tomori Sulawesi, untuk mendapatkan

informasi kegiatan usaha pesaingnya yaitu LNGI yang diklasifikasikan sebagai

rahasia perusahaan untuk menyusun proposal beauty contest

B. Unsur-Unsur dalam Persekongkolan

Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat menyebutkan,

Pasal 22

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan

atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 23

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan

informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia

perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha

tidak sehat.
Dari penjabaran pasal-pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur

persekongkolan yaitu :

1. Bersekongkol dengan pihak lain.

2. Mengatur dan menentukan pemenang tender.

3. Mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai

rahasia perusahaan.

C. Analisis Kasus

Dalam kasus persekongkolan tender di dalam Proyek Donggi-Senoro, disebutkan

bahwa terjadi persekongkolan yang dilakukan pihak Mitsubishi Corporation, PT

Pertamina, PT Medco Energi International, dan PT Medco E&P Tomori Sulawesi.

Hal ini menunjukan bahwa adanya suatu unsur bersekongkol dengan pihak lain.

Pihak Mitsubishi Corporation, PT Pertamina, PT Medco Energi International, dan

PT Medco E&P Tomori Sulawesi bersekongkol untuk menyingkirkan PT LNG

Energi Utama atas kegiatan tender dalam proyek Donggi-Senoro. Hal ini tentunya

memenuhi unsur dari persekongkolan yaitu adanya suatu upaya untuk mengatur dan

menentukan pemenang tender.

KPPU menemukan bukti terjadi persekongkolan oleh Mistusbishi dengan Medco

Energi dan anak usahanya, Medco E&P Tomori Sulawesi, untuk mendapatkan

informasi kegiatan usaha pesaingnya yaitu LNGI yang diklasifikasikan sebagai

rahasia perusahaan untuk menyusun proposal beauty contest. Hal ini menunjukan
bahwa adanya suatu unsur mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang

diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan.

Dengan memenuhi unsur-unsur tersebut, dapat dikatakan bahwa kasus tender dalam

Proyek Donggi-Senoro adalah merupakan suatu kasus persekongkolan sesuai

dalam ketentuan pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan

Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Anda mungkin juga menyukai