Adaro Tersandung Kasus Dugaan Penggelapan Pajak USD 14 Juta Tiap Tahun Sejak 2009
Jumat, 5 Juli 2019 11:25
Reporter: Agustina Melani dan Bawono Yadika Tulus
"Dari saya simple, yang bisa menentukan apakah kita melakukan hal tersebut adalah Dirjen
Pajak. Negara kita tidak boleh dijajah oleh bangsa lain dan dengan opini-opini institusi lain,
karena yang paling tahu adalah otoritas pajak Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Boy,
dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2019). Boy menegaskan bahwa perusahaannya
selama ini merupakan wajib pajak yang taat. Apalagi Adaro Energy juga sering mendapatkan
penghargaan dari Ditjen Pajak.
"Nanti biar otoritas pajak saja yg menentukan. Mereka kan sudah ada perjanjian dengan
otoritas pajak Singapore," tambahnya.
Perusahaan pun membantah tudingan tersebut. Pihak Adaro menegaskan bahwa selama ini
perusahaan bekerja dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik good corporate
governance/GCG) dan senantiasa patuh terhadap aturan yang berlaku, termasuk aturan
perpajakan.
"Selama bertahun-tahun Adaro terpilih sebagai salah satu Wajib Pajak yang menerima apresiasi
dan penghargaan atas kontribusinya terhadap penerimaan negara, patuh terhadap peraturan
perpajakan serta responsif," kata Head of Corporate Communication
PT Adaro Energy Tbk Febriati Nadira dalam keterangan resminya, Kamis (4/7/2019).
Menurutnya, Adaro sebagai perusahaan nasional justru telah banyak berkontribusi bagi
pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia melalui pembayaran pajak dan royalti. Pada
2018 Adaro telah memberikan kontribusi kepada negara senilai total US$ 721 juta atau setara Rp
10,09 triliun. Angka itu terdiri dari US$ 378 juta dalam bentuk royalti dan US$ 343 juta dalam
bentuk pajak.
Febriati juga menjelaskan, bahwa anak usaha Adaro, Coaltrade Services International Pte.Ltd
merupakan salah satu perusahaan grup Adaro yang berbasis di Singapura untuk memasarkan
batubara Adaro di pasar internasional (ekspor).
Sebagai kantor pemasaran internasional, Coaltrade Services International Pte.Ltd berperan untuk
memperluas pasar internasional dengan tetap berpegangan pada ketentuan Harga Patokan
Batubara (HPB) serta aturan perpajakan dan royalti yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Pertanyaan:
1. Berikan pendapat Anda terkait mekanisme tax planning yang dilakukan Adaro!
2. Menurut Anda, apakah Adaro Indonesia melakukan tax avoidance dan/atau tax evasion?
Apabila Adaro melakukan praktik tersebut, jelaskan praktik tax avoidance dan/atau tax
evasion yang dilakukan oleh Adaro!
3. Menurut Anda, apakah ada isu terkait etika perpajakan dalam kasus Adaro di atas?
4. Menurut Anda, langkah-langkah apa yang seharusnya diambil oleh Pemerintah
Indonesia? Kementerian Keuangan dan/atau Dirjen Pajak untuk menghindari Kasus
Adaro terulang lagi di masa depan oleh perusahaan yang lain?
Catatan:
Dalam melakukan analisis kasus di atas, Anda dipersilakan untuk mencari referensi tambahan
terkait kasus Adaro. Anda juga harus menyertakan peraturan perpajakan Indonesia yang terkait
dengan analisis Anda.