AKUNTAN
oleh :
M. RIFKI HADI
NIM 2022624010045
KELAS : AK 1.1
1. Kap
a. Kasus Manipulasi KAP Andersen dan Enron
Dalam kasus ini terjadi penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan pihak perusahaan
(enron) dan pihak auditor. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen
menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromibtershadap temuan auditna dengan pihak
Enron. Keduanya teah bekerja sama da;am memanupulasi laporan keuangan sehingga
merugikan berbagai pihak baik pihak eksternal sepert para pemegang saham dan pihak
internal yang berasal dari dalam perusahaan enron. Kecuranga yang dilakukan oleh Athur
Andersen telah banyak melanggar prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar
prinsip integritas dan perilaku nasional.
b. Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya
Pada kasus tersebut prinsip etika profesi yang dilanggar adalah tanggung jawab profesi,
dimana seharusnya melakukan pertanggung jawaban sebagai professional yang senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam setiap kegiatan yang
dilakukanya.
c. Mitra EY Indonesia
Mitra EY Indonesia (KAP Purwantono, Suherman & Surja) melanggar Prinsip Standar
Teknis karena tidak memenuhi tanggung jawab untuk mematuhi standar teknis dan standar
pekerjaan lapangan dalam memperoleh bukti audit kompeten yang cukup dan melanggar
Prinsip Kepentingan Publik karena terbukti tidak bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada public terkait dengan penyajian laporan audit yang gagal sebagai informasi yang
dibutuhkan untuk public.
2. Perusahaan Nasional
3. Perusahaan Multinasional
a. PT Kimia Farma
PT Kimia Farma diduga babepam melakukan mark-up dengan indikasi bahwa
manajeman melakukan upaya menaikkan prestasi serta meningkatkan performa saham
ktikakan diinvestasi. Mekanisme rekayasa akuntansi dilakuaka dengan melakukan
pencatatan persediaaan dalam jumlah yang diakumulasikan antara persediaan awal
2002 dengan persediaan akhor 2001. Karena itu asset tahun 2001 tampak overstated,
demikian pula keuntungan 2001 menjadi overstated. Laba bersih yang dibukukan tahun
2001 dibukukan sebesar Rp132.253 M, namun ditemukan laba bersih seharusnya sekitar
Rp100 M.
b. Kasus PT. Ajinomoto Indonesia
Dalam siaran pers yang dipublikasikan oleh Departemen Manajer PT Ajinomoto
Indonesia Tjokorda Bagus Sudarta, Ajinomoto mengakui bahwa mereka menggunakan
bactosoytone yang diekstaksi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang
biasa diekstaksi dari daging sapi karena lebih ekonomis.
c. Kasus PT. Gudang Garam
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur
dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah menemukan pelanggaran
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang
Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul
19.43 WIB. Program tersebut menampilkan iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-
anak dan remaja serta larangan dan pembatasan muatan rokok.
4. Pemerintah
a. Kasus KPMG-Shiddharta & Harsono
Kasus KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono juga melibatkan kantor akuntan publik
yang dinilai terlalu memihak kepada kliennya. Pada kasus ini KPMG melanggar prinsip
intregitas dimana dia menyuap aparat pajak hanya untuk kepentingan kliennya, hal ini
dapat dikatakan tidak jujur dan tidak adil dalam melaksanakan tugasnya. Selain prinsip
tersebut, akuntan juga telah melanggar prinsip obyektivitas hingga ia bersedia melaukan
kecurangan. Di sini terihat bahwa ia telah berat sebelah dalam memenuhi kewajiban
profesionalnya.
b. Kasus Mulyana W Kusuma
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota
KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan
berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu
kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan
pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah
dilakukan penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik
daripada sebelumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati
bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya.
c. Kasus suap Bupati Kabupaten Bogor tahun 2022
Tn. AY merupakan Bupati Bogor tersangka dalam dugaan tindak suap pengurusan
laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021. Penetapan
itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangan pers di kantor KPK, KPK
menduga auditor BPK perwakilan Jawa Barat, Hendra Nur Rahmatullah Karwita
menerima suap dari sejumlah pihak.
Dugaan ini didalami melalui pemeriksaan dua mahasiswa, yakni Putri Nur Fajrina dan
Genia Kamilia Sufiandi di Gedung Merah Putih KPK. Selain Hendra Nur Rahmatullah,
KPK menetapkan tiga auditor BPK lainnya yakni Anthon Merdiansyah, Arko Mulawan,
dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah sebagai tersangka.