Anda di halaman 1dari 5

KASUS PELANGGARAN KODE ETIK YANG DILAKUKAN OLEH

AKUNTAN

oleh :

M. RIFKI HADI
NIM 2022624010045
KELAS : AK 1.1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


2023
Kasus Pelanggaran Kode Etik Profesi akuntan Yang dilakukan oleh :

1. Kap
a. Kasus Manipulasi KAP Andersen dan Enron
Dalam kasus ini terjadi penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan pihak perusahaan
(enron) dan pihak auditor. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen
menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromibtershadap temuan auditna dengan pihak
Enron. Keduanya teah bekerja sama da;am memanupulasi laporan keuangan sehingga
merugikan berbagai pihak baik pihak eksternal sepert para pemegang saham dan pihak
internal yang berasal dari dalam perusahaan enron. Kecuranga yang dilakukan oleh Athur
Andersen telah banyak melanggar prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar
prinsip integritas dan perilaku nasional.
b. Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya
Pada kasus tersebut prinsip etika profesi yang dilanggar adalah tanggung jawab profesi,
dimana seharusnya melakukan pertanggung jawaban sebagai professional yang senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam setiap kegiatan yang
dilakukanya.
c. Mitra EY Indonesia
Mitra EY Indonesia (KAP Purwantono, Suherman & Surja) melanggar Prinsip Standar
Teknis karena tidak memenuhi tanggung jawab untuk mematuhi standar teknis dan standar
pekerjaan lapangan dalam memperoleh bukti audit kompeten yang cukup dan melanggar
Prinsip Kepentingan Publik karena terbukti tidak bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada public terkait dengan penyajian laporan audit yang gagal sebagai informasi yang
dibutuhkan untuk public.

2. Perusahaan Nasional

a. Pelanggaran etika profesi PT Aadam Sky Connection Airlines


Ditemukan fakta bahwa telah terjadi penyalahgunaan dan penggelembungan dana,
sehingga terjadi pemalsuan laporan keuangan PT Adan Air yang diaudit akuntan public pada
tahun buku 2006. Misalnya soal uang kas di bank senilai Rp 132,8 M, dana pembelian spare
part Rp 120 M, pembayaran pajak Rp 15,2 M, pertangguang jawaban selisih penjualan tiket
yang mencapai Rp 32 M, selisih pendapatan kargo hingga Rp 40 M, hingga soal rendahnya
kualitas rekrutmen pilot.
Dilihat dari kasus diatas maka kesalahan yang dilakukan oleh akuntan public tersebut
adalah memmalsukan laporan keuangan dan hal tersebut dianggap tidak berperilaku etis.
b. Kasus korupsi pada PT Jiwasraya
Terdapat beberapa prinsip yang dilanggar oleh PT Jiwasraya dalam kasus rekayasa laporan
keuangannya. Prinsip pertama yang dilanggar adalah prinsip tanggung jawab, dapat dilihata
dari kegagalan PT Jiwasraya untuk mempertanggungjawabkan laporan keuangan yang
dipublikasikan kepada masyarakat.
c. PT Muza Kasus PT Muzatek Jaya 2004
PT Muzatek Jaya telah melakukan pelanggaran moral dan etika dalam dunia bisnis dengan
melakukan suap terhadap Akuntan Publik Petrus Mitra Winata Agar Akuntan Publik Petrus
Mitra Winata hanya mengaudit laporan keuangan umum. Dengan begitu PT Muzatek Jaya
akan mendapatkan keuntungan dari kecurangan tersebut dan Akuntan Publik Petrus Mitra
Winata akan mendapatkan keuntungan yang sesuai karena telah melakukan pekerjaan
seperti keinginan klien. Perbuatan semacam ini tentu menciderai etika profesi akuntan dan
dapat menimbulkan citra buruk terhadap profesi akuntan di masyarakat luas.

3. Perusahaan Multinasional
a. PT Kimia Farma
PT Kimia Farma diduga babepam melakukan mark-up dengan indikasi bahwa
manajeman melakukan upaya menaikkan prestasi serta meningkatkan performa saham
ktikakan diinvestasi. Mekanisme rekayasa akuntansi dilakuaka dengan melakukan
pencatatan persediaaan dalam jumlah yang diakumulasikan antara persediaan awal
2002 dengan persediaan akhor 2001. Karena itu asset tahun 2001 tampak overstated,
demikian pula keuntungan 2001 menjadi overstated. Laba bersih yang dibukukan tahun
2001 dibukukan sebesar Rp132.253 M, namun ditemukan laba bersih seharusnya sekitar
Rp100 M.
b. Kasus PT. Ajinomoto Indonesia
Dalam siaran pers yang dipublikasikan oleh Departemen Manajer PT Ajinomoto
Indonesia Tjokorda Bagus Sudarta, Ajinomoto mengakui bahwa mereka menggunakan
bactosoytone yang diekstaksi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang
biasa diekstaksi dari daging sapi karena lebih ekonomis.
c. Kasus PT. Gudang Garam
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur
dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah menemukan pelanggaran
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang
Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul
19.43 WIB. Program tersebut menampilkan iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-
anak dan remaja serta larangan dan pembatasan muatan rokok.

4. Pemerintah
a. Kasus KPMG-Shiddharta & Harsono
Kasus KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono juga melibatkan kantor akuntan publik
yang dinilai terlalu memihak kepada kliennya. Pada kasus ini KPMG melanggar prinsip
intregitas dimana dia menyuap aparat pajak hanya untuk kepentingan kliennya, hal ini
dapat dikatakan tidak jujur dan tidak adil dalam melaksanakan tugasnya. Selain prinsip
tersebut, akuntan juga telah melanggar prinsip obyektivitas hingga ia bersedia melaukan
kecurangan. Di sini terihat bahwa ia telah berat sebelah dalam memenuhi kewajiban
profesionalnya.
b. Kasus Mulyana W Kusuma
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota
KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan
berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu
kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan
pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah
dilakukan penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik
daripada sebelumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati
bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya.
c. Kasus suap Bupati Kabupaten Bogor tahun 2022
Tn. AY merupakan Bupati Bogor tersangka dalam dugaan tindak suap pengurusan
laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021. Penetapan
itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangan pers di kantor KPK, KPK
menduga auditor BPK perwakilan Jawa Barat, Hendra Nur Rahmatullah Karwita
menerima suap dari sejumlah pihak.
Dugaan ini didalami melalui pemeriksaan dua mahasiswa, yakni Putri Nur Fajrina dan
Genia Kamilia Sufiandi di Gedung Merah Putih KPK. Selain Hendra Nur Rahmatullah,
KPK menetapkan tiga auditor BPK lainnya yakni Anthon Merdiansyah, Arko Mulawan,
dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah sebagai tersangka.

5. Perusahaan yang terdaftar di beei atau ededx


a. Studi kasus PT Tiga Pilar Sejahtera Indonesia
Praktik window dressing yang merugikan investor salah satunya terdapat pada kasus
laporan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tahun 2017 silam. PT Tiga
Pilar Sejahtera Food, Tbk merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan (TPS
Food). Seperti diketahui, manajemen lama AISA, yakni Joko Mogoginta, mantan
Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dan Budhi Istanto Suwito,
mantan Direktur AISA telah melakukan penggelembungan (overstatement) piutang anak
usaha ke AISA dalam laporan keuangan tahun 2017.
b. Pelanggaran pada audit laporan keuangan Garuda
Laporan keuangan tahunan garuda tersebut dinyatakan cacat setelah ditemukan fakta
bahwa Garuda Indonesia mengankui pendapatan terkait kerja sama yang dilakukan denga
PT Mahata Aero Teknologi atas pembayaran yang akan diterima Garuda setelah
penendatanganan perjanjian sehingga hal tersebut berdampak pada laporan keuangan
Laba Rugi Garuda.
c. Kasus Malinda Dee-Citibank
Malida Dee, 47 tahun, terdakwa atas kasus pembobilan dana citybank, terbukti
diketahui memindahkan beberapa dana nasabah dengan memalsukan tanda tangan
nasabah di dalam formolir transfer.

Anda mungkin juga menyukai