Anda di halaman 1dari 7

Nama : Andreas Pratama

Nim : 1117020058
Kelas : 3 KS 3
Mata Kuliah : Etika Profesi dan Kewirausahaan

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis

1. PT Metro Batavia Air tidak membayar hutang dan melanggar aturab yang sudah di
sepakati kepada pihak ILFC
 Analisis :
Dari kasus diatas bahwa pihak Batavia Air tidak mematuhi aturan dalam
kerjasamanya dengan ILFC sehingga menyebabkan dampak kepada semua
pelanggan yang menggunakan jasa Batavia Air, untuk itu Batavia Air telah
mencoreng citranya sendiri dikarenakan tidak memperdulikan seberapa besar
akibat yang akan diterima nya jika perusahaan Batavia Air melanggar aturan
kerjasama dalam etika bisnisnya.
 Penyelesaian :
Pihak Batavia Air harus melakukan pembayaran dan mengikuti aturan yang
berlaku dan sudah di sepakati Bersama dengan ILFC saat Tender.

2. Oreo PT Nabisco produk makanan yang mengandung melamin


 Analisis :
BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap peredaran 28 produk yang
dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari Cina, diantaranya yang
akrab di telinga kita antara lain : Oreo sandwich cokelat/wafer stick dan M &
M’s. Akibaat dari produk ini merenggut nyawa 4 bayi dan menyebabkan sekitar
6244 bayi terkena penyakit ginjal akut.
 Penyelesaian :
Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan perusahaan melakukan pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip kejujuran. Hal ini dilakukan dengan melakukan
kecurangan yaitu menambahkan zat melamin yang dapat menimbulkan kanker
hati dan lambung demi mendapatkan keuntungan yang besar tanpa
memperhatikan kesehatan konsumen yang akan terancam. Bisnis perlu dilandasi
pertimbangan-pertimbangan yang etis karena di samping mencari keuntungan
juga bertujuan memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat manusiawi.

3. Obat Anti-nyamuk HIT diproduksi oleh PT. Megarsari Makmur ditarik dari peredaran
karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan terhadap manusia.
 Analisis :
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis
terhadap prinsip kejujuran perusahaan yang sudah dipercaya masyarakat berani
untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk.
Perusahaan hanya ingin mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang
minim. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan
penggunaan zat berbahaya dalam produknya. Dalam kasus ini perusahaan sengaja
menambahkan zat diklorvos untuk membunuh serangga apabila dilihat dari segi
kesehatan manusia, zat tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat
menimbulkan kanker hati dan lambung.
 Penyelesaian :
Pihak perusahaan menyanggupi untuk menarik semua produk HIT yang telah
dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi produk HIT Aerosol
baru dengan formula yang telah disempurnakan, bebas dari bahan kimia
berbahaya.

4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang tidak sesuai pada pabrik kembang api PT.
Panca Buana Cahaya.
 Analisis :
Dari kasus diatas pihak PT. Panca Buana Cahaya melanggar kode etika bisnis
Perusahaan juga tidak memakai peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
yang baik. Sehingga saat terjadi kebakaran karyawan tidak dapat menyelamatkan
diri karena pintu gerbang yang terkunci dan tidak adanya jalur evakuasi. Selain
mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri bahkan mungkin nasib manusia yang terlibat
didalamnya.
 Penyelesaian :
Seharusnya PT. Panca Buana Cahaya membuat bangunan yang lebih layak dan
aman untuk sebuah pabrik kembang api yang memenuhi SOP dan standar K3
yang ada di PT. Panca Buana Cahaya

5. PT Freeport Indonesia tentang gaji upah pekerja, etika dan pelanggaran kemanusiaan
yang hebat di Papua. Keteledoran pemerintah yang sangat berat karena selama ini
bersikap underestimate kepada rakyat Papua saat itu.
 Analisis :
PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yang
berpusat di satu negara tetapi cabang ada diberbagai negara mau dan berkembang.
Pelanggaran yang dilakukan PT Freeport tidak mensejahterakan dan tidak
memanusiawikan pekerja.
 Penyelesaian :
Dari kasus di atas, Hal ini diakibatkan oleh lemahnya sistem pengawasan
ketenegakerjaan. Ini terjadi karena tidak seimbangnya jumlah pengawas Dinas
Tenaga Kejra terhadap pekerja. Mungkin yang harus di tingkatkan lagi adalah
kejujuran. Jujur dalam bertindak, jujur dalam pengawasan. Menurut hemat saya,
pengawasan harus lebih jujur dan tidak tembang pilih dalam menjalakan tugas.

Kasus Pelanggaran Etika Profesi

1. Kasus Kredit Macet BRI Cabang Jambi


 Analisis :
Kredit macet hingga Rp. 52 Miliar, Akuntan Publik diduga terlibat seorang
akuntan yang menyusun laporan keuangan Raden Motor yang bertujuan
mendapatkan hutang atau pinjaman modal senilai Rp. 52 miliar dari BRI Cabang
Jambi pada tahun 2009 diduga terlibat dalam kasus korupsi kredit macet.
 Penyelesaian :
Kejaksaan menerima laporan tentang adanya penyalahgunaan kredit yang
diajukan oleh tersangka Zein Muhamad sebagai pemilik Raden Motor. Sementara
ini pihak Kejati Jami masih menetapkan 2 tersangka, yaitu Zein Muhamad
sebagai pemilik Raden Motor yang mengajukan kredit dan Effedi Syam dari
pihak BRI cabang Jambi sebagai pejabat yang menilai pengajuan sebuah kredit.

2. Kasus Etika Profesi PT Muzatek Jaya tahun 2004


 Analisis :
Kasus pelanggaran atas standar professional akuntan public, Menkeu Sri Mulyani
telah membekukan ijin AP Drs Petrus M. Winata dari KAP Drs. Mitra Winata dan
rekan selama 2 tahun, menerangkan sanksi pembekuan dilakukan karena AP
tersebut melakukan suatu pelanggaran atas SPAS (Standar Profesional Akuntan
Publik).
 Penyelesaian :
Diberi hukuman yang sesuai terkat pelangaran pelaksanaan pemeriksaan audit
terhadap laporan keuangan PT. Muzatek Jaya.

3. Ketidak Jujuran Hasil Survey (Lokasi Bukit Hambalang Tidak Layak di Bangun
Komplek Sport Centre).
Ketidak jujuran hasil survey/ penipuan data survey adalah salah satu pelanggaran Dewan
Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) kode etik insinyur atas dasar prinsip point ke
II yang berbunyi “Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani dengan kesetiaan
masyarakat, petinggi mereka dan klien”.
 Analisis:
Dalam hal ini konsultan perencana melanggar kode etik profesi karena tidak
bertindak jujur dalam menunjukan hasil survey yang sebenarnya, padahal pada
kawasan hambalang tidak layak untuk dibangun gedung sarana olah raga Sport
Centre.
4. Ketidak jujuran surveyor pada Proyek Hambalang
 Analisis :
Menurut penulis, termasuk pelanggaran etika profesi karena para surveyor tidak
jujur padahal kondisi tanah dan lokasi untuk pembangunan sport center
hambalang tidak ideal.

5. Bupati Bogor menandatangani site plan meskipun Kemenpora belum/tidak melakukan


studi Amdal terhadap proyek pembangunan P3SON Hambalang, sehingga diduga
melanggar UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan diduga melanggar Peraturan Bupati Bogor Nomor 30 tahun 2009 tentang Pedoman
Pengesahan Master Plan, site plan dan peta situasi.
 Analisis :
Berdasarkan kasus di atas, bupati bogor telah melanggar kode etik sebagai pejabat
negara yang melanggar undang-undang. Kode Etik adalah pola aturan, tata cara,
tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Daftar Pustaka

 http://meitauntuksemua.blogspot.com/2014/11/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
bisnis_18.html
 http://rfihnf.blogspot.com/2018/03/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html
 https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-
pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur
 https://sadel98.wordpress.com/2018/03/12/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
bisnis-oleh-pabrik-kembang-api-kosambi-di-tangerang/
 http://sofyaneffendi32.blogspot.com/2018/03/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
bisnis.html
 https://rajadariusputra.wordpress.com/2016/11/30/10-contoh-kasus-pelanggaran-
etika-profesi-tugas-3/
 http://yonayoa.blogspot.com/2013/01/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
profesi.html
 https://www.scribd.com/document/406994268/Kasus-Pelanggaran-Etika-profesi-
konstruksi-hambalang

Anda mungkin juga menyukai