Anda di halaman 1dari 3

NABILA RIZKYA LATIFAH

0419101018
A – MANAJEMEN D3

Tugas Individu Etika Bisnis, GCG, dan CSR

1. Jelaskan pengertian Etika Bisnis, GCG, dan CSR.

2. Jelaskan perbedaan dari Etika Bisnis, GCG, dan CSR

3. Berikan contoh kasus dari Etika Bisnis, GCG, dan CSR.

4. Penyelesaian terbaik apa yang anda rekomendasikan dari contoh kasus tersebut (soal 3). Berikan
alasannya disertai dengan teori yang mendukung

JAWAB

1. Etika bisnis merupakan cara-cara saat melakukan kegiatan bisnis yang mencakup semua aspek, baik
itu yang berkaitan dengan individu, perusahaan maupun masyrakat. Etika bisnis membangun dan
membentuk nilai-nilai, norma dan perilaku yang baik dalam berbisnis.

GCG adalah seperangkat peraturan yang mengatur, mengelola dan mengawasi hubungan
antara para pengelola perusahaan dengan stakeholders disuatu perusahaan untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melakukan peningkatan pada kualitas
GCG menunjukan peningkatan penilaian pasar, sedangkan perusahaan yang mengalami
penurunan kualitas GCG, cenderung menunjukan penurunan pada penilaian pasar (Cheung,
2011).

CSR adalah salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang. CSR
merupakan suatu konsep bahwa organisasi khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung
jawab kepada konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan, seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada
lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.

2. “Etika bisnis berbicara mengenai nilai, apakah sebuah perusahaan tersebut menganut nilai yang baik
atau buruk. Kalau memang memiliki nilai yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut akan
menjalankan CSR yang memang menjadi tanggung jawab suatu perusahaan”.

Etika bisnis itu lebih melekat kepada individu yang melakukan etika bisnis, sedangkan CSR yaitu
sebagai kebijakan dari perusahaan tersebut.

Adapun alasan pentingnya mengapa sebuah perusahaan harus melakukan CSR (Corporate Social
Responsibility), yaitu untuk mendapatkan keuntungan sosial, mencegah konflik dan persaingan
yang terjadi, kesenambungan usaha atau bisnis, penegelolaan sumber daya alam serta
pemberdayaan masyarakat. Jadi implementasi CSR (Corporate Social Responsibility), tidak hanya
mendapatkan keuntungan ekonomi, akan tetapi juga secara sosial dan lingkungan alam bagi
berkelanjutan perusahan tersebut hingga mencegah adanya konflik.

Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governancedalam implementasi etika dalam
bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi merupakan suatu
kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus
terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip-prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang
dapat memenuhi keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi
kunci bagi suatu perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala
macam serangan ketidakstabilan ekonomi.

3. Kasus Pelanggaran Etika Bisnis “PT Megasari Makmur”


PT Megasari Makmur adalah perusahaan yang cukup terkenal dengan salah satu produknya berupa
obat nyamuk dengan merek “HIT”. Namun, belakangan diketahui jika produk tersebut telah
melanggar etika bisnis.
Banyak masyarakat telah mengenal produk tersebut sebagai obat nyamuk yang murah tetapi sangat
efektif. Sayangnya, merek itu pada akhirnya harus menarik diri dari peredaran, alasannya karena
mengandung zat aktif propoxur dan diklorvos yang merupakan salah satu bentuk pestisida.
Pihak kesehatan menilai jika zat tersebut sangat berbahaya untuk sistem kesehatan manusia.
Bahkan, lebih parahnya bisa menyebabkan keracunan pada darah apabila terlalu banyak menghirup
udara yang telah bercampur dengan produk “HIT”.

Kasus GCG “Terhadap Bank Panin Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Jabar Banten dan Bank Mestika
Dharma”
Bank Indonesia (BI) memberikan sanksi kepada empat bank. Keempat bank tersebut adalah PT Bank
Mega Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Jabar Banten Tbk dan PT Bank Mestika Dharma. Menurut
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, sanksi berupa pembatasan diberikan lantaran keempat bank
tersebut tak menerapkan Good Corporate Governance (GCG).

Pemberian sanksi berupa pembatasan tersebut diterapkan berbeda antara satu bank dengan bank
lainnya. Permasalahan yang terjadi di empat bank tersebut masuk kategori sebagai risiko
operasional. Bahkan dari keempat bank tersebut terdapat permasalahan yang bergulir ke ranah
hukum. Meskipun demikian kinerja keempat bank tersebut masih tergolong bagus dan tidak
termasuk contoh kasus sengketa perdata internasional

Kasus CSR “PT Freeport Indonesia”


PT. Freeport Indonesia yang menyediakan layanan medis bagi masyarakat Papua melalui penyediaan
klinik-klinik dan rumah sakit modern di Banti dan Timika. Selain itu, perusahaan ini juga
menyediakan bantuan dana pendidikan bagi pelajar Papua dan melakukan pengembangan program
wirausaha seperti di Komoro dan Timika. Namun, dari sekian banyaknya program CSR yang telah
dilakukan tersebut, PT Freeport masih belum mengalami nasib baik. Betapa tidak, PT.Freeport
Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1969, sampai saat ini tidak lepas dari konflik
berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik berkaitan dengan tanah ulayat, pelanggaran adat,
maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi.
4. PENYELESAIAN KASUS ETIKA BISNIS :
Sebagai bentuk hukuman dan tanggung jawab dari pihak produsen, mereka bukan hanya sekedar
meminta maaf tetapi juga bersedia untuk menarik seluruh produk obat nyamuk tersebut dari
pasaran. Setelah itu, mereka mengajukan surat perizinan untuk memproduksi lagi.
Namun, produk kali ini harus dipastikan sesuai dengan regulasi. HIT aerosol yang baru oleh produsen
diciptakan menggunakan formula yang berbeda dan tentunya bebas dari zat berbahaya seperti pada
pelanggaran sebelumnya.
Bahkan setiap zat yang akan mereka campurkan telah melalui proses uji yang panjang dan lolos dari
izin pemerintah. Barulah pada tanggal 22 September 2006, produk HIT Aerosol yang baru benar-
benar memperoleh perizinan untuk mengedarkan produknya secara resmi.

PENYELESAIAN KASUS GCG :


Dari contoh kasus diatas merupakan kasus penyimpangan laporan keuangan dan ketidakefektifan
dalam kinerja Bank. Oleh karena itu menurut saya kasus seperti ini harus segera diselesaikan
tentunya dengan cara pembenahan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)
agar tidak merugikan perusahaan dan konsumen. Dalam kasus ini BI sudah bekerja dengan baik
dengan memberikan sanksi kepada empat bank tersebut. Diharapkan BI dapat mengawasi bank
lebih baik lagi agar tidak terjadi masalah pada GCG sehingga nasabah dapat menyimpan dananya
lebih aman.

PENYELESAIAN KASUS CSR :


bahwa dana kemitraan yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia ternyata masih dipilah-pilah lebih
lanjut sebelum diberikan kepada masyarakat Papua, padahal begitu banyak penduduk Papua yang
masih hidup dibawah garis kemiskinan dan sangat memerlukan uluran tangan dari pihak-pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai