BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro, sebuah bisnisyang baik harus memiliki etika
dan tanggung jawab sosial. Nantinya, jika sebuah perusahaan memiliki etika dan tanggung jawab sosial
yang baik, bukan hanyalingkungan makro dan mikronya saja yang akan menikmati keuntungan, tetapi
juga perusahaan itu sendiri.
Namun dewasa ini telah kita ketahui banyak sekali gejolak sosial dalamlingkungan bisnis, yang semua
itu menyangkut dengan pelanggaran etika dantanggung jawab bisnis. Seringkali kita melihat dan
membaca berbagai media yangmengupas permasalahan tanggung jawab sosial dan etika bisnis oleh
para pelaku bisnis (Sunarto SE., MM,Pengantar Bisnis, 2003 : 38).
Seperti halnya kasus yang terjadi di ladang minyak Tiaka, KabupatenMorowali, Sulawesi Tengah
(Sulteng) dipicu karena adanya pengabaian hak sosial, budaya dan ekonomi oleh PT Medco E&P Tomori.
Seperti yang telah diberitakan,Kerusuhan di Tiaka pecah, Senin (22/8) saat warga melakukan unjuk rasa
dilapangan minyak yang dikelola bersama antara PT Pertamina dan Medco E&PTomori Sulawesi. Mereka
menuntut investor merealisasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) di Kecamatan Mamosalato,Bungku dan Baturube. Dalam peristiwa tersebut, dua orang
warga dinyatakan tewastertembak oleh polisi, sementara belasan orang lainnya masih dirawat di rumah
sakitsetempat, dan sekitar 24 orang ditangkap oleh aparat kepolisian. Perusahaantambang minyak
tersebut telah merampas hak-hak masyarakat yang seharusnyadiberikan perusahaan, Namun PT Medco
hanya sebatas mengumbar janji terhadap warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato yang
akhirnya warga menggelaraksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan.
Dari masalah Tiaka tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat semakinmenuntut peran yang lebih
nyata dari pelaku bisnis untuk terlibat lebih banyak dalamaktifitas sosial, serta menerapkan etika dan
perilaku bisnisnya. Pelaku bisnis merespon tuntutan masyarakat yang sangat variatif.
2. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem bisnis yang kompleks merupakan suatu kesatuan dari sub sistem yang adauntuk mencapai
tujuan suatu bisnis. Dalam struktur bisnis banyak orang terlibat dalamkegiatannya seperti para investor,
orang yang bekerja dalam bisnis, dan masyarakat yangmembeli barang yang dihasilkannya.(Buchory
Alma, Pengantar Bisnis, 1992 : 25)
Sistem bisnis yang kompleks dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu bisnis sebagaisuatu sistem saling
berkaitang dengan komponen-komponen lainya, antara lain:
a. Pemerintah
Disini pemerintah merupakan pembuat kebijakan dan peraturan-peraturan yang harus ditaatioleh
seorang pelaku bisnis.
b.Penanam modal
Bisnis tidak akan pernah terlepas dengan namanya penanam modal. Hal ini karena, suatu bisnis selalu
membutuhykan penanam modal untuk menjalankan usahanya.
c.Konsumen
Konsumen akan menikmati hasil dari sutu proses bisnis.tidak langs Secara tidak langsungkonsumen juga
turut andil dalam penilaian suatu bisnis,apakah bisnis tersebut berhasil atautidak.
Dalam suatu bisnis tidak lepas dalam hal pemasaran. Sehingga supplier membantu berjalanyasuatu
bisnis untuk menyalurkan hasil dari suatu bisnis kepada konsumen.
e.Kelompok masyarakat
Dalam aktifitas sehari-hari pebisnis tidak lepas dari kelompok masyarakat, dimana merekaselalu terlibat
dalam bisnis tersebut.
f. Organisasi buruh
Para pelaku bisnis harus menjalin hubungan yang baik dengan organisasi buruh agarkesejahteraan
buruh dengan opersional bisnis dapat berjalan seimbang.
g. Para pekerja
Di sini para pekerja merupakan SDM yang menunjang dan merupakan faktor terpentingdalam
menjalankan suatu usaha.
h. Organisasi bisnis
Suatu pelaku bisnis tidak akan pernah terlepas dari pelaku bisnis lain karena dalam pencapaian
usahanya para pelaku bisnis melakukan pembaharuan.
i. Dunia pengetahuan
B. Etika
1. Pengertian Etika
Etika adalah suatu pedoman berperilaku baik dan benar (perilaku etis dan tidak etis)yang berlaku di
masyarakat.(Ricky W.Grifin, RONALD J. EBERT,2006:58)
2. Macam-Macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaanatau etis, yaitu
sama halnya dengan berbicara moral (mores).
Manusia disebut etis, ialahmanusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya
dalam rangka asaskeseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani
dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk
didalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat duamacam
etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:
a.Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apayang dikejar
oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etikadeskriptif tersebut
berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu
fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yangmembudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan
kondisi tertentu memungkinkanmanusia dapat bertindak secara etis.
b.Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki olehmanusia
atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilaidalam hidup ini. Jadi
Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agarmanusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidahatau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
C. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan suatu aturan yang melandasi perilaku para pelaku bisnis dalam berbisnis.
Banyak perusahaan yang kurang sukses dalam berusaha dikarenakan kurangmengindahkan etika bisnis
terhadap pelaku-pelaku yang terkait. Dalam hal ini peran managersangat penting dalam mengambil
keputusan-keputusan bisnis yang etis.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis yang dapat di jabarkan sebagai
berikut :
a.Lingkungan Bisnis
Sebagai eksekutif perusahaan harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak merugikankeputusan
perusahaan. Seringkali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilemayang menekannya.
Dipihak lain, eksekutif perusahaan harus bertanggung jawab terhadapmasyarakat agar kualitas product
atau jasa terjaga.
b.Organisasi
Anggota organisasi salaing mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Dilain pihakorganisasi
terhadap individu harus berperilaku etis.
c.Individu
Dalam bekerja individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap pekerjaannya denganmenjaga
kehormatan profesinya, disini individu memiliki kode etik tertentu dalam pekerjaannya. Antara lain :
Untuk menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya menejemen strategis dan
kebijakandalam pengembangan usaha di satu pihak dengan pengembangan sosial ekonomi
dipihak lain.
Untuk menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
Untuk mewujudkan integeritas perusahaan terhadap lingkunga, masyarakat, dan pemerinta.
Untuk menciptakan ketenangan, kenyamanan, dan keamanan batin bagi pemiliki
perusahaanatau investor serta bagi para karyawan.
Untuk dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan internasional.
b.Interaksi dengan pesaingSebagai seorang pengusaha dalam kegiatan sehari-hari harus menjaga baik
hubungannnya denganprodusen lain. Diharapakan antar produsen tidak terjadi benturan-benturan
kepentingan antarkeduanya. Contohnya, perebutan tenaga kerja atau manager professional oleh
pengusaha.
d.Interaksi dengan karyawanDi dalam kegiatan sehari-hari perusahaan harus menjalin hubungan dengan
karyawanya denganbaik. Perusahaan memeberlakukan karyawanya dengan etika yang baik. Dalam
memajukanbisnisnya jangan sampai karyawan dijadikan sasaran dalam mencari keuntungan yang
maksimal.
e.Interaksi dengan investorPerusahaan harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari
bisnisnya kepada parainvestor. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investornya untuk
mengambilkeputusan yang keliru. Oleh karena itu calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah
diberiinformasi secar lengkap dan benar terhadap prospek perusahaan. Janganlah sampai terjadi
adanyamanipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
a.Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat daristeakholder
b.Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan
dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
c.Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan denganreputasi
d.Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab soial dapatmenambah uang
dalam bisnis mereka.
Menurut salah satu sumber yang penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurutKeraf (1994:71-75)
diantaranya adalah :
a.Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkankesadarannya sendiri.
Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambilkeputusan dan bertindak
menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanyatanggung jawab. Dalam dunia bisnis,
tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawabterhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
b.Prinsip Kejujuran.
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barangatau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak
pelaku bisnis melakukan penipuan.
Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik ataumenguntungkan orang
lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidakmelakukan sesuatu yang merugikan orang
lain atau mitra bisnis.
d.Prinsip Keadilan.
Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas
dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingindiperlakukan dan
tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingindiperlakukan.
Dalam keadaan seller’s market, artinya pasar dikuasai oleh penjual, dimana penjual yang berkuasa, etik
bisnis kurang diperhatikan. Keadaan seller’s market ditemukan pada Negara-negara yang belum maju,
barang dan jasa yang ditawarkan masih langka, sehingga para konsumen tidak dapat melakukan pilihan,
para penjual dan produsen tidakmemperhatika selera komsumen dan tidak memperhatikan servis yang
memuaskankonsumen. Akibat yang berlarut-larut dari keadaan ini maka timbulah
gerakankonsumerisme.
Akhirnya pemerintah harus turun tangan menyelesaikan masalah ini denganmembuat berbagai
peraturan melindungi konsumen dan memaksakan berlakunya etik dalam bisnis.
Beberapa contoh etika bisnis dalam praktek sehari-hari adalah sebagai berikut.
a.Dalam hubungan antara bisnis dengan konsumen suka digunakan promosi yang menyesatkaatau
bahkan menipu konsumen. Dalam ukuran seringkali digunakan ukuran yang sudah tidakvalid, sehingga
berat suatu barang tidak sesuai berat yang sebenarnya.
b.Promosi untuk barang yang membahayakan kesehatan masyarakat, seperti alcohol, danrokok.
Masalah ini sudah ditangani oleh pihak pemerintah.
c.Ada perusahaan besar mencoba menekan perusahaan kecil, atau menekan pihak pemasokagar mau
menekan harga atau member korting lebih besar, jika tidak perusaan tidak akanmembeli ari pemasok
tersebut. Atau sebaliknya pihak pemasok besar mencoba menekan perusahaan kecil, agar membeli
barangnya dengan harga semaunya pemasok, jika tidak barang tidak akan dikirim.
d.Promosi atau seponsor yng dilakukan oleh pihak rumah sakit, dokter atau pengacara sampaisaat in
memang masih belum terlihat dan ini merupakan salah satu etika bisnis dalam bidangkesehatan.
Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen usaha
untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakatluas dalam kerangka mmewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab social suatu bisnis yang dapat atau telahdilakukan oleh
beberapa pengusaha khususnya di Indonesia dapat kita sebutkan disini yaitu:
Kebanyakan pengusaha telah melaksanakan HIP dalam bentuk Kesempatan Kerja Bersama(KKB). KKB
merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan
perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. DalamKKB diadakan berbagai ketentuan
tentang hak-hak serta kewajiban karyawan. Kewajibankaryawan tentu saja sudah jelas yaitu
melaksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-masing karyawan sesuai dengan
jabatannya. Sedangkan hak-hak karyawan, meliputi:cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
Banyak pengusaha telah melakukan AMDAL dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya.Wujud nyata dari
amdal tercemin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry sedemikianrupa sehingga limbah
tersebut menjadi tidak menggangu lingkungan. Namun masih banyak pula pengusaha yang belum
menyadari akan tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbahindustry.
Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan oleh pengusaha. Guna menjalankan praktikK3 tentu
saja memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya baik
berupa topi pengaman, masker, dan sebagainya. Biasanya perusahaan yangtelah berhasil menjalankan
proses produksinya dengan prinsip K3 akan memperoleh penghargaan yang berupa ”ZERO ACCIDENT”.
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik Negara dan kecil milik rakyat.Perkebunan
besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil
dari perkebunan kecil disekitarnya.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengahsebagai mitra
kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh
karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan atas
mereka, pertama-tama berfokus pada 5 kelompok utama, yaitu pelanggan,karyawan, investor,
pemasok, dan komunitas lokal. Kemudian mereka dapat memilih pihak berkepentingan lainnya yang
relevan atau penting bagi organisasinya dan mencobamemenuhi kebutuhan dan pengharapan mereka.
Di bawah ini beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan yaitu :
Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap pekerjaannya memperlakukankaryawan dengan
adil, menganggap pekerja sebagai tim, dan menghormati harga diri dankebutuhan dasar manusiawi
mereka.
Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, paramanager
harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepatkepada pihak
berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan untuk melindungi
hak-hak dan investasi para pemegang saham.
Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati, terkadang perusahaan besarmudah
untuk memanfaatkan pemasok dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidakrealistis dan
mengurangi margin laba denagan cara menekan harga serendah mungkin. Namun banyak perusahaan
yang mengakui pentingnya perjanjian persekutuan yang salingmenguntungkan dengan pemasoknya.
Sehingga antara perusahaan dengan pemasok memilikihubungan yang baik.
Perusahaan harus peduli terhadap maasalah sosial pemeliharaan lingkungan. Hal inin tidak berarti
bahwa perusahaan boleh mengabaikan tanggung jawab kepada 2 pihak berkepentinganterhadap bisnis
lain. Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders harus seimbang.
Apabila lingkungan sekitar perusahaan tercemar dan tidak sehat, perusahaan dengansendirinya akan
terkena dampaknya. Dampak tersebut bisa beruapa turunnya kondisikesehatan karyawan, ketidak
hadiran karyawan yang akan mempengaruhi koperasi perusahaan dan mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba.
E. Masalah Polusi
Dalam setiap kegiatan perusahaan muncul masalah lain yaitu masalah polusiyang ditimbulkan oleh
proses produksi, bahayanya polusi ini dapat mengancam kehidupanumat manusia, berupa polusi udara,
polusi air, dan polusi tanah.
Kecemasan terhadap masalah memang sangat membahayakan akibatnya sepertihujan asam akan
mematikan tanaman dan manusi sendiri, mengeringkan tanah, lubang ozonmenyebabkan sinar UV
matahari langsung menenbus permukaan bumi tanpa ada filter udara, pemanasan makin tinggi dan
mengancam kota-kota besar dipinggir pantai. Polusi disebabkanoleh bahan bakar minyak yang
menggunakan timah hitam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a.Sistem bisnis yang komplek merupaka hubungan antara bisnis dengan hal-hal yang terkait,yaitu:
pemerintah, penanam modal, konsumen, para penjual, kelompok masyarakat,organisasi buruh, para
pekerja, organisasi bisnis, dunia pengetahuan.
b.Etika adalah suatu pedoman berperilaku baik dan benar (perilaku etis dan tidak etis) yang berlaku di
masyarakat.
-Etika Deskriptif, yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilakumanusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam setiap hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
-Etika Normatif, menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimilikioleh
manusia atau apa yang dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalamhidup ini.
d.Etika bisnis merupakan suatu aturan yang melandasi perilaku suatu pelaku bisnis.
e.faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis adalah lingkungan bisnis, organisasi,dan
individu.
f. Etika dalam berinteraksi meliputi etika interaksi dengan konsumen, pesaing, lembaga-lembaga
keuangan, karyawan, dan investor.
-Memandu perusahaan suatu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringankerja
yang semakin kompleks,
- Prinsip Otonomi, sikap dan kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri.
-Prinsip Kejujuran, meliputi syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karenamasih banyak
pelaku bisnis melakukan penipuan.
-Prinsip Tidak, prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik
ataumenguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidakmelakukan
sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
-Prinsip Keadilan, Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hakseseorang di mana
prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
-Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri, prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukanseseorang
sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lainsebagaimana kita tidak
ingin diperlakukan.
i.Dalam keadaan seller’s market, artinya pasar dikuasai oleh penjual, dimana penjual yang
berkuasa, etik bisnis kurang diperhatikan. Keadaan seller’s market ditemukan pada Negara-negara yang
belum maju, barang dan jasa yang ditawarkan masih langka, sehingga parakonsumen tidak dapat
melakukan pilihan, para penjual dan produsen tidak memperhatikaselera komsumen dan tidak
memperhatikan servis yang memuaskan konsumen. Akibat yang berlarut-larut dari keadaan ini maka
timbulah gerakan konsumerisme.
j.Tanggung jawab sosial suatu bisnis atauCorporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen usaha
untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalamkerangka mmewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
k.Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis adala sebagai berikut:
-Pelaksanaan hubungan industrial Pancasila (HIP), pengusaha melakukan kesempatan kerja bersama
(KKB. KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusahadengan para pekerja atau
karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku.
-Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), merupakankajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegiatan.
-Penerapan Prinsip Kesehatan dan Penerapan Keselamatan Kerja (K3),Guna menjalankan praktik
K3tentu saja memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, dan sebagainya. Biasanya perusahaan yangtelah
berhasil menjalankan proses produksinya dengan prinsip K3 akan memperoleh penghargaan yang
berupa ”ZERO ACCIDENT”.
-Perkebunan Inti Rakyat (PIR), Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik Negara dan
kecil milik rakyat.
-Sistem Bapak Anak-anak angkat, sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha
kecil atau menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
l.Beberapa bentuk tanggung jawab perusahaan yaitu, tanggung jawab terhadap pelanggan,terhadap
karyawan, terhadap investor, terhadap pemasok, dan terhadap komunitas lokal ataumasyarakat.
m.Dalam setiap kegiatan usaha muncul masalah lain, yaitu maslah polusi yang ditimbulkan oleh proses
produksi, bahayanya polusi ini dapat mengancam kehidupan umat manusia, berupa polusi udara, polusi
air, dan polusi tanah.
B. Saran
Sebagai seorang Pelaku bisnis harus mengetahui, mengerti, dan merapkan etika dan tanggung jawab
sosial secara baik. karena hal ini akan berakibat bukan hanya pada kelangsungan perusahaan tersebut,
tapi juga berimbas pada masyarakat