1. Pengertian Komitmen
adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak dan
harus dilaksanakan bila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Fasilitas ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari pihak lain dan belum ditarik atau
digunakan oleh bank penerima.
Fasilitas ini akan dicatat sebesar nilai nominal yang diperjanjikan dan selanjutnya bila ada mutasi akibat
penarikan/ penggunaan pinjaman, maka harus dikurangkan sebesar nilai penarikan.Dalam hal seperti ini
pada akhirnya pada saat pelaporan akan muncul sebesar saldo fasilitas pinjaman yang masih dapat
ditarik.
Merupakan suatu jaminan keuangan yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya dalam rangka lalu
lintas perdagangan baik dalam impor maupun ekspor. Maksud dari L/C yang tidak dapat dibatalkan yaitu
L/C berdokumen yang di buka dengan syarat tidak dapat dibatalkan. Komitmen ini merupakan
kewajiban bank kepada nasabahnya karena telah menerbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan.
2. Pengertian kontinjensi
Kontijensi bank adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan
diperolehnya laba atau rugi oleh suatu bank.
hal ini baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di masa datang. Transaksi
yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun
kewajiban riil saat ini.
Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank yang
mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima jaminan.
Bila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutan wanprestasi atau cidera janji. Bentuk-bentuk
tersebut misalnya bank garansi, akseptasi atau endosement surat berharga, dan lainnya. estimasi
kerugian komitmen dan kontinjensi. Nilai yang disajikan sebesar jumlah rupiah garansi yang diberikan
oleh bank. Rekening ini akan dinihilkan atau didebet bila garansi telah jatuhtempo dalam keadaan
wanprestasi atau tidak.
c. Kewajiban Subrogasi
merupakan penggantian hak-hak (piutang) kreditur lama oleh pihak ketiga/kreditur baru yang telah
membayar, sehingga dapat disimpulkan bahwa subrogasi terjadi karena adanya pembayaran yang
dilakukan oleh pihak ketiga kepada Kreditur sebelumnya. Subrogasi harus dinyatakan secara tegas
karena subrogasi berbeda dengan pembebasan utang. Tujuan pihak ketiga melakukan pembayaran
kepada kreditur adalah untuk menggantikan kedudukan kreditur lama, bukan membebaskan debitur
dari kewajiban membayar utang kepada kreditur.
Ilustrasi pengalihan piutang secara subrogasi adalah Ketika X berutang pada Y, kemudian X meminjam
uang pada Z untuk melunasi utangnya pada Y dan menetapkan bahwa Z sebagai kreditur baru
menggantikan hak-hak Y terhadap pelunasan utang dari X.
Berdasarkan ilustrasi di atas diketahui bahwa dalam Subrogasi, utang piutang yang lama antara X dan Y
telah dihapus dan dihidupkan kembali bagi kepentingan Kreditur Baru yang telah membayarkan utang X
kepada Y.
d. Liabilitas kontinjensi
adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali yang berbeda-beda.