Anda di halaman 1dari 3

Nama.

: I Gusti Ayu Dewi Suryaningrum


NIM. : 1807521231

Lima contoh permasalahan etika bisnis yang terjadi di Indonesia atau Luar Negeri

1. Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT. Garuda Indonesia 2018

PT. Garuda Indonesia merupakan salah satu BUMN yang cukup signifikan dalam
dunia perindustrian terutama pada bidang transportasi. Namun pada tahun 2018, PT.
Garuda Indonesia telah melanggar kode etik dalam berbisnis dengan memanipulasi
laporan keuangannya. Kasus ini berawal dari status plat merah saham PT. Garuda
Indonesia yang berada di dasar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal tersebut menjelaskan bahwa saham PT. Garuda Indonesia menjadi saham
gorengan atau saham dengan kualitas tidak baik dan hanya sebagai mainan dikalangan
trader bursa. Dengan cepat Menteri BUMN mengumumkan apabila telah ditemukan
sebuah rekayasa pada laporan keuangan PT. Garuda Indonesia, dimana sebenarnya terjadi
kerugian tetapi yang dilaporkan justru keuntungan. Tentu hal itu masuk dalam kasus
penipuan atau pemalsuan yang sangat fatal dan membuat para pemegang saham marah
besar.

2. Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT. Tirta Freshindo Jaya 2017

PT. Tirta Freshindo Jaya merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Mayora
Indah Tbk. Kasus pelanggran ini berawal dari pembangunan gudang di dua wilayah
Provinsi Banten yaitu di daerah Serang dan Pandeglang yang memakan 32 hektar.
Sebelumnya PT. Tirta Freshindo Jaya telah mendapatkan izin dari dinas mengenai
pembagunan gudang tesebut.
Namun setelah waktu berjalan, dimana semula PT. Tirta Freshindo Jaya berencana
akan membangun gudang justru yang terjadi malah pabrik pembuatan minuman kemasan.
Tentu hal ini menyimpang dari kesepakatan sebelumnya. Disisi lain masyarakat setempat
juga dibuat resah karena pabrik tersebut telah mengambil sumber-sumber mata air yang
seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu terlihat apabila pabrik sudah mulai merusak kenyamanan dan
kelestarian lingkungan sekitar. Masyarakat menyatakan jika pengambilan sumber-sumber
air tidak terkendali lagi dan diluar batas yang menyebabkan masuk kedalam ekploitasi
alam atau pelanggran etika bisnis. Tentu pemerintah setempat bersama para tokoh
masyarakat langsung mengambil tindakan-tindakan tegas untuk segera menghentikan
serta mencabut perizinannya.

3. PT Freeport Indonesia

Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) disebabkan


perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport
di seluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebihr rendah
daripada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per
jam USD 1,5-USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain mencapai USD 15-USD 35
per jam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport
bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.
Solusinya dari masalah di atas adalah Sebagai perusahaan berlabel MNC
(multinational company) yang otomatis berkelas dunia, apalagi umumnya korporasi
berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan. Menjaga hubungan baik
dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan mutualisme
satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitas agar produksi
semakin baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen dalam hal
pemberian gaji yang layak.

4. Kasus Perusahaan Uber

Jika sebelumnya Uber digugat dengan undang-undang adalah guncangan


kecepatan, maka 2017 perusahaan ini mendapat kasus seperti dengan tuduhan pelecehan
s3ksual, kepemimpinan Travis Kalanick yang dipertanyakan, dan penyelidikan kasus-
kasus kriminal lainnya. Pada bulan Februari, mantan karyawan Uber Susan Fowler datang
ke publik menuduh budaya pelecehan s3ksual di Perusahaan ini. Pada bulan Mei,
Departemen Kehakiman mengungkapkan penyelidikan kriminal atas dugaan penggunaan
perangkat lunak yang dijuluki “Greyball” oleh Uber untuk menghindari regulator di
wilayah geografis di mana ia beroperasi secara ilegal.
Tak lama setelah kepemimpinan perusahan berganti, London melarang Uber dari
ibukota Inggris , dan pada bulan November, terungkap bahwa Uber telah diretas,
menempatkan data dari sekitar 57 juta pengguna dalam bahaya .
Tidak seperti dalam kasus United Airlines, pengguna Uber telah memilih alternatif untuk
mobil hitam. Karena kesengsaraannya yang sedang berlangsung, Uber telah menyerahkan
sebagian dari pangsa pasarnya ke Lyft , sekarang mengendalikan 74% dari pasar AS
terhadap 84% tahun lalu. Uber pernah memiliki valuasi sekitar $ 68 miliar. Perusahaan
perbankan Jepang, SoftBank, sementara itu membeli saham di perusahaan ini dengan
valuasi $ 48 miliar.

5. Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Volkswagen

Volkswagen mungkin adalah kasus etika bisnis terbesar tahun ini. Hal ini
dikarenakan dua hal utama: pertama, VW adalah perusahaan besar, megah, dan
terhormat, bukan perusahaan kemarin sore. Kedua, perusahaan tersebut tidak hanya
terlibat dalam semacam kasus kecil seperti menyembunyikan atau mengotak-atik margin,
akan tetapi langsung berbohong kepada regulator dan pelanggan mengenai aspek kunci
dari kinerja mobilnya. Tidak heran orang begitu tertarik membahas kebohongan yang
diceritakan perusahaan tersebut. Yang mana mereka mencoba untuk
mengkambinghitamkan para teknisinya, dan mencoba meyakinkan bahwa perusahaan
Volkswagen tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai