Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

AKUNTANSI FORENSIK

Mayang Asti Lestari


170810301064

Program Studi S1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
2020
TUGAS 1 (halaman 21 No. 1)
Soal:
Setelah mendengar bahwa anda mengikuti mata kuliah Akuntansi Forensik, teman anda
bertanya, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan semua skandal besar seperti
skandal Bernard Madoff, dakwaan terhadap Goldman Sach, dan kecurangan korporasi-
korporasi besar seperti Enron, Miliaran dolar telah dicuri dan dimanipulasi. Bagaimana
mungkin auditor yang baik dan profesional tidak menyadari ketika miliaran uang telah
hilang? Bagaimana respon anda terhadap pernyataan teman anda ini?
Jawaban:
Auditor adalah pihak independen yang tidak boleh memihak kepada perusahaan.
Bahkan terdapat kode etik yang mengatur panduan bagi auditor dalam menjalankan tugasnya
agar terhindar dari pelanggaran yang mungkin akan dilakukan karena terdapat godaaan dari
pihak yang diaudit. Selain kode etik, profesi auditor juga memiliki standar etika karena posisi
auditor sebagai orang yang dipercaya oleh pihak perusahaan untuk mengetehaui rahasia-
rahasia perusahaan. Tetapi memang dalam praktiknya masih terdapat auditor yang melanggar
aturan dan berpihak pada perusahaan. Pelanggaran yang sering dilakukan auditor adalah
bekerja sama dengan manajemen perusahaan untuk memanipulasi laporan keuangan. Seperti
kasus PT Garuda Indonesia dimana auditornya terlibat dalam manipulasi laba. Akibatnya
sanksi yang diberikan oleh Menteri Keuangan adalah pembekuan izin selama 12 bulan.

TUGAS 2
Soal: Analisislah kasus selebrity fraud yang kamu pilih !
1. Profil Pelaku
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang biasa dikenal dengan Ari Askhara, lahir
di Jakarta, 13 Oktober 1971. Ari Askhara lulusan sarajana ekonomi dari  Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada (UGM). Ari Askhara  kemudian mengambil gelar master (S2) di 
Administrasi Bisnis International Finance Universitas Indonesia. Ari Askhara merupakan
mantan direktur keuangan PT Garuda Indonesia Tbk. Beberapa jabatan strategis yang pernah
ia emban sebelum menjadi Dirut Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama, PT Pelindo III.
2. Direktur Keuangan, PT Pelindo III.
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
4. Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem, PT Wijaya Karya (Persero).
Menengok rekam jejaknya di perusahaan pelat merah, umur Ari di Garuda Indonesia belum
genap 1,5 tahun. Ia baru dilantik sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia pada September
2018 menggantikan bos pendulunya, Pahala Mansyuri. Ari ditunjuk langsung oleh Menteri
BUMN kala itu, Rini Soemarno.
2. Kasus yang dilakukan
Selama menjabat sebagai Direktur Garuda Indonesia, entitas yang dipimpin Ari
pernah dirundung sejumlah masalah. Pada triwulan pertama tahun ini, Garuda Indonesia
tersangkut masalah laporan keuangan. Dalam laporan keuangan 2018, Garuda mampu
memperoleh laba bersih tahun lalu hingga US$ 809 ribu atau setara dengan Rp 11,5 miliar
pada tahun lalu. Padahal, tahun sebelumnya masih rugi US$ 216,5 juta atau sekitar Rp 3
triliun. Belakangan, pencatatan laba bersih dalam laporan keuangan Garuda tahun lalu pun
menjadi polemik. Sebab, piutang Mahata Aero Teknologi dalam pemasangan
fasilitas wireless fidelity (wifi) dimasukkan dalam pos pendapatan Garuda. Dua Komisaris
Garuda Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan keuangan 2018. Mereka menilai
pencatatan pendapatan dalam laporan keuangan tersebut tidak sesuai dengan standar
akuntansi yang baku. Menurut mereka, seharusnya Garuda Indonesia mencatatkan rugi tahun
berjalan senilai US$ 244,95 juta atau setara Rp 3,45 triliun. Namun, di dalam laporan
keuangan malah tercatat memiliki laba tahun berjalan senilai US$ 5,01 juta atau setara Rp
70,76 miliar. Namun, kasus skandal manipulasi laporan keuangan itu tidak membuat Ari
kehilangan posisinya
Selain kasus manipulasi laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2018, Ari
Askhara juga terlibat dalam kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan dua buah
sepeda Brompton menggunakan pesawat Air Bus A330-900 Neo tujuan Prancis-Jakarta.
Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika Petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil
motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di hanggar PT Garuda Maintenance
Facility (GMF). saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Prancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Barang ditemukan di lambung pesawat. Moge ini adalah moge bekas yang dari isi aturan
jelas-jelas tidak boleh diimpor. Merujuk pada lampiran Permendag tersebut, kode HS untuk
onderdil moge yang didapati tersebut, yaitu kode 87.11, tidak terdapat dalam daftar BMTB
yang diizinkan untuk diimpor oleh pemerintah.

3. Motif Pelaku
Diduga penyelundupan motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton untuk
menghindari pajak. Pasalnya, motor Harley Davidson masuk dalam kelompok barang
mewah, yang nantinya dikenai Pajak atas Penjualan Barang Mewah atau PPnBM sebesar 125
persen dari harga barang. Karena hal tersebutlah yang membuat Ari Askhara melakukan
penyelundupan agar tidak perlu membayar pajak terkait dengan barang mewah yang
diselundupkan tersebut.
4. Modus Pelaku
Modus penyelundupan barang mewah melalui pesawat ataupun kapal adalah modus yang
sangat umum dilakukan oleh orang-orang untuk menghidari pajak seperti yang dilakukan
oleh Ari Askhara. Cara yang digunakan untuk menyelundupkan adalah dengan
memanfaatkan kekuasaannya untuk membawa pulang diam-diam motor Harley Davidson dan
dua buah sepeda Brompton menggunakan pesawat yang baru dibeli PT Garuda Indonesia Tbk
yaitu pesawat yang berjenis Air Bus A330-900 Neo tujuan Prancis-Jakarta. Barang
selundupan tersebut diletakkan di bagasi pesawat dengan dimasukkan kedalam beberapa
koper dan 18 boks cokelat dengan claim tag sebagai bagasi penumpang yang isinya 15 koli
komponen Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai dan 3 koli berisi dua sepeda
Brompton dengan kondisi baru.
5. Dampak Fraud
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan berdasarkan hasil pemeriksaan 18
kotak yang ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900
NEO, motor Harley Davidson tahun 1972 tersebut seharga Rp 800 jutaan. Adapun untuk
sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit. Dengan
demikian, total kerugian negara diperkirakan adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Dampak bagi pelaku adalah dipecatnya pelaku dari posisi Direktur PT Garuda Indonesia Tbk.
dan pelaku terancam hukuman pidana maksimal 10 tahun penjara.
6. Jenis Fraud
Jenis fraud yang dilanggar oleh Ari Askhara adalah fraudulent statement fraud.
Fraudulent statement fraud adalah skema fraud dimana karyawan sengaja menyajikan
informasi salah saji atau menghilangkan informasi material dalam laporan keuangan
perusahaan. Fraud ini cenderung dilakukan oleh eksekutif perusahaan. Dimana fraud ini
berkaitan dengan kasus manipulasi atau manajemen laba Laporan Keuangan PT Garuda
Indonesia Tbk tahun 2018.
Fraud kedua yang juga dilanggar adalah corruption. Corruption adalah sebuah kejahatan
di mana pelaku menyalahgunakan aset yang di dalam tanggung jawabnya. Pelaku
menggunakan kepercayaan dan kewenangan yang diberikan kepadanya untuk mendapatkan
keuntungan pribadi. Fraud ini terkait dengan kasus penyelundupan motor Harley Davidson
dan dua buah sepeda Brompton yang dilakukan oleh Ari Askhara.

TUGAS 3 (Halaman 57 No. 4 & 5)


Soal:
4. Nono baru pindah ke kota X karena diterima kerja sebagai bendahara merangkap kasir
pada suatu perusahaan y. Nono tidak punya banyak uang sehingga hanya mampu kos
untuk satu bulan saja. Pada saat jatuh tempo perpanjangan kos, uang gaji Nono sudah
habis untuk membayar obat dan periksa dokter, Nono bingung bahwa besok dia akan tidur
di emperan toko atau musholla kantor. Esoknya Nono mencairkan cek yang hendak
digunakan untuk membayar vendor, namun karena ibu kos sudah menelpon dan marah-
marah, Nono pun membayarkanuang vendor untuk memperpanjang masa tinggal kosnya.
Setelah itu Nono menyesal dan khawatir perbuatannya akan ketauan atasan, namun setelah
beberapa hari berlalu tidak terjadi apa-apa. Dengan cara yang sama Nono mencoba
menggunakan uang perusahaan untuk memebeli pakaian, namun tetap tidak terjadi apa-
apa, sampai pada akhirnya Nono membeli sepeda motor, sebuah rumah, dan perabotan
mewah dengan metode yang sama. Sampai pada akhirnya Nono dipanggil oleh atasannya,
dan menanyakan mengani pola pembayaran vendoryang cukup aneh. Nono mengatakan
dia hanya meminjam dari perusahaan dan mencicilnya dengan gaji yang diperolehnya tiap
hari, tidak ada yang tersaikiti, begitu Nono bilang. Atasannya mengatakan bahwa Nono
harus mengembalikan semua uang perusahaan dan dituntut atas penggelapan. Dan Nono
mengatakan bahwa perusahaan tidak adil terhadapnya. Menurut anda apakah anda sepakat
dengan Nono bahwa dia tidak bersalah? Atau anda sepakat dengan pimpinan perusahaan
bahwa Nono bersalah? Jelaskan argumentasi anda?
5. Merajuk pada kasus nomor 4, menurut anda mengapa Nono melakukan tindakan tersebut?

Jawaban:
4. Pada kasus ini, saya berpihak kepada perusahaan Y karena memang yang dilakukan oleh
Nono adalah hal yang salah. Nono menyalahgunakan uang perusahaan yang seharusnya
digunakan untuk pembayaran vendor yang ternyata uang tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk urusan pribadi. Jenis fraud yang dilanggar oleh
Nono adalah assets missaprotiation. Assets missaprotiation merupakan skema fraud
dimana kaaryawan perusahaan mencuri atau menyalahgunakan sumber daya perusahaan.
Assets missaprotiation merupakan pengambilan aset secara illegal atau yang biasa disebut
dengan pencurian.
5. Menurut saya alasan mengapa Nono melakukan tindakan tersebut karena fraud yang
Nono lakukan terjadi karena by need, by greed, and by opportunity. Mengapa by need,
karena Nono harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang masih belum tercukupi. Alasan
kedua mengapa by greed, karena sejatinya manusia memang memiliki sifat serakah yang
menyebabkan manusia selalu merasa kurang akan apa yang telah dimiliki. Begitu juga
dengan yang dilakukan Nono. Terakhir, meengapa by opportunity, karena kurangnya
monitor dan pengendalian terhadap aktivitas karyawan oleh perusahaan yang memberikan
Nono kesempatan untuk melakukan korupsi. Nono melakukan korupsi ini tidak sekali tapi
bertahap namun, perusahaan Y tidak mengetahui fraud tersebut pada awalnya. Baru
ketika Nono telah melakukan korupsi dalam jumlah yang besar perusahaan mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai