Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Materi 14

Kelompok 4 :
Agusmarni (19233006)
Fatiah Alifah Arryanda (19233032)
M. Reychan Erdian K. (19233053)

Tugas 1
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fraud dalam bidang perpajakan!
Jawab:
Fraud dalam bidang perpajakan adalah serangkaian ketidakberesan
(irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan
oleh suatu pihak guna mendapatkan keuntungan pribadi dalam bidang
perpajakan.
Secara umum Pengertian fraud adalah penyajian laporan keuangan palsu
secara sengaja dengan menghilangkan atau menambahkan jumlah tertentu
untuk menipu pemilik hak dari laporan keuangan tersebut.
Contoh fraud adalah penipuan pajak, penipuan kartu kredit, penipuan
sekuritas, dan penipuan-penipuan keuangan yang lain. Fraud sendiri dapat
dilakukan oleh satu individu, kelompok maupun perusahaan secara utuh.
b. Jelaskan bagaimana hubungan antara fraud dalam bidang perpajakan
dengan etika
Jawab:
Fraud dalam perpajakan merupakan tindakan yang dilarang atau tindakan
yang tidak beretika yang dilakukan oleh pegawai perpajakan dan aturan
etika yang harus dipenuhi dilanggar disini. Maka dari itu tindakan fraud ini
melanggar etika perpajakan yang mana atas keinginan diri sendiri atau
kelompok dalam suatu instansi perpajakan. Oleh karna itu sebagai pegawai
kementerian keuangan hendaklah menjunjung etika baik bagi diri sendiri
maupun dalam lingkungan pekerjaan supaya tetap bisa turut berkontribusi
dalam instansi dengan mengedepankan etika.

c. Jelaskan bentuk bentuk fraud dalam bidang perpajakan


Jawab:
1) Korupsi
Korupsi adalah salah satu contoh fraud yang paling marak terjadi di
Indonesia. Korupsi biasanya berbentuk penyuapan, pemerasan, atau
penyalahgunaan informasi suatu instansi perpajakan. Wujud yang
dapat terbentuk dari fraud jenis ini adalah gratifikasi atau pemberian
hadiah demi kepentingan jangka panjang.
2) Pencucian dan penggelapan uang
Pencucian dan penggelapan uang adalah jenis kasus fraud di bidang
pajak berupa penggelapan uang oleh bendahara maupun pegawai
lainnya dengan modus tertentu.
3) Pencurian data
Pencurian data adalah salah satu jenis kasus fraud di indonesia yang
terjadi melalui pengambilan data-data penting instansi atau perusahaan
perpajakan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tindakan ini tidak
hanya merugikan perusahaan tetapi juga dapat merugikan citra
perusahaan di mata masyarakat secara luas. Penipuan jenis pencurian
data disebut computer fraud jika pencatatan data baik berupa
pembukuan keuangan atau catatan operasional hingga data pribadi
suatu perusahaan terpusat pada komputernya.
4) Penyimpangan aset
Penyimpangan data merupakan salah satu jenis kasus fraud di
Perpajakan Indonesia yang paling umum terjadi dalam sebuah
perusahaan. Jenis penipuan ini meliputi seluruh tindakan berkaitan
dengan pencurian atau penyalahgunaan aset yang dipercayakan pada
orang tersebut. Walaupun penyimpangan aset paling banyak terjadi
dalam perusahaan, namun penyimpangan ini merupakan yang paling
mudah dideteksi selama pencatatan dan pengelolaan keuangan
perusahaan dikerjakan dengan baik.

d. Jelaskan sebab terjadinya fraud dalam bidang peperpajakan


Jawab:
Beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebab fraud adalah sebagai
berikut.
1. Tekanan ekonomi
Faktor ekonomi menjadi faktor penyebab fraud yang pertama. Hal ini
disebabkan karena seseorang yang berada di bawah tekanan ekonomi
dapat melakukan fraud demi memenuhi semua kebutuhan ekonominya.
Karena dorongan faktor ekonomi inilah seseorang dapat mengambil
keputusan yang salah hingga berujung fraud dan hal tersebut dilakukan
hanya untuk keuntungan diri sendiri.
2. Keinginan individu
Faktor penyebab fraud adalah faktor individu. Ini biasanya terjadi
dalam pelaporan keuangan dan penipuan.Faktor individu tertanam di
dalam diri seseorang dimana terdapat dua kategori yaitu, moral dan
motivasi. Kategori moral adalah ketika keserakahan dalam diri
seseorang muncul, dan itu memicu mereka untuk melakukan fraud.
Sedangkan untuk kategori motivasi yaitu karena tidak terpenuhinya
kebutuhan seseorang, sehingga fraud sering menjadi pilihan guna
memenuhi kebutuhannya
3. Lemahnya kebijakan dan hukum
Ketiga, faktor penyebab fraud adalah faktor hukum. Lemahnya
kebijakan hukum yang dibuat perihal sanksi pidana dan hukum
melakukan fraud membuat pelaku fraud tidak takut untuk melakukan
hal tersebut.Contoh hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelaku korupsi
dalam sebuah instansi perpajakan yang dilakukan oleh pegawai sendiri.
Atau sebuah perusahaan mendapatkan keringanan sanksi pidana dan
potongan hukuman, berbeda dibanding kasung pencurian lain.

Anda mungkin juga menyukai