Dp
Kp
P0
• Keterangan:
P0 = Harga saham preferen bersih yang diterima
perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran
saham atau flotation cost)
Dp = Dividen saham preferen
Kp = Biaya modal saham preferen
• Untuk memenuhi kebutuhan dananya, PT. XYZ
menerbitkan saham preferen yang memiliki nilai nominal
Rp. 5.000/lembar. Saham ini memberikan deviden
sebesar 12%/tahun dari nilai nominalnya. Jika saham ini
dapat terjual dengan harga Rp. 5.000/lembar, dan biaya
penerbitan saham preferen Rp. 30/lembar, berapakah
biaya modal saham preferen yang harus ditanggung
perusahaan?
• Diketahui:
NN=Rp. 5.000
D = 13%x Rp. 5.000 = Rp. 650/lembar
Po = Rp.5.000 - Rp.30 = Rp 4.970
• Biaya modal saham preferen:
650
Kp 0,1308 13,08%
4970
• Biaya modal sendiri yang berasal dari laba
ditahan merupakan tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh investor modal sendiri.
• Biaya modal Laba ditahan dapat dihitung
dengan 3 pendekatan.
1. Pendekatan Bond Yield Plus Risk Premium
Karena membeli saham biasa lebih berisiko
dibandingkan obligasi, investor mengharapkan
suatu premi yang besarnya tergantung kondisi
perusahaan dan perekonomian
Ke = Tingkat keuntungan obligasi + premi risiko
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing
model)
Ke = Bunga bebas risiko + Premi Risiko
Ke = Rf + (Rm – Rf)i
Keterangan:
Re = Tingkat keuntungan yang layak untuk
saham i
Rf = tingkat keuntungan bebas risiko
Rm = tingkat keuntungan portofolio pasar
= Beta (risiko) saham i
3. Pendekatan Deviden
D1
Ke g
P0
Keterangan:
• P0 = Harga saham biasa saat ini
• D1 = Dividen yang diharapkan tahun mendatang
• Ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemodal saham biasa
• g = Tingkat pertumbuhan dividen, bisa dihitung
dengan rumus (1-DPR)ROE
• Biaya modal saham biasa baru lebih tinggi dibandingkan
biaya modal laba ditahan, hal ini dikarenakan adanya
biaya penerbitan saham baru (flotation cost)
D1
Ke g
PO - f
Keterangan:
PO = Harga saham biasa saat ini
D1 = Dividen yang diharapkan tahun mendatang
Ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal
saham biasa
g = Tingkat pertumbuhan dividen
f = Biaya penerbitan saham
• Untuk memenuhi kebutuhan dananya, PT. XYZ dapat
menerbitkan saham biasa baru yang memiliki nilai
nominal Rp. 1.000/lembar, yang dapat terjual dengan
harga Rp 1.100/lembar dengan flotation cost sebesar
10% dari harga jual. Saham ini diperkirakan dapat
memberikan deviden sebesar Rp. 100/lembar pada
tahun mendatang dengan tingkat pertumbuhan dividen
7%/tahun. Berapakah biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan jika:
a. perusahaan memutuskan menggunakan laba ditahan?
b. perusahaan menerbitkan saham biasa baru?
• Diketahui:
– D1= Rp.100/lembar
– g = 7%
– Po= Rp. 1.100
– f = 10% X Rp. 1.100 = Rp.110
Jawab:
Biaya modal laba ditahan:
100
Ke 0,07 0,0909 0,07 0,1609 16,09%
1100
• Biaya modal saham biasa baru
100
Ke 0,07 0,101 0,07 0,171 17,1%
1100 - 110
• Konsep biaya modal perusahaan secara
keseluruhan bermanfaat dalam kaitannya
dengan penilaian usulan investasi jangka
panjang, dengan jalan membandingkan biaya
modal yang digunakan dengan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh kelak.
• Biaya modal keseluruhan dapat dihitung dengan
pendekatan biaya modal rata-rata tertimbang
(weighted average cost of capital)
• Cara ini mendasarkan diri pada pemikiran
bahwa suatu investasi akan dibiayai dengan
berbagai sumber dana.
• Masing-masing sumber dana mempunyai biaya
yang berbeda
• Untuk itu perlu dihitung rata-rata tertimbang dari
biaya-biaya modal tersebut
• Biaya modal inilah yang nantinya dipakai
sebagai tingkat keuntungan yang layak dalam
menghitung NPV, atau sebagai cut off dari IRR
WACC= Wd.Kd (1-T)+ Wp.Kp + We.Ke
Keterangan:
Wd = Proporsi hutang dari modal
Wp = Proporsi saham preferen dari modal
We = Proporsi Laba Ditahan dan /Saham biasa
baru
Kd = Biaya modal hutang
Kp = biaya Modal saham preferen
Ke = Biaya modal Laba Ditahan/Saham biasa
baru
Kebutuhan investasi PT XYZ senilai 1000 juta, dan akan
didanai dengan sumber dana sebagai berikut:
Sumber Dana Jumlah Dana Biaya Dana %
Obligasi Rp. 250 juta 12,53 sblm pajak
Saham Preferen Rp 150 juta 13,08
Emisi saham biasa Baru Rp 400 juta 17,10
Laba Ditahan Rp 200 juta 16,09
Total Rp 1000 juta
13,86 MCC
13,38
Modal Baru
166,67 juta