Anda di halaman 1dari 4

Hapsari Indah A.

162114157 / Kelas D

Pemecatan Karyawan Tokopedia yang Melakukan Fraud


1. Kasus Tokopedia
Pada tahun 2018 lalu, Tokopedia menggelar program diskon yang diistilahkan
dengan penjualan kilat atau Flash Sale. Flash sale merupakan program promosi
barang-barang yang dijual dengan potongan harga di Tokopedia dalam rangka
merayakan ulang tahun ke-9 diperusahaan jual beli online yang diadakan pada tanggal
15-18 Agustus 2018. Agenda diskon barang yang ditawarkan sampai 78 persen
sebanyak satu juta produk yang dijualnya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp9.999
hingga Rp999 ribu. Para konsumen harus berebut barang diskon jam 9 pagi dan jam 9
malam dan hanya dikasih waktu 99 menit untuk memilih barang sekaligus
membayarnya. Setiap satu nomor ponsel sekaligus satu identitas pribadi, hanya bisa
melakukan transaksi untuk satu unit barang.
Namun muncul berbagai macam bentuk komplain dari pemburu promo itu
seperti server yang mendadak eror hingga barang tertulis masih tersedia tapi tak bisa
transaksi. Dampaknya, masyarakat tidak bisa mendapatkan barang yang dijual murah
selama program itu berlangsung. Menanggapi hal tersebut Tokopedia melakukan
audit internal perusahaan dan mendapatkan hasil bahwa sebanyak 49 transaksi produk
yang didiskon tersebut ternyata dilakukan oleh beberapa pekerjanya sendiri dengan
cara melanggar prosedur. Beberapa oknum karyawan terbukti melakukan pelanggaran
transaksi kampanye promosi Tokopedia yang seharusnya ditawarkan kepada
konsumen secara bebas saat masa Flash Sale.
Menindaklanjuti kasus tersebut, pihak Tokopedia mengambil tindakan tegas
akan terjadinya kecurangan diperusahaannya. Tindak kecurangan yang terjadi dalam
program ulang tahun kesembilan Tokopedia itu membuat beberapa karyawannya yang
terlibat dalam pelanggaran dipecat karena ulahnya sebagai bentuk pelanggaran yang
menunjukan kegagalan integritas karyawan terhadap perusahaannya dan adanya
penyalahgunaan kepercayaan dari konsumen. Komitmen Tokopedia untuk melindungi
kepentingan konsumen dan sekaligus menjaga kepercayaan dari masyarakat menjadi
prinsip Tokopedia mengambil tindakan pemecatan karyawan pelaku fraud meskipun
jumlah barang yang dicurangi hanya dalam kuantitas kecil, sesuai UU Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
2. Identifikasi Fraud dalam Kasus Tokopedia
Tindakan fraud yang dilakukan pada kasus Tokopedia termasuk dalam
tindakan fraud misappropriation of aset (Fraud Terhadap Aset), yaitu penyalahgunaan
aset perusahaan, baik aset tersebut dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi
tanpa ijin dari perusahaan. Penyalahgunaan asset biasanya terkait dengan pencurian
yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu seperti pegawai dan pihak internal
perusahaan. Kecurangan terhadap aset yang dilakukan karyawan Tokopedia berupa
fraud non-kas yaitu kecurangan dengan menggunakan fasilitas perusahaan untuk
kepentingan pribadi. Dimana dari satu juta produk yang agendakan dilakukan promosi
dan dijual bebas untuk konsumen, justru dibeli oleh oknum karyawannya dengan cara
yang tidak benar sebanyak 49 buah produk.
Pada kasus ini pelaku telah menyalahgunakan asset perusahaan untuk
kepentingan pribadi dan juga telah banyak merugikan banyak konsumen yang tidak
mendapatkan apa-apa saat kegiatan flash sale berlangsung sehingga kasus ini
termasuk dalam tindakan fraud missapropriation of asset yang mana pegawai internal
melakukan kecurangan penyalahgunaan asset. Jumlah produk yang dicurangi oleh
karyawan Tokopedia memang terbilang tidak seberapa atau dapat dikatakan hanya
sebagian kecil saja dibandingkan puluhan juta produk yang terjual setiap bulannya.
Namun pelanggaran sekecil apapun menjadi suatu masalah kegagalan integritas dalam
menjaga titipan kepercayaan yang diberikan kepada Tokopedia.
Integritas karyawan merupakan hal yang penting sebagai fondasi untuk
membangun kinerja dan prestasi bisnis terbaik. Integritas menghasilkan perilaku kerja
yang jujur, bertanggung jawab, disiplin, etis, terpercaya, rajin, tekun, andal, dan
melayani perusahaan dengan sepenuh hati. Karyawan dengan integritas selalu sadar
untuk membangun hubungan kerja yang produktif dengan rekan kerja, atasan,
bawahan, pelanggan, dan stakeholder lainnya tanpa menimbulkan kerugian.
Karyawan yang bekerja tanpa integritas, maka kecerdasan dan segala kehebatan
mereka dapat menjadi potensi kerugian bagi perusahaan.
Selain itu, dilihat dari sisi penerapan Good Corporate Governance (GCG),
pelaku kecurangan di Tokopedia tidak menerapkan salah satu asas dalam GCG yaitu
asas responsibility atau responsibilitas. Asas responsibility merupakan asas dimana
seorang individu dalam suatu perusahaan dapat mengemban tanggung jawab,
termasuk dalam mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
Bentuk tanggungjawab yang bertentangan dalam hal ini yaitu perlindungan
lingkungan hidup dan memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama
masyarakat. Pelaku kecurangan di Tokopedia tidak melaksanakan tanggungjawabnya
dengan baik, dimana pelaku bertindak untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan
perusahaan dengan melakukan penyalahgunaan aset milik perusahaan.
Tindakan beberapa karyawan yang menahan produk promosi untuk
kepentingan sendiri juga bertentangan dengan pasal 12 dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dalam pasal tersebut
disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau
mengiklankan suatu barang/jasa dengan harga khusus dalam waktu dan jumlah
tertentu, jika pelaku usaha tidak bermaksud melaksanakannya sesuai waktu dan
jumlah yang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan. Adapun sanksi pidana
dengan pidana penjara maksimal 5 tahun atau pidana dena paling banyak Rp 2 milliar.

3. Penyebab Terjadinya
Pada kasus Tokopedia, dua metode yang digunakan untuk melakukan fraud saat Flash
Sale berlangsung yaitu seperti :
 Pelaku membuat banyak akun anonim atau mendesain agar aksesnya lebih
cepat daripada konsumen yang lain. Tindakan tersebut dilakukan dengan
mengatur sistem sedemikian rupa agar pelaku dapat lebih cepat untuk
mencapai server, sehingga pelaku yang menggunakan akun anomim tersebut
memiliki kesempatan mengakses Flash Sale lebih besar daripada konsumen.
 Pelaku diduga membuat access list menuju IP addres yang dikehendaki.
Access list merupakan semacam daftar dimana pada daftar tersebut dilakukan
“filter” siapa saja pihak yang dapat masuk ke jaringan dan siapa yang tidak
dapat. Access list ini memungkinkan hanya dengan server tertentu yang bisa
menembus sistem Tokopedia, sedangkan IP para konsumen lain yang tidak
tercantum pada daftar akan terblokir. Tindakan tersebut dilakukan agar hanya
kalangan tertentu saja yang bisa mengakses. Sehingga membuat konsumen tak
bisa memperoleh barang yang dijual murah selama program itu berlangsung.
4. Usulan Pencegahan
 Perlu ada kebijakan dan penegakan hukum yang tegas untuk industri e-
commerce, lantaran regulasi yang berlaku selama ini masih belum sejalan
dengan kemajuan teknologi yang diadaptasi e-commerce. Harapannya kasus
yang terjadi di Tokopedia ini dapat memicu pemangku kebijakan untuk
merumuskan kebijakan yang lebih baik
 Pentingnya menjaga kepercayaan konsumen dalam bisnis sesuai Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
 Menyadari pentingnya menjaga integritas pekerja terhadap perusahaannya.
Karena integritas karyawan dpat menghasilkan perilaku kerja yang jujur dan
bertanggung jawab dalam melayani perusahaan dengan sepenuh hati.
 Berani melaporkan apabila terjadi kasus serupa dan menindaklanjuti sesuai
kebijakan perusahaan, serta tidak memberi ruang toleransi terhadap
penyalahgunaan kepercayaan dan pelanggaran identitas yang dilakukan pelaku
fraud, agar timbul efek jera dan muncul perasaan takut untuk melakukannya
kembali.
 Pelaku usaha harus secara lebik baik lagi menunjukan adanya regulasi dan
rutin melakukan internal audit
 Perekrutan karwayan yang dilakukan lebih ketat, dengan pengecekan
background lebih mendalam sebelum merekrut. Serta tidak akan kembali
menerima karyawan yang pernah terlibat kasus fraud di perusahaan e-
commerce lainnya.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180827145439-185-325218/netizen-
keluhkan-penipuan-flash-sale-oleh-karyawan-tokopedia

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/30/075800926/kasus-pemecatan-
karyawan-tokopedia-idea-sebut-internal-fraud-bisa-terjadi-di

https://tirto.id/metode-fraud-yang-digunakan-dalam-kasus-flash-sale-tokopedia-cVpY

https://yessymsari.wordpress.com/2012/11/01/asas-good-coorporate-governance/

http://keuanganlsm.com/jenis-jenis-fraud/

Anda mungkin juga menyukai