Anda di halaman 1dari 9

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Kelompok 5:
1. Muchamad Nuril Ihsan ( 18.05.51.0208 )
2. Nanang Handrian ( 18.05.51.0213 )
3. Febrianto Dwi Kurohman ( 18.05.51.0237 )
4. Wisnu Aditya I ( 18.05.51.0134 )
Latar Belakang

Perlindungan konsumen adalah jaminan yang seharusnya didapatkan


oleh para konsumen atas setiap produk bahan makanan yang dibeli.
Namun dalam kenyataannya saat ini konsumen seakan-akan dianak
tirikan oleh para produsen. Dalam beberapa kasus banyak ditemukan
pelanggaran-pelanggaran yang merugikan para konsumen dalam
tingkatan yang dianggap membahayakan kesehatan bahkan jiwa dari para
konsumen.
Pada hakekatnya, terdapat dua instrumen hukum penting yang
menjadi landasan kebijakan perlindungan konsumen di Indonesia yakni
Pertama, Undang-Undang Dasar 1945,sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia, mengamanatkan bahwa pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kedua,
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(UUPK). Lahirnya Undang-undang ini memberikan harapan bagi
masyarakat Indonesia, untuk memperoleh perlindungan atas kerugian
yang diderita atas transaksi suatu barang dan jasa.
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah :
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa
2. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
konsumen secara patut
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan atau jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen
dan Lembaga Pengawasan

Lembaga Pengawasan dalam peranannya dapat dinilai sebagai yang


bertanggungjawab terhadap pengawasan peredaran barang-barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat yaitu yang ada pada badan BPOM dan departemen terkait yang
mengeluarkan izin produksi, perdagangan dan peredaran suatu produk. Mestinya pihak-
pihak ini teliti sebelum mengeluarkan izin terhadap suatu produk, jangan sampai di
‘kibuli’ pengusaha, yang akhirnya rakyat dirugikan oleh hadirnya produk yang
membahayakan. Padahal seperti kasus formalin, HIT dan juga minuman isotonik
misalnya, ini kan kasus yang sebenarnya sudah lama diketahui,namun ketika media
ramai-ramai mengangkatnya, barulah mereka bergerak. Untuk konteks daerah, BPOM
dan dinas-dinas terkait juga selalu reaktif dalam menanggapi persoalan.
KASUS PT TOKOPEDIA
Salah satu perusahaan jual beli online atau e-commerce, PT Tokopedia ramai menjadi
perbincangan publik lantaran pemecatan sejumlah karyawannya. Pemecatan tersebut buntut
dari dugaan tindakan curang atau fraud sejumlah karyawan Tokopedia saat perusahaan
tersebut menggelar program promosi flash sale pada 15-17 Agustus 2018.
Flash sale merupakan program promosi barang-barang yang dijual dengan potongan
harga (discount) di Tokopedia dalam rangka merayakan ulang tahun ke-9 di perusahaan jual
beli online tersebut. Dikabarkan, beberapa karyawan tersebut “menahan” dengan cara
membeli untuk kepentingan pribadi sebanyak 49 produk promo yang seharusnya ditawarkan
kepada konsumen secara bebas saat masa flash sale.
Dari kasus tersebut, timbul pertanyaan, apakah tindakan Tokopedia pemecatan beberapa
karyawannya itu sebagai tindakan yang patut dilakukan? Atau tindakan perusahaan e-
commerce tersebut justru demi melindungi kepentingan konsumen sesuai UU No. 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen? Head of Corporate Communications Tokopedia,
Priscilla Anais menjelaskan pemecatan oknum karyawan tersebut terjadi pada Jumat
(24/8/2018) setelah perusahaan melakukan audit internal rutin atas program promosi flash
sale tersebut. Menurutnya, kejadian ini bentuk pelanggaran yang menunjukkan kegagalan
integritas karyawan terhadap perusahaan.
ANALISIS KASUS
Memang aspek perlindungan kepentingan konsumen menjadi yang utama bagi pelaku
usaha ketika menjalankan bisnisnya baik itu di perusahaan perdagangan offline maupun e-
commerce seperti yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen.
Dalam Pasal 7 UU Perlindungan Konsumen, misalnya, disebutkan berbagai
kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan salah satunya yakni prinsip itikad baik dalam
melakukan kegiatan usahanya. Dalam kasus ini, Tokopedia berupaya menunjukkan itikad
baiknya dengan mengambil langkah pemecatan terhadap beberapa karyawan yang diduga
bertindak curang.
Tindakan beberapa karyawan yang menahan produk promosi untuk kepentingan diri
sendiri juga bertentangan dengan Pasal 12 UU Perlindungan Konsumen. Dalam pasal itu
disebutkan, pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan
suatu barang dan/atau jasa dengan harga atau tarif khusus dalam waktu dan jumlah
tertentu, jika pelaku usaha tersebut tidak bermaksud melaksanakannya sesuai waktu dan
jumlah (produk) yang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan.
Kesimpulan

Dengan adanya UU Perlindungan Konsumen ini sudah cukup representatif


apabila telahdipahami oleh semua pihak, karena di dalamnya juga memuat
jaminan adanya kepastian hukum bagi konsumen, meningkatkan kualitas barang
dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa,
kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen,meningkatkan
kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri,
mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa, meningkatkan pemberdayaan
konsumen dalam memilih,menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai
konsumen. Factor utama yang menjadikelemahan konsumen adalah tingkat
kesadaran konsumen akan haknya masih rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh
rendahnya pendidikan konsumen.
Thanks for your attention 

Anda mungkin juga menyukai