Anda di halaman 1dari 2

Hak-Hak Konsumen

Sebagai pemakai barang atau jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban.
Pengetahuan tentang hak-hak konsumen sangat penting agar orang bias bertindak sebagai
konsumen yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika adanya tindakan yang tidak adil terhadap
dirinya, ia secara spontan menyadari akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak lebih jauh
untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika
menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha.1

Istilah perlindungan konsumen berkaitan dengan perlindungan hukum. Oleh karena itu,
perlindungan konsumen mengandung aspek hukum. Perlindungan konsumen sesungguhnya
identik dengan perlindungan yang diberikan hukum tentang hak-hak konsumen. Secara umum
dikenal ada empat hak dasar konsumen, yaitu:

1. Hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety);


2. Hak untuk mendapatkan informasi (the right to be informed);
3. Hak untuk memilih (the right to choose);
4. Hak untuk didengar (the right to be heard).

Empat hak dasar ini diakui secara internasional. Dalam perkembangannya, organisasi-
organisasi konsumen yang tergabung dalam The International Organization of Consumer Union
(IOCU) menambahkan lagi beberapa hak, seperti hak mendapatkan pendidikan konsumen, hak
mendapatkan ganti kerugian, dan hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.2

Perlindungan hukum bagi konsumen dengan cara melindungi hak-hak konsumen. Walaupun
sangat beragam, secara garis besar hak-hak konsumen dapat dibagi dalam tiga hak yang menjadi
prinsip dasar,yaitu:

a. Hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen dari kerugian, baik kerugian
personal, maupun kerugian harta kekayaan;
b. Hak untuk memperoleh barang dan/atau jasa dengan harga wajar;
c. Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang dihadapi.

1
Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2008), h.22.
2
Celina Tri Siwi, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.30.
Apabila konsumen benar-benar akan dilindungi, maka hak-hak konsumen harus dipenuhi,
baik oleh Negara maupun pelaku usaha, karena pemenuhan hak-hak konsumen tersebut akan
melindungi kerugian konsumen dari berbagai aspek.3

Berikut ini adalah hak dan kewajiban konsumen yang diberikan atau dibebankan oleh
Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen.

Hak Konsumen

Signifikansi pengaturan hak-hak konsumen melalui Undang-Undang Dasar 1945 di samping


sebagai konstitusi politik juga dapat disebut konstitusi ekonomi, yaitu konstitusi yang
mengandung ide negara kesejahteraan yang tumbuh berkembang karena pengaruh sosialisme
sejak abad sembila belas. Melalui Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen menetapkan Sembilan hak konsumen:

1. Ha katas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang


dan/atau jasa;
2. Hak untuk memilih barang dan/jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;4
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
5. Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan konsumen secara patut;
6. Hak untuk mendapaykan pembinaan dan pendidikan konsumen;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.5

3
Abdul Halim, Hak-Hak Konsumen Sebagai Hak Konstitusional Ekonomi Warga Negara Indonesia, Jurnal MK, Vol.6,
No.2, 2019, h.9.
4
Syahruddin Nawi, Hak dan Kewajiban Konsumen Menurut UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,
Pleno De Jure, Vo.7 No.1,2018, h.3.
5
Abdul Halim, Hak-Hak Konsumen, (Bandung: Nusa Media, 2019), h.33.

Anda mungkin juga menyukai