Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/ jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Konsumen dapat dikelompokkan yakni konsumen antara dan konsumen akhir.
Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk
dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir
adalah konsumen akhir memperoleh barang atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan
untuk digunakan, baik untuk kepentingan dirinya sendiri, keluarga, makhluk hidup lain
(Suryani,2003).
Hak-Hak Konsumen
 Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa.
 Memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
 Memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barnag
dan/atau jasa.
 Didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
 Mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa secara patut.
 Mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
 Diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
 Mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian.
Azas Perlindungan Konsumen
Melansir dari laman resmi Badan Perlindungan Konsumen Nasional, terdapat beberapa azas
perlindungan konsumen, di antaranya:
1. Asas Manfaat, maksudnya mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan
konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.
2. Asas Keadilan, maksudnya partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan
memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan
melaksanakan kewajibannya secara adil.
3. Asas Keseimbangan, maksudnya memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil ataupun spiritual.
4. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen, maksudnya memberikan jaminan atas
keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan
barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
5. Asas Kepastian Hukum, maksudnya baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin
kepastian hukum.

Pelaku usaha
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Pengertian pelaku usaha menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Menurut
Penjelasan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen pelaku usaha yang
termasuk dalam pengertian tersebut meliputi perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importir,
pedagang, distributor dan lain-lain.
Hak pelaku usaha
Seperti halnya konsumen, pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban. Hak pelaku usaha
menurut ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Perlindungan Konsumen adalah:
 hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
 hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak
baik.
 hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa
konsumen.
 hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
 hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen memiliki definisi umum sebagai sebuah studi yang membahas atau
mempelajari tentang konsumen dan bagaimana mereka dalam melakukan pembelian produk baik
berupa barang maupun jasa. Sehingga, melalui ilmu ini para penjual atau produsen bisa paham
bagaimana tindakan konsumen dalam melakukan pembelian. Dimulai dari sebelum melakukan
pembelian sampai sesudahnya. 
Menurut Kotler dan Keller (2008) perilaku konsumen adalah sebuah studi yang mempelajari
individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan, dan
mengevaluasi produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Tujuan Perilaku Konsumen
Tujuan mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengimplementasikan konsep pemasaran sebagai rencana untuk memengaruhi calon
konsumen
2. Untuk memahami pengaruh yang kompleks ketika konsumen mengonsumsi produk yang
dibeli
3. Untuk meningkatkan kepercayaan diri manajer (pemasaran) untuk memprediksi respon
konsumen setelah strategi pemasaran ditetapkan dan dilaksanakan
4. Untuk menghindari kriteria rujuk-diri (self-reference criterion). Setiap konsumen memiliki
tingkat pemahaman yang berbeda-beda tentang produk yang dibelinya. Ada yang tingkat
pemahamannya tinggi, ada juga yang rendah.
Aspek yang Mendorong Perilaku Konsumen
Umumnya perilaku konsumen dipengaruhi tiga faktor. Berikut penjelasannya.
Pribadi
Aspek ini terkait minat dan pendapat pribadi seorang konsumen. Hal ini juga dipengaruhi unsur
demografi, misalnya usia, jenis kelamin, kultur, pekerjaan, pendidikan, dan latar belakang
lainnya.
Psikologis
Hal ini terkait respons seseorang setelah terpapar pengaruh kampanye. Faktor ini juga termasuk
sikap seseorang tentang bagaimana keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.
Sosial
Konsumen juga dipengaruhi lingkungan hingga media dalam mengambil suatu keputusan. Faktor
ini juga meliputi pendapatan, kelas sosial, dan pendidikan.

Daftar Pustaka
Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga. 2017 mengenai “Edukasi
Konsumen”
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen no 3.
Tunardy, Wibowo. 2016. “Pengertian Pelaku Usaha serta Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha”
Yusuf, Abdhul. 2021. “Perilaku Konsumen: Pengertian, Teori Dan Faktor”.
Suryani. 2003 “Pengertian konsumen”
Fa’izah, Addina Zulfa. 2021. mengenai “Konsumen, Hak, dan juga Kewajiban”.

Anda mungkin juga menyukai