1. Konsumen
a. Pengertian Konsumen
mengatur bahwa:
1
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen,
Rajagrafindo Persada, Jakarta hlm. 4-5.
1
akhir dan konsumen antara. Konsumen akhir adalah pengguna atau
inilah jika dikaitkan dengan apa yang diatur di dalam UUPK, maka
yang disebut “orang”, akan tetapi masih ada subjek hukum lain yang
karena itu, lebih tepat jika pasal ini menentukan “setiap pihak yang
bahwa:
2
Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
3
Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
4
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Ibid.
2
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan
upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut;
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif;
h. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau sebagaimana
mestinya;
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.”
2) Hak memilih;
5
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, ibid., hlm. 38-39.
3
dasar lainnya, yaitu:6
atau EEG) juga telah menyepakati lima hak dasar konsumen sebagai
berikut:7
kekayaan;
6
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, ibid., hlm. 39.
7
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, ibid., hlm. 39-40.
8
Ahmadi Miru, 2013, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 112.
4
2) Hak untuk memeroleh barang dengan harga yang wajar; dan
berbagai aspek.9
mengatur bahwa:
9
Ibid.
5
konsumen yang bersangkutan menderita akibat mengabaikan
tertuju pada transaksi pembelian barang dan/atau jasa. Hal ini tentu
produsen.11
yang disepakati dengan pelaku usaha, adalah hal yang sudah biasa
ini diatur dalam UUPK dianggap tepat, sebab kewajiban ini adalah
2. Pelaku Usaha
10
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 48.
11
Ibid., hlm. 49.
12
Ibid.
13
Ibid., hlm. 49-50
6
Dalam ketentuan Pasal 1 Angka (3), mengatur bahwa:
UUPK tersebut, pelaku usaha tidak harus suatu badan hukum, tetapi
berlaku baik bagi pelaku usaha ekonomi kuat, maupun bagi pelaku
7
mencantumkan namanya, tanda pengenal tertentu, atau tanda lain
bahwa pelaku usaha tidak dapat menuntut lebih banyak jika kondisi
15
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 8-9.
16
Ibid., hlm. 50.
8
Kewajiban konsumen yang berhubungan dengan hak pelaku
lainnya.18
9
Hukum Perdata.19 Dalam UUPK pelaku usaha diwajibkan beriktikad
tidak memadai dari pelaku usaha merupakan salah satu jenis cacat
konsumen.22
19
Ibid., hlm. 52.
20
Ibid., hlm. 54.
21
Ibid., hlm. 55.
22
Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 7 Huruf c.
10
kerugian.23
Pasal 19
11
pelaku usaha meliputi segala kerugian yang dialami konsumen. 25
kesehatan.26
Pasal 20
12
jawab apabila informasi yang diterimanya dari pelaku usaha
Pasal 21
asing.29
Pasal 22
28
Ibid., hlm. 151
29
Ibid., hlm. 153.
30
Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 22.
13
harus tetap dijaga agar jangan sampai aturan ini disalahgunakan
Pasal 23
Pasal 24
usaha yang menjual barang dan/atau jasa keapda pelaku usaha lain
14
akan tetap berntanggun jawab atas tuntutan ganti kerugian dan/atau
dari pengaturan Pasal 24 Ayat (1) juga dapat berarti bahwa apabila
pelaku usaha lain yang membeli barang dan/atau jasa dari produsen
Pasal 25
31
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 156-157.
15
pelaku usaha yang bersangkutan memproduksi barang yang
Pasal 26
Pasal 27
32
Ibid., hlm. 157.
33
Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 27 Huruf b
16
dimaksud dengan kualifikasi barang adalah ketentuan standarisasi
Pasal 28
34
Ibid., Pasal 27 Huruf c.
35
Ibid., Pasal 27 Huruf e.
36
Nurhayati Abbas, 2011, Tanggung Jawab Produk Terhadap Konsumen dan
Implementasinya Pada Produk Pangan, ASPublishing, Makassar, hlm. 156.
37
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 167.
17
Tanggung jawab pelaku usaha ditinjau dari prinsip
pelaku usaha;
38
Khardin, 2019, “Perlindungan Pengguna YouTube Terhadap Iklan Yang Tidak
Dapat Dilewatkan Ditinjau Dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Etika
Pariwara Indonesia”, Sarjana Hukum, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar,
hlm. 42, sebagaimana dikutip dari Abdurrahman Konoras, 2017, Jaminan Produk Halal di
Indonesia Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen, Rajagrafindo Persada, Depok, hlm. 25.
39
Susanti Adi Nugroho, op.cit.,hlm. 165.
18
kategori. Kedua bentuk gugatan ganti kerugian tersebut adalah
sebagai berikut:40
dilakukan.
40
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 127-128.
41
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit. hlm.128.
42
Ahmadi Miru, 2010, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, hlm. 74.
43
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, loc.cit.
19
b) Pemenuhan Perjanjian;
sengketanya.45
sebagai berikut:46
44
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 129.
45
Abdul Halim Barkatullah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoretis
dan Perkembangan Pemikiran, FH Unlam Press, Banjarmasin, hlm. 32.
46
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, op.cit., hlm. 130.
20
a) Ada Perbuatan Melanggar Hukum
dapat berupa:47
b) Adanya kerugian
47
Ibid.
48
Ibid., hlm. 133.
21
santunan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.49
akibat.50
d) Ada kesalahan
akibatnya;
akibatnya;
49
Ibid., hlm. 136.
50
Ibid., hlm. 140.
22
telah termuat di dalam penjabaran pasal-pasal UUPK tersebut.
yang diberikannya.
51
Sri Redjeki Hartono, 2007, Penegakan Hukum Tentang Tanggung Gugat Produsen
Dalam Perwujudan Perlindungan Konsumen, Genta Press, Yogyakarta, hlm. 61-65
23
jasa) atas terganggunya keselamatan dan keamanan masyarakat
(konsumen).
3. Perlindungan Konsumen
24
barang dan/atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup. 53
diatur bahwa:
53
Abdurrahman Konoras, 2017, Jaminan Produk Halal di Indonesia Perspektif
Hukum Perlindungan Konsumen, Rajagrafindo Persada, Depok, hlm. 15.
54
Endang Sri Wahyuni, 2003, Aspek Hukum Sertifikasi dan Keterkaitannya Dengan
Perlindungan Konsumen, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 85.
55
Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 2.
56
Ibid.
25
pemerintah dalam arti materil dan spiritual.57
kepastian hukum.59
26
Keenam tujuan khusus perlindungan konsumen di atas,
tujuan ganda.60
27
tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak
yang bersengketa.”
yaitu:61
(pengadilan).
28
masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu berbentuk
badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran
dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan
didirikannya organisasi tersebut adalah untuk
kepentingan perlindungan konsumen dan telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran
dasarnya;
d. Pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang
dan/atau jasa yang dikonsumsi atau dimanfaatkan
mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau
korban yang tidak sedikit;
(2) Gugatan yang diajukan oleh sekelompok konsumen,
lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat,
atau pemerintah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
Huruf b, Huruf c atau Huruf Huruf d, diajukan pada
peradilan umum;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerugian materi yang
besar dan/atau korban yang tidak sedikit sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) Huruf d diatur dengan Peraturan
Pemerintah.”
63
Penjelasan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pasal 46 Ayat (1) Huruf b
29
tersebut.64
dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para
30
di tingkat kotamadya atau kabupaten.67
31
terhadap undang-undang ini;
i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku
usaha, saksi, saksi ahli atau setiap orang sebagaimana
dimaksud pada Huruf g dan Huruf h, yang tidak bersedia
memenuhi panggilan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen;
j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen
atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau
pemeriksaan;
k. Memutuskan dan menetapkan atau tidak adanya kerugian
pihak konsumen;
l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang
melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
m. Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha
yang melanggar ketentuan undang-udang ini.”
pengadilan.69
32
menyerahkan kepada pihak ketiga untuk memberikan
yang dipilih oleh para pihak. Jasa yang diberikan oleh mediator
sengketa secara final dan tidak pula mengikat secara mutlak tapi
70
Ibid., hlm. 162-163.
71
Ibid., hlm. 165.
33