Anda di halaman 1dari 9

Bab 7 Manajemen keuangan

perusahaan

Amalia Nur Febria Ningsih (18.05.51.0192)


Nanang Handrian (18.05.51.0213)
A.PENGERTIAN
Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan
mengawasi aktivitas finansial seperti pengadaan dan pemanfaatan dana perusahaan.
Manajemen keuangan juga berarti menerapkan prinsip manajemen umum terhadap sumber
daya keuangan perusahaan.
Manajemen ini juga merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan cara agar bisa
mendapatkan modal kerja, menggunakan, mengalokasikan, mengelola aset perusahaan agar
bisa mencapai tujuannya.
Artinya, ada kepentingan untuk menciptakan serta menjaga nilai ekonomis suatu
perusahan. Semua ini pun akhirnya bermuara pada penciptaan kesejahteraan para pemilik
usaha dan pegawainya.

hManajemen keuangan memiliki beberapa lingkup, yakni:


1. Keputusan investasi, yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada
aset lancar yang disebut keputusan modal kerja.
2. Keputusan finansial, ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai
sumber, tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaannya, periode
pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.
3. Keputusan dividen, seorang manajer keuangan harus bisa mengambil keputusan
yang berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian, yakni kepada
pemegang saham dan retained profit atau laba yang ditahan.

B. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN


Peran Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-
fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai
aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk
memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar
perusahaan.
Tugas Pokok Manajer Keuangan
• Melakukan analisis laporan keuangan perusahaan (laporan laba rugi dan neraca).
• Menentukan bagaimana mendapatkan uang untuk mendanai seluruh kegiatan yang
sudah direncanakan oleh perusahaan.
• Mengelola penggunaan modal kerja untuk kegiatan operasional sehari-hari
perusahaan.
• Melakukan analisa terhadap aspek keuangan dari semua keputusan yang dibuat oleh
manajemen atau unit lain.
• Menentukan jumlah investasi yang harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
A. Penganggaran modal
Penganggaran Modal itu digunakan untuk membuat perencanaan proyek, investasi, dan
bisnis. Tahapan-tahapan di dalamnya yang harus diketahui adalah mempelajari cash flow
yang didapat dari laporan arus kas, metode capital budgeting untuk mengetahui layak atau
tidak proyek / invetasi / bisnis dijalankan, dan terakhir risk and return.
Tanggung jawab utama dari manajer keuangan antara lain sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta pembayaran
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, serta
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara
efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
c. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem serta prosedur keuangan
dan akuntansi. Selain itu juga mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses
dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur.
e. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk
memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
f. Merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow),
terutama pengelolaan piutang dan utang. Sehingga, hal ini dapat memastikan ketersediaan
dana untuk operasional perusahaan dan kondisi keuangan dapat tetap stabil.
Tahap-tahap Penganggaran Modal
Biaya proyek harus ditentukan.
1. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk
nilai akhir aktiva
2. Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran
kas)
3. Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal
(cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
4. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan
untuk memperkirakan nilai aktiva.
5. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya,
Manfaat Penganggaran Modal:
1.Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
2.Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3.Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
4.Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making
B. Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Tersedia berbagai cara penggolongan investasi aktiva tetap yaitu:
1. Investasi penggantian umum.
Pada umumnya, penggantian invesatasi penggantian umum adalah yang paling sederhana.
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau sudah usang (obsolete) harus
diganti dengan aktiva baru apabila produksi ingin tetap dilanjutkan.
2. Investasi penambahan kapasitas.
Misalnya usulan penamvahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini
sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tuadan tidak efisien
akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
3. Investasi penambahan jenis produk baru.
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru di
samping produk yang telah diproduksi.
4. Investasi lain-lain.
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk
dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater),
alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.
C. Metode penilaian investasi
 Metode average rate of retunt
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu
investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total
average invesment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan
menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek
ditolak.
 Metode internal rate of return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila
tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang
disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan
merugikan.
 Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan
hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek
daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau
lebih lama proyek ditolak.
 Metode net present value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) dimasa
yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih
dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apa bila nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang
investasi, mak proyek ini dikatakan menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkan
apabila nilainya kecil (NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
 Metode Profitability index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau profitability index (PI)-nya
lebih besar 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan
tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu menentukan
terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.

Rumus Net Present Value (NPV)

 Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar 12% dan arus kas
masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000,- serta nilai invvestasi awal
sebesar Rp.18.000.000,- maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV didapat
sebesar Rp. 2.547.110,49-.
Rumus Internal Rate of Return (IRR)

Rumus payback period

Contoh soal payback period:

Suatu proyek investasi bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama, yaitu
sebesar Rp. 4.000.000,-, maka periode pengembalian investasi tersebut adalah :
Rumus Profitability Index (PI)

Contoh:
Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan investasi awal Rp400.000.000
dan mampu menghasilkan arus kas bersih Rp500.00.000 per bulan, berapakah indeks
profitabilitasnya?
IP = 500.000,00/400.000,00
= 1,25

D. Arus kas masuk

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan
untuk menggunakan arus kas tersebut.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya.
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk periode penyajian laporan
keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan, perusahaan harus mempunyai kas untuk
ditanamkan kembali. Keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas.
Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau
lebih kecil daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.

Berdasarkan dimensi waktu aliran kas bisa digolongkan kedalam tiga jenis :
1. Aliran kas awal (initial cash flow)
Aliran kas awal terjadi pada awal kegiatan investasi. Biasanya diasumsikan terjadi pada tahun
ke-0 (sebelum investasi dilakukan). Aliran kas tersebut biasanya merupakan aliran kas keluar
(cash outflow). Biasanya kas keluar tersebut dipakai untuk investasi pada aktiva tetap (pabrik
dan aktiva tetap lainnya) dan investasi pada modal kerja. Tanpa modal kerja kegiatan investasi
tidak akan jalan. Invesatsi menyediakan pabriknya (aktiva tetap). Sementara modal kerja
(piutang, persediaan) dibutuhkan agar pabrik bisa berjalan. Perhitungan kebutuhan modal
kerja bisa dijumpai pada bab mengenai modal kerja.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow)
Jika aktiva tetap (misal pabrik) sudah berdiri, investasi mulai menghasilkan aliran kas masuk
dari misal penjualan. Aliran kas operasional biasanya merupakan aliran kas masuk, yang di
peroleh setelah perusahaan beroprasi.
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow)
Aliran kas terminal terjadi pada akhir proyek investasi. Biasanya pada dua item yang terjadi
pada akhir proyek.

Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang dapat
digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:
1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas
2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan
menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect method).
3. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi
4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan
5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai
pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir).

Tujuan Laporan Arus Kas:


• Berdasarkan laporan keuangan arus kas sekarang, memperkirakan arus kas pada masa
depan.
• Tanpa melihat laporan keuangan arus kas sekarang, menentukan kemampuan atau
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan.
• Landasan dalam pengambil keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan.
• Laporan tentang hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
Dari tujuan laporan keuangan arus kas, kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam
suatu periode dapat dilihat dan tindak lanjut dalam investasi bagi perkembangan perusahaan
dapat ditentukan.

Manfaat Laporan Arus Kas


Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang maupun jasa.
Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi banyak pihak yang
membutuhkan informasi dari laporan tersebut seperti para investor, kreditor, dan pihak-
pihak lain.
1. Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi mengenai
kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan
2. Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti
membayar gaji karyawan).
3. Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar
maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat
diukur dengan jelas.
E. Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan adalah suatu proses mengelola keuangan yang dilakukan
dengan disiplin, untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan.
semakin cepat Anda melakukan perencanaan keuangan Anda dan mulai berinvestasi, maka
semakin kecil dana yang dibutuhkan. Hal ini tentunya akan menguntungkan Anda karena
semakin banyak kebutuhan yang dapat Anda rencanakan..

Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan meliputi:


• Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi)
terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi
perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.
• Langkah kedua adalah berupa formulasi dari kebijakan keuangan perusahan.
• Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur.
Dimaksudkan untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang saling
berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan dan saling lempar tanggung jawab.
• Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi
saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu
manajemen harus selalu mempersiapkan adanya fleksibilitas (keluwesan) di dalam
rencana-rencana, terutama rencana jangka pendeknya. Variabel budged adalah salah
satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.

Melalui proses perencanaan keuangan kita lebih bisa untuk:


1. Melindungi diri Anda dan keluarga Anda dari dampak keuangan risiko kecelakaan,
penyakit, kematian, dan tuntutan hukum
2. Mengurangi utang pribadi / keluarga
3. Membiayai Keuangan bila hidup ini tidak lagi dalam rentang usia produktif – terkait
dengan tingkat yang lebih tinggi harapan hidup rata rata di suatu di negara
4. Membayar biaya biaya untuk membesarkan anak
5. Memberikan alokasi pendidikan bagi anak-anak ke keperguruan tinggi
6. Membiayai pernikahan anak perempuan kita
7. Untuk membeli kendaraan
8. Untuk membeli rumah
9. Mampu menentukan gaya hidup yang kita inginkan saat pensiun
10. Membayar biaya biaya perawatan jangka panjang
11. Mewariskan kesejahteraan ke generasi selanjutnya (anak, cucu, dll )

Anda mungkin juga menyukai