Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Penerapan PSAK 45 pada


Laporan Keuangan Masjid Al – Mubarok, Patrang.

Disusun guna memenuhi tugas Akhir Semester Gasal mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen pengampu : Bu Andriana.

Oleh :

MOCH. MUALIF ZIDAN ABADA 170810301050

DELLA HASTI PRATIWI 170810301089

YULI MAULIDAH 170810301069

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat penyelesaiannya makalah ini. Sholawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
meneyelamatkan umat manusiadari zaman jahiliyah menuju zaman terang
benerang.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat dukungan,
saran serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Tuhan yang maha Esa
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung, memberikan semangat,
sertaselalu mendoakan yang terbaik
3. Ibu Andriana. Selaku Dosen pengampu Akuntansi Sektor Publik
4. Teman-teman Akuntansi 2017 yang sama-sama berjuang dalam
mengerjakan makalah tugas uas ini.
5. Penulis jurnal dan PSAK 45 yang secara tidak langsung ikut andil
dalam penulisan proposal saat ini.
6. Pengurus Masjdi Al-Mubarok yang sudah bersedia kami jadikan
narasumber.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang
3
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan Penulisan
4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian PSAK 45
5
2.2 Penulisanlaporan keuangan masjid al - mubarok
7
2.3 Perbandingan standart PSAK 45 dengan masjid al - mubarok
12

BAB III PENUTUP


13
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Organisasi ibadah merupakan organisasi yang berfokus terkait dengan agama tertentu,
yang menyangkut permasalahan ibadah dan menjalankan segala kewajiban kepada Tuhan terkait
agama atau kepercayaan tertentu. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari bebagai macam
keyakinan atau agama, dan agama islam merupakan penghuni mayoritas negeri ini. Masjid
merupakan tempat beribadah untuk umat islam. Selain sebagai tempat untuk menjalankan
ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat
kemasyarakatan.

Masjid merupakan salah satu organisasi sektor publik yang tergolong dalam organisasi
nirlaba dalam menjalankan aktivitasnya, dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya dan
sumber daya yang diperoleh dari masyarakat secara suka rela. Salah satu maslah yang menjadi
perhatian masjid ialah masalah keuangan. Pengelolaan keuangan masjid disini ialah mencakup
penerimaan dan pengeluaran kas, penilaian asetnya, serta pelaporannya. Namun, pada
kenyataannya masih banyak masjid di Indonesia yang tidak terlalu memperhatian dalam
pengelolaan keuangannya terutama pada asetnya. Oleh karena itu peran akuntansi sangat di
butuhkan dalam hal ini.

Dalam hal ini Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) membuat standar yang mengaatur terkait
keuangan masjid. IAI mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
yang bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan nirlaba. Dengan adanya standar tersebut
diharapkan organisasi nirlaba termasuk masjid dapat menyajikan informasi laporan keuangannya
secara tepat dan mudah dipahami. Oleh karena itu hal ini lah yang mendasari penulis untuk
membuat makalah terkait bagaiamana penerapan PSAK 45 pada masjid. Apakah sudah banyak
masjid yang menerapkan PSAK 45 dalam pelaporan keuangannya tertama Masjid Al-Mubarok
(Patrang).

1.2 RumusanMasalah
Rumusan masalah pada makalah ini diantaranya :
a. Bagaimana pelaporan keuangan masjid menurut PSAK 45 ?
b. Bagaimana pelaporan keuangan Masjid Al-Mubarok ?
c. Apakah pelaporan keuangan Masjid Al-Mubarok sesuai dengan PSAK 45 ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk mengetahui apakah pelaporan keuangan Masjid Al–Mubarok
sesuai dengan PSAK 45
b. Untuk menjelaskan pelaporan keuangan Masjid Al – Mubarok
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PSAK 45

 Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi


mengenai :

1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah


dan sifat aktiva bersih,
2. Hubungan antar transaksi, dan peristiwalain, dan
3. Baagaimana penggunaan sumberdaya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa,

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan


pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu
para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk:

1. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,


2. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa, dan
3. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer
 LaporanArus Kas

Tujuan utama lapora arus kas adalah menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

1. Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas


Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas
dengan tambahan berikut ini: 
a. Aktivitas pendanaa:  penerimaan kas dari penyumbang yang
penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
b. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aktivatetap, atau peningkatan dana abadi
(endowment).
c. Pendanaan

2. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk  jangka


panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
non kas yaitu sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
 Laporan Posisi Keuangan
a. Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban

Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: 

1. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berd
asarkan tanggal jatuh tempo.
2. Mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan
kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.
3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva
atau saat  jatuh temponya
kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan
atas laporan keuangan.
b. KlasifikasiAktivaBersihTerikatatauTidakTerikat

Laporanposisi keuangan menyajikan jumlah masing- masing
kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan
oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat.

 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


Catatan atas laporan keuangan berisikan 3 hal yaitu:
1. Catatan A: Pernyataan terkait aset terikat ataupun tidak terikat
2. Catatan B: Pernyataan terkait aset terika ttemporer
3. Catatan A: Pernyataan terkait aset terikat permanen

2.2Penulisan Laporan Keuangan Masjid Al – Mubarok


Berbagai aktivitas ibadah maupun diluar kegiatan ibadah pada masjid
Al-Mubarok semua dicatat namun tidak dalam pencatatan secara rutin,
karena pada dasarnya masjid merupakan sebuah badan yg bersifat yayasan,
tidak mencapai profit oriented melainkan pelayanan publik dengan
memberikan fasilitas memadai dari masyarakat secara sukarela.

LaporanPemasukan dan PengeluaranInfak/Shodakoh


Masjid Al-MubarokPatrang
Per 1 November 2019 s/d 30 November 2019

N
o Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
01/11/20 Rp
1 19 Saldo Kas 52.138.500    
Rp
    Konsumsi Rotiban   240.000  
Pembelian Kopi untuk kajian Rp
    subuh   100.000  
Rp
    Pembelian Rinso   50.000  
Rp
    Insentif pengantar surat maulid   50.000  
Pembelian Kopi dan Aqua Rp
    (Rapat)   55.000  
Rp
    Pemasukan Infak  375.000    
Rp
    Insentif Khotib dan Billal   125.000  
Konsumsi ketan untuk sholat Rp
    shubuh   1.000.000  
    Konsumsi Hataman   Rp  
250.000
04/11/20 Rp
2 19 Foto Copy Undangan maulid   60.000  
Fotocopy dan cover untuk Rp
    rotiban   412.000  
Rp
    Konsumsi tartil   150.000  
06/11/20 Rp
3 19 KonsumsiMaulid Nabi   650.000  
Pembelian Aqua untuk Maulid Rp
    Nabi   150.000  
Pembelian Sneak untuk Maulid Rp
    Nabi   1.050.000  
Rp
    Pembelian Minya karpet 2 Botol   20.000  
Rp
    Peceramah maulid nabi pertama   750.000  
Rp
Penceramah maulid nabi kedua 200.000
Rp
Penceramah maulid nabi ketiga 50.000
Rp
Insentif Hadro 200.000
Pembelian Es Campur untuk Rp
kegiatan Maulid 170.000
Pembelianrokokpetugas dan Rp
panitia 170.000
Rp
Insentifpetugaskebersihan 50.000
Rp
Pembelian Kopi   30.000
07/11/20 Rp
4 19 Pembelian Gembok 2 Buah   38.000
08/11/20 Rp
5 19 Pemasukan Infak 3.449.000  
Rp
  Insenstif Khotib dan bilal 125.000
Rp
    Pembelian Aqua 5 Kardus   75.000
6 18/11/20 PemasukanInfak Rp  
19 3.542.000
Rp
    Insentif Khotib dan Insentif Billal   125.000
Rp
    Isentif Pembersih Masjid   50.000
Rp
    Ongkos Kipas   30.000
Rp
    Pembelian Kopi   10.000
18/11/20 Pembayaran Renovasi Kamar Rp
7 19 Mandi   6.000.000
22/11/20 Rp
8 19 Pemasukan Infak 2.786.000  
Rp
    Insentif Khotib dan billal   175.000
Rp
    Pembelian Lampu Dop   67.000
Rp
    Pembelian Instalasi Listrik   77.500
Ongkos Perbaikan Dap dan Rp
    Bahan Bahan   150.000
29/11/20 Rp
9 19 Pemasukan infak 4.156.000  
Rp
    Insentif Khotib dan Insentif Billal   175.000
Rp
    Pembelian Dop   26.000
10/11/20 Rp
10 19 Pembelian Ceret   35.000
Rp
    Insentif Petugas Masjid   1.700.000
Insentif Penceramah Kuliah Rp
    Subuh Setiap   150.000
Rp
    Insentif Petugas Sampah   25.000
Rp
    Pembelian Kran   30.000

Rp Rp Rp
JUMLAH 69.686.500 15.300.500 54.386.000
Penyusun, Ketua
Bendahara

Drs.H. Bambang Kus

Dari penyusunan laporan keuangan tersebut, kita dapat mengetahui


bahwa pencatatan hanya dengan 2 cara yaitu arus kas yg masuk darip
emasukan kas berupainfak dan arus kas keluar yang digunakan untuk
keperluan diluar kegiatan ibadah masjid, semua dana yang masuk pada
masjid murniatas sukarela dari masyarakat tiap minggu, sedangkan
pengeluaran digunakan untuk biaya-biaya semacam konsumsi untuk
jamaah, imbalan berupa kas untuk khotib dan lainya.

2.3Penerapan PSAK 45 pada Masjid Al-Mubarok Patran

Laporan keuangan Masjid Al-Mubarok sangat sederhana hanya berbentuk pelaporan


aktivitas terkait arus kas yaitu pemasukan dan pengeluaran kas. Tidak ada pencatatan terkait
dengan aset, ekuitas, dll. Jika kita melihat pada standar pelaporan keuangan yang benar menurut
standar yang telah ditetapkan oleh IAI yaitu PSAK 45, pencatatan dan pelaporan keuangan
Masjid Al-Mubarok jauh dari kata sempurna. Menurut PSAK 45 pelaporan keuangan yang benar
terkait dengan masjid ialah meliputi 4 laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan, laporan
akitivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Seharusnya Majid Al-Mubarok membuat laporan posisi keuangan dengan susunan sebagai
berikut:
Laporan Posisi Keuangan
Lembaga Masjid Al-Mubarok
Periode....................................
ASET
Aset Lancar:
Kas dan setara kas XXX
Piutang XXX
Perlengakapan XXX
Total aset lancar XXX
Aset Tetap:
Tanah XXX
Bangunan XXX
Akumulasi Penyusutan Bangunan (XXX)
Peralatan XXX
Akumulasi Penyusutan Peralatan (XXX)
Total aset tetap XXX
TOTAL ASET XXX
PASIVA
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek XXX
Liabilitas jangka panjang XXX
Total liabilitas XXX
Aset Neto
Tidak terikat XXX
Terikat temporer XXX
Terikat permanen XXX
Total aset neto XXX
TOTAL LIABILITAS DAN ASET NETO XXX

Laporan yang kedua ialah laporan aktivitas dari masjid. Masjid Al-Mubarok dalam laopran
aktivitasnya hanya melaporkan pemasukan dana, pembelian, dan pengeluaran lainnya dengan
format sebagai berikut:

No. Tanggal Keteragan Debet Kredit Saldo

Keterangan:
1. Kolom nomor berisikan nomor urutan transaksi dalam satu tahun
2. Kolom tanggal berisikan tanggal transaksi
3. Kolom keterangan berisikan akun transaksi misalkan akun pembelian rinso, insentif untuk
khotib, pemasukan dana baik dari sumbangan atau pun infaq. Nama akun-akunnya punya
pun sangan sederhana. Dapat dilihat pada subab 2.2.
4. Kolom debet berisikan nominal untuk pemasukan kas
5. Kolom kredit berisikan nominal untuk pengeluaran kas
6. Dan kolom saldo untuk jumlah sisa uang.
Jika kita lihat penyusunan tersebut tidak sesuai dengan PSAK 45. Di dalam PSAK 45 telah
ditetapak standar peyusunannya. Jadi seharunya Masjid Al-Mubarok dalam membuat laporan
aktivitasnya harus sebaik berikut:

Laporan Aktivitas
Lembaga Masjid Al-Mubarok
Periode....................................
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan XXX
Santunan XXX
Total pendapatan XXX
Beban
Bakti sosial XXX
Santunan anak yatim XXX
Listrik dan air XXX
Kebersihan XXX
Total beban (XXX)
Kenaikan/penurunan aset neto tidak terikat XXX
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
sumbangan XXX
Kenaikan/penurunan aset neto terikat temporer XXX
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
sumbangan XXX
Kenaikan/penurunan aset neto terikat permanen XXX
KENAIKAN ASET NETO XXX
ASET NETO AWAL TAHUN XXX
ASET NETO AKHIR TAHUN XXX

Untuk pelaporan arus kasnya Masjid Al-Mubarok hanya mencatatnya dalam bentuk jurnal
umum, tabelnya pun sama dengan tabel pencatatan aktivitas:

Tanggal Keteragan Debet Kredit Saldo


No.

Jadi Masjid Al-Mubarok tidak melakukan pelaporan sesuai dengan ketentuan PSAK 45
sebagai berikut:
Laporan Arus Kas
Lembaga Masjid Al-Mubarok
Periode....................................
AKTIVITAS OPERASI
Kas dari penyumbang XXX
Kas dari pemberi sumber daya XXX
Penerimaan lain-lain XXX
Hutang yang harus dilunasi XXX
AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian peralatan
Pembelian investasi XXX
AKTIVITAS PENDANAAN
Investasi bangunan XXX
Kenaikan/penurunan investasi dalam kas dan setara kas XXX
Kas dan setara kas awal tahun XXX
Kas dan setara kas akhir tahun XXX
Untuk pelaporan keuangan yang terakhir ialah catatan atas laporan keuangan (CALK).
Masjid Al-Mubarok tidak memberikan informasi terkait catatan atas laporan keuangan (CALK)
nya. Seharusnya Masjid Al-Mubarok memberikan informasi terkai catatan atas laporan keuangan
(CALK) sesuai dengan ketentuang PSAK 45. Dimana catatan atas laporan keuangan (CALK)
berisikan 3 hal sebagai berikut:

1) Catatan A: Pernyataan terkait aset terikat ataupun tidak terikat


2) Catatan B: Pernyataan terkait aset terikat temporer
3) Catatan A: Pernyataan terkait aset terikat permanen

Jadi disini Masjid Al-Mubarok dalam melakukan pencatatan dan pelaporan keuangannya
tidak sesuang dengan PSAK 45 yang ditetapkan oleh IAI terkait laporan keuangan organisasi
nirlaba. Masjid Al-Mubarok hanya melakukan pencatatn pembukuan biasa. Jika
dibandingkandengan PSAK 45 mungkin tidak mengikuti aturan sesuai PSAK
45 dikarenakan masjid yang kita teliti tidak sekompleks masjid-masjid besar
pada umumnya yang diketahui oleh banyak orang seperti Masjid istiqlal,
rodhotul Muclishin, dan Masjid Baitul Amien. Serangkaian kegiatan yg
dilaksanakan tidak terlalu memakan biaya terlalu banyak, namun besar pada
rencana renovasi untuk perbaikan fasilitas masjid.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita mengambil kesimpulan bahwa masjid yang


kita teliti memang dalam pencatatannya tidak sesuai dengan peraturan
PSAK 45 yang telah ditetapkan, namun pencatatan atas laporan keuangan
masjid al-mubarok bisa dipahami oleh publik terkait biaya apa saja yang
keluar dan uang yang masuk pada kas masjid.

Dengan ini kita bisa mendapat pembelajaran bahwa beberapa masjid di


Kabupaten Jember belum menjalankan aturan dari PSAK 45 yang telah
ditetapkan terkait dengan badan usaha yang sifatnya NIRLABA dengan
tujuan pelayanan publik. Semoga dengan hasil makalah ini dapat membuat
pembaca menambah pengetahuannya dan ilmu yang bermanfaat,

Tugas ini dikerjakan dengan Ikhlas, dan untuk memenuhi Tugas Akhir
Semester Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik, sekian terimakasih.

3.2 Saran
1. Pembelajaran dalam kelas diskusi di buat lebih menarik mungkin
dengan tambahan game setiap pemateri yang tampil
2. Pemberian Salinan hadil darimakalah ini kepadapihak yang terkait
yang menjadi narasumber atau pihak instansi yang dapat memberikan
masukan dalam perbaikan sistem pencatatannya.
3. Ilmu yang di sampaikan semoga bermanfaat bagi para pembaca amin
DAFTAR PUSTAKA

1. Psak 45
2. Laporan PencatatanArus Kas Masjid Al – Mubarok
3. Wikipedia.id

Anda mungkin juga menyukai