Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

Nama : Endah Suci Indah Sari


NPM : 20201610126

Contoh Kasus Pelanggara Etika Bisnis

1. Batik Air
Baru-baru ini beredar kabar kurang baik dari penyayi Ari Lasso. Ia membagikan pengalaman
“ditinggalkan” pesawat dari maskapai penerbangan Batik Air di Bandara Singapura. Kejadian
ini terjadi pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2022 lalu.
Merespons keluhan yang dilayangkan penyanyi Indonesia, Ari Lasso, Corporate
Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa
penerbangan ID-7150 tersebut mengalami penyesuaian jadwal keberangkatan menjadi
pukul 19.35 (GMT+080) dari Singapura.
Hal tersebut disebabkan alasan operasional, yakni dampak cuaca kurang baik atau bad
weather pada pergerakan pesawat rute sebelumnya. Pihak Batik Air telah melayangkan
permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Sebagai bentuk upaya pelayanan Batik Air, mengatakan pihaknya memberikan pemindahan
penerbangan berikutnya menggunakan nomor penerbangan ID-7150 Singapura-Jakarta.
Penerbangan itu dilakukan pada Kamis, 20 Oktober 2020. Batik Air pun melakukan proses
investigasi internal mengenai permasalahan tersebut.

Analisis pelanggaran etika bisnis:


a. Dalam kasus ini, Batik Air menunjukkan kesalahan fatal yang disebabkan oleh
kurangnya komunikasi dari pihak maskapai ke penumpang terkait perubahan jadwal
penerbangan.
b. Batik Air telah membuat rugi konsumen karena ia harus menetap lebih lama lagi di
Singapura. Tentu saja hal itu memerlukan pengeluaran dana lebih untuk
penginapan.
c. Selain itu, konsumen juga merasa dirugikan waktu atas adanya kejadian tersebut.

2. PT.Megasari Makmur dengan Produknya HIT


Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT Megasari Makmur
yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT Megasari Makmur juga
memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan.
Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih
tangguh untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar
Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan ditarik dari
peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi
Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida
yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf,
gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat
berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan
Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat antinyamuk HIT
yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang).
Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke
Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang
pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan,
setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.

Analisis pelanggaran etika bisnis:


a. Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis
terhadap prinsip kejujuran perusahaan besar pun berani untuk mengambil tindakan
kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya memikirkan cara
mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Dengan
mengesampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat
berbahaya dalam produknya. dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos
untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat
tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan
lambung.
b. Walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga mengganti barang dengan
memproduksi barang baru yang tidak mengandung zat berbahaya tapi seharusnya
perusahaan juga memikirkan efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila
dalam penggunaan jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk
yang baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah
yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.
c. Kasus ini juga telah melanggar regulasi yang diterapkan Pemerintah terkait dengan
pemakaian zat kimia pada sebuah produk.

3. Kasus Pelanggaran PB Djarum


Pada beberapa tahun silam, PB Djarum mendapatkan peringatan keras sebab terdapat
indikasi bahwa perusahaan ini menggunakan buruh anak-anak untuk melakukan kegiatan di
dalam pabrik.
Kasus ini pada awalnya diketahui pertama kali ketika Yayasan Lentera Anak melaporkan PB
Djarum pada Komisi Perlindungan Anak. Mereka melaporkan perusahaan tersebut sebab
mereka menemukan bahwa terdapat anak-anak yang menggunakan kaos bertuliskan merk
Djarum di area pabrik.
Hal tersebut tentu merupakan sebuah pelanggaran sebab bahan utama untuk membuat
rokok yaitu tembakau sangat berbahaya untuk kesehatan. PB Djarum pun dianggap
melanggar tiga pasal yang membuat mereka diberikan beberapa hukuman.

Analisis pelanggaran etika bisnis:


Dalam kasus ini PB Djarum telah melanggar regulasi terkait dengan eksploitasi anak yang
diatur dalam Pasal 76l UU 35 Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai